• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya yang dilakukan KP2KP Sragen dan KPP Pratama Karanganyar dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

5. Upaya yang dilakukan KP2KP Sragen dan KPP Pratama Karanganyar dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk memiliki NPWP

KPP Pratama bersama KP2KP Sragen terus menerus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat yang berpotensi menjadi Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya memiliki NPWP. Upaya yang dilakukan oleh instansi ini antara lain dengan :

a. Meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan kewajiban perpajakannya dan memberikan pemahaman tentang peraturan perpajakan yang ada.

b. Melakukan pencarian data melalui sumber-sumber atau instansi terkait yang dapat memberikan informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pelaksanaaan ekstensifikasi perpajakan.

c. Meningkatkan kinerja para pegawai KPP dan KP2KP agar dapat

melayani masyarakat dengan baik.

C. TEMUAN

Seteleh penulis melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari KP2KP Sragen dan KPP Pratama Karanganyar, maka dapat ditemukan kelebihan dan kelemahan dalam pelayanan pendaftaran elektronik NPWP (e-Registratiton) di KP2KP Sragen kaitannya dengan peningkatan jumlah Wajib Pajak terdaftar di

56

KPP Pratama Karanganyar. Adapun kelebihan dan kelemahan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Kelebihan

a. Adanya upaya-upaya yang telah dilakukan oleh KP2KP Sragen dalam meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu dengan melaksanakan sosialisasi ke berbagai daerah di wilayah kerjanya.

b. Adanya pelayanan pendaftaran NPWP di KP2KP Sragen dengan

menggunakan sistem e-Registration yang terbukti dapat meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar di KPP Pratama Karanganyar.

c. Ada penambahan jumlah Wajib Pajak terdaftar yang cukup signifikan

dari sebelum adanya pelayanan pendaftaran NPWP dengan

e-Registration sampai akhirnya pelayanan pendaftaran NPWP dengan e-Registration disosialisasikan.

d. Pelayanan pendaftaran NPWP dengan e-Registration terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar.

e. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar

di KPP Pratama Karanganyar sudah cukup baik, yaitu dengan melakukan sosialisasi dan pelayanan prima kepada masyarakat.

2. Kelemahan

a. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kewajiban perpajakan yang

57

b. Proses pelayanan pembuatan NPWP secara e-Registration terkadang

lama karena terbatasnya Sumber Daya Manusia di KP2KP Sragen dan karena sarana prasarana teknologi informasi yang kurang mendukung.

c. Masih adanya hambatan yang muncul dalam upaya meningkatkan jumlah

Wajib Pajak terdaftar di KPP Pratama Karanganyar.

d. Tidak adanya pemisahan data antara jumlah Wajib Pajak yang

mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP dengan e-Registration di KPP Pratama Karanganyar dengan jumlah Wajib Pajak yang mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP dengan e-Registration di KP2KP Sragen sehingga.

58 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, yang terdiri dari 15 (lima belas) digit, yaitu 9 (sembilan) digit pertama merupakan Kode Wajib Pajak dan 6 (enam) digit berikutnya merupakan Kode Administrasi Perpajakan.

2. Pelayanan pendaftaran NPWP terbukti efektif meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar, terbukti dari analisa efektivitas yang dilakukan dengan membandingkan nilai realisasi dan target, kemudian membandingkan hasil perbandingan tersebut dari tahun ke tahun (mulai dari sebelum adanya pelayanan dengan e-Registration sampai akhir tahun 2009). Terdapat peningkatan rasio efektivitas yang cukup signifikan mulai tahun 2007. 3. Sejak adanya pelayanan pendaftaran NPWP dengan e-Registration, jumlah

Wajib Pajak terdaftar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, peningkatan ini terjadi paling besar pada tahun 2008, sebesar 76,65% dari tahun 2007.

4. Upaya yang telah dilakukan oleh KP2KP Sragen dan KPP Pratama

Karanganyar sudah cukup baik, yaitu dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan sosialisasi/penyuluhan.

59

5. Hambatan yang ditemui dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki NPWP adalah :

a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban

perpajakannya.

b. Kurangnya pengetahuan para Wajib Pajak mengenai peraturan

perpajakan.

c. Peraturan perpajakan yang terus-menerus mengalami perubahan dan

kurang disosialisasikan kepada masyarakat.

d. Tingkat Sumber Daya Manusia petugas perpajakan yang masih kurang.

e. Kurangnya kelengkapan sarana prasarana teknologi informasi yang

digunakan untuk mendukung proses pelayanan pendaftaran NPWP secara elektronik.

6. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang ada antara lain adalah :

a. Meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan kewajiban perpajakannya dan memberikan pemahaman tentang peraturan perpajakan yang ada.

b. Melakukan pencarian data melalui sumber-sumber atau instansi terkait yang dapat memberikan informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pelaksanaaan ekstensifikasi perpajakan.

c. Meningkatkan kinerja para pegawai KPP dan KP2KP agar dapat

60 B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis mencoba memberi saran yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan untuk pihak instansi perpajakan, antara lain :

1. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan/sosialisasi perlayanan

pendaftaran NPWP dengan e-Registration secara merata ke daerah-daerah wilayah kerja terkait.

2. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana teknologi informasi bagi pihak fiskus atau aparatur pajak agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal

dalam pelayanan pendaftaran NPWP dengan e-Registration bagi masyarakat

Wajib Pajak.

3. Meningkatkan kinerja aparatur pajak agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam proses pendaftaran diri guna mendapatkan NPWP secara elektronik.

4. Adanya pemisahan data jumlah Wajib Pajak yang mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP di KPP Pratama Karanganyar dan KP2KP Sragen.

61 DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, Sony dan Isnianto Kurniawan. 2009. Panduan Praktis Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Burton, Richard, 2009. Kajian Aktual Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. Hanafi, Nono,dkk. 2003. Petunjuk Perpajakan Praktis. Kharisma.

H. Gustian,dkk.2003. Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Jakarta: Salemba Empat. Mardalis. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi. Munawir, S. 2003. Pajak Penghasilan. Yogyakarta: BPFE. Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Resmi, Siti. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi Empat. Jakarta : Salemba Empat.

Sri Sumardiyanti, Valentina dan Aji Suryo. 2003. Perpajakan Indonesia.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. 1982. Bandung. Wahyutomo, Imam. Pajak. 1994. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Waluyo. 2005. Perpajakan Indonesia Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat. Waluyo. 2007. Perpajakan Indonesia Edisi Tujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

62

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 24 /PJ/2009 tentang Tata Cara Pendaftaran NPWP dan/atau Pengukuhan PKP dan Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP dengan Sistem e-Registration

63

LAMPIRAN

Dokumen terkait