• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN MATERI Materi 3

Dalam dokumen Copy (3) of Modul Manajemen Kelas (Halaman 29-61)

MANAJEMEN KELAS

II. URAIAN MATERI Materi 3

1. Konsep Dan Kegiatan Manajemen Kelas

Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterima semua orang.  Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli tentang definisi manajemen kebanyakan

menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang di dalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat  pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan

kemampuan orang lain.

Dengan demikian terdapat tiga fokus untuk mengartikan manajemen yaitu: a) manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi

cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan manajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual.

 b) manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.

c) manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.

Berikut ini merupakan definisi manajemen dari beberapa ahli yang mencerminkan ketiga fokus tersebut.

a) Encyclopedia of the social sciences (1957); management may be defined as the process by which the execution of a given purpose is put into operation and supervised .

 b) Rue dan Byars (1996:9); management is a process that invalesguiding or directional group of people toward organizationl goals or objectivi tas.

c) Hersey dan Blanchard (1988:144): merupakan suatu proses bagaimana  pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan.

d) Stoner (1992:8) manajemen merupakan proses perencanaan,  pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

e) Millet (1954); management in the process of directing and facilitating in the work of people organization in formal group to achiave a desired goal .

 f) Balderton (1957) management is stimulating, and directing of human effort to utilize effectively materials and facilities to attain an objective.

g) Terry (1972); management is getting things done through the effort of other  people.

h) Blanchard (2001:3); sebagai management as working with and through individuals and growth to accomplish organizational goals .

i) Sudjana (2000:77); manajemen merupakan rangkaian berbagai kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungan dan saling keterkaitan dengan lainnya. Hal tersebut dilaksanakan oleh orang atau beberapa orang yang ada dalam organisasi dan diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

 j) Manajemen sebagai suatu seni yang tercermin dalam pengertian yang dikemukakan  American Society of mechanical Engineers; manajemen merupakan ilmu dan seni mengorganisasi dan memimpin usaha manusia, menerapkan pengawasan dan pengendalian tenaga serta memanfaatkan bahan alam bagi kebutuhan manusia.  Management is the art and science of organizing and directing human effort applied to control the forses utilizes the materials of nature for the benefit of man.

Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara  perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya

mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.

Manajemen atau pengelolaan diartikan proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan kelas diartikan secara umum sebagai sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran

yang sama dari guru yang sama pula. Dalam arti sempit kelas menunjukan suatu ruangan (dibatasi 4 dinding) atau tempat dimana murid-murid belajar, tiap  bangunan sekolah di bagi kedalam ruangan-ruangan bagunan yang menunjukan ruangan kelas. Dalam arti luas kelas dapat pula diartikan sebagai kegiatan  pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada murid-murid dalam sutau ruangan untuk sutau tingkat tertentu pada jam tertentu. Kelas yang dimaksudkan disini adalah mencakup kedua pengertian tersebut, yaitu hanya sebagai ruangan yang menunjukan tingkatan tertentu, akan tetapi juga menunjukan kegiatan  pembelajaran yang berlangsung.

Dengan demikian, manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat  peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar

mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996).

Menurut Dirjen Dikdasmen yang menjadi tujuan manajemen kelas adalah : 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.

3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.

4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.

Konsep dasar yang perlu dicermati dalam manajemen kelas adalah  penempatan individu, kelompok, sekolah dan faktor lingkungan yang

mempengaruhinya.

Tugas guru seperti mengontrol, mengatur atau mendisiplinkan peserta didik adalah tindakan yang kurang tepat lagi untuk saat ini. Sekarang aktivitas guru yang terpenting adalah memanaj, mengorganisir dan mengkoordinasikan segala aktivitas peserta didik menuju tujuan pembelajaran.

Mengelola kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju  perbaikan suasana kelas terhadap aspek manajemen kelas. Adapun

aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manjemen kelas adalah sifat kelas,  pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif.

Manajemen Kelas adalah rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif, yaitu meliputi : tujuan pengajaran,  pengaturan waktu, pengaturan ruangan dan peralatan, dan pengelompokan siswa

dalam belajar. (Alam S : 1B)

Pengelolaan kelas adalah segala kegiatan guru di kelas yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. (Raka Joni : 1)

Pengelolaan kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang senagaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal  bagi terjadinya proses belajar mengajar.

(M Entang : 1)

Manajemen Kelas adalah kegiatan pengelolaan perilaku murid-murid, sehingga murid-murid dapat belajar (E.C. Wragg : v)

Dari Wilford A. Weber : 1986 manajemen kelas adalah :

- Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalaui penggunaan disiplin (pendekatan otoriter) - Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan

- Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif)

- Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti  petunjuk/resep yang telah disajikan (pendekatan buku masak)

- Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan  baik (pendekatan instruksional)

- Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan perubahan perilaku)

- Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif (pendekatan  penciptaan iklim sosio-emosional)

- Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem sosial)

Pengelolan sekolah adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sesuai dengan kemampuan. (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen : 1996)

Pengelolaan kelas yang mengharuskan guru melaksanakan berbagai tugas :

1. Perencanaan 2. Mengorganisir 3. Mengkoordinasi 4. Mengarahkan 5. Mengendalikan 6. Mengkomunikasikan 7. Merawat 8. Memupuk

Melibatkan penggunaan unsure variable tertentu

1. Waktu 2. ruang

3. Personel 4. bahan

5. Kewenangan + Tanggungjawab 6. Imbalan dan hukuman

Dalam berbagai konteks

1. Di luar sekolah

2. Di sekolah di luar kelas 3. Di kelas tanpa murid

4. Dengan murid peraturan tapi tanpa perintah

5. Dengan murid memupuk perkembangan pengendalian diri tanpa perintah 6. KBM di kelas

Dalam mewujudkan nilai-nilai tertentu

1. Pencapaian tujuan secara efektif 2. Efisiensi

3.  Antara kelompok dan individu-individu 4.  Antar peran

5.  Antar kepribadian

6.  Antar tujuan jangka pendek dan jangka panjang Melalui pemecahan sejumlah ketegangan

1.  Antar sekolah dengan kebudayaan 2.  Antar pesan dan kepribadian

3.  Antar kelompok dan individu 4.  Antar peran

5.  Antar kepribadian

6.  Antar keadaan sekarang dan yang akan datang

Yang berbeda sifat dan keseriusannya menurut factor-faktor situasional

1. Besarnya kelompok

2. Usia dan latar belakang murid 3. Kesetiakawanan kelompok 4. Konteks organisasi

5. Tujuan

Menurut cara-cara yang dipengaruhi oleh pandangan ideologis sekolah dan guru-guru

1. Orientasi tugas 2. Orientasi individu 3. Orientasi Kelompok

Model Konseptual Pengelolaan Kelas (M.C. Wrag : 1997)

Materi 4

2. Kegiatan Manajemen Kelas

Kegiatan manajemen kelas (pengelolaan kelas) meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri dari;

- Pengaturan orang (siswa)

Pengaturan orang atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh posisi dalam  belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya.

- Pengaturan fasilitas

Pengaturan fasilitas adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya di dalam kelas. Pengaturan fisik kelas diarahkan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman, dan belajar dengan baik.

Untuk lebih jelasnya, pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat dalam bagan seperti di bawah ini:

Gambar; kegiatan dalam pengelolaan kelas

Mengatur Orang (Kondisi Emosional) - Tingkah laku

- Kedisiplinan - Minat/Perhatian - Gairah belajar - Dinamika kelom ok

Ke iatan Pen elolaan Kelas

Mengatur fasilitas belajar mengajar (Kondisi fisik) - ventilasi - pencahayaan - kenyamanan - letak duduk - penempatan siswa

Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam manajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah :

1. Mengecek kehadiran siswa. Siswa di lihat keberadaannya satu persatu terutama diarahkan untuk melihat kesiapannya dalam mengikuti proses  belajar mengajar.

2. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil  pekerjaan tersebut.

3. Pendistribusian bahan dan alat.

4. Mengumpulkan informasi dari siswa. 5. Mencatat data.

6. Pemeliharaan arsip.

7. Menyampaikan materi pelajaran. 8. Memberikan tugas/PR.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan para guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa di kelas menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996:13) adalah:

1. Ketika bertemu dengan siswa, guru harus:

Bersikap tenang dan percaya diri

Tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam atau sikap tidak simpatik.

Memberikan salam lalu memperkenalkan diri.

Memberikan format isian tentang data pribadi siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat.

2. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan lancar. 3. Mengatur tempat duduk siswa dengan tertib dan teratur.

4. Menentukan tata cara berbicara dan _anya jawab.

3. Tujuan Manajemen Kelas

Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun kegiatan  pengelolaan fisik dan pengelolaan sosio-emosional merupakan bagian dalam  pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa.

Tujuan pengelolaan kelas menurut A.C. Wragg : 25

- Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa.

- Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.

Indikator Keberhasilan dalam pengelolaan kelas adalah :

- Terciptanya suasana/kondisi belajar mengajar yang kondusif (tertib, lancar,  berdisiplin dan bergairah)

- Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa (Alam S : 2003)

Tujuan manajemen kelas : (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen : 1996) - Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar

maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin

- Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran

- Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.

- Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individualnya.

Materi 5

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Kelas

Berhasilnya manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap  pencapaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai, banyak dipengaruhi oleh  berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut melakat pada kondisi fisik kelas dan  pendukungnya, juga dipengaruhi oleh faktor non fisik (sosio-emosional) yang melekat pada guru. Untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada  beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain:

Kondisi fi sik

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:

a. Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar

Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling menganggu antara siswa yang satu dengan lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. Besarnya ruangan kelas tergantung pada jenis kegiatan dan jumlah siswa yang melakukan kegiatan. Jika ruangan itu tersebut mempergunakan hiasan, pakailah hiasan-hiasan yang mempunyai nilai pendidikan.

b. Pengaturan tempat duduk.

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.

c. Ventilasi dan pengaturan cahaya

Suhu, ventilasi dan penerangan (kendati pun guru sulit mengatur karena sudah ada) adalah aset penting untuk terciptamya suasana belajar yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.

d. Pengaturan penyimpanan barang-barang

Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan belajar. Barang-barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan dapat disimpan di ruang kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi dan sebagainya, hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu gerak kegiatan siswa.Tentu saja masalah pemeliharaan juga sangat penting dan secara periodik harus dicek dan recek. Hal lainnya adalah  pengamanan barang tersebut. Baik dari pencurian maupun barang- barang yang mudah meledak atau terbakar.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penciptaan lingkungan fisik tempat  belajar adalah kebersihan dan kerapihan. Seyogyanya guru dan siswa turut aktif

dalam membuat keputusan mengenai tata ruang, dekorasi dan sebagainya. Kondi si Sosi o-Em osion al

Kondisi sosio emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya tujuan pengajaran. Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi :

a. Tipe kepemimpinan

Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional di dalam kelas. Apakah guru melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis, laisez faire atau demokratis. Kesemuanya itu memberikan dampak kepada peserta didik.

b. Sikap guru

Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa membenci,  bencilah tingkah lakunya bukan membenci siswanya. Terimalah siswa dengan hangat sehingga ia insyaf akan kesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.

c. Suara guru

Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut mempengaruhi dalam  proses belajar mengajar. Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi

atau malah terlalu rendah sehingga tidak terdengar oleh siswa akan mengakibatkan suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup  jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks cenderung akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa.

d. Pembinaan hubungan baik (raport )

Pembinaan hubungan baik (raport) antara guru dan siswa dalam masalah  pengelolaan kelas adalah hal yang sangat penting. Dengan terciptanya hubungan baik guru-siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimistik, relaistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya. Kondisi Organisasional

Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Di samping itu mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada semua kegiatan yang bersifat rutin itu. Kegiatan rutinitas tersebut anatar lain:

1. Pergantian pelajaran 2. Guru berhalangan hadir 3. Masalah antar siswa 4. Upacara bendera 5. Kegiatan lain.

Materi 6

5. Aspek, Fungsi Dan Masalah Aspek

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah : sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif. (Maman Rachman:1999)

Kegiatan manajemen kelas sebagai aspek manajemen kelas di SD : a. Mengecek kehadiran

 b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan c. Pendistribusian alat dan bahan

d. Mengumpulkan informasi dari siswa e. Mencatat data

f. Pemeliharaan arsip

g. Menyampaikan materi pelajaran h. Memberikan tugas

Fungsi

Fungsi manajemen kelas sebenarnya merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan  pembelajaran yang hendak dicapinya.

a. Perencanaan  b. Pengorganisasian c. Penggerakan d. Pengarahan e. Pengkoordinasian f. Pengendalian g. Inovasi a. Merencanakan

Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan. Dalam organisasi merencanakan adalah suatu proses

memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan metode/teknik yang tepat.

Merencanakan pada dasarnya membuat keputusan mengenai arah yang akan dituju, tindakan yang akan diambil, sumber daya yang akan diolah dan teknik/metode yang dipilih untuk digunakan. Rencana mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Prosedur itu dapat berupa pengaturan sumber daya dan penetapan teknik/metode.

Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi karena rencana  berfungsi untuk:

a) Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai

 b) Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut

c) Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan.

d) Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan.

e) Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana f) Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intenship sehingga

 bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini.

g) Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal

h) Menghindari pemborosan.

Secara sederhana merencanakan adalah suatu proses merumuskan tujuan-tujuan, sumber daya, dan teknik/metode yang terpilih.

b. Mengorganisasikan

Setelah mendapat kepastian tentang tujuan, sumber daya dan teknik/metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, lebih lanjut manajer melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat dikerjakan oleh orang ahlinya secara sukses.

Mengorganisasikan adalah proses mengatur, mengalokasikan dan mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Stoner (1996:11) menyatakan bahwa mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk  bekerjasama dalam cara tersturktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa

sasaran.

Mengorganisasikan berarti: (1) menentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu, (4) mendelegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan dengan keleluwasaan melaksanakan tugas. Dengan rincian tersebut, manajer membuat suatu struktur formal yang dapat dengan mudah dipahami orang dan menggambarkan suatu posisi dan fungsi seseorang di dalam pekerjaannya.

Mengorganisasikan sangat penting dalam manajemen karena membuat  posisi orang jelas dalam struktur dan pekerjaannya dan melalui pemilihan,  pengalokasian dan pendistribusian kerja yang professional, organisasi dapat

mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Dalam mengorganisasikan seorang manajer jelas memerlukan kemampuan memahami sifat pekerjaan ( job spesification) dan kualifikasi orang yang harus mengisi jabatan. Dengan demikian kemampuan menyusun personalia adalah menjadi bagian pengorganisasian.

c. Memimpin

Memimpin institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya mengarahkan dan memotivasi para personil agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan baik. Memimpin menurut Stoner (19966:11) adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi.

Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya apabila ingin dipercaya dan diikuti harus memiliki sifat kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikirannya oleh para anggota

organaisasi. Hal ini tidak semata mata mereka cerdas membuat keputusan tetapi dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

d. Mengendalikan

Mengendalikan institusi pendidikan adalah membuat institusi berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai kepada tujuan secara efektif dan efisien. Perjalanan menuju tujuan dimonitor, diawasi dan dinilai supaya tidak

Dalam dokumen Copy (3) of Modul Manajemen Kelas (Halaman 29-61)

Dokumen terkait