• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Data Statistik PT Pos

Dalam dokumen Data Statistik Smt 1 09 (Halaman 45-50)

Bidang Pos 

5.3   Uraian Data Statistik PT Pos

Berikut ini disajikan data statistik PT. Pos serta ulasan ringkasnya yang menggambarkan  statistik perposan di Indonesia. 

5.3.1  Alat Pos 

Pada bagian ini disajikan data dan informasi statistik alat dan sarana penunjang pos yang  terdiri dari sebaran kantor pos menurut jenis dan lokasi (wilayah pos). Pelayanan pos  lainnya menurut jenis pelayanan dan lokasi (wilayah pos dan pulau), pelayanan pos bergerak 

menurut jenis dan lokasi (wilayah pos), fasilitas pelayanan pos lainnya menurut jenis dan  lokasi (wilayah pos) dan jangkauan pelayanan pos yang meliputi jangkauan pelayanan di  kecamatan, desa dan lokasi transmigrasi. Data‐data yang disajikan meliputi data lima tahun  terakhir, data sampai akhir tahun 2008 dan data sampai semester I Tahun 2009. 

5.3.1.1 Jumlah Kantor Pos 

a. Perkembangan Jumlah Kantor Pos Tahun 2004‐2009 

Jaringan pelayanan ditunjukkan dengan banyaknya kantor pos yang dikelola langsung oleh  PT. Pos Indonesia terdiri atas Kantor Pos, Kantor Pos Cabang Kabupaten, Kantor Pos Cabang  Luar Kota, Kantor Pos Cabang Dalam Kota. Data jumlah kantor pos, kantor pos cabang  kabupaten, kantor pos cabang dalam kota dan luar kota dari tahun 2004 sampai 2009  ditunjukkan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Tabel dan gambar tersebut juga menunjukkan  perkembangan jumlah kantor pos yang dikelola langsung PT. Pos untuk masing‐masing jenis  sekaligus perbandingan antar masing‐masing jenis 

Tabel 5.1 Perkembangan jumlah kantor Pos menurut jenisnya tahun 2004‐2009.  No  Jenis Kantor Pos  2004  2005  2006  2007  2008  2009* 

1  Kantor Pos       207       207       207       207        207   207  2  Kantor Pos Cabang (Kabupaten)         88         88         88         88          88   195  3  Kantor Pos Cabang (Dalam Kota)       765       760       755       754        751   755  4  Kantor Pos Cabang (Luar Kota)  2.450  2.433  2.425  2.422   2.427   2.329  Jumlah  3.510  3.488  3.475  3.471   3.473   3.486 

  *) Sampai Juni 2009 

   Sumber : PT. Pos Indonesia 

Data perkembangan kantor pos menunjukkan secara keseluruhan terdapat peningkatan  jumlah total Kantor Pos dari tahun 2008 ke 2009 (sampai dengan bulan Juni) sebesar 0,37%.  Peningkatan ini adalah yang terbesar dibanding tahun‐tahun sebelumnya dimana pada  tahun 2008 hanya meningkat 0,06%. Bahkan pada tahun‐tahun sebelumnya, jumlah kantor  pos cenderung mengalami penurunan terutama yang disebabkan penurunan pada jumlah  kantor pos cabang dalam kota dan luar kota. Peningkatan jumlah kantor pos ini diduga  terkait dengan peningkatan kebutuhan pelayanan   bagi masyarakat yang memerlukan  pelayanan kantor pos.  

Namun perkembangan jumlah kantor pos tersebut juga menunjukkan terjadinya perubahan  yang cukup signifikan dari tahun 2008 ke tahun 2009 dalam komposisi kantor pos yang  dikelola  oleh  PT.  Pos  meskipun  selama  lima  tahun  sebelumnya  cenderung  stagnan.  Perubahan paling banyak terjadi pada Kantor Pos Cabang (Kabupaten) dan Kantor Pos  Cabang (Luar Kota). Jika dilihat dari pola perubahannya, tampak bahwa banyak Kantor Pos  Cabang (Luar Kota) yang berubah status menjadi Kantor Pos Cabang (Kabupaten). Hal ini  terlihat dari penambahan yang signifikan dari tahun 2008 ke 2009 untuk Kantor Pos Cabang  (Kabupaten). Sebaliknya terjadi penurunan yang signifikan pada Kantor Pos Cabang (Luar  Kota).  

b. Distribusi Jumlah Kantor Pos Tahun 2004‐2009 

Jika dilihat pola persebarannya, jumlah kantor pos paling banyak terdapat pada wilayah  Pulau Jawa khususnya pad wilayah pos (Wilpos) VI dan VII. Jumlah kantor pos terbanyak ada  di wilayah Pos VI yang mencakup propinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, disusul oleh  wilpos VII yang mencakup wilayah Jawa Timur. Sementara untuk wilayah luar Jawa, jumlah  kantor pos  paling  banyak  berada  di  wilayah  pos IX  yang mencakup seluruh  wilayah 

Setidaknya terdapat dua faktor yang menyebabkan adanya peningkatan kebutuhan pelayanan kantor pos yaitu pemekaran wilayah (kabupaten dan kecamatan) yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir dan perlu direspon juga oleh PT. Pos dan peningkatan kebutuhan pelayanan untuk kegiatan bukan pos seperti penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pemerintah dan penyalurannya diantaranya melalui kantor pos

Kalimantan, disusul wilayah pos III yang mencakup Sumatera Bagian Selatan (Sumatera  Selatan, bengkulu, Jambi, Lampung   dan Bangka Belitung) seperti ditunjukkan pada Tabel  4.2. Namun dari sisi kepadatan, wilayah Pos IV yang meliputi Banten, DKI Jakarta plus Bogor  dan Bekasi merupakan daerah dengan kepadatan kantor pos yang tinggi.  

Tabel 5.2. Perkembangan jumlah kantor Pos menurut Wilpos tahun 2004‐2009  No.  Wilayah Pos  2004  2005  2006  2007  2008  2009*  308 300 298 298 299  302  2  II  220 218 218 215 215  215  3  III  320 316 306 306 304  304  4  IV  338 331 375 375 374  374  5  387 383 338 338 334  334  6  VI  577 574 574 574 574  584  7  VII  488 485 484 484 484  484  8  VIII  210 207 205 206 207  207  9  IX  314 314 306 305 308  308  10  276 273 272 272 273  273  11  XI  109 109 99 99 101  101  Jumlah  3.547  3.510  3.475  3.472  3.473  3.486  *) Sampai Juni 2009 

   Sumber : PT. Pos Indonesia 

Dari sisi proporsi terlihat bahwa jumlah kantor pos di wilpos VI mengambil proporsi 16,75%  dari total  kantor pos di Indonesia, disusul wilpos VII yang mencapai 13,88%. Jika didasarkan  atas pulau juga terlihat bahwa jumlah kantor pos di pulau Jawa yang mencakup wilpos IV, V,  VI dan VII mengambil lebih dari 50% dari total kantor pos di Indonesia. Sementara untuk  wilpos XI yang mencakup wilayah Papua dan Maluku yang sebesar 2,90% dari jumlah kantor  pos nasional. 

Banyaknya jumlah kantor pos di wilayah pos IV adalah wajar mengingat wilayah tersebut juga memiliki aktivitas sosial ekonomi yang tinggi dan membutuhkan pelayanan pos yang lebih banyak

Gambar 5.2. Distribusi Kantor Pos (total) menurut Wilayah Pos sampai Juni 2009 

Wilayah pos IV juga menjadi wilayah yang mengalami peningkatan jumlah kantor pos  terutama dalam dua tahun terakhir dibanding wilayah lainnya. Pada saat jumlah kantor pos  diwilayah lain berkurang jumlahnya atau hanya sedikit mengalami penambahan, jumlah  kantor pos di wilpos IV  justru meningkat.  

Gambar 5.3. Trend perubahan jumlah Kantor Pos menurut Wilayah Pos 2004‐2009 

Peningkatan jumlah kantor pos pada Wilpos IV pada saat Wilpos lain justru mengalami penurunan menunjukkan bahwa arah pengembangan penyediaan sarana kantor pos lebih didasarkan atas tingginya kebutuhan untuk mendukung dinamika dan kegiatan publik dibandingkan atas luaran area yang harus dilayani

Jika dilihat dari sebaran menurut jenis Kantor Pos, terlihat bahwa pada wilayah pos IV paling  banyak adalah jenis kantor pos cabang dalam kota, sementara pada wilpos lainnya paling  banyak adalah kantor pos cabang luar kota seperti ditunjukkan pada Tabel 5.3. Hal ini wajar 

mengingat daerahdaerah di wilpos IV sebagian besar adalah daerahdaerah perkotaan 

sehingga kebutuhan kantor pos cabang paling banyak adalah untuk kantor pos cabang 

dalam kota. Tabel 5.3. juga mempelihatkan bahwa kantor pos cabang dalam kota juga lebih  banyak pada wilayah pulau Jawa dibandingkan dengan wilayah‐wilayah lainnya. 

      Tabel 5.3. Sebaran Jumlah Kantor Pos menurut Jenis dan Wilayah Pos 2009 

Wilayah Pos 

No  Tahun  

II  III  IV  VI  VII VIII IX  XI  Jumlah

Dalam dokumen Data Statistik Smt 1 09 (Halaman 45-50)