• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Kepolisian Dalam Menegakkan Hukum Bagi Pengedar Narkotika Dikalangan Remaja

Masalah pengedar narkoba di kalangan remaja yang dilakukan oleh kepolisian Polres Sarolangun akan terpecahkan apabila dilakukan dengan upaya menanggulangi pengedar narkoba di kalangan remaja dengan cara melakukan upaya preventif dan upaya refresif. Upaya preventif sendiri merupakan sebuah upaya yang dilakukan kepolisian Polres Sarolangun sebelum pengedar terjadi.

Sementara itu upaya refresif adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak kepolisian pada saat penyimpangan sosial telah terjadi.

55Wawancara Zulkarnean, Kasat Resnarkoba Polres Sarolangun, 18 Februari 2020 pukul 10.00 WIB.

Adapun penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana narkoba (psikotropika maupun narkotika dan obat- obatan terlarang) yang dilakukan oleh kepolisian Polres Sarolangun menunjukkan bukti keseriusan guna mengatasi tindak pidana tersebut. Berbagai upaya telah banyak dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memerangi narkoba dikalangan remaja ada dua upaya yang dilakukan yaitu upaya preventif dan upaya refresif kedua upaya tersebut dapat dilihat di bawah ini :56

1. Upaya Prevenif (pencegahan)

Upaya preventif (pencegahan) adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana, dan terarah untuk menjaga agar kenakalan itu tidak terjadi, upaya preventif lebih besar manfaatnya dari pada upaya refresif, karena jika kenakalan itu sudah terjadi sangat sulit mengatasinya, banyak bahayanya kepada masyarakat, menghamburkan biaya, tenaga, dan waktu, sedangkan hasilnya tidak seberapa.

Adapun upaya kepolisian resor kota Sarolangun dalam mengatasi pengedar narkotika dikalangan remaja dengan memberikan punyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya pengedar narkotika dan penyalahgunaan narkotika contohnya di sekolah- sekolah. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Polres Sarolangun untuk menimalisir atau menghilangkan kenakalan remaja dan menjadikan generasi yang bersih dari narkoba yang dimulai dari anak usia dini

56 Wawancara Zulkarnean, Kasat Resnarkoba Polres Sarolangun, 18 Februari 2020 pukul 10.00 WIB.

karena para pelajar adalah generasi penerus bangsa yang harus bisa menangkal pengaruh negatif demi bangsa yang lebih baik, upaya yang dilakukan oleh kepolisian Polres Sarolangun. Berikut ini upaya yang telah dilakukan oleh kepolisian Polres Sarolangun dalam mengatasi pengedar narkoba dikalangan remaja.57

a. Mengadakan Operasi Rutin Atau Razia

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Zulkarnean sebagai Kasat Resnarkoba :

Kami juga mengadakan operasi rutin atau razia ditempat- tempat yang rawan bagi remaja untuk menggunakan ataupun melakukan transaksi narkotika, khususnya pada jam- jam yang seharusnya remaja masih harus mengikuti pelajaran disekolah.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa kepolisian Polres Sarolangun sangat gencar dalam melakukan ini, upaya mengatasi pengedar narkoba khususnya dikalangan remaja ini, terbukti dengan dilakukannya operasi rutin atau razia diberbagai tempat khususnya disekolah- sekolah.

b. Penyuluhan Dan Pendekatan Pada Masyarakat

57 Wawancara Zulkarnean, Kasat Resnarkoba Polres Sarolangun, 18 Februari 2020 pukul 10.00 WIB.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Zulkarnean sebagai Kasat Resnarkoba:58

Kami juga mendatangi perkampungan, Rt, Rw, Karangtaruna, kemudian di kelurahan kami kumpulkan. Kami juga bekerjasama dengan SATBINMAS (Satuan bina masyarakat), dengan harapan kami dapat melakukan pendekatan secara langsung pada pihak keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa dengan penyuluhan tersebut maka akan terjadi transfer informasi dari pihak kepolisian kepada masyaraat khususnya orang tua mengenai bahaya narkoba, sehingga orang tua atau keluarga dapat menjaga anak- anaknya dari bahaya pengedar narkoba.

2. Upaya Refresif (Penindakan)

Upaya refresif yaitu menindak dan memberantas pengedar narkoba melalui jalur hukum, yaitu dilakukan oleh penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui harus melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh main hakim sendiri.

Terkait dengan penidakan refresif kepolisian Polres Sarolangun melakukan penindakan berupa penyidikan dilingkup sekolah dalam rangka mengawasi peredaran narkoba dikalangan remaja, seperti yang disampaikan oleh Zulkarnean sebagai Kasat Resnarkoba :

58 Wawancara Zulkarnean, Kasat Resnarkoba Polres Sarolangun, 18 Februari 2020 pukul 10.00 WIB.

Kami melakukan tindak penyelidikan yaitu penyelidikan yang kami lakukan disekolah- sekolah, disamping kami mendapat informasi kami juga melaksanakan penyelidikan apabila ditemukan pelaku pengedar narkoba.

Dapat penulis simpulkan bahwa dalam hal ini Kepolisian Polres Sarolangun telah melakukan fungsi penegakan hukum salah satunya ialah bagaimana mengaktualisasikan secara nyata, aturan- aturan hukum bisa terwujud dalam kaidah- kaidah sosial masyarakat. Sebagai suatu sarana untuk menegakkan hukum diantaranya ialah dengan penerapan sanksi pidana. Perumusan norma- norma pidana telah diatur dalam Undang- undang Nomor 5 tahun 1997 dan Undang- undang Nomor 35 Tahun 2009, berikut konsep penetapan sanksi pidana.

Dalam Undang- undang tersebut, untuk menentukan kategorisasi sanksi pidana lebih ditentukan oleh jenis- jenis penggolongan psikotropika dan narkotika yang dilanggar.

61 BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran kepolisian dalam penegakan hukum bagi pengedar narkotika dikalangan remaja adalah melakukan sosialisasi tentang bahaya narkotika di sekolah- sekolah, di kegiatan pramuka, anggota paskibraka, Bahwa kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mempengaruhi kalangan remaja khususnya dikalangan pelajar untuk tidak mencoba narkoba, dengan demikian terciptanya suatu kesadaran, kewaspadaan, agar para remaja memiliki sikap tegas untuk tidak melakukan peredaran narkoba.

Dan mengajak kalangan remaja melakukan aktifitas positif diluar jam sekolah seperti olagraga volly, bola kaki, supaya para remaja tidak jerumus atas pergaulan bebas seperti narkoba, seks bebas dan lain-lain.

2. Hambatan yang dialami oleh kepolisian dalam penegakan hukum bagi pengedar narkotika yaitu kurangnya sumber daya manusia, jumlah pegawai belum memadai, sarana dan prasarana merupakan alat sumber daya yang menjadi penunjang dalam pelaksanaan program kerja dan kegiatan seharii- hari.

Kurangnya peran aktif dari orang tua, masyarakat sekitar, faktor lingkungan yang harus lebih peduli terhadap masa pertumbuhan anak remaja.

3. Upaya kepolisian dalam mengatasi pengedar narkotika di Polres Sarolangun melalui tindakan preventif dan refresif. Tindakan preventif dilakukan melalui penyuluhan, pendekatan ddengan keluarga dan lain sebagainya. Upaya tersebut merupakan bentuk pencegahan yang dilakukan secara institusional maupun kerja sama dengan partisipasi masyarakat. Dan mengadakan operasi rutin atau razia, penyuluhan dan pendekatan pada masyarakat dan juga bekerja sama dengan SATBINMAN (satuan bina masyarakat) dengan harapan dapat melakukan pendekatan secara langsung dengan pihak keluarga.

Dokumen terkait