• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS

D. Upaya Untuk Mengoptimalkan Strategi Marketing Mix

Mandiri KCP Klaten

Setiap memasarkan produk, tentunya terdapat kendala-kendala yang dihadapi. Kendala tersebut tidak bisa dicegah, akan tetapi kita dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Untuk mengatasi kendala dan mengoptimalkan strategi marketing mix dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.

Berdasarkan observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa cara meningkatkan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan melakukan rekruitmen pada karyawan yang potensial. Selain itu, juga dilakukan dengan memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada karyawan. Melakukan rekruitmen pada karyawan yang potensial diharapkan dapat meraih pasar dengan luas. Sedangkan memberikan pelatihan kepada karyawan bertujuan untuk meningkatkan etos kerja, kemampuan, dan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan akan memberikan dampak positif terhadap respon nasabah. Diantaranya adalah nasabah menjadi puas terhadap pelayanan yang diberikan dan nasabah tidak akan berpindah untuk melakukan transaksi di bank lain. 2. Memberikan pengetahuan kepada nasabah.

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa memperkenalkan produk BSM Tabungan Berencana merupakan salah satu cara memberikan pengetahuan kepada nasabah. Penyampaian ini dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh nasabah. Dengan demikian, diharapkan dapat membuat nasabah menjadi paham sehingga nasabah mau menggunakan produk BSM Tabungan Berencana. Cara lain untuk memberikan pengetahuan kepada nasabah adalah melalui media internet. Dengan adanya media tersebut, diharapkan dapat memudahkan nasabah dalam mencari informasi mengenai Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Sedangkan media internet

tersebut yang dapat diakses oleh masyarakat umum masih menggunakan

website dari kantor pusat, yaitu dengan alamat www.mandirisyariah.co.id. Karena Bank Syariah Mandiri KCP Klaten belum memiliki website sendiri untuk mengakses khusus yang ada di Klaten.

3. Sabar dalam menghadapi dan menyakinkan nasabah.

Dari hasil wawancara dengan Neiny selaku SFE dapat disimpulkan bahwa bersabar dalam menghadapi nasabah merupakan salah satu upaya untuk menghadapi karakter nasabah yang berbeda-beda. Dengan sabar dan telaten saat meyakinkan nasabah diharapkan dapat meluluhkan keyakinan yang berbeda dari nasabah. Sehingga nasabah menjadi yakin terhadap apa yang kita sampaikan dan nasabah mau menggunakan produk yang

marketer tawarkan. Cara lain yang dilakukan marketer Bank Syariah Mandiri KCP Klaten adalah melakukan pendekatan yang lebih kepada nasabah yaitu dengan menciptakan hubungan kemitraan kepada nasabah. Ketika nasabah merasa diperhatikan dan lebih dekat hubungannya, nasabah tentu akan merasa nyaman dan yakin kepada kita. Oleh karena itu, seorang marketer harus bisa membawa diri untuk membuat nasabah menjadi tertarik. Melakukan pemilihan kata yang tepat saat berbicara kepada nasabah juga merupakan upaya yang dilakukan marketer Bank Syariah Mandiri KCP Klaten untuk menarik minat nasabah. Apabila dalam melakukan pemilihan kata tersebut sudah tepat dan nasabah merasa nyaman, maka nasabah tentu akan yakin terhadap apa yang kita bicarakan.

Berdasarkan analisis dari teori yang telah dijelaskan pada bab dua dan analisis dari bab empat dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik tidak jauh berbeda. Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh karena dalam praktiknya masih menggunakan teori untuk dijadikan sebagai dasar acuan. Teori tersebut banyak yang diaplikasikan ke dalam praktiknya. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Apabila terjadi kesalahan dalam praktiknya, kesalahan tersebut tidak akan fatal dan juga dapat memudahkan dalam menjalankannya secara nyata. Walaupun teori dan praktik tidak harus selalu sama, akan tetapi dalam praktiknya juga berusaha untuk tidak jauh berbeda dengan teorinya.

Berdasarkan analisis dari teori yang telah dijelaskan pada bab dua dan analisis dari bab empat dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik tidak jauh berbeda. Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh karena dalam praktiknya masih menggunakan teori untuk dijadikan sebagai dasar acuan. Teori tersebut banyak yang diaplikasikan ke dalam praktiknya. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Apabila terjadi kesalahan dalam praktiknya, kesalahan tersebut tidak akan fatal dan juga dapat memudahkan dalam menjalankannya secara nyata. Walaupun teori dan praktik tidak harus selalu sama, akan tetapi dalam praktiknya juga berusaha untuk tidak jauh berbeda dengan teorinya.

A. Kesimpulan

1. Penerapan Strategi Marketing Mix Pada Produk BSM Tabungan Berencana Pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dengan menerapkan prinsip 7 P yaitu dengan menentukan lokasi Bank Syariah Mandiri KCP Klaten yang strategis dan mudah dijangkau, produk yang bermanfaat untuk merencanakan keuangan jangka panjang dengan memberikan salah satu produk BSM Tabungan Berencana. Menetapkan harga yang mudah dijangkau dengan masyarakat umum yaitu dengan setoran minimal Rp. 100.000,00 untuk pembukaan rekening BSM Tabungan Berencana. Menetapkan promosi semaksimal mungkin dengan menggunakan promosi penjualan pribadi melalui door to door, melalui jasa periklanan dengan mencetak brosur, melakukan promosi penjualan dengan memberikan cinderamata maupun hadiah, membuka stan pada even-even tertentu. Menyediakan SDM yang kompeten di dalam Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dengan melibatkan orang yang memahami syariah, bukan hanya mereka yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang perbankan. Memberikan respon yang cepat dan mudah bagi nasabah dalam memproses transaksi yang dilakukan. Memberikan yang terbaik dalam melayani nasabah dan memberikan kenyamanan kepada nasabah dalam menetapkan bukti fisik.

2. Faktor yang mempengaruhi Strategi Marketing Mix dalam memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan strategi marketing mix. Faktor tersebut terdiri dari lingkungan mikro bank dan lingkungan makro bank. Lingkungan mikro bank terdiri dari serikat pekerja, pesaing, nasabah, dan media. Pada serikat pekerja, mempengaruhi perkembangan bank yaitu ketika karyawan bisa bersatu dan memiliki misi yang sama dengan manajemen bank, maka kemajuan bank akan tercipta. Sedangkan pesaing dari Bank Syariah Mandiri KCP Klaten tidak hanya dari bank konvensional saja, melainkan dari bank syariah lain yang berada di sekitar Bank Syariah Mandiri KCP Klaten. Untuk nasabah merupakan orang yang berpartisipasi secara tidak langsung dalam dunia perbankan. Untuk media yang sangat berpengaruh yaitu menggunakan brosur dan spanduk. Sedangkan lingkungan makro yang mempengaruhi adalah ekonomi dan teknologi. Sedangkan faktor pendukung strategi marketing mix dalam memasarkan Produk BSM Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten adalah dengan memberikan pelayanan yang prima terhadap nasabah, memberikan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, serta memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana kantor yang memadai.

3. Hambatan yang dihadapi dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana diantaranya terdapat faktor internal dari Bank Syariah Mandiri KCP Klaten yaitu disebabkan karena kurangnya Sumber Daya Manusia

pemasaran yang kompeten. Sedangkan faktor eksternalnya disebabkan karena kurangnya pemahaman nasabah mengenai produk BSM Tabungan Berencana, serta nasabah sulit untuk diyakinkan. Untuk mengatasi kendala dan mengoptimalkan strategi marketing mix dalam memasarkan produk BSM Tabungan Berencana dapat dilakukan dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia, memberikan pengetahuan kepada nasabah, sabar dalam menghadapi dan menyakinkan nasabah. Peningkatan Sumber Daya Manusia pada Bank Syariah Mandiri KCP Klaten dilakukan dengan menambah jumlah karyawan yang kompeten dan melakukan rekruitmen pada karyawan yang potensial dan melakukan pelatihan. Memberikan pengetahuan kepada nasabah tentang produk BSM Tabungan Berencana dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh nasabah. Melakukan pendekatan yang lebih kepada nasabah yaitu dengan menciptakan hubungan kemitraan kepada nasabah.

Berdasarkan analisis dari teori yang telah di jelaskan pada bab dua dan analisis dari bab empat dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik tidak berbeda jauh. Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh, hal tersebut terjadi karena dalam praktiknya masih menggunakan teori untuk dijadikan sebagai dasar acuan. Dengan adanya teori, maka kesalahan dalam praktiknya juga tidak akan fatal dan juga dapat memudahkan dalam menjalankannya secara nyata. Walaupun teori dan praktik tidak harus selalu sama, akan tetapi dalam praktiknya juga berusaha untuk tidak jauh berbeda dengan teorinya.

B. Saran

1. Memberikan pengetahuan yang lebih terhadap karyawannya, sehingga lebih menguasai produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

2. Sebaiknya dalam menyeleksi karyawan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan dalam memahami syariah dan perbankan. 3. Menambah jumlah marketer agar lebih efektive dan efisien.

4. Memberikan penyuluhan yang berkala kepada masyarakat umum, sehingga masyarakat dapat mengenal produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten tersebut.

5. Memberikan pengetahuan yang lebih terhadap karyawannya, sehingga lebih menguasai produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten.

6. Sebaiknya dalam menyeleksi karyawan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan dalam memahami syariah dan perbankan. 7. Menambah jumlah marketer agar lebih efektive dan efisien.

8. Memberikan penyuluhan yang berkala kepada masyarakat umum, sehingga masyarakat dapat mengenal produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Klaten tersebut.

Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Tahun 2013 Vol 6 No 2. Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. 2013. Jakarta: Raja Grafindo.

Danupranata, Gita. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.

Fatimah dan Elisabeth Yansye Matekohy. 2013. ”Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis tahun 2013 Vol. 12 No. 1.

Fayshal, Abung dan Henny Medyawati. 2013. ”Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Jiwa Pada Bumi Putera Syariah Cabang Depok. Jurnal asuransi dan Manajemen Resiko Tahun 2013 Vol 1 No 2.

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.

Kotler dan Amstrong. 2013. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi dua belas. Jilid satu. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Keller. 2009. Marketing Management. Penerjemah Bob Sabran. Edisi Ke tiga belas. Jakarta: Erlangga.

Martutik. 2010. On Marketing. Tangerang: Karisma Publishing Group.

Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti H. Aksa. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rianto, M Nur. 2010. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabetha.

Sucipto. 2011. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: UIN Maliki Pres.

Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia.

Atma Jaya Yogyakarta.

Wahab, Sulaiman. 2013. “Marketing Mix dan Religi Terhadap Minat Masyarakat”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi tahun 2013 Vol 2 No 2. Wahjono, Sentot Imam. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : Andi.

Yaya, Rizal. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat. Yoeti, Oka. 2006. Tours and Travel Marketing. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Wawancara:

Wawancara dengan Neiny Dwi M selaku SFE pada tanggal 31 Maret 2015 pukul 10.00

Nama : Yutika Noni Puspita

Tempat Tanggal Lahir: Salatiga, 21 September 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Mawar Sari, Rt 02 Rw 01, Butuh, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Nomor Telepon : 085799833125

Riwayat Pendidikan : SD Kutowinangun XI Salatiga tahun 2006

SMP Negeri 4 Salatiga tahun 2009

Dokumen terkait