• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.4. Proses Produksi

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Proses pembuatan lori di PT. Kharisma Abadi Sejati terdiri dari proses pembuatan body lori, proses pembuatan seksi body lori, proses pembuatan roda lori, serta proses penyelesaian akhir. Adapun proses pembuatan body lori adalah sebagai berikut.

Bahan baku berupa MS Plate 10 dan MS Plate 8 telah berada di departemen pengukuran dan pemotongan besi plat. Pada tahapan ini, besi plat tersebut diukur dan diberi tanda garis potong mengunakan pensil khusus dan mal sesuai dengan spesifikasi. Pemberian tanda tersebut harus tepat dan jelas untuk menghindari kesalahan pemotongan dan pengeboran.

Setelah itu dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin

blander potong. Pada mesin tersebut, reaksi gas LPG dan gas oksigen

menghasilkan nyala api yang bersuhu tinggi. Api tersebut yang digunakan untuk memotong besi. Pemotongan dilakukan secara manual sehingga harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kesalahan pemotongan.

2. Pengeboran

Setelah selesai dipotong, besi plat dibawa dengan menggunakan crane ke departemen pengeboran. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mesin bor magnet secara manual. Proses ini juga harus dilakukan dengan hati-hati agar lubang yang dihasilkan sesuai dengan ukuran dan posisi yang telah ditentukan. Setelah selesai dibor, besi plat dibawa dengan menggunakan crane ke departemen perakitan dan pengelasan. Sedangkan besi plat yang digunakan menjadi sisi kiri dan kanan body lori yang memiliki bentuk lengkung terlebih dahulu dibawa ke departemen pengerolan dengan menggunakan crane.

3. Pengerolan

Pengerolan dilakukan untuk membuat bentuk lengkung plat besi yang menjadi sisi kiri dan kanan body lori. Plat besi diangkat dengan menggunakan

Setelah selesai dirol, besi plat dibawa dengan menggunakan crane ke departemen perakitan dan pengelasan.

Adapun proses pembuatan seksi body lori adalah sebagai berikut. a. Pengukuran dan Pemotongan Besi Batangan

Bahan baku berupa Besi UNP, Besi Strip, Besi Siku, dan Besi Plate Bar

dibawa dari gudang ke departemen pengukuran dan pemotongan besi batangan dengan menggunakan forklift. Pada tahapan ini, besi batangan tersebut diukur dan diberi tanda garis potong mengunakan pensil khusus dan mal sesuai dengan spesifikasi. Pemberian tanda tersebut harus tepat dan jelas untuk menghindari kesalahan pemotongan dan pengeboran.

Setelah itu dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin gergaji besi. Kemudian setelah selesai dipotong, besi batangan tersebut dibawa ke departemen perakitan dan pengelasan dengan menggunakan

forklift. Sedangkan Besi UNP yang menjadi seksi bawah lori untuk mengunci

baut pada bantalan poros roda dibawa dengan menggunakan forklift ke departemen pengeboran untuk dibor terlebih dahulu. Pengeboran dilakukan untuk membuat lubang pada Besi UNP agar baut dapat dikunci pada Besi UNP tersebut

b. Pengeboran

Besi UNP yang menjadi bagian bawah lori untuk mengunci baut pada bantalan poros roda lori dibor dengan menggunakan mesin bor magnet secara manual. Proses ini juga harus dilakukan dengan hati-hati agar lubang yang

dihasilkan sesuai dengan ukuran dan posisi yang telah ditentukan. Setelah selesai dibor, Besi UNP dibawa ke departemen perakitan dan pengelasan dengan menggunakan forklift.

Adapun proses pembuatan roda lori adalah sebagai berikut.

1. Pengukuran dan Pemotongan Besi Batangan

Bahan baku berupa Besi Round Bar dibawa dari gudang ke departemen pengukuran dan pemotongan besi batangan dengan menggunakan forklift. Pada tahapan ini, besi batangan tersebut diukur dan diberi tanda garis potong mengunakan pensil khusus dan mal sesuai dengan spesifikasi. Pemberian tanda tersebut harus tepat dan jelas untuk menghindari kesalahan pemotongan dan pembubutan. Setelah itu dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin gergaji besi. Kemudian setelah selesai dipotong, besi batangan tersebut dibawa ke departemen pekerjaan mesin secara manual untuk dibubut.

2. Pembubutan

Besi Round Bar yang menjadi poros roda lori kemudian dibubut dengan menggunakan mesin bubut. Proses ini juga harus dilakukan dengan hati-hati agar bentuk yang dihasilkan sesuai dengan ukuran dan posisi yang telah ditentukan. Setelah selesai dibubut, Besi Round Bar dibawa ke departemen pembuatan roda secara manual.

Besi Round Bar yang menjadi poros roda lori kemudian dipanaskan pada suhu tinggi. Di departemen ini pula roda lori yang terbuat dari bahan

cast steel juga dipanaskan pada suhu tinggi. Setelah itu roda dipasang ke poros dan kemudian didinginkan. Proses pemasangan dengan prinsip pemanasan dan pendinginan ini sangat baik untuk membuat roda terpasang dengan kuat pada porosnya. Setelah dingin, bantalan poros roda dipasang sementara pada poros roda untuk digunakan mengunci roda pada body lori nantinya. Setelah itu roda dibawa ke departemen perakitan dan pengelasan dengan menggunakan forklift.

Adapun proses penyelesaian akhir dalam pembuatan lori adalah sebagai berikut.

a. Perakitan dan Pengelasan

Pada proses ini terlebih dahulu dirakit bagian body lori dengan seksi sisi dan seksi atas lori. Setelah dirakit dengan tepat kemudian dilakukan pengelasan. Setelah itu dilakukan perakitan seksi bawah lori. Untuk itu lori harus dibalikkan terlebih dahulu dengan menggunakan crane untuk memudahkan perakitan dan pengelasan. Setelah selesai dilas, dilakukan pengelasan gandengan depan dan gandengan belakang pada sisi depan dan sisi belakang body lori. Kemudian tahap akhir yang dilakukan adalah perakitan roda lori ke body lori, yaitu dengan mengunci baut yang terdapat pada bantalan poros roda tersebut ke Besi UNP yang menjadi seksi lori bagian bawah melalui lubang yang telah dibuat.

Proses perakitan dan pengelasan ini harus dilakukan dengan tepat mengikuti tanda-tanda yang telah dibuat agar setiap bagian dapat menyatu atau tersambung dengan baik dan kuat. Setelah itu, lori yang telah selesai dirakit secara lengkap dibalikkan kembali ke posisi semula dengan menggunakan crane. Lori kemudian dibawa dengan menggunakan crane ke departemen pengecatan untuk dicat.

b. Pengecatan

Pengecatan dilakukan agar lori lebih tahan lama dan tidak mudah mengalami korosi. Sebelum dicat, seluruh permukaan lori harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel termasuk karat yang sudah ada di permukaannya, kemudian dicat dengan cat warna hitam tahan panas dengan menggunakan kuas. Pengecatan dilakukan sebanyak dua kali agar lapisan cat menempel lebih tebal pada permukaan lori dan tidak mudah terkelupas. Adapun flow process chart

(FPC) proses produksi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Dokumen terkait