BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kasus pada satu perusahaan, maka peneliti selanjutnya yang berminat dengan topik yang sama, disarankan untuk meneliti secara lebih umum, yaitu di berbagai perusahaan. Dengan demikian, subjek yang digunakan akan lebih luas sehingga memungkinkan persebaran data yang normal dan dapat dianalisis menggunakan analisis parametrik. Selain itu, hasil penelitian yang akan datang dapat memiliki tingkat generalisasi yang tinggi.
76
DAFTAR PUSTAKA
2015, Kinerja Perbankan di Bali Tumbuh Positif. (2016). Diakses pada tanggal 25
Mei 2016 dari
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/02/18/486244/2015-kinerja- perbankan-di-bali-tumbuh-positif.
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
_______. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2015). Penyusunan Skala Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron & Byrne (1994). Industrial Psychology: Its Theoretical and Social
Foundation. New York: Harper & Row.
Bautista, M. J. (2015). Adversity Quotient and Teaching Performance of Faculty Members. International Journal of Scientific and Research Publications,
Vol. 3, Issue 3.
DeNisi, A. S., & Pritchard, R. D. (2006). Performance Appraisal, Performance Management and Improving Individual Performance: A Motivational Framework. Journal Compilation Management and Organization Review, 253-277.
Dessler, G. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 14. Jakarta : Salemba Empat.
Gomes, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
Handoko, T. H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE .
Ikhtisar Perbankan. Diakses pada tanggal 17 Maret 2016 dari http://www.bi.go.id/id/perbankan/ikhtisar/lembaga/Contents/Default.aspx.
Indriasari, A. L. (2012). Hubungan antara Adversity Quotient dan Intensi
Turnover pada Karyawan. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2005). Perilaku dan
Manajemen Organisasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi, 2006-2015. (2016). Diakses pada
tanggal 5 Mei 2016 dari
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1314.
Kadarisman, M. (2014). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Khairani, M. (2013). Psikologi Umum. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Mangkunegara, A. A. (2007). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.
__________________. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Marwanto, & Kartinah. (2012). Efek Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan yang Dimoderasi Kepuasan Kerja (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta). Jurnal Bisnis dan
Ekonomi Vol. 3, No. 1.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Human Resource Management
Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Matore , M. E., Khairani, A. Z., & Razak, N. A. (2015). The Influence of AQ on the Academic Achievement among Malaysian Polytechnic Students.
International Education Studies, Vol. 9, No. 6.
Mitra, P. B. (2012). Kebijakan dan Prosedur Balas Jasa. In System Operating
Moorhead, G., & Griffin, R. W. (2013). Perilaku Organisasi : Manajemen
Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Mu'allifah. (2014). Kinerja Guru Ditinjau dari Persepsi Terhadap Kompensasi.
Jurnal Assertive, Vol. 2, No. 4.
Ng, T. (2013). Organizational Resilience and Adversity Quotient of Singapore Companies. IPEDR V65. 17.
Noe, R. A., Hollenbeck, J. R., Gerhart, B., & Wright, P. M. (2010). Manajemen
Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba
Empat.
Nurtjahjanti, H. (2010). Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompensasi dan Semangat Kerja Pada Karyawan Operasional PT KAI (Persero) Purwolerto. Jurnal Psikologi Undip, Vol. 8, No. 2.
Olivia, D. O. (2014). Kepribadian Hardiness dengan Prestasi Kerja pada Karyawan Bank. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 02, No. 01.
Parvathy, U., & Praseeda. (2014). Realationship between Adversity Quotient and Academic Problems among Student Teachers. IOSR Journal of
Humanities and Social Science, Volume 19, Issue 11.
Perbankan Masih Jauh dari Krisis. (2016, Agustus 28). Diakses pada tanggal 18 Januari 2017 dari http://infobanknews.com/perbankan-masih-jauh-dari- krisis/
Persentase Kinerja BPR Bali Naik Dua Digit. (2016, September 27). Diakses pada tanggal 18 Januari 2017 dari Balipost Portal Berita: http://balipost.com/read/ekonomi/2016/09/27/60695/persentase-kinerja- bpr-bali-naik-dua-digit.html
Peter, J. P., & Olson, J. C. (1999). Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Quinn, C. (2009). Perception and Painting in Merleau-Ponty's Thought.
Reber, A. S., & Reber, E. S. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rich, B. L., Lepine, J. A., & Crawford, E. R. (2010). Job Engagement: Antecedents and Effects on Job Performance. Academy of Management
Journal Vol. 53, N0. 3, 617-635.
Riggio, R. E. (2008). Introduction to industrial/ Oragnizational Psychology. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Riyadi, S. (2011). Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur . Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 13, No. 1.
Saidah, S., & Aulia, L. A.-A. (2014). Hubungan Self Efficacy dengan Adversity Quotient (AQ). Jurnal Psikologi Vol. 2, No. 2.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santoso, S. (2013). Menguasai Statistik NonParametrik. Jakarta: Kompas Gramedia
Santrock, J. W. (1995). Life - Span Development Perkembangan Masa Hidup
Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Shen, C. Y. (2014). The Relative Study of Gender Roles, and Job Stress and Adversity Quotient. The Journal of Global Business Management, Volume
10, Number 1.
Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin , M. K. (2008). Psikologi Kognitif Edisi
Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sonnentag, S. (2002). Psychological Management of Individual Performance. UK: John Wiley & Sons, Ltd.
Statistik Perbankan. Diakses pada tanggal 17 Maret 2016 dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/indonesia/Default.aspx.
Stoltz, P. G. (2007). Adversity Quotient : Mengubah Hambatan Menjadi Peluang . Jakarta: PT Grasindo.
Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM Teori,
Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukardewi, N., Dantes, N., & Natajaya, N. (2013). Kontribusi Adversity Quotient (AQ), Etos Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura . e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sutanto, E. M., & Patty, F. M. (2014). Persepsi akan Gaji, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan PT. Amita Bara Sejahtera. Journal of Business and
Banking, Vol. 4, No. 1.
Suwondo, D. I., & Sutanto, E. M. (2015). Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Vol. 17, No. 2.
Tian, Y., & Fan, X. (2014). Adversity Quotients, Environmental Variables and Career Adaptability in Student Nurses. Journal of Vocational Behavior 85, 251-257.
Utami, E. W., & Dewanto, A. (2013). Pengaruh Advrsity Quotient terhadap Kinerja Perawat dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Mediasi (Studi di RSUD "Ngudi Waluyo" Wlingi). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 11, No.
Venkatesh, J., & Shivaranjani, G. (2015). Adversity Quotient Profile: An Effective Psychometric Tool to Hire The Finest Aspirant for Contempary Organizations. Journal of Economics, Business and Management.
Walgito, B. (2005). Penghantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Widyatmini, & Hakim, L. (2008). Hubungan Kepemimpinan, Kompensasi dan Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok.
Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 13, No. 2.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi, dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Wuswidyahening, A. R. (2010). Hubungan Antara Persepsi Karyawan terhadap
Kompensasi dengan Motivasi Kerja di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Area Pelayanan dan Jaringan Yogyakarta.
Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Zahreni, S., & Malini, S. (2014). Hubungan Adversity Quotient Dengan Kepuasan Berwirausaha Pada Wirausaha Wanita di Kota Medan. Jurnal Ekonom,
Vol. 17, No.1.
Zuhri, S. (2004). Hubungan Antara Adversity Quotient dan Emotional Quotient dengan Kinerja Agen Asuransi di Perusahaan Asuransi "X". Skripsi
82
Lampiran 1
Skala Adversity Quotient
Nama : Jenis Kelamin : Umur : Lama bekerja :
PETUNJUK
Skala ini berisi sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat empat alternatif jawaban. Pilih salah satu dari empat alternatif dan berikanlah tanda silang (X) pada kotak jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Pilihan jawabannya adalah : SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa percaya diri ketika berbicara di depan umum
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Anda pilih adalah benar, kerahasiaan identitas dan jawaban Anda dijamin oleh peneliti.
Teliti kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewati untuk dijawab.
Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama, bantuan serta kesediaan Anda untuk mengisi skala ini.
Hormat saya,
I Gusti Agung Istri Hardwintasari
membuat saya jatuh dalam keputusasaan.
2. Kegagalan yang saya alami bukan hanya berasal dari diri saya saja tetapi juga ada banyak faktor yang berperan.
3. Saya akan bertanggung jawab atas kesalahan yang saya perbuat dan akan memperbaikinya.
4. Kesalahan saya dalam bekerja kemarin tidak berpengaruh terhadap pekerjaan saya hari ini.
5. Saat ini saya belum bisa mencapai target yang ditetapkan atasan, namun saya yakin suatu saat saya akan bisa mencapainya.
6. Saya sudah tidak bisa melakukan apa-apa ketika atasan memberikan deadline pekerjaan, walaupun hal tersebut jelas-jelas tidak mungkin bisa diselesaikan. 7. Target perusahaan tidak tercapai karena kesalahan
saya.
8. Jika saya melakukan kesalahan dalam bekerja itu karena tugas yang kurang jelas.
9. Konflik dalam rapat kerja mengacaukan pekerjaan saya.
10. Saya tidak akan pernah bisa akrab dengan rekan-rekan kerja saya.
12. Saya yakin bahwa saya selalu bisa menghadapi situasi-situasi sulit.
13. Data rapat penting yang ada di komputer saya hilang karena virus. Hal ini bukan menjadi tanggung jawab saya.
14. Menurut saya, target perusahaan tidak terpenuhi karena beberapa karyawan tidak bekerja dengan baik. 15. Kesulitan bagi saya adalah bencana dan akan menjadi
bencana seumur hidup saya.
16. Kesulitan bagi saya adalah bencana yang berdampak pada semua aspek kehidupan saya.
17. Saya merasa putus asa ketika banyak kesulitan yang tidak dapat saya hadapi dalam pekerjaan.
18. Saya berani mengakui kesalahan yang telah saya perbuat walaupun saya akan menerima peringatan. 19. Saya telah mengacaukan segalanya ketika saya
melakukan satu kesalahan.
20. Saya mendapat respon negatif saat presentasi, tetapi saya yakin masalah tersebut akan segera berlalu.
21. Saya tidak akan patah semangat dan akan terus berjuang meskipun saya disudutkan.
23. Saya tidak akan mengakui kesalahan saya apabila hal itu sangat merugikan saya.
24. Saya tidak mendapatkan promosi dari atasan saya. Hal ini tidak akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan saya yang lain.
25. Saya tidak bisa berbuat apa-apa ketika karyawan senior menyalahkan pekerjaan saya.
26. Atasan saya benar, saya tidak akan pernah menjadi karyawan yang baik.
27. Saya percaya pasti ada jalan untuk kesulitan-kesulitan yang saya hadapi di perusahaan ini.
28. Saat saya mengalami masalah dengan pacar atau teman karib, kinerja saya akan sangat terganggu.
29. Hasil kinerja saya di perusahaan dinilai kurang memuaskan, namun saya yakin nantinya kinerja saya akan lebih memuaskan.
30. Saya sering merasa tidak mempunyai kendali terhadap masalah-masalah yang saya hadapi di kantor.
31. Saya merasa segala sesuatunya tidak akan pernah membaik ketika saya telah melakukan kesalahan.
32. Ketika komputer atau peralatan kerja yang saya gunakan untuk mengerjakan tugas penting rusak, hal
33. Saya tidak akan menyerah begitu saja kepada nasib. 34. Walaupun atasan saya memberikan teguran dan
peringatan karena kinerja saya yang semakin menurun, kejadian ini tidak mempengaruhi kegiatan saya di luar perusahaan.
35. Meskipun saat ini kondisi keuangan saya buruk, saya yakin esok kondisinya akan lebih baik lagi.
36. Teguran yang saya dapatkan di kantor akan membuat saya marah-marah dengan keluarga di rumah.
37. Saya mengalami kesulitan untuk memperbaiki citra saya sebagai karyawan ketika saya telah ditegur oleh atasan.
38. Saya terlambat mengikuti rapat karena macet, hal ini merupakan tanggung jawab saya sepenuhnya.
39. Saya dapat bekerja dengan baik meskipun sebelum berangkat ke kantor saya bertengkar dengan keluarga saya.
40. Hari ini tugas yang diberikan kepada saya terasa sulit, namun saya yakin perasaan ini tidak berlangsung lama.
Lampiran 2
Skala Persepsi terhadap Kompensasi Nama :
Jenis Kelamin : Umur : Lama bekerja :
PETUNJUK
Skala ini berisi sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat empat alternatif jawaban. Pilih salah satu dari empat alternatif dan berikanlah tanda silang (X) pada kotak jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Pilihan jawabannya adalah : SS : Sangat Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa gugup ketika berbicara di depan umum.
X
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang Anda pilih adalah benar, kerahasiaan identitas dan jawaban Anda dijamin oleh peneliti.
Teliti kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewati untuk dijawab.
Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama, bantuan serta kesediaan Anda untuk mengisi skala ini.
Hormat saya,
I Gusti Agung Istri Hardwintasari
No. Pernyataan SS S TS STS 1. Sebagian dari keuntungan perusahaan yang saya terima
sudah sesuai dengan hasil kerja saya.
2. Saya merasa puas terhadap upah/gaji yang saya terima. 3. Saya percaya, perusahaan sudah memberikan insentif yang
baik dan sesuai atas prestasi karyawan.
4. Saya menyukai kebijakan perusahaan yang masih memberikan upah meskipun karyawan dalam masa skorsing.
5. Saya pikir, tunjangan yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan harapan saya.
6. Saya merasa senang karena perusahaan memberikan tunjangan yang baik dan layak kepada karyawan.
7. Saya pikir, gaji/upah yang saya terima belum dapat memenuhi harapan saya karena tidak sebanding dengan pekerjaan yang diberikan.
8. Saya merasa senang mendapatkan bonus dari keuntungan perusahaan.
9. Saya yakin bahwa perusahaan akan tetap memberikan upah meskipun karyawan tidak bekerja selama lebih dari 4 bulan karena sakit.
11. Saya belum yakin bahwa keuntungan perusahaan yang saya terima sebanding dengan hasil kerja yang saya berikan.
12. Saya senang karena perusahaan sudah memberikan insentif bagi karyawan yang berprestasi.
13. Saya pikir, perusahaan tidak memberikan upah kepada karyawan yang melanggar tata tertib perusahaan.
14. Saya merasa hasil kerja saya tidak dihargai perusahaan karena upah/gaji yang saya terima tidak dapat memenuhi kebutuhan saya.
15. Saya percaya bahwa perusahaan masih memberikan gaji pokok meskipun karyawan dalam masa skorsing.
16. Saya merasa kecewa karena kecilnya keuntungan dari perusahaan membuat bonus yang saya terima juga kecil. 17. Saya pikir, tunjangan berupa biaya transportasi, uang
makan dan tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan sudah sesuai dengan yang saya harapkan.
18. Saya merasa kecewa karena perusahaan kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan yang sedang sakit. 19. Saya pikir, gaji/upah yang saya terima sudah dapat
menjalani skorsing.
21. Saya belum yakin bahwa perusahaan memberikan upah kepada karyawan yang sakit secara terus-menerus.
22. Saya merasa insentif yang diberikan oleh perusahaan tidak mendukung prestasi yang dicapai karyawan.
23. Saya belum merasa puas dengan tunjangan yang diberikan perusahaan.
24. Saya pikir, insentif yang diberikan perusahaan belum sesuai sebagai imbalan atas prestasi karyawan.