MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
KELOMPOK KOMPETENSI I
PEDAGOGIK :
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Penulis:
Mohammad Syarif, Drs., M.Si. (syarifp4tkipa@gmail.com) Yamin Winduono, Drs., M.Pd. (ywind369@gmail.com)
Penelaah:
Andi Suhandi, Dr., M.Si. Mimin Nurjhani, Dr., M.Pd.
Srie Laksmi Saraswati, Dra., M.Pd.
Penyunting:
M. E. Maulana, M.Si.
Desain Grafis dan Ilustrasi Tim Desain Grafis
Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
IPA SMP KK I
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring).
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.
Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Sumarna Surapranata, Ph.D.
NIP. 195908011985031002
IPA SMP KK I
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.
PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.
Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.
Jakarta, April 2017
Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Poppy Dewi Puspitawati
NIP. 196305211988032001
IPA SMP KK I
Daftar Isi
Hal.
Kata Sambutan...iii
Kata Pengantar...v
Daftar Isi...vii
Daftar Gambar...viii
Daftar Tabel...viii
Pendahuluan...1
A. Latar Belakang...1
B. Tujuan...2
C. Peta Kompetensi...2
D. Ruang Lingkup...3
E. Cara Penggunaan Modul...3
Kegiatan Pembelajaran 1 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...9
A. Tujuan...9
B. Indikator Pencapaian Kompetensi...10
C. Uraian Materi...10
D. Aktivitas Pembelajaran...47
E. Latihan / Kasus / Tugas...56
F. Rangkuman...58
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut...58
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus...59
Penutup...60
Evaluasi...63
Glosarium...67
Daftar Pustaka...69
Daftar Gambar
Hal.
Gambar 1. Alur Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka...4
Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh...5
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Kombinasi (in-on-in)...7
Gambar 4. Bagian-bagian sel saraf...34
Gambar 5...35
Gambar 6...36
Gambar 7. Ilustrasi muatan listrik pada sel saraf tidak bermyelin...36
Gambar 8. Impuls Listrik pada Saraf Manusia...37
Gambar 9. Garis Gaya Listrik Dua Muatan...41
Gambar 10. Garis Gaya Listrik Dua Muatan...42
Gambar 11. Berkas sel saraf dan kabel listrik...45
Gambar 12. (a) Akson tak bermyelin, (b) Akson bermyelin...46
Daftar Tabel
Hal. Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Guru Mapel...2Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul untuk OJL...8
IPA SMP KK I
A. Latar Belakang
Guru mempunyai kewajiban untuk selalu memperbaharui dan meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai esensi pembelajar seumur hidup. Dalam rangka mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilannya, dikembangkan modul untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru yang berisi topik-topik penting. Dengan adanya modul ini, memberikan kesempatan kepada guru untuk belajar lebih mandiri dan aktif. Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan diklat tatap muka langsung dan juga tatap muka kombinasi (in-on-in).
Modul ini disusun mengingat pembelajaran itu sendiri merupakan proses sitematis untuk mencapai kompetensi siswa yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru harus memahami bahwa proses pembelajaran bukan merupakan proses spontan yang terjadi di dalam kelas. Sebelum pembelajaran guru harus merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan aspek-aspek lainnya atau sumber daya yang mendukung pembelajaran di sekolah masing-masing.
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru yang berjudul “Pengembangan Rencana Perencanaan Pembelajaran ” merupakan modul untuk kompetensi pedagogi guru pada kelompok kompetensi I.
Setiap materi bahasan dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang memuat tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran, latihan/tugas, rangkuman, umpan balik dan tindak lanjut. Di setiap komponen modul yang dikembangkan ini telah diintegrasikan beberapa nilai karakter bangsa, baik secara eksplisit maupun implisit, yang dapat diiplementasikan selama aktivitas pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut untuk mendukung pencapaian revolusi mental bangsa. Integrasi ini juga merupakan salah satu cara penguatan kompetensi sosial dan kepribadian guru (Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007) dalam bentuk modul.
IPA SMP KK I
Di dalam modul kelompok kompetensi I ini, pada bagian pendahuluan diinformasikan tujuan secara umum yang harus dicapai oleh guru pembelajar setelah mengikuti diklat. Peta kompetensi yang harus dikuasai guru pada kelompok kompetensi I, ruang lingkup, dan saran penggunaan modul. Setelah guru mempelajari modul ini diakhiri dengan evaluasi untuk pengujian diri.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami berbagai prinsip-prinsip penyusunan RPP dalam pembelajaran IPA dan terampil menentukan menyusun RPP sesuai topiknya.
C. Peta Kompetensi
Peta kompetensi yang menjadi acuan dalam belajar modul ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Guru Mapel
Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel
4. Menyelenggarakan Pembelajaran yang mendidik
4.1. Memahami prinsip-prinsip
perancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan. 4.2. Mengembangkan
komponen-komponen rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan.
4.3. Menyusun rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, maupun di luar kelas.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu Bagian Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul kelompok kompetensi I, tujuan belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran, ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak Lanjut Bagian akhir terdiri dari Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas, Evaluasi dan Penutup.
Rincian materi pada modul adalah sebagai berikut.
1. Hakikat RPP.
2. Prinsip-Prinsip RPP
3. Komponen RPP
4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP
E. Cara Penggunaan Modul
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Aktivitas Pembelajaran
disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru, baik untuk moda tatap muka penuh, maupun moda tatap muka kombinasi (in-on-in). Langkah-langkah belajar secara umum adalah sebagai berikut.
IPA SMP KK I
Gambar 1. Alur Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka
Berdasarkan gambar dapat dilihat terdapat dua alur kegiatan pelaksanaan kegiatan diklat tatap muka penuh dan kombinasi. Deskripsi kedua jenis diklat tatap muka ini terdapat pada penjelasan berikut ini.
1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh
Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanakan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator. Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur berikut ini.
Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul
IPA SMP KK I
b. Mengkaji Materi Diklat
Pada Pada kegiatan ini fasilitator memberi kesempatan kepada guru pembelajar untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru dapat mempelajari materi secara individual atau kelompok.
c. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu/instruksi yang tertera pada modul, baik bagian 1. Diskusi Materi, 2. Praktik dan Latihan. Peserta perlu secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai membuat kesimpulan kegiatan.
d. Presentasi dan Konfirmasi
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dibahas bersama.
e. Refleksi Kegiatan
Pada kegiatan ini peserta dan penyaji merefleksi penguasaan materi setelah mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran.
2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Kombinasi (
In-On-In
)
Kegiatan diklat tatap muka kombinasi (in-on-in) terdiri atas tiga kegiatan, yaitu tatap muka kesatu (in-1), penugasan (on the job learning), dan tatap muka kedua (in-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka kombinasi tergambar pada alur berikut ini.
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Kombinasi (in-on-in)
Pada kegiatan in-1 peserta mempelajari uraian materi dan mengerjakan Aktivitas Pembelajaran bagian 1. Diskusi Materi di tempat diklat. Pada saat on the job learning peserta melakukan Aktivitas Pembelajaran bagian 2. Praktik dan mengisi latihan secara mandiri di tempat kerja masing-masing. Pada Kegiatan in-2 peserta melaporkan dan mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan selama on the job learning yang difasilitasi oleh narasumber/instruktur nasional.
IPA SMP KK I
Di dalam modul dilengkapi beberapa kegiatan di aktivitas pembelajaran (BAB II, Bagian E) sebagai cara guru untuk pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari yang dipandu menggunakan lembar kegiatan (LK). Pada kegiatan diklat tatap muka kombinasi, beberapa LK dikerjakan pada tatap muka kesatu dan beberapa LK dikerjakan pada saat on the job learning. Hasil implementasi LK pada on the job learning menjadi tagihan pada kegiatan tatap muka kedu (in-2). Berikut ini daftar pengelompokkan lembar kegiatan (LK) pada setiap tahap kegiatan tatap muka kombinasi.
Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul untuk OJL
No Kode
Lembar Kerja Judul Lembar Kerja
Dilaksanakan Pada Tahap
1. LK.I.01. Diskusi Materi Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
In service 1
2. LK.I.02 Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA
On the job learning
3. LK.I.03. Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
On the job learning
Kegiatan Pembelajaran 1
Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu kali tatap muka atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kompetensi guru terkait dengan materi ini adalah “Memahami prinsip-prinsip pengembangan RPP IPA sesuai kurikulum”. Kompetensi ini dapat dicapai jika guru belajar materi ini dengan kerja keras, profesional, kreatif dan mandiridalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja
A. Tujuan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui materi pada modul ini adalah:
Menjelaskan hakekat RPP.
Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, KD dan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK).
Menelaah RPP yang telah disusun.
C. Uraian Materi
Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada Permendikbud tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor 22 Tahun 2016
1. Hakikat RPP
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.
Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
a. Prinsip Penyusunan RPP
Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:
1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4) Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
6) Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
7) Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau antar muatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
b. Komponen dan Sistematika RPP
Komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran : Kelas/Semester : Materi Pokok : Alokasi Waktu :
A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4
D. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)
F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (...JP)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya.
G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat 2. Bahan
2. Langkah Penyusunan RPP
Langkah langkah penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud No. 22 tahun 2016 sebagai berikut:
a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; dan
h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada RPP, guru harus menyusun skenario pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-langkah kegiatan tersebut secara rinci telah ditetapkan dalam peraturan, guru dapat menyesuaikan dengan situasi atau kondisi kelas dan topik atau materi pelajaran yang akan disajikan. Langkah pembelajaran yang disarankan pada Permendibud nomor 22 tahun 2016 adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas:
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas. Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut
Alternatif Format RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah: ___________________________
Mata pelajaran: ___________________________
Kelas/Semester: ___________________________
Materi Pokok ___________________________
Alokasi Waktu: ___________________________
A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
D. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
1. Pertemuan Pertama: (...JP) Langkah Pembelajaran Sintak Model Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Memuat kegiatan - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
Langkah Pembelajaran Sintak Model Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Memuat kegiatan - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
4. Kunci dan Pedoman Penskoran
H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANIPA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kelas/Semeste : IX/ I
Materi Pokok : Listrik
Alokasi Waktu: : 2 X 40 menit
A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menjelaskan listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dengan tepat melalui praktikum dan diskusi
B. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
C. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.5 Memahami konsep listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dan contohnya pada hewan-hewan yang mengandung listrik.
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan listrik statis dan interaksinya, serta sifat hantaran listrik bahan.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menunjukkan perilaku rasa syukur terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku bekerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. Mengidentifikasi bagian-bagian sel saraf.
4. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada saraf manusia.
5. Menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengandung listrik. 6. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada beberapa hewan.
E. Materi Pembelajaran 1. Materi Reguler
Materi pembelajaran reguler ini pada terdiri dari dua materi pokok. A. Kelistrikan pada Saraf Manusia
Muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf dan muatan listrik positif terdapat pada bagian luar sel saraf. Sel saraf dapat menghantarkan rangsang karena adanya muatan yang tarik-menarik. Tarik-menarik muatan listrik pada saraf terjadi bila terdapat rangsangan dari neurotransmitter.
B. Hewan-hewan yang menghasilkan listrik
Hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi.
Hewan-hewan yang menghasilkan listrik antara lain: ikan belalai gajah, ikan pari elektrik, hiu kepala martil, echidnas, belut listrik, dan lele elektrik.
2. Materi Pengayaan
digunakan untuk menunjukkan muatan positif.
3. Materi Remedial
Materi remedial merupakan materi reguler. Materi ini diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan bagian materi yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/metode yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya (reguler).
Materi pembelajaran reguler dan pengayaan selengkapnya terdapat pada Lampiran RPP.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: 4 JP
Langkah Pembelajaran
Sintak
Model DL Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk belajar. Guru melakukan apersepsi, dengan cara
menghubungkan materi yang akan disampaikan tentang kelistrikan pada manusia dan hewan; dengan kelistrikan pada benda-benda bermuatan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya (listrik statis).
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan.
Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Guru membagi peserta didik menjadi delapan kelompok.
5 menit
Kegiatan Inti Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik kelistrikan pada saraf manusia dengan cara:
- mengajak seluruh peserta didik untuk memukulkan sikutnya ke meja.
Problem statement (pertanyaan/ identifikasi masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan demonstrasi di atas, sampai peserta didik dapat berpikir dan bertanya.
Peserta didik diminta merumuskan satu pertanyaan setelah berkaitan dengan demonstrasi di atas. Pertanyaan diarahkan terkait dengan kelistrikan pada saraf dalam menanggapi rangsang, seperti:
- Mengapa kita merasakan sakit seperti tersetrum listrik ketika sikut dipukulkan ke meja?
Peserta didik diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan yang mereka rumuskan. Data
collection (pengumpula n data)
Guru membagikan Lembar Kerja 1 tentang kelistrikan pada saraf manusia
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
Peserta didik membaca literatur/bahan bacaan tentang “Sel Saraf pada Manusia”
Peserta didik mengamati gambar sel saraf manusia, kemudian membaca tabel tentang bagian-bagian saraf manusia dan fungsinya.
Data processing (pengolahan Data)
Dalam kelompoknya peserta didik berdiskusi untuk mengolah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan gambar dan bahan bacaan/literatur tentang “Sel saraf pada manusia”.
Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh sehingga dapat menjawab pertanyaan di dalam LK 1 tentang kelistrikan pada saraf manusia.
Verification (pembuktian)
Peserta didik memeriksa secara cermat rumusan hipotesis yang telah dibuat pada awal pembelajaran.
Peserta didik membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan dengan cara mencocokkan rumusan hipotesis tentang kelistrikan pada saraf manusia dengan konsep yang berhasil ditemukan dari buku sumber/literatur.
Generalizatio n (menarik kesimpulan)
Peserta didik menyimpulkan hasil pengumpulan informasi dan diskusi, misalnya:
memanfaatkan prinsip kelistrikan;
- menyimpulkan bahwa kelistrikan juga terdapat pada beberapa hewan.
Peserta didik mengomunikasikan informasi yang telah diperoleh di depan kelas.
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang kelistrikan pada saraf manusia, dan hewan-hewan yang menghasilkan listrik.
Kegiatan Penutup
Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran.
Peserta didik ditugaskan membuat makalah tentang sifat kelistrikan pada saraf manusia dan beberapa hewan penghasil listrik untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Peserta didik mengisi Kuis tentang Konsep Listrik Statis.
5 menit
G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian :
Tehnik peilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut
Metode/Teknik penilaian Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan Ganda
2. Instrumen penilaian
a. Penilaian Kompetensi Sikap
1. Lembar Pengamatan Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
No
Nama Peserta
didik
Kerja sama Santun Proaktif Bijaksana
1. ...
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan.
Kriterianya yaitu:
4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang
2. Lembar penilaian diri
Penilaian Diri
Topik: ... Nama: ...
Kelas: ...
Setelah mempelajari materi Konsep Listrik Statis, kamu dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah
memahami
Belum memahami
1. Jenis muatan listrik
2. Konsep listrik statis
3. Interaksi dua benda bermuatan listrik
4. Hokum Coulomb
5. Kelistrikan pada saraf
6. Cara menghitung hambatan suatu kawat
7. Sifat hantaran pada kawat
8. ...
Catatan: skor 1 = Tidak; 2 = Ya
Nilai peserta didik menggunakan rumus:
3. Penilaian antarpeserta didik
Penilaian antarpeserta didik
Topik/Subtopik: ...
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran - Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatanmu.
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No Perilaku Dilakukan/muncul Ya Tidak
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ...
Penskoran:
Pernyataan 1, 3, dan 4 : Ya = 2, Tidak = 1
Pernyataan 2 : Ya = 1, Tidak = 2
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
4. Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: …………...……..
Kelas: ...
Aspek yang diamati: ………...………..
1.
...
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a. Tes pilihan ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar.
1. Bagian sel saraf yang berfungsi meneruskan impuls listrik dari badan sel saraf ke sel saraf lain adalah ....
a. dendrit
b. myelin
c. akson
d. nodus ranvier
2. Zat kimia yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang listrik dalam tubuh manusia adalah ….
a. lipase
b. neurotransmitter
c. amilase
d. esterogen
3. Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan mekanisme kerja yang hampir sama. Pada sel saraf terdapat isolator listrik, yaitu ....
a. akson b. dendrit c. myelin d. nodus ranvier
4. Listrik dapat mengalir dalam saraf karena faktor-faktor berikut, kecuali ....
a. ada rangsangan dari luar b. ada ion di dalam tubuh
c. akson sebagai penghantar listrik d. myelin sebagai isolator listrik
5. Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi.
Pernyataan yang benar berkaitan dengan sel elektropax ini adalah .... a. sel electroplax menghasilkan muatan positif pada bagian dalam
b. sel electroplax menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar
c. sel electroplax hanya menghasilkan muatan negatif pada saat ikan beristirahat
d. sel electroplax hanya menghasilkan muatan positif pada saat ikan beristirahat
Kunci jawaban:
Nomor 1 2 3 4 5
Jawaban c b c d a
Bobot soal masing-masing 1
Nilai=
Jumlah Skor
5
x
100
b. Tes uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1. Sebutkan bagian-bagian sel saraf berikut dan jelaskan fungsinya.
2. Sebutkan 3 jenis hewan yang dapat menghasilkan listrik dan jelaskan.
Kunci Jawaban:
No Jawaban Skor
1
Bagian Nama Fungsi
a Sinapsis Mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain
b Dendrit Menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. c Akson Meneruskan impuls dari badan sel
saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.
d Selubung myelin
Mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadinya loncatan muatan.
e Nodus ranvier
Tempat terjadinya tarik-menarik muatan listrik di membran sel saraf.
f Badan sel Meneruskan impuls dari dendrit ke akson.
g Inti sel Di dalam inti sel terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.
Rubrik:
a. Jika dapat menyebutkan 7 bagian sel dengan benar (skor 10)
b. Jika dapat menyebutkan 7 fungsi sel dengan benar sesuai bagian sel (skor 20)
Skor = skor a + skor b
2 1. Ikan Belalai Gajah
Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat. Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi, pada saat itu pula ikan mampu
mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.
2. Ikan Pari Elektrik
Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar
tegangan listrik yang ada di rumah.
3. Hiu Kepala Martil
Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah milyar volt. Hiu kepala martil biasa menggunakan kemampuan
mendeteksi sinyal listrik untuk mengetahui letak mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.
4. Echidnas
Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus-menerus dibasahi agar lebih mudah untuk
menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem
elektroreseptor berasal dari perairan.
5. Belut Listrik
Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.
6. Lele Elektrik
Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.
Rubrik:
a. Jika dapat menyebutkan 3 hewan yang menghasilkan listrik dengan benar (skor 5)
b. Jika dapat menjelaskan alasan hewan tersebut menghasilkan listrik (skor 15)
Skor = skor a + skor b
Total skor soal nomor 1 dan 2 50
c. Penilaian diskusi
Lembar observasi terhadap diskusi dan tanya jawab
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Fitria
Gina
....
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Skor: Ya = 1, Tidak= 0
Nilai=
Jumlah Skor
Skor maksimal
x
100
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IX .
Kelompok : ...
Topik/Subtopik : Konsep Listrik Statis/Kelistrikan pada Saraf dan Hewan Penghasil Listrik
No
Nama Peserta
didik
Aspek yang dinilai Catata n/ Nilai
Kebenaran Konsep
Kelengkapa n gagasan
Sistema tika
Tata bahasa
1
2
3
4
Format Penilaian Makalah
Rubrik penilaian laporan
No Komponen Skor
1 Kebenaran Konsep
Skor 25 jika seluruh konsep IPA pada makalah benar
Skor 15 jika sebagian konsep IPA pada makalah benar
Skor 5 jika semua konsep IPA pada makalah salah
2 Kelengkapa n gagasan
Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep
Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep
3 Sistematika
Skor 25 jika sistematika makalah sesuai aturan yang disepakati
Skor 15 jika sistematika makalah kurang sesuai aturan yang disepakati
Skor 5 jika sistematika makalah tidak sesuai aturan yang disepakati
4 Tata bahasa
Skor 25 jika tata bahasa makalah sesuai aturan
Skor 15 jika tata bahasa makalah kurang sesuai aturan
Skor 5 jika tata bahasa makalah tidak sesuai aturan
Keterangan:
Skor maksimal = Jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100
Nilai =
Jumlah skor
skor maksimal
x
4
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
JIka terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap kelompok tersebut.
Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.
maka diberikan tugas terhadap kelompok tersebut.
Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik.
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 2,67 dengan cara diberikan tugas mengkaji tentang medan listrik dan bagaimana menggambarkan garis medan listrik pada muatan listrik (positif dan negatif), atau mengerjakan soal-soal yang bersifat HOTS (High Order Thinking Skills) terkait dengan materi Konsep Listrik Statis, Kelistrikan pada Saraf dan Hewan-Hewan yang menghasilkan listrik.
H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar Media/Alat
- Kabel listrik
- Gambar sel saraf Bahan
- Lembar Kerja Sumber belajar
Buku IPA Terpadu Kelas IX dan sumber lainnya (Internet, buku literatur)
Lampiran
MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran Reguler
A. Sistem Saraf pada Manusia
Selain pada kabel, ternyata tubuh manusia juga dialiri oleh arus listrik, khususnya pada saraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus mempelajari tentang aliran impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik. Tegangan pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di rumah-rumah.
Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol gerak otot. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca indera. Rangsangan ini disebut
[image:42.595.83.512.105.407.2]akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat bagian tambahan berupa selubung myelin. Myelin sebetulnya bukan bagian sel saraf, tetapi terdiri dari sel pembentuk myelin yang berfungsi menyelubungi akson.
[image:43.595.157.465.261.362.2]Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang berselubung myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin. Berikut ini bagian-bagian sebuah sel saraf.
Gambar 4. Bagian-bagian sel saraf
[image:43.595.118.515.462.748.2]Bagian-bagian sel saraf manusia dan fungsinya ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3. Bagian Sel saraf
No Bagian sel
saraf Deskripsi Fungsi
1 Dendrit Penonjolan badan sel yang bercabang-cabang dan
berbentuk seperti cabang pohon
Menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel
2 Badan sel Di dalamnya terdapat inti sel yang dikelilingi oleh sitoplasma. Sitoplasma mengandung organela sel seperti mitokondria, ribosom, badan golgi dan retikulum endoplasma khusus milik sel saraf yang disebut badan nissl.
Meneruskan impuls dari dendrit ke akson
3 Akson/Neurit Penonjolan badan sel berbentuk panjang dan silindris. Setiap satu sel saraf hanya memiliki satu akson. Ujung akhir akson disebut dengan terminal akson. Terminal ini memiliki beberapa percabangan dan berbonggol. Pada bonggol inilah akan dilepaskan neurotransmitter dan
Meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.
No Bagian sel
saraf Deskripsi Fungsi
disebut sebagai bonggol sinaptik.
sel kelenjar menggunakan neurotransmitter.
4 Myelin Selubung lemak berlapislapis, dihasilkan oleh sel Schwann. Lapisan lemak myelin sulit ditembus oleh ion-ion yang keluar dan masuk membran sel saraf pada bagian akson.
Mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadinya loncatan muatan
5 Nodus ranvier
Daerah akson terbuka yang tidak diselubungi myelin
Tempat terjadinya tarik-menarik muatan listrik di membran sel saraf.
Gambar 5.
Pada akson tidak berselubung myelin, hantaran arus listrik dapat terjadi sepanjang akson. Pada akson berselubung myelin, beda potensial terjadi di daerah akson yang tidak diselubungi myelin atau di daerah yang disebut nodus ranvier. Tarik menarik muatan listrik terjadi di nodus ranvier satu dan seterusnya. Dengan demikian, selain myelin berfungsi sebagai pelindung akson juga dapat mempercepat terjadinya loncatan muatan listrik pada saraf.
Muatan yang ada di luar dan di dalam sel saraf tidak dapat tarik-menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik-menarik antarmuatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neurotransmitter.
Gambar 7. Ilustrasi muatan listrik pada sel saraf tidak bermyelin
Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi bagian
B. Hewan Penghasil Listrik
Seperti manusia, hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi. Meskipun pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, namun ada beberapa hewan yang dianugerahi keistimewaan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga mampu menghasilkan arus listrik yang sangat kuat.
1. Ikan Belalai Gajah
2. Ikan Pari Elektrik
Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar tegangan listrik yang ada di rumah.
3. Hiu Kepala Martil
4. Echidnas
Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus-menerus dibasahi agar lebih mudah untuk menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem elektroreseptor berasal dari perairan.
5. Belut Listrik
Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.
6. Lele Elektrik
Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.
Materi Pengayaan
Medan Listrik
[image:51.595.135.486.260.387.2]Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis listrik yang arahnya keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan negatif dan arah garis listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.
Cara menggambarkan garis gaya listrik
[image:52.595.138.427.255.389.2]Semakin besar nilai muatan listrik, maka akan semakin banyak garis gaya listrik yang berada disekitar muatan tersebut. Sebaliknya, semakin kecil nilai muatan listrik, maka akan semakin sedikit pula garis gaya listrik yang berada di sekitar muatan tersebut. Perhatikan gambar berikut.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK “KELISTRIKAN PADA SARAF MANUSIA” Kegiatan 1
Sel Saraf pada Manusia
1. Lakukan kegiatan berikut bersama teman-temanmu di kelompok. Pukulkan sikutmu pada meja. Kemudian tuliskan, apakah yang kamu rasakan?
2. Buatlah 1 pertanyaan terkait dengan demonstrasi di atas.
3. Rumuskan jawaban sementara (hipotesis) terhadap pertanyaan yang telah kalian tentukan pada nomor 2 di atas.
4. Carilah berbagai informasi tentang sel saraf manusia. Kamu dapat membacanya dari Buku IPA yang kamu miliki atau sumber informasi lainnya (Internet, buku literatur, dll). Setelah itu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Pertanyaan:
b. Tulislah bagian-bagian sel saraf dari gambar di atas pada tabel berikut, kemudian jelaskan fungsinya.
No Nama bagian sel
saraf Fungsinya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kegiatan 2
Bacalah teks berikut. Kemudian jawab pertanyaan di bawahnya.
Sel Saraf dan Kabel
[image:55.595.114.515.218.499.2]Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan mekanisme kerja yang hampir sama. Coba perhatikan gambar di bawah.
Gambar 11. Berkas sel saraf dan kabel listrik
Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang mendukung terjadinya perambatan atau hantaran arus listrik.
Gambar 12. (a) Akson tak bermyelin, (b) Akson bermyelin
Selain akson, penghantar listrik lain di dalam tubuh makhluk hidup adalah cairan tubuh. Cairan tubuh dapat berupa darah, cairan jaringan, dan sitosol dalam sitoplasma sel.
Pertanyaan:
1. Jika sel saraf itu diibaratkan kabel,
a. bagian sel mana yang memiliki sifat yang sama dengan plastik pada kabel? Bagaimana sifat hantaran listriknya?
b. Dan bagian sel saraf mana yang dapat menghantarkan listrik? 2. Berdasarkan teks di atas, apakah yang dimaksud dengan isolator listrik?
Dan apakah yang dimaksud konduktor listrik?
Sebutkan bagian tubuh mana yang termasuk konduktor listrik?
3. Bagaimana sel saraf berperan sehingga rangsang dari luar dapat langsung kita rasakan? Bagaimana sel saraf menyampaikan informasinya?
4. Selain pada saraf manusia, kelistrikan dihasilkan juga oleh beberapa hewan. Hewan apa saja? Mengapa hewan tersbeut menghasilkan listrik? Carilah informasinya.
Periksalah!
Setelah kalian memperoleh informasi tentang sifat kelistrikan pada saraf dan beberapa bahan dari penyelidikanmu di atas, coba cermati hipotesis (dugaan sementara) yang telah kalian rumuskan di awal pembelajaran. Apakah hipotesis kalian sesuai dengan informasi yang kamu peroleh?
Kesimpulan
[image:56.595.87.440.118.273.2]Bagaimana sikap kalian setelah mengetahui fungsi sel saraf pada tubuh manusia?
-Selamat
Bekerja-D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada kegiatan pembelajaran Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri atas dua bagian: yaitu diskusi materi dan aktivitas praktik. Anda dipersilahkan melakukan aktivitas pembelajaran tersebut secara mandiri dengan penuh tanggung jawab yang tinggi.
1. Diskusi Materi
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti, kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam kelompok. Selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain memperhatikan dan menanggapinya secara aktif.
LK.I.01 Diskusi Materi Topik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tujuan : Melalui diskusi kelompok peserta diklat mampu mengidentifikasi konsep-konsep penting topik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah Kegiatan :
1. Pelajarilah topik penilaian proses dan hasil belajar dari bahan bacaan pada modul ini, dan bahan bacaan lainnya!
2. Diskusikan secara kelompok untuk mengidentifikasi konsep-konsep penting yang ada pada topik penilaian proses dan hasil belajar!
3. Buatlah rangkuman materi tersebut dalam bentuk peta pikiran (mind map)!
4. Presentasikanlah hasil diskusi kelompok Anda!
2. Praktik
Setelah Anda mengkaji materi Pengembangan RPP. Anda dapat mencoba melakukan kegiatan eksperimen yang dalam modul ini disajikan petunjuknya dalam lembar kegiatan. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul, baik yang berkaitan dengan teori maupun kegiatan praktik.
Untuk kegiatan praktik, Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA, siapkan alat dan bahannya. Ikuti setiap petunjuk yang ada dalam setiap lembar kerja. Lakukan diskusi untuk menentukan hasil kegiatan.
Anda dapat bekerjasama dalam kelompok masing-masing dan menyelesaikan aktivitas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Aktivitas dapat dilakukan dengan mandiri atau kerjasama terutama pada saat praktik, kreatif dalam membuat laporan hasil kerja. Laporan yang dikumpulkan merupakan hasil musyawarah mufakat bersama dan jika ada perbaikan menjadi tanggung jawab semua anggota kelompok.
Lembar Kerja 2 (LK.I.02)
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Tujuan Kegiatan:
Peserta mampu menyusun RPP sesuai topik terpilih yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP dengan teliti!
2. Siapkan dokumen kurikulum Permedikbud nomor 22 dan nomor 24 tahun 2016, hasil kegiatan Penjabaran KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi Pembelajaran, Analisis Pendekatan Saintifik dalam Model pembelajaran, dan Perancangan Instrumen Penilaian.
4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun.
5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda.
6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain.
Catatan:
*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016.
**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah dipahami.
Alternatif Format RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah: _______________________ Mata pelajaran: _______________________ Kelas/Semester: _______________________ Materi Pokok _______________________ Alokasi Waktu: _______________________
A. Tujuan Pembelajaran B. Kompetensi Inti (KI) C. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4
D. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1
1. Pertemuan Pertama: (...JP) Langkah Pembelajaran Sintak Model Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Memuat kegiatan: - Mengamati - Menanya
- Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP) Langkah Pembelajaran Sintak Model Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Memuat Kegiatan: - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi/mencoba - Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.1 Teknik penilaian
1.2 Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya
1.3 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.4 Kunci dan Pedoman Penskoran
H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/Alat
2. Bahan
Lembar Kerja 3 (LK.I.03)
Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta mampu menelaah RPP yang sudah dibuat untuk perbaikan.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP!
2. Siapkan dokumen kurikulum Permendiknas no 41 Tahun 2007 atau Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun 2014, hasil kegiatan Model pembelajaran dan Perancangan Instrumen Penilaian.
3. Cermatilah format RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya, komponen-sistematika RPP*) dan format RPP**)yang tersedia!
4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun!
5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda!
6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain!
Catatan:
*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan Permedikbud nomor 22 tahun 2017.
Format RPP Kurikulum 2006 menyesuaikan yang telah disepakati
FORMAT PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Materi Pelajaran: ___________________________
Topik/Tema: _______________________________
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!
No
Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catata n
1 2 3
A. Identitas Mata Pelajaran Tidak Ada
Kurang Lengkap
Sudah Lengkap
1. Satuan pendidikan, Mata pelajaran/tema, kelas/semester dan Alokasi waktu.
B. Pemilihan Kompetensi Tidak
Ada
Kurang Lengkap
Sudah Lengkap
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
C. Perumusan Indikator Tidak
Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KD.
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.
3. Kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
No Rencana PelaksanaanKomponen Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catata n
1 2 3
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KD
2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.
E. Kegiatan Pembelajaran Tidak
Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.
2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik.
3. Kesesuaian dengan sintak model pembelajaran yang dipilih
4. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi.
5. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi.
F. Penilaian Tidak
Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan teknik penilaian autentik.
2. Kesesuaian dengan instrumen penilaian autentik
3. Kesesuaian soal dengan dengan indikator pencapaian kompetensi.
4. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
No Rencana PelaksanaanKomponen Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catata n
1 2 3
G. Pemilihan Media Belajar Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada pendekatansaintifik.
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
H. Pemilihan Bahan Pembelajaran Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada pendekatansaintifik.
I. Pemilihan Sumber Pembelajaran Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada pendekatansaintifik.
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
Jumlah
Komentar/Rekomendasi terhadap RPP secara umum.
E. Latihan / Kasus / Tugas
1. Soal Pilihan Ganda
Kerjakanlah soal secara mandiri dan teliti dengan cara memilih salah satu pilihan jawaban yang paling tepat.
1. Dalam pendahuluan pembelajaran, kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. memeriksa pekerjaan rumah materi pelajaran yang telah dilakukan B. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari
C. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
D. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
2. Perhatikan pernyataan berikut.
A. Materi Pembelajaran dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler dan pengayaan
B. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional
C. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
D. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian
Langkah-langkah atau rambu-rambu yang benar dalam penyusunan RPP adalah ....
A. a, b dan d
B. a, c, dan d
C. b,c dan d
3. Pernyataan yang benar tentang pengembangan RPP adalah .... A. harus dilakukan secara berkelompok
B. difasilitasi oleh pengawas sekolah C. dikoordinasikan di kelompok kerja D. dikoordinasikan oleh kepala sekolah
4. Pertama kali yang harus dilakukan guru dalam penyusunan RPP adalah ...
A. mengkaji RPP sebelumnya B. mengkaji buku pelajaran C. mengkaji silabus
D. mengkaji permendikbud
5. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan berdasarkan ....
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Standar Kompetensi
F. Rangkuman
Pada Permendikbud nomor 22 tahun 2016 dinyatakan bahwa RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks p