• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENANGGULANGI ARUS URBANISASI

Dalam dokumen Modul PJJ IPS Semester Gasal 2020 (Halaman 121-124)

MENYIKAPI ARUS GLOBALISASI

PEMBELAJARAN 3 UPAYA MENANGGULANGI ARUS URBANISASI

Arus globalisasi yang masuk begitu deras tidak bisa kita tolak dan tidak bisa kita hindarkan. Yang bisa kita lakukan adalah mengambil sikap dalam menghadapi globalisasi. Pengaruh positif globalisasi kita akomodasi, di adaptasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan pengaruh yang negatif, kita tolak dan di hindari supaya masyarakat terhindar dari penurunan moral dan budaya asli setempat.

Pancasila merupakan jatidiri bangsa yang digali dari nilai nilai luhur bangsa saat mendirikan Negara Kesatuan Repubik Indonesia. Oleh karena itu Pancasila haris menjadi filter yang kuat dalam menyaring arus globalisasi yang masuk ke Indonesia. Nilai-nilai budaya asli Indonesia yang sudah mengakar harus dijaga, dilestarikan supaya kita tidak kehilangan jatidiri bangsa.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melalui serangkaian aktifitas pembelajaran 3 dalam modul 3 ini, di harapkan Ananda dapat;

1. Memberikan contoh upaya untuk menghadapi arus globalisasi dalam bidang budaya 2. Menentukan sikap dalam menghadapi arus globalisasi dalam bidang Iptek dan

komunikasi

3. Memberikan penjelasan hubungan antara globalisasi dengan kehidupan kebangsaan

B. Peran Guru dan Orang Tua 1. Peran Guru

a. Menjadi fasilitator dalam mendukung siswa belajar secara mandiri

b. Memberikan motivasi kepada siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mandiri c. Memberikan bantuan dan pengarahan aapabila siswa mengalami kesulitan

belajar

2. Peran Orang Tua

a. Mengingatkan siswa untuk senantiasa mempelajari modul

b. Mendampingi dan memberikan motivasi kepada siswa dalam mempelajari modul

c. Memberikan fasiltas dan bantuan kepada siswa selama mempelajari modul d. Mengontrol kelancaran siswa dalam mempelajari modul

e. Mengingatkan pada siswa kelengkapan dan batas waktu dalam pengumpulan tugas dalam modul.

C. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas 3.1 Mengobservasi Upaya Menanggulangi Arus Globalisasi

Perkembangan teknologi komunikasi membuat manusia dapat memperoleh segala informasi yang mereka butuhkan secara cepat sehingga dapat mempermudah kehidupannya. Keberadaan globalisasi membuat berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dapat diakses oleh individu yang membutuhkan. Ketersediaan Informasi selain bermanfaat untuk memecahkan masalah kehidupan tetapi juga menimbulkan berbagai permasalah terutama dalam bidang sosial budaya.

Generasi muda merupakan pengguna media informasi modern paling banyak. Akibat generasi muda belum memiliki identitas yang kuat dan pemikiran yang matang, mereka dikhawatirkan dapat hanya meniru budaya asing yang mereka lihat dan kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia. Teknologi informasi melalui internet jika digunakan secara semestinya tentu akan mendatangkan manfaat yang berguna tetapi jika tidak, akan mendatangkan kerugian. Saat ini banyak pelajar menggunakan teknologi internet dengan kurang baik misalnya untuk membuka situs-situs porno dan mengakses game online dalam waktu yang lama sehingga mengakibatkan kecanduan. Pengaruh-pengaruh buruk tersebut, apabila dibiarkan dapat membuat moral dan masa depan generasi muda terancam. Penggunaan teknologi informasi dan internet bagi generasi muda harus harus diarahkan dan diawasi agar masa depan mereka terjaga. Agar internet dapat mendukung upaya menuju kemajuan tanpa meninggalkan jati diri bangsa.

Terkait dengan sikap manusia dalam menghadapi globalisasi, secara garis besar dapat dibedakan adanya dua sikap yaitu sikap positif dan sikap negatif dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi.

1. Sikap Positif

Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan masyarakat terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap positif mengandung unsur-unsur sebagai berikut. a. Penerimaan secara terbuka (open minded); Sikap terbuka membuat seseorang lebih

dinamis, menerima perubahan dan kemajuan jaman dengan cepat, tidak terbelenggu dengan hal-hal lama yang bersikap kolot

b. Sikap antisipatif dan selektif; sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah sesorang dapat membuka diri pada hal-hal baru, langkah selanjutnya adalah berupaya memiliki kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang sedang terjadi. Melalui kepekaan sesorang dapat memilih (selektif) hal-hal mana yang berpengaruh baik dan mana yang pengaruh buruk.

c. Sikap Adaptif, merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif artinya mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan yang diakibatkan modernisasi dan globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri dilakukan secara selektif, memilih hal-hal yang berpengaruh positif bagi seseorang.

d. Sikap tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali kemajuan zaman mengubah perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada dan bahkan menghilangkannya sama sekali. Kondisi ini menyebabkan seseorang dapat kehilangan jati diri mereka. Kondisi ini dapat dihindari dengan cara memiliki rasa bangga dan percaya diri sebagai bangsa Indonesia.

Sumber : https://www.google.com/search?q=globalisasi+budaya+yang+terjadi+di+indonesia&sxsrf Gambar 3.6. Aneka ragam kebudayaan Bangsa Indonesia harus kita jaga karena diterpa arus

budaya asing yang masuk melalui globalisasi

2. Sikap Negatif Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat

modernisasi dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan terhadap

arus modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini:

a. Tertutup dan was-was (apatis); sikap ini umumnya dimiliki oleh seseorang atau

masyarakat yang merasa telah nyaman dengan kondisi kehidupan yang lama. Hal ini mengakibatkan mereka merasa was-was, curiga, dan menutup diri dari segala pengaruh kemajuan zaman. Sikap menutup diri pada perubahan meskipun berguna untuk menjaga kebudayaan tetapi kurang baik karena dapat menjauhkan diri dari kemajuan dan perkembangan dunia

b. Acuh tak acuh; sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang

kurang memahami dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak terlalu peduli untuk mengurusi dampak yang dapat ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi karena mempercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah. Mereka hanya sebagai pengikut saja sehingga dapat dikatakan cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.

c. Kurang selektif dalam menyikapi modernisasi dan globalisasi; sikap ini ditunjukkan dengan menerima setiap hal baru tanpa melakukan seleksi. Sikap kurang selektif menempatkan segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal yang baik dan benar meski tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Jika seseorang atau suatu masyarakat memiliki sikap kurang elektif maka maka unsur-unsur budaya asli yang dimiliki mereka dapat sedikit demi sedikit terkikis dan hilang akibat arus modernisasi yang mereka ikuti. Sebagai akibatnya masyarakat tersebut akan mengalami kehilangan kepercayaan diri akibat kehilangan jati diri mereka.

Setelah Ananda memahami tentang dampak positif dan negatif modernisasi dan globalisasi, tugas Ananda adalah membuat analisis tentang bentuk modernisasi dan globalisasi yang ada disekitar Ananda. Lakukanlah analisis tersebut dengan mengisi tabel di bawah ini No. Bentuk Globalisasi Dampak Positif Dampak Negatif Sikap untuk menganggulangi 1 2 3 4 5 6 7 8

Aktivitas 3.2. Menganalisis pengaruh Globalisasi dalam kehidupan kebangsaan

Dalam dokumen Modul PJJ IPS Semester Gasal 2020 (Halaman 121-124)