• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akhlak merupakan ajaran dalam islam disamping Tauhid. Akhlak merupakan suatu kondisi mental, hati, sikap sesorang yang mempengaruhi perbuatan manusia.Pendidikan akhlak adalah sebagai usaha yang dilakukan lembaga dalam membentuk budi pekerti yang baik bagi peserta didik sehingga memiliki akhlak terpuji dan mulia.Maka dari itu hal ini arus dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan untuk membentuk akhlak yang

baik bagi peserta didik.Dalam membentuk akhlak anak

memerlukanstrategi dan bentuk-bentuk pengamalan yang harus dilakukan diantaranya.

a. Mengajarkan Adab kepada Anak

Adab dalam dunia remaja sangat penting diterapkan terlebih

sekarang ini MAN 2 adalah proses menjadi sebuah Islamic Centre

yang ada di Blitar. Pendidikan adab sangat penting ditanamkan dalam diri anak sejak dini hingga dewasa.Karena mengakut tentag bagaimana berakhlak kepada Allah, kepada diri sendiri, orag tua, guru

58

dan masyarakat.jaran tentang berbuat baik atau tatakrama.Tata krama inilah yang menentukan seseorang dalam menilai dari sikap dan tindak tanduknya. Hal ini sesuai dengan pendapat narasumber W1 selaku guru akidah akhlak yang mengatakan bahwa:

“Adab merupakan bagian yang penting dalam ajaran islam

dan masyarakat itu menilai seseorang dari sikap atau adabnya.Jika adabnya sopan, baik, maka orang akan menilai

bahwa orang atau anak tersebut baik.”59

Hal tersebut dikuatkan oleh narasumber W2 selaku guru akidah akhlak mengungkapkan bahwa:

“Hal ini sangat penting diterapkan kepada peserta didik karena memang agama menyerukan untuk memiliki adab

yang baik terhadap Allah, guru, orang tua dan

masyarakat.Terlebih dizaman yang sekarang ini maka pendidikan adab sangat perlu ditekankan agar dapat membentuk anak yang berbudi pekerti luhur.”60

Dalam membina adab anak perlu adanya bimbingan sepada siswa terkait denga tingkah lakunya, kepribadianya, serta moralnya terhadap orang-orang yang ada disekitarnya. Sehingga perlu diajarkan bgaimana caranya bergaul dengan guru, orang tua, teman, cara berbicara yang sopan dan berakhlak. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari narasumber W 4 selaku guru SKI mengatakan bahwa:

“Dalam pembelajaran saya selalu menekankan tentang adab karena apa saya merupakan guru akhlak jadi saya ikut bertanggung jawab dalam membina adab anak.Namun mayoritas adab atau akhlak anak-anak disini bagus mbak, namun yang namanya banyak anaknya pasti ada yang

59

Wawancara Dengan Narasumber W1 Selaku Guru Fiqh, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 08.00 WIB

60

Wawancara Dengan Narasumber W2 Selaku Guru Akidah Akhlak, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 10.20 WIB

membutuhkan perhatian tentang akhlaknya atau adabnya.Misal adab terhadap guru, orang tua, kepada sesama teman, kemudian adab ketika berbicara, berhias, berjalan, berpakaian, bertamu semua dijelaskan didalam pembelajaran akhlak.”61

Dari ungkapan tersebut kemudian diperkuat oleh narasumber W3

selaku guru al-Qur’an hadist yang mengatakan bahwa:

“Saya sudah puluhan tahun mengurusi anak-anak mbak jadi memahami betul karakter anak.Saya memahami betul karakter anak yang selalu membantah terhadap orang tua, tidak nurut omongan orang tua, disekolah kurang sopan terhadap guru itu ada.Namun tidak semuanya hanya ada beberapa yang demikian.Saya memahami betul sikap tersebut karena anak-anak kebanyakan membutuhkan perhatian dari orang yang lebih dewasa sehingga orang dewasapun juga harus memahaminya.”62

Kemudian narasumber W1 selaku guru fiqh menambahkan:

“Pendidikan akhlak di MAN 2 ini tidak kurang-kurang diterapkan mbak kepada anak-anak mbak.Karena sebagai guru PAI itu berat tugasnya tidak hanya memberikan materi pelajaran anak saja namun juga bertanggung jawab mendidik akhlak anak.Jadi kami harus memantau akhlak setiap anak tersebut.Misal adab terhadap guru, orang tua, kepada sesame teman, kemudian adab ketika berbicara, berhias, berjalan, berpakaian, bertamu semua dijelaskan didalam pembelajaran

akhlak”63

Hal tersebut ditambahkan oleh narasumber W3 selaku guru al-qur’an

hadistyang mengatakan bahwa:

61

Wawancara Dengan Narasumber W2 Selaku Guru Akidah Akhlak, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 10.20 WIB

62

Wawancara Dengan Narasumber W3 Selaku Guru Al Qur’an Hadist, Tanggal 17 Maret 2018 Pukul 10..20 WIB

63

Wawancara Dengan Narasumber W1 Selaku Guru Fiqh, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 08.00 Wib

“Degan melihat fenomena yang sekarang ini maka saya mengarahkan dan membimbingng siswa agar memiliki adab uyang baik. Missal mengajarkan untuk memakai bahasa kromo inggil untu yang lebih tua, membudayakan senyum, salam, sapa tehadap orang-orang yang ditemui, bertutur kata lemah lembut.”64

Kemudian pernyataan dari bapak ibu guru tersebut dipertegas oleh narasumber W6 selaku kepala sekolah menyatakan bahwa:

“Dalam masalah adab saya sudah menenkankankepada bapak ibu guru untuk selalu membiming peserta didik mulai datng hinga pulang kembali, karena harapan saya MAN 2 Blitar memiliki akhlak dan budi pekerti yang bagus sehingg masyarakat tau bahwa MAN 2 Blitar memang baik dibidang intelektual dan akhlaknya.”65

Kemudian kami mengecek kebenaranya dengan bertanya kepada narasumber W8 selaku siswa yang menyatakan bahwa:

“Memang mbak adab disini sangat ditingkatkan mulai dari pagi hari bersalaman dengan bapak ibu guru, kemudian bersalaman dengan teman-teman sekelas, bertutur kata yang baik, mengucap salam ketika bertemu dan lain sebagainya.”66 Hal itu kemudian dipertegas narasumber W5 selaku waka kurikulum beliau mengatakan bahwa:

“Karena anak-anak disini datang dari latar belakang yang berbeda-beda mbak ada yang baik, ada yang seperti itu. Nah disini saya tekankan kepada bapak ibu guru terlebih wali kelas untuk memantau siswa siswinya siapa yang bermasalah siapa yang benar-benar memiliki akhlak yang baik. Kalaupun ada anak yang bermasalah kami kumpulkan wali kelasnya kemudian ditanya kelasmu itu siapa sih yang bermasalah, apa yang sudah kamu lakukan nah kalau wali kelas sudah tidak

64

Wawancara Dengan Narasumber W3 Selaku Guru Al Qur’an Hadist, Tanggal 17 Maret 2018 Pukul 10..20 WIB

65

Wawancara Dengan Narasumber W6 Selaku Kepala Sekolah MAN 2, Pada 19 Maret 2018 Puku 08.00 WIB

66

Wawancara Dengan Narsumber W8 Siswa Kelas XI IIS 2,Di MAN 2 Blitar, Pada 16 Maret Pukul 10.00 WIB

bisa mengatasi kami serahkan ke BK kemudian kalau BK sudah angkat tangan, maka ya mohon maaf kami menyuruh untuk mencari sekolah lain.”67

Berdasarkan observasi, mengungkapkan bahwa dalam

meningkatkan adab di Man 2 Blitar dilakukan dengan bimbngan da arahan serta praktik diluar kelas dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Dari sana terlihat bahwa anak-anak terbiasa dengan melakukankegiatan musafahah pagi terhadap guru dan teman-teman. Kemudian selalu menundukkan kepala saat lewat didepan bapak ibu guru, tidak pernah melwatka senyuman.dari kegiatan musafahah pagi ini merupakan langkah awal untuk membimbing siswa dalam memebentuk akhlak yang baik.

Hal inidibuktikan sesuai dengan hasil dokumentasi berikut.

Gambar 4.7 : dokumentasi adab anak68

67

Wawancara Dengan Narasumber W5 Selaku Waka Kurikulum,Di MAN 2 Blitar, Tanggal 14 Meret 2018 Pukul 08.30

68

b. Mengajarkan Anak Kejujuran

Saat ini sangat sulit untuk membudayakan kejujuran kepada anak .padahal setelah kita telusuri kejujuran merupakan sikap keharusan dalam kehidupan yang berdampingan dengan orang lain demi terwujudnya keterbukaan dan sebuah penanaman nilai-nilai agama. Karena dari nilai kejujuran tersebut nantinya akan memunculkan sikap iswa yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Penerapan kejujuran kepada siswa bukan lagi menjadi tugas guru PAI saja namun seluruh guru bidang studi juga berperan dalam menanamkan kejujuran.Dalam membimbing anak berperilaku jujur yang dilakukan oleh guru MAN 2 Bitar juga diterapkan oleh guru MAN 2 Blitar. Hal in seperti yang diungkapkan oleh narasumber W2 yang mengataka bahwa:

“Kejujuran sangat penting bagi peserta didik .Maka saya seantiasa melatih kejujuran kepada anak kapan pun itu.Karena kejujuran perlu ditanamkan kepada anak untuk melatihnya agar dia mau mengemban tanggung jawab dan

menerapkan kejujuran dimanapun berada.”69

Hal serupa juga diungkapkan oleh narasumber W1 selaku guru fiqh yang menyatakan bahwa:

“Dengan sikap kejujuran yang diterapkan dalam diri siswa

diharapkan siswa mampu memegng kejujuran tersebut dimanapun keberdaanya. Oleh karena itu maka kejujuran perlu ditingkatkan dalam pembelajaran karena dari cara tersebut akan membentuk pribadi anak agar senang berbuat kejujuran.saya selalu menerapkan kejujuran kepada anak.

69

Wawancara dengan narasumber W2 selaku guru akidah akhlak, tanggal 15 Maret 2018 pukul 10.20 WIB

Tujuanya adalah ank-anak supaya senantiasa berperilaku jujur dan bertanggung jawab terhadap miliknya dan milik orang lain. Misalnya selalu mengembalikan barang yang dipinjam tepat waktu, berkata jujur, tidak mengada-ada, mengerjakan soal ulangan dengan jujur, bahkan kami bentuk tim keputrian yang bertugas mengecek apakah anak-anak tersebut benar-benar halangan ayau menipu dengan mengadakan absen sholat.”70

Dalam meningkatkan kejujuran, guru perlu membiasakan siswa berbuat jujur kepada siapapun dan dimanapun.Kejujuran sebaiknya dilakukan yang pertama kepada diri sendiri. Karena jika terhadap diri sendiri kita sudah terlatih jujur maka akan mudah melakukan kejujuran dimanapun tempatnya. Didalam meningkatkan kejujuran di MAN 2 Blitar, siswa dilatih untuk selalu berbuat kejujuran, baik ketika kegiatan ulangan, sholat dan kegiatan-kegiatan lainya. Oleh karena itu untuk meningkatkan kejujuran siswa diadakan sistem

absensi Checklock, surat ijin yang dibuat langsung dari pihak sekolah

dan juga dengan sistem absensi keliling yang dilakukan oleh guru.Hal

ini dibenarkan oleh narasumber W3 selaku guru al-Qur’an hadist

mengatakan bahwa:

“Kejujuran pada diri peserta didik memang wajib ditekankan dansaya dalam melaksanakan pembelajaran senantiasa menanamkan tentang hal itu.Didalam MAN 2 dilakukan

absensi Checklockbaik yang diberlakukan kepada guru,

pegawai maupun siswa.Hal ini untuk mengantisipasi adanya manipulasi dan kecurangan.Selain itu juga diadakan absen kelilinga ang dilakukan oleh guru piket untuk mengecek

kehadiran siswa secara langsung.”71

70

Wawancara dengan narasumber W1 selaku guru Fiqh, tanggal 15 Maret 2018 pukul 08.00 WIB

71

Wawancara Dengan Narasumber W3selaku Guru Al Qur’an Hadist, Tanggal 17 Maret 2018 Pukul 10..20 WIB

Hal itu kemudian diperkuat oleh narasumber W4 selaku guru SKI yang mengatakan bahwa:

“Sikap kejujuran yang sering terlihat di MAN 2 Blitar adalah

ketika meminta ijin.Disini banyak sekali anak-anak yang sering meninta ijin entah itu tidak masuk sekolah atau ijin untuk membeli sesuatu diluar sekolah yang tidak tersedia. Untuk menghindari adanya kebohongan maka kami disini menerapkan adanya surat ijin khusus dari sekolah entah itu sakit atau ijin yang hanya diberikan tiga kali per siswa.

Kemudian juga ada sistem absen checklock untuk

mengurangi pemalsuan daftar hadir.”72

Hal tersebut juga diungkapkan oleh narasumber W1 selaku guru fiqh yang mengatakan bahwa:

“Dalam menanamkan kejujuran harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari misal tidak mencontek saat ujian, mengembalikan barang temuan, tidak menggunakan barang rang lain sebelum meminta izin, memberikan ijin hanya 3 kali kepada siswa melalui surat resmi dari sekolah dan

menggunakan sistem absensi checklock.”73

Hal tersebut juga diungkapkan oleh narasumber W8 selaku siswa X IIS yang megatakan bahwa:

“Saya terbiasa melakukan kejujuran karena guru-guru disini senantiasa membimbing untuk berbuat jujur, seperti tidak mencontek saat ulangan, jujur saat jadwalnya sholat jamaah sehingga kami senantiasa berusaha untuk menerapkan hal itu dimanapun kami berada.”74

Selain itu narasumber W2 selaku guru akidah akhlak menambahkan bahwa:

72

Wawancara Dengan Narasumber W4 Selaku Guru SKI, Di MAN 2 Blitar,Tanggal 14 Maret 2018 Pukul 10.00

73

Wawancara Dengan Narasumber W1 Selaku Guru Fiqh, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 08.00 WIB

74

Wawancara Narasumer W8 Selaku Siswa Kelas X IIS 2,Di Man 2 Blitar Pada 15 Maret 2018,Pukul 10.20 WIB

“Dalam mengajarkan kejujuran misalnya selalu mengembalikan barang yang dipinjam tepat waktu, berkata jujur, tidak mengada-ada, mengerjakan soal ulangan dengan jujur, tidak mencontek, tidak membolos bahkan kami bentuk tim keputrian yang bertugas mengecek apakah anak-anak tersebut benar-benar halangan atau menipu dengan mengadakan absen sholat dengan sistem absesi keliling perkelas.”75

Dalam mnerapkan kejujuran diMAN 2 Blitar sangatlah tertib dan tegas.Hal ini adalah tujanya untuk mendisiplinkan siswa dan juga membentuk akhlak siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan narasumber W5 selaku waka kurikulum yang mengatakan bahwa:

“Dalam menanamkan kejujuran, selain yang dilakukan oleh bapak ibu guru dikelas kami juga membentuk tim khusus keagamaan yang menaungimkegiatan ibadah siswa meliputi sholatnya, perilakunya, kejujuran dan sebagainya. Nanti dari situ akan ketahuan mana anak yang jujur, mana anak yang bermasalah, itumelalui absen kegiatan dan CCTV yang dipasang disudut-sudut kelas. Jadi kelihatan dari situ mana anak yang tertib dan mana anak-anak yang suka berbohong dan sembunyi.Kami absen masuk setiap siswa sekarang juga

sudah menggunakan sistem Check Lock jadi anak-anak jarang

yang menipu.”76

Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa dalam meningkatkan kejujuran, guru senantiasa membimbing siswa tidak hanya melalui pengajaran didalam kelas kemudian guru memberikan keteladan kepaada siswa diluar kelas dengan terbiasa datang tepat waktu, segera mengembalikan barang temuan, berkata sebenarnya kepada siswa

75

Wawancara Dengan Narasumber W2 Selaku Guru Akidah Akhlak, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 10.20 WIB

76

Wawancara dengan Narasumber W5 Selaku Waka Kurikulum,Di MAN 2 Blitar, Tanggal 14 Meret 2018 Pukul 08.30

apabila datang terlambat.Disini terbukti bahwa ada kaitan upaya yang dilakukan guru antara akhlak dan syariah.

Hal ini terbukti melalui hasil observasi yang dilakukn oleh peneliti membuktikan bahwa dalam membimbing kejujuran siswa guru mengadakan absensi melalui check lock diluar kelas dan kembali diabsen ulang melalui absen manual. Hal itu untuk mengantisipasi kecurangan siswa.Selain itu peneliti mencoba masuk kelas anak-anak kelas XII MIA 1 yang mengadakan ulangan harian.Disana terlihat bahwa anak-anak benar-benar dilatih dengan kejujuran untuk tidak mencontek.Sehingga tempat duduk diatur dengan satu bangku hanya satu anak dan diatur jaraknya.

Hal ini dibuktikan oleh hasil dokumentasi berikut.

Gambar 4.8 :Dokumentasi kegiatan menanamkan kejujuran77

c. Mengajarkan Anak bersikap Amanah

77

Setelah berbicara tentang kejujuran selanjutnya yang penting dibahas adalah kepada sikap amanah. Karena dua apek ini nanti yang akan menjadikan MAN 2 Blitar sebagai sekolah yang disiplin, jujur, amanah dan bertaggung jawab.Amanah adalah sikap menjaga apa-apa yang telah menjadi tanggung jawabnya. Kebiasaan bersikap amanah sangat penting diterapkan dalam diri sisa sejak dini baik lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Karena ditangan pelajar sekaranglah bangsa ini berharap untuk menjadi lebih baik lagi. Ditangan para pemuda nantinya yang akan meneruskan menjadi pemimpin bangsa ini.

Seperti pemimpin perusahaan, perkantoran, dan juga

pemerintahan.Untuk mengetahui cara mengajarkan sikap amanah yang dilakukan oleh peerta didik di MAN 2 Blitar adalah sebagai berikut.Menurut narasumber W2 sebagai guru Akidah mengatakan bahwa:

“Sikap amanah perlu dibina kepada sisa sejak dini karena merekalah generasi penerus bangsa.Dengan demikian, saya dalam meningkatkan perilaku amanah terhadap siswa.Karena

suatu harapan kami anak –anak ada yang kelak menjadi

pejabat entah itupejabat desa, pegawai kantoran, guru, pejabat pemerintah.makanya kami selalu menanmkan

amanah sejak dini agar siswa terbiasa akan hal tersebut.”78

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari narasumber W1 selaku guru fiqh yang menyatakan bahwa:

“Amanah sangat dibutuhkan oleh semua orang terlebih

seorang pelajar yang notabenya adalah anak-anak yang kelak

78

Wawancara Dengan Narasumber W2 Selaku Guru Akidah Akhlak, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 10.20 WIB

akan menjadikan penerus bangsa.Agar mereka tidak terjerumus kedalam kezaliman dan kecurangan seperti para koruptor-koruptor dan menjadi penerus yang mampu mengemban amanah rakyat.”79

Kemudian hal ini dipertegas oleh narasumber W3 selaku guru al-Qur’an hadist yang mengatakan bahwa:

“Pendidikan amanah dengan melihat fenomena-fenomena yang semakin marak terjadi maka sangat penting hal ini diterapkan kepada peserta didik.krena untuk melatih siswa supaya mereka mampu memegang setiap bentuk amanah yang dibebankan kepadanya. Jikalau suatu saat nanti mereka menjadi seorang pemimpin maka insya allah akan terbiasa

menjadi pemimin yang amanah.”80

Kemudian narasumber W4 selaku guru SKI juga menambahkan bahwa:

“Pendidikan amanah perlu diterapkan karena hal ini sebagai

bentuk kita meneladani sifat amanah Rasulullah saw. Sebagaimana dengan sifat keamanahan beliau sehingga menjadi kepercayaan Khadijah, dan juga keamanahan beliau terhadap rakyatnya. Hal itu nantinya supaya dapat dijadikan suri tauladan bagi peserta didik jika suatu saat menjadi seorang pemimpin.”81

Dalam meningkatkan amanah halyang dilakukan guru di Man 2 Blitar adalah dengan melalui pelatihan-pelatihan kepemimpinan seperti menjadi ketua kelompok, ketua OSIS, mengajarkan anak-anak untuk melakukan kegiatan muamalah dengan jujur, mengembalikan barang temuan kepda pemiliknya atau memberikan kepadaguru untuk

79

Wawancara Dengan Narasumber W1selaku Guru Fiqh, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 08.00 WIB

80

Wawancara Dengan Narasumber W3selaku Guru Al Qur’an Hadist, Tanggal 17 Maret 2018 Pukul 10..20 WIB

81

Wawancara Dengan Narasumber W4 Selaku Guru SKI, Di MAN 2 Blitar,Tanggal 14 Maret 2018 Pukul 10.00

diumumkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan narasumber W4 selaku guru SKI yang mengatakan bahwa:

“Dalam meningkatkan perilaku siswa saya merasakan hal ini sangat penting diterapkan oleh karena itu saya senantiasa membimbing siswa untuk melakukan hal tersebut.Dalam bimbingan yang saya lakukan saya senantiasa mengajak anak-anak untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan

kepada kita tentang kewajiban menuntut ilmu.Dan

membimbing anak-anak untuk selalu mengingat perjuangan orang tua membanting tulang untuk anakanaknya. Maka jangan pernah menyia-nyiakan amanat dari orang tua kita yang rela melakukan segala cara demi anaknya.”82

Hal ini ditambahkan oleh narasumber W1 selaku guru fiqih beliau mengatakan bahwa:

“Dalam melatih siswa untuk bersikap amanah tidak hanya dalam ibadah atau kegiatan sosial lainya namun juga membimbingnya berlatih kepemimpinan seperti yang diajarkan pada materi jinayah kemudian anak-anak mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari seperti menjadi pemimpin kelompok, ketua kelas, bahkan ketua osis.”83

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh narasumber W4 selaku guru SKI yang mengatakan bahwa:

“Saya menanmkan perilaku amanh ini adalah mengajarkan kepada anak-anak untuk senantiasa meneladani sikap Rasulullah yang memiliki sifat amanah.Hal ini bertujuan supaya dari sikap Rasulullah tersebut bisa dicontoh jika suatu saat anak-anak menjadiketua kelas, ketua kelas, pak camat atau pejabat-pejabat lainya mereka bisa mencontoh sikap amanah dari Rasulullah.”84

82

Wawancara Dengan Narasumber W1selaku Guru Fiqh, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 08.00 WIB

83

Wawancara Dengan Narasumber W3 Selaku Guru Al Qur’an Hadist, Tanggal 17 Maret 2018 Pukul 10..20 WIB

84

Wawancara Dengan Narasumber W4 Selaku Guru SKI, Di MAN 2 Blitar,Tanggal 14 Maret 2018 Pukul 10.00

Sikap amanah tersebut diterapkan tidak hanya didalam kelas namun juga diluar kelas. Hal ini seperti yang dikatakan oleh narasumber W7 selaku siswa dia mengatakan bahwa:

“Saya selalu diajarkan oleh bapak ibu guru untuk selalu berbuat amanah kepada orang tua yang telah rela membanting tulang demi kesuksesan kita, kemudian kami juga dijarakan untuk melatih amanah terhadap kepemiminan supaya suatu saat kami menjadi para leader yang amanah mbak.”85

Dalam mendidik siswa bersikap amanah perlu memberikan bimbingan secara lebih serius.Karena hal ini masih belum bisa berjalan secara maksimal dimana masih banyak ditemukan anak-anak yang tidak amanah, misal tidak bertanggung jawab menjadi ketua kelas, ketika menemukan suatu barang jika dalam jumlah yang cukup besar mereka enggan untuk mengembalikan.Dan juga ada beberapa anak yang menipu dalam taraf kecil. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari narasumber W1 selaku guru fiqh yang mengatakan bahwa:

“Kendalanya dalam meningkatkan amanah ini adalah masih ditemukan beberapa anak yang jika melakukan transaksi menipu, tidak amanah untuk menjadi ketua kelas, jika menemukan barang enggan mengembaikan, meminjam barang milik temantanpa seijin temanya.Sehingga dalam hal ini memerlukan bimbingan dan arahan secara ebih mendalam lagi.”86

Hal tersebut juga ditambahkan oleh narasumber W3 selaku guru al-Qur’an hadis mengatakan bahwa:

85

Wawancara Dengan Narasumber W7 Selaku Siswa Kelas XI IIK, Pada 16 Maret 2018, Pukul 11.30

86

Wawancara Dengan Narasumber W1selaku Guru Fiqh, Tanggal 15 Maret 2018 Pukul 08.00 WIB

“Saya selalu menekankan kepada siswa untuk berbuat jujur dan amanah terhadap siapapun yang memberikan amanah kepada kita.Namun aka nada saja beberapa anak yang melanggarnya.Saya seklalu menekankankan bahwa jika menemukan barang temuan dalam jumlah besar atau kecil jika kamu tidak mau memberikan secara langsung silahkan diserahkan kepada guru untuk diumumkan namun masih aja ada anak yang iseng dan mengambil barang temuan sebagai hak miliknya.Selain itu saya juga mendapati beberapa anak yang jika mendapat amanah dari guru untuk mengerjakan tugas dari guru yang absen pada hari itu mereka memilih bermain atau pergi kekantin daripada mengerjakan.”87

Dokumen terkait