Bidang Pos
5.3 Uraian Data Statistik PT Pos
Berikut ini disajikan data statistik PT. Pos serta ulasan ringkasnya yang menggambarkan statistik perposan di Indonesia.
5.3.1 Alat Pos
Pada bagian ini disajikan data dan informasi statistik alat dan sarana penunjang pos yang terdiri dari sebaran kantor pos menurut jenis dan lokasi (wilayah pos). Pelayanan pos lainnya menurut jenis pelayanan dan lokasi (wilayah pos dan pulau), pelayanan pos bergerak
menurut jenis dan lokasi (wilayah pos), fasilitas pelayanan pos lainnya menurut jenis dan lokasi (wilayah pos) dan jangkauan pelayanan pos yang meliputi jangkauan pelayanan di kecamatan, desa dan lokasi transmigrasi. Data‐data yang disajikan meliputi data lima tahun terakhir, data sampai akhir tahun 2008 dan data sampai semester I Tahun 2009.
5.3.1.1 Jumlah Kantor Pos
a. Perkembangan Jumlah Kantor Pos Tahun 2004‐2009
Jaringan pelayanan ditunjukkan dengan banyaknya kantor pos yang dikelola langsung oleh PT. Pos Indonesia terdiri atas Kantor Pos, Kantor Pos Cabang Kabupaten, Kantor Pos Cabang Luar Kota, Kantor Pos Cabang Dalam Kota. Data jumlah kantor pos, kantor pos cabang kabupaten, kantor pos cabang dalam kota dan luar kota dari tahun 2004 sampai 2009 ditunjukkan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Tabel dan gambar tersebut juga menunjukkan perkembangan jumlah kantor pos yang dikelola langsung PT. Pos untuk masing‐masing jenis sekaligus perbandingan antar masing‐masing jenis
Tabel 5.1 Perkembangan jumlah kantor Pos menurut jenisnya tahun 2004‐2009. No Jenis Kantor Pos 2004 2005 2006 2007 2008 2009*
1 Kantor Pos 207 207 207 207 207 207 2 Kantor Pos Cabang (Kabupaten) 88 88 88 88 88 195 3 Kantor Pos Cabang (Dalam Kota) 765 760 755 754 751 755 4 Kantor Pos Cabang (Luar Kota) 2.450 2.433 2.425 2.422 2.427 2.329 Jumlah 3.510 3.488 3.475 3.471 3.473 3.486
*) Sampai Juni 2009
Sumber : PT. Pos Indonesia
Data perkembangan kantor pos menunjukkan secara keseluruhan terdapat peningkatan jumlah total Kantor Pos dari tahun 2008 ke 2009 (sampai dengan bulan Juni) sebesar 0,37%. Peningkatan ini adalah yang terbesar dibanding tahun‐tahun sebelumnya dimana pada tahun 2008 hanya meningkat 0,06%. Bahkan pada tahun‐tahun sebelumnya, jumlah kantor pos cenderung mengalami penurunan terutama yang disebabkan penurunan pada jumlah kantor pos cabang dalam kota dan luar kota. Peningkatan jumlah kantor pos ini diduga terkait dengan peningkatan kebutuhan pelayanan bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan kantor pos.
Namun perkembangan jumlah kantor pos tersebut juga menunjukkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dari tahun 2008 ke tahun 2009 dalam komposisi kantor pos yang dikelola oleh PT. Pos meskipun selama lima tahun sebelumnya cenderung stagnan. Perubahan paling banyak terjadi pada Kantor Pos Cabang (Kabupaten) dan Kantor Pos Cabang (Luar Kota). Jika dilihat dari pola perubahannya, tampak bahwa banyak Kantor Pos Cabang (Luar Kota) yang berubah status menjadi Kantor Pos Cabang (Kabupaten). Hal ini terlihat dari penambahan yang signifikan dari tahun 2008 ke 2009 untuk Kantor Pos Cabang (Kabupaten). Sebaliknya terjadi penurunan yang signifikan pada Kantor Pos Cabang (Luar Kota).
b. Distribusi Jumlah Kantor Pos Tahun 2004‐2009
Jika dilihat pola persebarannya, jumlah kantor pos paling banyak terdapat pada wilayah Pulau Jawa khususnya pad wilayah pos (Wilpos) VI dan VII. Jumlah kantor pos terbanyak ada di wilayah Pos VI yang mencakup propinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, disusul oleh wilpos VII yang mencakup wilayah Jawa Timur. Sementara untuk wilayah luar Jawa, jumlah kantor pos paling banyak berada di wilayah pos IX yang mencakup seluruh wilayah
Setidaknya terdapat dua faktor yang menyebabkan adanya peningkatan kebutuhan pelayanan kantor pos yaitu pemekaran wilayah (kabupaten dan kecamatan) yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir dan perlu direspon juga oleh PT. Pos dan peningkatan kebutuhan pelayanan untuk kegiatan bukan pos seperti penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pemerintah dan penyalurannya diantaranya melalui kantor pos
Kalimantan, disusul wilayah pos III yang mencakup Sumatera Bagian Selatan (Sumatera Selatan, bengkulu, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung) seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2. Namun dari sisi kepadatan, wilayah Pos IV yang meliputi Banten, DKI Jakarta plus Bogor dan Bekasi merupakan daerah dengan kepadatan kantor pos yang tinggi.
Tabel 5.2. Perkembangan jumlah kantor Pos menurut Wilpos tahun 2004‐2009 No. Wilayah Pos 2004 2005 2006 2007 2008 2009* 1 I 308 300 298 298 299 302 2 II 220 218 218 215 215 215 3 III 320 316 306 306 304 304 4 IV 338 331 375 375 374 374 5 V 387 383 338 338 334 334 6 VI 577 574 574 574 574 584 7 VII 488 485 484 484 484 484 8 VIII 210 207 205 206 207 207 9 IX 314 314 306 305 308 308 10 X 276 273 272 272 273 273 11 XI 109 109 99 99 101 101 Jumlah 3.547 3.510 3.475 3.472 3.473 3.486 *) Sampai Juni 2009
Sumber : PT. Pos Indonesia
Dari sisi proporsi terlihat bahwa jumlah kantor pos di wilpos VI mengambil proporsi 16,75% dari total kantor pos di Indonesia, disusul wilpos VII yang mencapai 13,88%. Jika didasarkan atas pulau juga terlihat bahwa jumlah kantor pos di pulau Jawa yang mencakup wilpos IV, V, VI dan VII mengambil lebih dari 50% dari total kantor pos di Indonesia. Sementara untuk wilpos XI yang mencakup wilayah Papua dan Maluku yang sebesar 2,90% dari jumlah kantor pos nasional.
Banyaknya jumlah kantor pos di wilayah pos IV adalah wajar mengingat wilayah tersebut juga memiliki aktivitas sosial ekonomi yang tinggi dan membutuhkan pelayanan pos yang lebih banyak
Gambar 5.2. Distribusi Kantor Pos (total) menurut Wilayah Pos sampai Juni 2009
Wilayah pos IV juga menjadi wilayah yang mengalami peningkatan jumlah kantor pos terutama dalam dua tahun terakhir dibanding wilayah lainnya. Pada saat jumlah kantor pos diwilayah lain berkurang jumlahnya atau hanya sedikit mengalami penambahan, jumlah kantor pos di wilpos IV justru meningkat.
Gambar 5.3. Trend perubahan jumlah Kantor Pos menurut Wilayah Pos 2004‐2009
Peningkatan jumlah kantor pos pada Wilpos IV pada saat Wilpos lain justru mengalami penurunan menunjukkan bahwa arah pengembangan penyediaan sarana kantor pos lebih didasarkan atas tingginya kebutuhan untuk mendukung dinamika dan kegiatan publik dibandingkan atas luaran area yang harus dilayani
Jika dilihat dari sebaran menurut jenis Kantor Pos, terlihat bahwa pada wilayah pos IV paling banyak adalah jenis kantor pos cabang dalam kota, sementara pada wilpos lainnya paling banyak adalah kantor pos cabang luar kota seperti ditunjukkan pada Tabel 5.3. Hal ini wajar
mengingat daerah‐daerah di wilpos IV sebagian besar adalah daerah‐daerah perkotaan
sehingga kebutuhan kantor pos cabang paling banyak adalah untuk kantor pos cabang
dalam kota. Tabel 5.3. juga mempelihatkan bahwa kantor pos cabang dalam kota juga lebih banyak pada wilayah pulau Jawa dibandingkan dengan wilayah‐wilayah lainnya.
Tabel 5.3. Sebaran Jumlah Kantor Pos menurut Jenis dan Wilayah Pos 2009
Wilayah Pos
No Tahun
I II III IV V VI VII VIII IX X XI Jumlah