• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEM BER 2009 DAN 2008

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. INFORM ASI PENTING LAINNYA (lanjutan) b.

2 0 0 9

Nilai Sampai dengan Lebih dari Lebih dari Lebih dari

tercatat 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun 5 tahun

Kew ajiban

Kew ajiban segera 17.330.999 17.330.999 - - -

Hut ang pajak 2.668.655 2.668.655 - - -

Simpanan 2.076.782.782 2.076.782.782 - - -

Simpanan dari bank lain 7.501.208 7.501.208 - - -

Kew ajiban aksept asi 1.428.501 1.428.501 - - -

Kew ajiban lain-lain 11.261.530 6.227.158 - 1.890.000 3.144.372

Jumlah kew ajiban 2.116.973.675 2.111.939.303 - 1.890.000 3.144.372

Perbedaan jatuh tempo 219.487.094 (274.305.991) 88.435.633 212.267.022 193.090.430

Posisi netto setelah

Penyisihan penghapusan 207.582.485

Akun

Jat uh t empo aset dan kew ajiban Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode yang t ersisa sejak t anggal 31 Desember 2009 dan 2008 sampai dengan t anggal jat uh t emponya adalah sebagai berikut (lanjut an):

30. INFORM ASI PENTING LAINNYA (lanjutan) b.

Nilai Sampai dengan Lebih dari Lebih dari Lebih dari

tercatat 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun 5 tahun

Aset

Kas 90.846.087 90.846.087 - - -

Giro pada Bank Indonesia 86.687.875 86.687.875 - - -

Giro pada bank lain 10.861.464 10.861.464 - - -

Penempat an pada Bank Indonesia dan bank lain 14.170.000 14.170.000 - - -

Efek-efek 293.978.629 254.308.710 - 19.983.500 19.686.419

Kredit yang diberikan 1.392.635.590 938.497.157 55.954.854 276.934.205 121.249.374

Tagihan aksept asi 1.065.624 1.065.624 - - -

Aset lain-lain 104.966.627 20.888.752 8.311.063 4.319.404 71.447.408 Jumlah aset 1.995.211.896 1.417.325.669 64.265.917 301.237.109 212.383.201 Penyisihan penghapusan (14.163.505) 1.981.048.391 Akun 2 0 0 8

Jat uh t empo aset dan kew ajiban Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode yang t ersisa sejak t anggal 31 Desember 2009 dan 2008 sampai dengan t anggal jat uh t emponya adalah sebagai berikut (lanjut an):

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEM BER 2009 DAN 2008

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. INFORM ASI PENTING LAINNYA (lanjutan) b.

Nilai Sampai dengan Lebih dari Lebih dari Lebih dari

tercatat 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun 5 tahun

Kew ajiban

Kew ajiban segera 1.994.994 1.994.994 - - -

Hut ang pajak 5.328.768 5.328.768 - - -

Simpanan 1.764.688.113 1.764.688.113 - - -

Simpanan dari bank lain 7.010.707 7.010.707 - - -

Kew ajiban aksept asi 1.065.624 1.065.624 - - -

Kew ajiban lain-lain 9.691.479 6.292.215 1.080.000 - 2.319.264

Jumlah kew ajiban 1.789.779.685 1.786.380.421 1.080.000 - 2.319.264

Perbedaan jatuh tempo 205.432.211 (369.054.752) 63.185.917 301.237.109 210.063.937

Posisi netto setelah

Penyisihan penghapusan c.

191.268.706 2 0 0 8

Akun

Rasio aset produkt if yang diklasifikasikan t erhadap jumlah aset produkt if adalah sebesar 0,53% dan 0,77% masing-masing pada t anggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Jat uh t empo aset dan kew ajiban Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode yang t ersisa sejak t anggal 31 Desember 2009 dan 2008 sampai dengan t anggal jat uh t emponya adalah sebagai berikut (lanjut an):

31. M ANAJEM EN RISIKO

Risiko Kredit

Komit men Bank dalam menerapkan sist emat ika pengelolaan risiko yang sesuai dengan kaidah-kaidah prakt ik t erbaik t erlihat dari berbagai perkembangan di dalam st rukt ur organisasi Bank, t at a kerja maupun infrast rukt ur sepanjang t ahun 2004. M anajemen Bank menyadari bahw a unt uk lebih meningkat kan kinerja Bank yang t elah baik di t ahun-t ahun sebelumnya, penerapan manajemen risiko harus memadai pada set iap lini di dalam organisasi Bank dan harus dimulai dari peran akt if jajaran Dew an Komisaris dan Direksi Bank, ant ara lain melalui pembent ukan Komit e M anajemen Risiko yang beranggot akan Direksi dan Pimpinan dari berbagai divisi yang t erkait . Sepanjang t ahun 2004, Bank juga mengadakan berbagai akt ivit as unt uk mendukung semakin dilembagakannya kaidah-kaidah t erbaik manajemen risiko sehingga dapat t erbent uk suat u budaya pengelolaan risiko yang prudent dan melekat pada set iap bagian dari Bank.

Sesuai dengan arahan dari Bank Indonesia, aspek pengukuran risiko secara garis besar t erdiri at as dua komponen yait u risiko inheren dan sist em pengendalian risiko. Dalam hal ini Bank memiliki komit men yang t inggi dalam menerapkan sist em pengendalian risiko yang kuat sehingga risiko inheren yang diambil oleh Bank t et ap pada t ingkat yang dapat dit olerir yang t ercermin dari Rasio Kecukupan M odal yang berhasil dipert ahankan oleh Bank.

Dalam rangka melakukan penyesuaian at as pelaksanaan pengelolaan risiko berdasarkan Perat uran Bank Indonesia (PBI) No.5/ 8/ PBI/ 2003 dan Surat Edaran BI No.5/ 21/ DPNP/ 2003 t ent ang " Penerapan M anajemen Risiko Bank Umum" , pada t ahun 2004 Bank t elah membent uk Komit e M anajemen Risiko dan Sat uan Kerja M anajemen Risiko. Penyesuaian at as pelaksanaan risiko Bank t ersebut meliput i penyusunan kebijakan dan pedoman at as pengelolaan berbagai risiko yang relevan bagi Bank, yang meliput i pengeloaan risiko kredit , risiko pasar, risiko likuidit as dan risiko operasional.

Risiko kredit merupakan risiko yang t erjadi akibat kegagalan pihak law an (count erpart y) dalam memenuhi kew ajibannya.

Di dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank berfokus pada beberapa unsur ut ama yang meliput i sumber daya manusia yang sadar risiko, proses perset ujuan kredit yang t ransparan dan berjenjang oleh Komit e Kredit , t at a cara, krit eria dan alat ukur risiko yang jelas, administ rasi dan dokument asi yang lengkap sert a pengaw asan kredit secara berkesinambungan unt uk menjaga kualit as kredit yang diberikan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 DESEM BER 2009 DAN 2008

31. M ANAJEM EN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar

Risiko Likuiditas

Risiko Operasional

32. STANDAR AKUNTANSI BARU

a.

Risiko pasar adalah risiko yang t imbul karena pergerakan variabel pasar sepert i suku bunga dan nilai t ukar, dari port ofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Akt ivit as Bank yang mengandung risiko pasar ant ara lain adalah invest asi pada surat -surat berharga dan pasar uang, pemberian kredit dan kegiat an pendanaan.

Unt uk it u, Bank senant iasa menjaga posisi valut a asing (net open posit ion) dalam bat as yang diperkenankan oleh Bank Indonesia dan menet apkan limit -limit t erhadap eksposur sert a t ransaksi yang berkait an dengan risiko pasar.

Risiko likuidit as merupakan risiko yang t imbul akibat ket idakmampuan Bank unt uk memenuhi kebut uhan dana unt uk membayar kew ajiban yang jat uh t empo.

Unt uk memenuhi kebut uhan likuidit as Bank, Primary Reserve dijaga dalam bent uk kas dan giro pada Bank Indonesia agar memenuhi ket ent uan Bank Indonesia. Kelebihan likuidit as yang ada sebagian besar dit empat kan dalam inst rumen pasar uang yang lebih aman sepert i pembelian Sert ifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerint ah.

Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko yang ant ara lain disebabkan ket idakcukupan dan at au t idak berfungsinya proses int ernal, kesalahan manusia, kegagalan sist em dan at au adanya masalah ekst ernal yang mempengaruhi operasional Bank.

Unt uk mengelola risiko ini, Bank memfokuskan diri kepada beberapa hal pent ing yang meliput i kesadaran risiko dari set iap jajaran pelaksana akt ivit as, pengaw asan melekat di dalam proses operasional dan proses peluncuran produk dan akt ivit as baru yang mempert imbangkan risiko.

Berikut ini ikht isar revisi Pernyat aan St andar Akunt ansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini dit erbit kan oleh Ikat an Akunt an Indonesia :

PSAK No. 50 (Revisi 2006) " Inst rumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan" berisi persyarat an penyajian dari inst rumen keuangan dan pengident ifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyarat an penyajian t ersebut dit erapkan t erhadap klasifikasi inst rumen keuangan, dari perspekt if penerbit , dalam aset keuangan, kew ajiban keuangan dan inst rumen ekuit as; pengklasifikasian yang t erkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keunt ungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kew ajiban keuangan akan saling hapus.

32. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)

b.

33. DAM PAK KRISIS EKONOM I GLOBAL

Pernyat aan ini mensyarat kan pengungkapan, ant ara lain, informasi mengenai fakt or yang mempengaruhi jumlah, w akt u dan t ingkat kepast ian arus kas masa yang akan dat ang yang t erkait dengan inst rumen keuangan dan kebijakan akunt ansi yang dit erapkan unt uk inst rumen t ersebut . PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggant ikan PSAK No. 50, " Akunt ansi Invest asi Efek Tert ent u" dan dit erapkan secara prospekt if unt uk periode yang dimulai pada at au set elah t anggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

PSAK No. 55 (Revisi 2006), " Inst rumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran" , mengat ur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kew ajiban keuangan, dan kont rak pembelian dan penjualan it em non-keuangan. Pernyat aan ini, ant ara lain, memberikan definisi dan karakt erist ik t erhadap derivat if, kat egori dari inst rumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akunt ansi lindung nilai dan penet apan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggant ikan PSAK No. 55, " Akunt ansi Inst rumen Derivat if dan Akt ivit as Lindung Nilai" , dan dit erapkan secara prospekt if unt uk laporan keuangan mencakup periode yang dimulai pada at au set elah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari St andar yang baru t ersebut dan belum menent ukan dampaknya t erhadap laporan keuangan.

M anajemen menyadari bahw a krisis keuangan global memiliki dampak t erhadap volume bisnis Bank dan akan meningkat kan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi indust ri perbankan t elah t erpengaruh dan diperkirakan akan t erus t erpengaruh oleh ket idakpast ian di masa mendat ang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan sit uasi yang berada di luar kendali Bank.

M anajemen berkeyakinan bahw a Bank memiliki sumber daya yang memadai unt uk melanjut kan kegiat an usahanya di w akt u mendat ang, oleh karena it u, dasar kelangsungan usaha t et ap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

Dampak pot ensial t erhadap Bank at as kondisi ini ant ara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debit ur yang dapat berakibat pada meningkat nya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, M anajemen t elah mengambil langkah-langkah yang memadai unt uk memelihara likuidit as, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekat an secara hat i-hat i unt uk meningkat kan aset , t ermasuk dalam menyalurkan kredit baru.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 DESEM BER 2009 DAN 2008

34. LAIN-LAIN

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

36. REKLASIFIKASI AKUN

Sebelum Sesudah

Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi ASET

Aset t et ap

Bangunan dan prasarana 45.614.141 (1.372.455) 44.241.686

Aset lain-lain

Propert i t erbengkalai - 1.372.455 1.372.455

Penyisihan penghapusan aset non produkt if - (205.868) (205.868)

Lain-lain 3.845.078 205.868 4.050.946

Bank menghadapi permasalahan dengan salah sat u debit ur dalam kasus perdat a

No.614/ Pdt .G/ 1996/ PN.Sby, Jo No.30/ Pdt / 1998/ PT.Sby, Jo No.3132.K/ Pdt / 2000, sehubungan dengan t idak dicairkannya dana yang sudah diset ujui oleh Bank dalam perjanjian kredit karena sebelumnya debit ur t elah melakukan kelebihan t arik sejumlah t ambahan kredit yang diset ujui. Debit ur menghendaki gant i rugi dari Bank sebesar Rp.222.500. Bank mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) kepada M ahkamah Agung Republik Indonesia dan Bank dinyat akan menang.

M anajemen Bank berpendapat , penyelesaian akhir dari seluruh masalah hukum t ersebut t idak akan membaw a dampak buruk secara signifikan t erhadap hasil usaha dan posisi keuangan Bank.

M anajemen Bank bert anggung jaw ab at as penyusunan laporan keuangan yang t elah diselesaikan pada t anggal 26 April 2010.

Laporan keuangan yang berakhir pada t anggal 31 Desember 2008 disusun kembali

penyajiannya agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan yang berakhir pada t anggal 31 Desember 2009. Reklasifikasi t ersebut adalah sebagai berikut :

36. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)

Sebelum Sesudah

Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi KEW AJIBAN

Kew ajiban segera

Pajak yang belum diset or 2.994.923 (2.994.923) -

Hut ang pajak

Pajak penghasilan pasal 29 - 2.171.511 2.171.511

Pajak penghasilan pasal 23 dan 4 ayat 2 - 2.305.121 2.305.121

Pajak penghasilan pasal 25 - 162.334 162.334

Pajak penghasilan pasal 21 - 587.501 587.501

Pajak lainnya - 102.301 102.301

Kew ajiban lain-lain

Hut ang pajak 2.333.845 (2.333.845) -

Dokumen terkait