• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul PKB IPA SMP Revisi 2017 Modul IPA SMP KK I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul PKB IPA SMP Revisi 2017 Modul IPA SMP KK I"

Copied!
262
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI I

PEDAGOGIK

:

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penulis:

Mohammad Syarif, Drs., M.Si. (syarifp4tkipa@gmail.com) Yamin Winduono, Drs., M.Pd. (ywind369@gmail.com) Penelaah:

Andi Suhandi, Dr., M.Si. Mimin Nurjhani, Dr., M.Pd.

Srie Laksmi Saraswati, Dra., M.Pd. Penyunting:

M. E. Maulana, M.Si.

PROFESIONAL

:

BUMI DAN TATA SURYA

Penulis:

Moch. Erwin Maulana, M.Si. (merwinmaulana@gmail.com) Santa, M.P., Ir., M.Sc. (santavedca@yahoo.com)

Savina Melia, M.Si. (sv.melia77@gmail.com) Zaenal Arifin, M.Si. (zaenal.p4tkipa@gmail.com) Penelaah:

Andi Suhandi, Dr., M.Si. Mimin Nurjhani, Dr., M.Pd.

Srie Laksmi Saraswati, Dra., M.Pd. Penyunting:

M. E. Maulana, M.Si.

Desain Grafis dan Ilustrasi Tim Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(3)
(4)

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

 

KELOMPOK KOMPETENSI I

PEDAGOGIK :

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

 

Penulis:

Mohammad Syarif, Drs., M.Si. (syarifp4tkipa@gmail.com) Yamin Winduono, Drs., M.Pd. (ywind369@gmail.com) Penelaah:

Andi Suhandi, Dr., M.Si. Mimin Nurjhani, Dr., M.Pd.

Srie Laksmi Saraswati, Dra., M.Pd. Penyunting:

M. E. Maulana, M.Si.

Desain Grafis dan Ilustrasi Tim Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(5)

 

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap

muka dengan daring).

(6)

Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

(7)

 

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

(8)

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April 2017 Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar

(9)

 

Daftar Isi

Hal.

Kata Sambutan ... iii

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Tabel ... x

Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Peta Kompetensi ... 2

D. Ruang Lingkup ... 3

E. Cara Penggunaan Modul ... 3

Kegiatan Pembelajaran 1 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 9

A. Tujuan ... 9

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 10

C. Uraian Materi ... 10

D. Aktivitas Pembelajaran ... 47

E. Latihan / Kasus / Tugas ... 56

F. Rangkuman ... 58

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 58

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus ... 59

Penutup ... 60

Evaluasi ... 63

Glosarium ... 67

(10)

Daftar Gambar

Hal.

Gambar 1. Alur Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka ... 4

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ... 5

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Kombinasi (in-on-in) ... 7

Gambar 4. Bagian-bagian sel saraf ... 34

Gambar 5. ... 35

Gambar 6. ... 36

Gambar 7. Ilustrasi muatan listrik pada sel saraf tidak bermyelin ... 36

Gambar 8. Impuls Listrik pada Saraf Manusia ... 37

Gambar 9. Garis Gaya Listrik Dua Muatan ... 41

Gambar 10. Garis Gaya Listrik Dua Muatan ... 42

Gambar 11. Berkas sel saraf dan kabel listrik ... 45

Gambar 12. (a) Akson tak bermyelin, (b) Akson bermyelin ... 46

Daftar Tabel

Hal. Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Guru Mapel ... 2

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul untuk OJL ... 8

(11)

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Guru mempunyai kewajiban untuk selalu memperbaharui dan meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai esensi pembelajar seumur hidup. Dalam rangka mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilannya, dikembangkan modul untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru yang berisi topik-topik penting. Dengan adanya modul ini, memberikan kesempatan kepada guru untuk belajar lebih mandiri dan aktif. Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan diklat tatap muka langsung dan juga tatap muka kombinasi (in-on-in). Modul ini disusun mengingat pembelajaran itu sendiri merupakan proses sitematis untuk mencapai kompetensi siswa yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru harus memahami bahwa proses pembelajaran bukan merupakan proses spontan yang terjadi di dalam kelas. Sebelum pembelajaran guru harus merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan aspek-aspek lainnya atau sumber daya yang mendukung pembelajaran di sekolah masing-masing.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru yang berjudul “Pengembangan Rencana Perencanaan Pembelajaran ” merupakan modul untuk kompetensi pedagogi guru pada kelompok kompetensi I.

(12)

Di dalam modul kelompok kompetensi I ini, pada bagian pendahuluan diinformasikan tujuan secara umum yang harus dicapai oleh guru pembelajar setelah mengikuti diklat. Peta kompetensi yang harus dikuasai guru pada kelompok kompetensi I, ruang lingkup, dan saran penggunaan modul. Setelah guru mempelajari modul ini diakhiri dengan evaluasi untuk pengujian diri.

B. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami berbagai prinsip-prinsip penyusunan RPP dalam pembelajaran IPA dan terampil menentukan menyusun RPP sesuai topiknya.

C. Peta Kompetensi

Peta kompetensi yang menjadi acuan dalam belajar modul ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Guru Mapel

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel

4. Menyelenggarakan Pembelajaran

yang mendidik 4.1. Memahami prinsip-prinsip perancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan. 4.2. Mengembangkan

komponen-komponen rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan.

4.3. Menyusun rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, maupun di luar kelas.

(13)

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu Bagian Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul kelompok kompetensi I, tujuan belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran, ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak Lanjut Bagian akhir terdiri dari Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas, Evaluasi dan Penutup.

Rincian materi pada modul adalah sebagai berikut. 1. Hakikat RPP.

2. Prinsip-Prinsip RPP 3. Komponen RPP

4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Aktivitas Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru, baik untuk moda tatap muka penuh, maupun moda tatap muka kombinasi (in-on-in). Langkah-langkah belajar

(14)

Gambar 1. Alur Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

(15)

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanakan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator. Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur berikut ini.

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :

 latar belakang yang memuat gambaran materi  tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

 kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul  ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

(16)

b. Mengkaji Materi Diklat

Pada Pada kegiatan ini fasilitator memberi kesempatan kepada guru pembelajar untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru dapat mempelajari materi secara individual atau kelompok.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu/instruksi yang tertera pada modul, baik bagian 1. Diskusi Materi, 2. Praktik dan Latihan. Peserta perlu secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai membuat kesimpulan kegiatan. d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dibahas bersama.

e. Refleksi Kegiatan

(17)

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Kombinasi (

In-On-In

)

 

Kegiatan diklat tatap muka kombinasi (in-on-in) terdiri atas tiga kegiatan, yaitu

tatap muka kesatu (in-1), penugasan (on the job learning), dan tatap muka kedua

(in-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka kombinasi

tergambar pada alur berikut ini.

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Kombinasi (in-on-in)

Pada kegiatan in-1 peserta mempelajari uraian materi dan mengerjakan Aktivitas

Pembelajaran bagian 1. Diskusi Materi di tempat diklat. Pada saat on the job learning peserta melakukan Aktivitas Pembelajaran bagian 2. Praktik dan mengisi latihan secara mandiri di tempat kerja masing-masing. Pada Kegiatan

in-2 peserta melaporkan dan mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan

(18)

Di dalam modul dilengkapi beberapa kegiatan di aktivitas pembelajaran (BAB II, Bagian E) sebagai cara guru untuk pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari yang dipandu menggunakan lembar kegiatan (LK). Pada kegiatan diklat tatap muka kombinasi, beberapa LK dikerjakan pada tatap muka kesatu dan beberapa LK dikerjakan pada saat on the job learning. Hasil

implementasi LK pada on the job learning menjadi tagihan pada kegiatan tatap

muka kedu (in-2). Berikut ini daftar pengelompokkan lembar kegiatan (LK) pada setiap tahap kegiatan tatap muka kombinasi.

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul untuk OJL

No Lembar Kerja Kode Judul Lembar Kerja Dilaksanakan Pada Tahap 1. LK.I.01. Diskusi Materi Pengembangan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

In service 1

2. LK.I.02 Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA

On the job learning

3. LK.I.03. Penelaahan Rencana

(19)

Kegiatan Pembelajaran 1

Pengembangan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu kali tatap muka atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kompetensi guru terkait dengan materi ini adalah “Memahami prinsip-prinsip pengembangan RPP IPA sesuai kurikulum”. Kompetensi ini dapat dicapai jika guru belajar materi ini dengan kerja keras, profesional, kreatif dan mandiridalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja

A. Tujuan

(20)

 

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui materi pada modul ini adalah:

Menjelaskan hakekat RPP.

Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RPP.

Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.

Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

Menelaah RPP yang telah disusun.

C. Uraian Materi

Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada Permendikbud tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor 22 Tahun 2016

1. Hakikat RPP

(21)

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.

Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.

a. Prinsip Penyusunan RPP

Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:

1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

4) Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

(22)

 

6) Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

7) Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.

8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau antar muatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

(23)

b. Komponen dan Sistematika RPP

Komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah :

Mata pelajaran : Kelas/Semester : Materi Pokok : Alokasi Waktu :

A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4

D. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 E. Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

(24)

 

 Mengamati  Menanya

 Mengumpulkan informasi/mencoba  Menalar/mengasosiasi

 Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **)

 Mengamati  Menanya

 Mengumpulkan informasi/mencoba  Menalar/mengasosiasi

 Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat 2. Bahan

(25)

2. Langkah Penyusunan RPP

Langkah langkah penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud No. 22 tahun 2016 sebagai berikut:

a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar;

b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;

c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;

d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar;

e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup;

f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;

g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; dan

h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

(26)

 

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri atas:

(27)

yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas. Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan

mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah: ___________________________ Mata pelajaran: ___________________________ Kelas/Semester: ___________________________ Materi Pokok ___________________________ Alokasi Waktu: ___________________________

A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar

(28)

 

2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 E. Materi Pembelajaran F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP) Langkah

Pembelajaran Pembelajaran Sintak Model Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan

Pendahuluan

Memuat kegiatan

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengomunikasikan Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP) Langkah

Pembelajaran Pembelajaran Sintak Model Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan

Pendahuluan

Memuat kegiatan

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengomunikasikan Kegiatan Inti

(29)

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 4. Kunci dan Pedoman Penskoran

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/Alat

2. Bahan

(30)

 

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata pelajaran: : IPA

Kelas/Semeste : IX/ I Materi Pokok : Listrik

Alokasi Waktu: : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat menjelaskan listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dengan tepat melalui praktikum dan diskusi

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

(31)

C. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3.5 Memahami konsep listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dan contohnya pada hewan-hewan yang mengandung listrik.

4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan listrik statis dan interaksinya, serta sifat hantaran listrik bahan.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan perilaku rasa syukur terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku bekerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3. Mengidentifikasi bagian-bagian sel saraf.

4. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada saraf manusia.

5. Menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengandung listrik. 6. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada beberapa hewan.

E. Materi Pembelajaran 1. Materi Reguler

(32)

 

neurotransmitter.

B. Hewan-hewan yang menghasilkan listrik

Hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi.

Hewan-hewan yang menghasilkan listrik antara lain: ikan belalai gajah, ikan pari elektrik, hiu kepala martil, echidnas, belut listrik, dan lele elektrik.

2. Materi Pengayaan

Materi pengayaan terdiri dari konsep medan listrik dan cara menggambarkan garis medan listrik. Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis listrik yang arahnya keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan negatif dan arah garis listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.

3. Materi Remedial

Materi remedial merupakan materi reguler. Materi ini diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan bagian materi yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/metode yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya (reguler).

Materi pembelajaran reguler dan pengayaan selengkapnya terdapat pada Lampiran RPP.

F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama: 4 JP Langkah

Pembelajaran Model DL Sintak Deskripsi Alokasi Waktu

Kegiatan

Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik untuk belajar. Guru melakukan apersepsi, dengan cara menghubungkan materi yang akan disampaikan tentang kelistrikan pada manusia dan hewan; dengan kelistrikan pada benda-benda bermuatan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya (listrik statis).

 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan.

 Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran

 Guru membagi peserta didik menjadi delapan kelompok.

(33)

Kegiatan Inti Stimulation

(stimulasi/ pemberian rangsangan)

 Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik kelistrikan pada saraf manusia dengan cara:

- mengajak seluruh peserta didik untuk memukulkan sikutnya ke meja.

70 menit Problem statement (pertanyaan/ identifikasi masalah)

 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan demonstrasi di atas, sampai peserta didik dapat berpikir dan bertanya.  Peserta didik diminta merumuskan satu

pertanyaan setelah berkaitan dengan demonstrasi di atas. Pertanyaan diarahkan terkait dengan kelistrikan pada saraf dalam menanggapi rangsang, seperti:

- Mengapa kita merasakan sakit seperti tersetrum listrik ketika sikut dipukulkan ke meja?

 Peserta didik diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan yang mereka rumuskan.

Data collection

(pengumpula n data)

 Guru membagikan Lembar Kerja 1 tentang kelistrikan pada saraf manusia

 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.

 Peserta didik membaca literatur/bahan bacaan tentang “Sel Saraf pada Manusia”  Peserta didik mengamati gambar sel saraf

manusia, kemudian membaca tabel tentang bagian-bagian saraf manusia dan fungsinya.

Data processing

(pengolahan Data)

 Dalam kelompoknya peserta didik berdiskusi untuk mengolah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan gambar dan bahan bacaan/literatur tentang “Sel saraf pada manusia”.

(34)

 

Verification

(pembuktian)  Peserta didik memeriksa secara cermat rumusan hipotesis yang telah dibuat pada awal pembelajaran.

 Peserta didik membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan dengan cara mencocokkan rumusan hipotesis tentang kelistrikan pada saraf manusia dengan konsep yang berhasil ditemukan dari buku sumber/literatur.

Generalizatio n (menarik

kesimpulan)

 Peserta didik menyimpulkan hasil pengumpulan informasi dan diskusi, misalnya:

- menyimpulkan bahwa tubuh dapat merasakan rangsang dari lingkungan karena adanya sistem saraf yang memanfaatkan prinsip kelistrikan; - menyimpulkan bahwa kelistrikan juga

terdapat pada beberapa hewan.

 Peserta didik mengomunikasikan informasi yang telah diperoleh di depan kelas.

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang kelistrikan pada saraf manusia, dan hewan-hewan yang menghasilkan listrik.

Kegiatan

Penutup  Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran.  Peserta didik ditugaskan membuat makalah tentang sifat kelistrikan pada saraf manusia dan beberapa hewan penghasil listrik untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

 Peserta didik mengisi Kuis tentang Konsep Listrik Statis.

5 menit

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian :

Tehnik peilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut

Metode/Teknik penilaian Bentuk Instrumen

 Observasi  Lembar pengamatan Sikap dan Rubrik  Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan Ganda

(35)

2. Instrumen penilaian

a. Penilaian Kompetensi Sikap

1. Lembar Pengamatan Sikap/Perilaku pada saat Diskusi No Peserta Nama

didik Kerja sama Santun Proaktif Bijaksana 1. ...

2. ………

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan.

Kriterianya yaitu:

4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang 2. Lembar penilaian diri

Penilaian Diri

Topik: ... Nama: ... Kelas: ...

Setelah mempelajari materi Konsep Listrik Statis, kamu dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan memahami Sudah memahami Belum

1. Jenis muatan listrik 2. Konsep listrik statis

(36)

 

7. Sifat hantaran pada kawat 8. ...

Catatan: skor 1 = Tidak; 2 = Ya

Nilai peserta didik menggunakan rumus:

3. Penilaian antarpeserta didik

Penilaian antarpeserta didik Topik/Subtopik: ...

Tanggal Penilaian: ... Nama Teman yang dinilai: ... Nama Penilai:... - Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran

- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatanmu.

- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No Perilaku Dilakukan/muncul

Ya Tidak

1. Mau menerima pendapat teman 2. Memaksa teman untuk menerima

pendapatnya

3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4. Mau bekerjasama dengan semua teman

5. ...

Penskoran:

(37)

4. Jurnal

JURNAL

Nama Peserta Didik: …………...…….. Kelas: ... Aspek yang diamati: ………...………..

No Hari/Tanggal Kejadian Keterangan/

Tindak Lanjut

1. ...

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a. Tes pilihan ganda

Pilihlah satu jawaban yang benar.

1. Bagian sel saraf yang berfungsi meneruskan impuls listrik dari badan sel saraf ke sel saraf lain adalah ....

a. dendrit b. myelin c. akson

d. nodus ranvier

2. Zat kimia yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang listrik dalam tubuh manusia adalah ….

a. lipase

b. neurotransmitter c. amilase

d. esterogen

(38)

 

4. Listrik dapat mengalir dalam saraf karena faktor-faktor berikut, kecuali

....

a. ada rangsangan dari luar b. ada ion di dalam tubuh

c. akson sebagai penghantar listrik d. myelin sebagai isolator listrik

5. Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi.

Pernyataan yang benar berkaitan dengan sel elektropax ini adalah .... a. sel electroplax menghasilkan muatan positif pada bagian dalam

dan muatan negatif pada bagian luar

b. sel electroplax menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar

c. sel electroplax hanya menghasilkan muatan negatif pada saat ikan beristirahat

d. sel electroplax hanya menghasilkan muatan positif pada saat ikan beristirahat

Kunci jawaban:

Nomor 1 2 3 4 5

Jawaban c b c d a

Bobot soal masing-masing 1

Nilai x

b. Tes uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.

1. Sebutkan bagian-bagian sel saraf berikut dan jelaskan fungsinya.

(39)

Kunci Jawaban:

No Jawaban Skor

1

Bagian Nama Fungsi

a Sinapsis Mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain

b Dendrit Menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. c Akson Meneruskan impuls dari badan sel

saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.

d Selubung

myelin Mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadinya loncatan muatan.

e Nodus

ranvier Tempat terjadinya tarik-menarik muatan listrik di membran sel saraf.

f Badan sel Meneruskan impuls dari dendrit ke akson.

g Inti sel Di dalam inti sel terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.

Rubrik:

a. Jika dapat menyebutkan 7 bagian sel dengan benar (skor 10)

b. Jika dapat menyebutkan 7 fungsi sel dengan benar sesuai bagian sel (skor 20)

Skor = skor a + skor b

30

2 1. Ikan Belalai Gajah

Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan

(40)

 

2. Ikan Pari Elektrik

Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar

tegangan listrik yang ada di rumah. 3. Hiu Kepala Martil

Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah milyar volt. Hiu kepala martil biasa menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk mengetahui letak

mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.

4. Echidnas

Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus-menerus dibasahi agar lebih mudah untuk

menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem

elektroreseptor berasal dari perairan. 5. Belut Listrik

Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.

6. Lele Elektrik

Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.

Rubrik:

a. Jika dapat menyebutkan 3 hewan yang menghasilkan listrik dengan benar (skor 5)

b. Jika dapat menjelaskan alasan hewan tersebut menghasilkan listrik (skor 15)

Skor = skor a + skor b

(41)

c. Penilaian diskusi

Lembar observasi terhadap diskusi dan tanya jawab

Nama Peserta Didik Pernyataan Jumlah Pengungkapan gagasan yang orisinal Kebenaran konsep Ketepatan penggunaan istilah

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Fitria

Gina ....

Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ ) Skor: Ya = 1, Tidak= 0

Nilai x

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan Mata Pelajaran : IPA

Kelas : IX . Kelompok : ...

Topik/Subtopik : Konsep Listrik Statis/Kelistrikan pada Saraf dan Hewan Penghasil Listrik

No Peserta Nama didik

Aspek yang dinilai

Catatan / Nilai Kebenaran

Konsep Kelengkapan gagasan Sistematika bahasa Tata 1

(42)

 

Format Penilaian Makalah

Rubrik penilaian laporan

No Komponen Skor

1 Kebenaran Konsep

Skor 25 jika seluruh konsep IPA pada makalah benar Skor 15 jika sebagian konsep IPA pada makalah benar Skor 5 jika semua konsep IPA pada makalah salah

2 Kelengkapan gagasan

Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep

Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep

3 Sistematika

Skor 25 jika sistematika makalah sesuai aturan yang disepakati

Skor 15 jika sistematika makalah kurang sesuai aturan yang disepakati

Skor 5 jika sistematika makalah tidak sesuai aturan yang disepakati

4 Tata bahasa

Skor 25 jika tata bahasa makalah sesuai aturan

Skor 15 jika tata bahasa makalah kurang sesuai aturan Skor 5 jika tata bahasa makalah tidak sesuai aturan Keterangan:

Skor maksimal = Jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100

Nilai = x 4

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

 JIka terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap

kelompok tersebut.

 Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.

(43)

Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik. Pengayaan

Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 2,67 dengan cara diberikan tugas mengkaji tentang medan listrik dan bagaimana menggambarkan garis medan listrik pada muatan listrik (positif dan negatif), atau mengerjakan soal-soal yang bersifat HOTS (High Order Thinking Skills) terkait dengan materi Konsep Listrik

Statis, Kelistrikan pada Saraf dan Hewan-Hewan yang menghasilkan listrik. H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

Media/Alat

-

Kabel listrik

-

Gambar sel saraf

Bahan

-

Lembar Kerja

Sumber belajar

Buku IPA Terpadu Kelas IX dan sumber lainnya (Internet, buku literatur)

Lampiran

MATERI PEMBELAJARAN Materi Pembelajaran Reguler A. Sistem Saraf pada Manusia

Selain pada kabel, ternyata tubuh manusia juga dialiri oleh arus listrik, khususnya pada saraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus mempelajari tentang aliran impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik. Tegangan pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di rumah-rumah.

[image:43.595.104.535.102.367.2]
(44)

 

saraf, tetapi terdiri dari sel pembentuk myelin yang berfungsi menyelubungi akson.

Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang berselubung myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin. Berikut ini bagian-bagian sebuah sel saraf.

Gambar 4. Bagian-bagian sel saraf

Bagian-bagian sel saraf manusia dan fungsinya ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 3. Bagian Sel saraf

No Bagian sel saraf Deskripsi Fungsi

1 Dendrit Penonjolan badan sel yang bercabang-cabang dan

berbentuk seperti cabang pohon

Menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel

2 Badan sel Di dalamnya terdapat inti sel yang dikelilingi oleh sitoplasma. Sitoplasma mengandung

organela sel seperti mitokondria, ribosom, badan golgi dan retikulum endoplasma khusus milik sel saraf yang disebut badan nissl.

Meneruskan impuls dari dendrit ke akson

3 Akson/Neurit Penonjolan badan sel berbentuk panjang dan silindris. Setiap satu sel saraf hanya memiliki satu akson. Ujung akhir akson disebut dengan terminal akson. Terminal ini memiliki beberapa percabangan dan berbonggol. Pada bonggol inilah akan dilepaskan neurotransmitter dan disebut sebagai bonggol

sinaptik.

Meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.

(45)

No Bagian sel saraf Deskripsi Fungsi 4 Myelin Selubung lemak berlapislapis,

dihasilkan oleh sel Schwann. Lapisan lemak myelin sulit ditembus oleh ion-ion yang keluar dan masuk membran sel saraf pada bagian akson.

Mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadinya loncatan muatan

5 Nodus

ranvier Daerah akson terbuka yang tidak diselubungi myelin Tempat terjadinya tarik-menarik muatan listrik di membran sel saraf.

[image:45.595.173.451.455.664.2]
(46)

 

ranvier. Tarik menarik muatan listrik terjadi di nodus ranvier satu dan seterusnya. Dengan demikian, selain myelin berfungsi sebagai pelindung akson juga dapat mempercepat terjadinya loncatan muatan listrik pada saraf.

Gambar 6.

Muatan yang ada di luar dan di dalam sel saraf tidak dapat tarik-menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik-menarik antarmuatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neurotransmitter.

[image:46.595.168.408.461.692.2]
(47)
[image:47.595.158.471.223.485.2]

Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi bagian luar membran sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar bermuatan listrik positif dan membran sel bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-). Lebih jelasnya, perhatikan Gambar 7.

(48)

 

B. Hewan Penghasil Listrik

Seperti manusia, hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi. Meskipun pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, namun ada beberapa hewan yang dianugerahi keistimewaan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga mampu menghasilkan arus listrik yang sangat kuat.

1. Ikan Belalai Gajah

Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat. Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi, pada saat itu pula ikan mampu mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.

(49)

2. Ikan Pari Elektrik

Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar tegangan listrik yang ada di rumah.

3. Hiu Kepala Martil

(50)

 

4. Echidnas

Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus-menerus dibasahi agar lebih mudah untuk menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem elektroreseptor berasal dari perairan.

5. Belut Listrik

Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.

6. Lele Elektrik

Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.

(51)

Materi Pengayaan

Medan Listrik

Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis listrik yang arahnya keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan negatif dan arah garis listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.

(52)

 

Cara menggambarkan garis gaya listrik

Semakin besar nilai muatan listrik, maka akan semakin banyak garis gaya listrik yang berada disekitar muatan tersebut. Sebaliknya, semakin kecil nilai muatan listrik, maka akan semakin sedikit pula garis gaya listrik yang berada di sekitar muatan tersebut. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 10. Garis Gaya Listrik Dua Muatan

(53)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

“KELISTRIKAN PADA SARAF MANUSIA”

Kegiatan 1

Sel Saraf pada Manusia

1. Lakukan kegiatan berikut bersama teman-temanmu di kelompok. Pukulkan sikutmu pada meja. Kemudian tuliskan, apakah yang kamu rasakan?

2. Buatlah 1 pertanyaan terkait dengan demonstrasi di atas.

3. Rumuskan jawaban sementara (hipotesis) terhadap pertanyaan yang telah kalian tentukan pada nomor 2 di atas.

4. Carilah berbagai informasi tentang sel saraf manusia. Kamu dapat membacanya dari Buku IPA yang kamu miliki atau sumber informasi lainnya (Internet, buku literatur, dll). Setelah itu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

Pertanyaan:

(54)

 

b. Tulislah bagian-bagian sel saraf dari gambar di atas pada tabel berikut, kemudian jelaskan fungsinya.

No Nama bagian sel saraf Fungsinya

(55)

Kegiatan 2

Bacalah teks berikut. Kemudian jawab pertanyaan di bawahnya.

Sel Saraf dan Kabel

[image:55.595.111.513.223.501.2]

Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan mekanisme kerja yang hampir sama. Coba perhatikan gambar di bawah.

Gambar 11. Berkas sel saraf dan kabel listrik

Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang mendukung terjadinya perambatan atau hantaran arus listrik.

Pada sel saraf terdapat isolator listrik, yaitu selubung myelin. Pada akson tidak berselubung myelin, hantaran arus listrik dapat terjadi di sepanjang akson. Sementara itu, pada akson berselubung myelin, beda potensial terjadi di daerah akson yang tidak diselubungi myelin atau di daerah yang disebut nodus ranvier. Tarik-menarik muatan

(56)

 

Gambar 12. (a) Akson tak bermyelin, (b) Akson bermyelin

Selain akson, penghantar listrik lain di dalam tubuh makhluk hidup adalah cairan tubuh. Cairan tubuh dapat berupa darah, cairan jaringan, dan sitosol dalam sitoplasma sel. Pertanyaan:

1. Jika sel saraf itu diibaratkan kabel,

a. bagian sel mana yang memiliki sifat yang sama dengan plastik pada kabel? Bagaimana sifat hantaran listriknya?

b. Dan bagian sel saraf mana yang dapat menghantarkan listrik? 2. Berdasarkan teks di atas, apakah yang dimaksud dengan isolator listrik?

Dan apakah yang dimaksud konduktor listrik?

Sebutkan bagian tubuh mana yang termasuk konduktor listrik?

3. Bagaimana sel saraf berperan sehingga rangsang dari luar dapat langsung kita rasakan? Bagaimana sel saraf menyampaikan informasinya?

4. Selain pada saraf manusia, kelistrikan dihasilkan juga oleh beberapa hewan. Hewan apa saja? Mengapa hewan tersbeut menghasilkan listrik? Carilah informasinya.

Periksalah!

Setelah kalian memperoleh informasi tentang sifat kelistrikan pada saraf dan beberapa bahan dari penyelidikanmu di atas, coba cermati hipotesis (dugaan sementara) yang telah kalian rumuskan di awal pembelajaran. Apakah hipotesis kalian sesuai dengan informasi yang kamu peroleh?

Kesimpulan

Apakah kesimpulanmu tentang sifat kelistrikan pada saraf manusia? Apakah kesimpulan mu tentang hewan-hewan yang menghasilkan listrik? Bagaimana sikap kalian setelah mengetahui fungsi sel saraf pada tubuh manusia?

(57)

D. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran pada kegiatan pembelajaran Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri atas dua bagian: yaitu diskusi materi dan aktivitas praktik. Anda dipersilahkan melakukan aktivitas pembelajaran tersebut secara mandiri dengan penuh tanggung jawab yang tinggi.

1. Diskusi Materi

Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti, kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan

dalam kelompok. Selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain memperhatikan dan menanggapinya secara aktif.

LK.I.01 Diskusi Materi Topik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan : Melalui diskusi kelompok peserta diklat mampu mengidentifikasi konsep-konsep penting topik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah Kegiatan :

1. Pelajarilah topik penilaian proses dan hasil belajar dari bahan bacaan pada modul ini, dan bahan bacaan lainnya!

2. Diskusikan secara kelompok untuk mengidentifikasi konsep-konsep penting yang ada pada topik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran!

3. Buatlah rangkuman materi tersebut dalam bentuk peta pikiran (mind map)!

4. Presentasikanlah hasil diskusi kelompok Anda!

(58)

 

2. Praktik

Setelah Anda mengkaji materi Pengembangan RPP. Anda dapat mencoba melakukan kegiatan eksperimen yang dalam modul ini disajikan petunjuknya dalam lembar kegiatan. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul, baik yang berkaitan dengan teori maupun kegiatan praktik. Untuk kegiatan praktik, Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA, siapkan alat dan bahannya. Ikuti setiap petunjuk yang ada dalam setiap lembar kerja. Lakukan diskusi untuk menentukan hasil kegiatan.

(59)

Lembar Kerja 2 (LK.I.02)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Tujuan Kegiatan:

Peserta mampu menyusun RPP sesuai topik terpilih yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP dengan teliti!

2. Siapkan dokumen kurikulum Permedikbud nomor 22 dan nomor 24 tahun 2016, hasil kegiatan Penjabaran KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi Pembelajaran, Analisis Pendekatan Saintifik dalam Model pembelajaran, dan Perancangan Instrumen Penilaian.

3. Susunlah RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya, komponen-sistematika RPP*) dan format RPP**) yang tersedia.

4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun.

5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda.

6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain.

Catatan:

*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016.

**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis

(60)

 

Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah: _______________________

Mata pelajaran: _______________________ Kelas/Semester: _______________________ Materi Pokok _______________________ Alokasi Waktu: _______________________

A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4

D. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 E. Materi Pembelajaran F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP) Langkah

Pembelajaran Pembelajaran Sintak Model Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan

Pendahuluan

Memuat kegiatan: - Mengamati - Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi

- Mengomunikasikan Kegiatan Inti

(61)

2. Pertemuan Kedua: (...JP) Langkah

Pembelajaran Pembelajaran Sintak Model Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan

Pendahuluan

Memuat Kegiatan: - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan

informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.1 Teknik penilaian

1.2 Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya

1.3 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.4 Kunci dan Pedoman Penskoran

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/Alat

2. Bahan

(62)

 

Lembar Kerja 3 (LK.I.03)

Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta mampu menelaah RPP yang sudah dibuat untuk perbaikan.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP!

2. Siapkan dokumen kurikulum Permendiknas no 41 Tahun 2007 atau Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun 2014, hasil kegiatan Model pembelajaran dan Perancangan Instrumen Penilaian.

3. Cermatilah format RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya, komponen-sistematika RPP*) dan format RPP**)yang tersedia!

4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun!

5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda!

6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain!

Catatan:

*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan Permedikbud nomor 22 tahun 2017.

(63)

Format RPP Kurikulum 2006 menyesuaikan yang telah disepakati

FORMAT PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Materi Pelajaran: ___________________________ Topik/Tema: _______________________________

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!

No Rencana Pelaksanaan Komponen Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catata n

1 2 3

A. Identitas Mata Pelajaran Tidak

Ada Lengkap Kurang Lengkap Sudah 1. Satuan pendidikan, Mata

pelajaran/tema, kelas/semester dan Alokasi waktu.

B. Pemilihan Kompetensi Tidak

Ada Lengkap Kurang Lengkap Sudah 1. Kompetensi Inti

2. Kompetensi Dasar

C. Perumusan Indikator Sesuai Tidak Sebagian Sesuai Seluruhnya Sesuai 1. Kesesuaian dengan KD.

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.

(64)

 

No Rencana Pelaksanaan Komponen Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catata n

1 2 3

1. Kesesuaian dengan KD

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.

E. Kegiatan Pembelajaran Sesuai Tidak SebagianSesuai Seluruhnya Sesuai 1. Menampilkan kegiatan pendahuluan,

inti, dan penutup dengan jelas. 2. Kesesuaian kegiatan dengan

pendekatan saintifik.

3. Kesesuaian dengan sintak model pembelajaran yang dipilih

4. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi.

5. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi.

F. Penilaian Sesuai Tidak SebagianSesuai Seluruhnya Sesuai 1. Kesesuaian dengan teknik penilaian

autentik.

2. Kesesuaian dengan instrumen penilaian autentik

3. Kesesuaian soal dengan dengan indikator pencapaian kompetensi. 4. Kesesuaian kunci jawaban dengan

soal.

(65)

No Rencana Pelaksanaan Komponen Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catata n

1 2 3

G. Pemilihan Media Belajar Sesuai Tidak Sebagian Sesuai Seluruhnya Sesuai 1. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan kegiatan pada pendekatansaintifik.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

H. Pemilihan Bahan Pembelajaran Tidak

Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya Sesuai 1. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan kegiatan pada pendekatansaintifik.

I. Pemilihan Sumber Pembelajaran Tidak

Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya Sesuai 1. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan kegiatan pada pendekatansaintifik.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

Jumlah

Komentar/Rekomendasi terhadap RPP secara umum.

(66)

 

E. Latihan / Kasus / Tugas

1. Soal Pilihan Ganda

Kerjakanlah soal secara mandiri dan teliti dengan cara memilih salah satu pilihan jawaban yang paling tepat.

1. Dalam pendahuluan pembelajaran, kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut, kecuali ....

A. memeriksa pekerjaan rumah materi pelajaran yang telah dilakukan B. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari

C. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan

D. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

2. Perhatikan pernyataan berikut.

A. Materi Pembelajaran dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler dan pengayaan

B. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional

C. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;

D. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian

Langkah-langkah atau rambu-rambu yang benar dalam penyusunan RPP adalah ....

(67)

3. Pernyataan yang benar tentang pengembangan RPP adalah ....  A. harus dilakukan secara berkelompok

B. difasilitasi oleh pengawas sekolah C. dikoordinasikan di kelompok kerja D. dikoordinasikan oleh kepala sekolah 

4. Pertama kali yang harus dilakukan guru dalam penyusunan RPP adalah ...

A. mengkaji RPP sebelumnya B. mengkaji buku pelajaran C. mengkaji silabus

D. mengkaji permendikbud

 

5. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan berdasarkan .... A. Kompetensi Inti

(68)

 

F. Rangkuman

Pada Permendikbud nomor 22 tahun 2016 dinyatakan bahwa RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; Materi Pokok; (2) alokasi waktu; (3) Tujuan Pembelajaran, KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. Komponen dan sistematika RPP selalu berkembang dan sesuai kebijakan yang berlaku, tetapi prinsip-prinsip penembangannya tidak terlalu berbeda.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah menyelesaikan tugas/latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 75%, silakan Anda terus mempelajari kegiatan pembelajaran berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan pembelajaran ini dengan kerja keras, kreatif, disiplin dan kerjasama.

(69)

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

RPP hasil peserta dianalisis dan diberi nilai sesuai format penelaahan RPP, dan yang penting adalah masukan-masukan untuk perbaikan RPP

Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rubrik penilaian RPP ini digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang t

Gambar

Gambar sel saraf
Gambar 5. Pada akson tidak berselubung myelin, hantaran arus listrik dapat terjadi
Gambar 6. Muatan yang ada di luar dan di dalam sel saraf tidak dapat tarik-menarik dengan
Gambar 8. Impuls Listrik pada Saraf Manusia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna yang merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari- hari siswa (bersifat kontekstual) sehingga

Hal ini tidaklah berlebihan karena apabila seorang guru akan menjelaskan ciri-ciri buah mangga yang sudah matang, maka gambar dari buah mangga tersebut

Setelah mempelajari modul dan mengikuti kegiatan Pengembangan keprofesian berkelanjutan Mata Pelajaran IPA SMP Kelompok Kompetensi F Pedagogik, peserta dapat

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain) akan dengan

Hal ini tidaklah berlebihan karena apabila seorang guru akan menjelaskan ciri-ciri buah mangga yang sudah matang, maka gambar dari buah mangga tersebut akan

PPPPTK Penjas dan BK | 49 masalah lebih cocok digunakan untuk satuan jalur pendidikan informal. Karakteristik perkembangan untuk masing-masing jenjang adalah