• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui materi pada modul ini adalah:

Menjelaskan hakekat RPP.

Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RPP.

Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.

Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

Menelaah RPP yang telah disusun.

C. Uraian Materi

Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada Permendikbud tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor 22 Tahun 2016

1. Hakikat RPP

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; materi pokok; (2) alokasi waktu; (3) Tujuan pembelajaran, KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Pengembangan RPP disusun sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.

Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.

a. Prinsip Penyusunan RPP

Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:

1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

4) Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

5) Berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.

 

6) Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

7) Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.

8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau antar muatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

b. Komponen dan Sistematika RPP

Komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Materi Pokok : Alokasi Waktu : A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4

D. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 E. Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

   Mengamati  Menanya  Mengumpulkan informasi/mencoba  Menalar/mengasosiasi  Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **)  Mengamati  Menanya  Mengumpulkan informasi/mencoba  Menalar/mengasosiasi  Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat 2. Bahan

2. Langkah Penyusunan RPP

Langkah langkah penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud No. 22 tahun 2016 sebagai berikut:

a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar;

b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;

c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;

d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar;

e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup;

f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;

g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; dan

h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada RPP, guru harus menyusun skenario pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-langkah kegiatan tersebut secara rinci telah ditetapkan dalam peraturan, guru dapat menyesuaikan dengan situasi atau kondisi kelas dan topik

 

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri atas:

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas. Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut

Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah: ___________________________ Mata pelajaran: ___________________________ Kelas/Semester: ___________________________ Materi Pokok ___________________________ Alokasi Waktu: ___________________________ A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4

 

2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 E. Materi Pembelajaran F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP) Langkah

Pembelajaran Pembelajaran Sintak Model Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Memuat kegiatan - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP) Langkah

Pembelajaran Pembelajaran Sintak Model Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Memuat kegiatan - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian 2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 4. Kunci dan Pedoman Penskoran

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/Alat

2. Bahan

 

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata pelajaran: : IPA

Kelas/Semeste : IX/ I Materi Pokok : Listrik

Alokasi Waktu: : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat menjelaskan listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dengan tepat melalui praktikum dan diskusi

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

C. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3.5 Memahami konsep listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dan contohnya pada hewan-hewan yang mengandung listrik.

4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan listrik statis dan interaksinya, serta sifat hantaran listrik bahan.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan perilaku rasa syukur terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku bekerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3. Mengidentifikasi bagian-bagian sel saraf.

4. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada saraf manusia.

5. Menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengandung listrik. 6. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada beberapa hewan.

E. Materi Pembelajaran 1. Materi Reguler

Materi pembelajaran reguler ini pada terdiri dari dua materi pokok. A. Kelistrikan pada Saraf Manusia

 

neurotransmitter.

B. Hewan-hewan yang menghasilkan listrik

Hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi.

Hewan-hewan yang menghasilkan listrik antara lain: ikan belalai gajah, ikan pari elektrik, hiu kepala martil, echidnas, belut listrik, dan lele elektrik. 2. Materi Pengayaan

Materi pengayaan terdiri dari konsep medan listrik dan cara menggambarkan garis medan listrik. Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis listrik yang arahnya keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan negatif dan arah garis listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.

3. Materi Remedial

Materi remedial merupakan materi reguler. Materi ini diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan bagian materi yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/metode yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya (reguler).

Materi pembelajaran reguler dan pengayaan selengkapnya terdapat pada Lampiran RPP.

F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama: 4 JP Langkah

Pembelajaran Model DL Sintak Deskripsi Alokasi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik untuk belajar. Guru melakukan apersepsi, dengan cara menghubungkan materi yang akan disampaikan tentang kelistrikan pada manusia dan hewan; dengan kelistrikan pada benda-benda bermuatan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya (listrik statis).

 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan.

 Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran

 Guru membagi peserta didik menjadi delapan kelompok.

Kegiatan Inti Stimulation

(stimulasi/ pemberian rangsangan)

 Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik kelistrikan pada saraf manusia dengan cara:

- mengajak seluruh peserta didik untuk memukulkan sikutnya ke meja.

70 menit Problem statement (pertanyaan/ identifikasi masalah)

 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan demonstrasi di atas, sampai peserta didik dapat berpikir dan bertanya.  Peserta didik diminta merumuskan satu

pertanyaan setelah berkaitan dengan demonstrasi di atas. Pertanyaan diarahkan terkait dengan kelistrikan pada saraf dalam menanggapi rangsang, seperti:

- Mengapa kita merasakan sakit seperti tersetrum listrik ketika sikut dipukulkan ke meja?

 Peserta didik diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan yang mereka rumuskan.

Data collection

(pengumpula n data)

 Guru membagikan Lembar Kerja 1 tentang kelistrikan pada saraf manusia

 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.

 Peserta didik membaca literatur/bahan bacaan tentang “Sel Saraf pada Manusia”  Peserta didik mengamati gambar sel saraf

manusia, kemudian membaca tabel tentang bagian-bagian saraf manusia dan fungsinya.

Data processing

(pengolahan Data)

 Dalam kelompoknya peserta didik berdiskusi untuk mengolah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan gambar dan bahan bacaan/literatur tentang “Sel saraf pada manusia”.

 Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh sehingga dapat menjawab pertanyaan di dalam LK 1 tentang kelistrikan pada saraf manusia.

 

Verification

(pembuktian)  Peserta didik memeriksa secara cermat rumusan hipotesis yang telah dibuat pada awal pembelajaran.

 Peserta didik membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan dengan cara mencocokkan rumusan hipotesis tentang kelistrikan pada saraf manusia dengan konsep yang berhasil ditemukan dari buku sumber/literatur.

Generalizatio n (menarik kesimpulan)

 Peserta didik menyimpulkan hasil pengumpulan informasi dan diskusi, misalnya:

- menyimpulkan bahwa tubuh dapat merasakan rangsang dari lingkungan karena adanya sistem saraf yang memanfaatkan prinsip kelistrikan; - menyimpulkan bahwa kelistrikan juga

terdapat pada beberapa hewan.

 Peserta didik mengomunikasikan informasi yang telah diperoleh di depan kelas.

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang kelistrikan pada saraf manusia, dan hewan-hewan yang menghasilkan listrik.

Kegiatan

Penutup  Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran.

 Peserta didik ditugaskan membuat makalah tentang sifat kelistrikan pada saraf manusia dan beberapa hewan penghasil listrik untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

 Peserta didik mengisi Kuis tentang Konsep Listrik Statis.

5 menit

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian :

Tehnik peilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut

Metode/Teknik penilaian Bentuk Instrumen

 Observasi  Lembar pengamatan Sikap dan Rubrik  Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan Ganda

2. Instrumen penilaian

a. Penilaian Kompetensi Sikap

1. Lembar Pengamatan Sikap/Perilaku pada saat Diskusi No Peserta Nama

didik Kerja sama Santun Proaktif Bijaksana 1. ...

2. ………

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan.

Kriterianya yaitu:

4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang 2. Lembar penilaian diri

Penilaian Diri

Topik: ... Nama: ... Kelas: ...

Setelah mempelajari materi Konsep Listrik Statis, kamu dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan memahami Sudah memahami Belum 1. Jenis muatan listrik

2. Konsep listrik statis

 

7. Sifat hantaran pada kawat 8. ...

Catatan: skor 1 = Tidak; 2 = Ya

Nilai peserta didik menggunakan rumus:

3. Penilaian antarpeserta didik

Penilaian antarpeserta didik Topik/Subtopik: ...

Tanggal Penilaian: ... Nama Teman yang dinilai: ... Nama Penilai:... - Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran

- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatanmu.

- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No Perilaku Dilakukan/muncul

Ya Tidak

1. Mau menerima pendapat teman 2. Memaksa teman untuk menerima

pendapatnya

3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4. Mau bekerjasama dengan semua teman

5. ...

Penskoran:

Pernyataan 1, 3, dan 4 : Ya = 2, Tidak = 1 Pernyataan 2 : Ya = 1, Tidak = 2 Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

4. Jurnal

JURNAL

Nama Peserta Didik: …………...…….. Kelas: ... Aspek yang diamati: ………...………..

No Hari/Tanggal Kejadian Keterangan/

Tindak Lanjut 1.

...

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a. Tes pilihan ganda

Pilihlah satu jawaban yang benar.

1. Bagian sel saraf yang berfungsi meneruskan impuls listrik dari badan sel saraf ke sel saraf lain adalah ....

a. dendrit b. myelin c. akson

d. nodus ranvier

2. Zat kimia yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang listrik dalam tubuh manusia adalah ….

a. lipase

b. neurotransmitter c. amilase

d. esterogen

3. Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan mekanisme kerja yang hampir sama. Pada sel saraf

 

4. Listrik dapat mengalir dalam saraf karena faktor-faktor berikut, kecuali

....

a. ada rangsangan dari luar b. ada ion di dalam tubuh

c. akson sebagai penghantar listrik d. myelin sebagai isolator listrik

5. Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi.

Pernyataan yang benar berkaitan dengan sel elektropax ini adalah .... a. sel electroplax menghasilkan muatan positif pada bagian dalam

dan muatan negatif pada bagian luar

b. sel electroplax menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar

c. sel electroplax hanya menghasilkan muatan negatif pada saat ikan beristirahat

d. sel electroplax hanya menghasilkan muatan positif pada saat ikan beristirahat

Kunci jawaban:

Nomor 1 2 3 4 5

Jawaban c b c d a

Bobot soal masing-masing 1

Nilai x

b. Tes uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.

1. Sebutkan bagian-bagian sel saraf berikut dan jelaskan fungsinya.

2. Sebutkan 3 jenis hewan yang dapat menghasilkan listrik dan jelaskan.

Kunci Jawaban:

No Jawaban Skor

1

Bagian Nama Fungsi

a Sinapsis Mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain

b Dendrit Menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. c Akson Meneruskan impuls dari badan sel

saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.

d Selubung

myelin Mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadinya loncatan muatan.

e Nodus

ranvier Tempat terjadinya tarik-menarik muatan listrik di membran sel saraf.

f Badan sel Meneruskan impuls dari dendrit ke akson.

g Inti sel Di dalam inti sel terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.

Rubrik:

a. Jika dapat menyebutkan 7 bagian sel dengan benar (skor 10)

b. Jika dapat menyebutkan 7 fungsi sel dengan benar sesuai bagian sel (skor 20)

Skor = skor a + skor b

30

2 1. Ikan Belalai Gajah

Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan

 

2. Ikan Pari Elektrik

Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar

tegangan listrik yang ada di rumah. 3. Hiu Kepala Martil

Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah milyar volt. Hiu kepala martil biasa menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk mengetahui letak

mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.

4. Echidnas

Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus-menerus dibasahi agar lebih mudah untuk

menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem

elektroreseptor berasal dari perairan. 5. Belut Listrik

Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.

6. Lele Elektrik

Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45

Dokumen terkait