• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi Massa

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Komunikasi massa berasala dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communiaction. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan- pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.

Komunikasi Massa bisa didefenisikan dalam tiga ciri:

1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen, dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks, yang mungkin membutuhkan biaya yang besar (Severin, Warner J & James W. Tankard, 2005: 4).

Sedangkan menurut Joseph A. Devito (dalam Ardianto, 2004: 11) merumuskan komunikasi massa yakni pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini

berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, dan buku.

Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial kearah satu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Akan tetapi untuk mengetahui secara teapt dan rinci mengenai kekuatan sosial yang dimiliki komunikasi massa dan hasil yang dicapainya dalam menggerakkan proses sosial tidaklah mudah, oleh karena itu efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologi dan analisis sosial (Ardianto, 2004: 48).

Efek media massa sebagai benda fisik, meliputi :

1. Efek ekonomi: adanya pertumbuhan dalam bidang ekonomi degan hadirnya media massa.

2. Efek sosial: berkaitan dengan perubahan struktur atau ineraksi sosial masyarakat pengguna media massa.

3. Penjadwalan kegiatan sehari-hari: khalayak menyediakan waktu untuk menikmati media yang ingin dikonsumsinya.

4. Efek hilangnya perasaan tidak nyaman: untuk memenuhi kebutuhan psikologis dengan tujuan menghilangkan perasaan tidak nyaman.

5. Efek menumbuhkan perasaan tertentu: media dapat menimbulkan perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. (Ardianto, 2004: 39)

Sedangkan efek pesan media massa, yaitu:

1. Efek Kognitif: berhubungan dengan pikiran atau penalaran sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya bingung menjadi jelas.

2. Efek Afektif: berkaitan dengan perasaan, akibat menyaksikan tayangan tertentu dapat menimbulkan perasaan tertentu pada khalayak.

3. Efek Behavioral: berkaitan dengan niat, tekad, usaha yang cenderung melakukan suatu tindakan atau kegiatan, yang sebelumnya didahului oleh efek kognitif dan afektif. (Ardianto, 2004: 40)

Untuk memahami proses komunikasi massa perlu dilakukan pemahaman dengan bentuk analisis makro dan analisis mikro, walaupun pada akhirnya memiliki hasil yang sama dengan alasan khalayak menggunakan media. Ada beberapa motif memilih media, yaitu:

1. Coginition (Pengamatan)

Media digunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan masyarakat terhadap pengetahuan dan wawasan bahkan beberapa masyarakat menggunakan media untuk membangkitkan ide.

2. Diversion (Diversi)

Media digunakan sebagai sarana untuk relax dan memeuaskan kebutuhan secara emosional bahkan bisa membangkitkan semangat setelahbegitu jenuh dari rutinitas hidup sehari-hari.

3. Social Utility (Kegunaan Sosial)

Media digunakan sebagai alat untuk mempererat kontak atau hubungan dengan teman, keluarga, dan masyarakat, misalnya membahas cerita hangat yang sedang terjadi dengan keluarga.

4. Withdraw (Menarik)

Media juga digunakan sebagai alasan untuk melakukan tugas dan untuk menjaga privacy agar tidak diganggu orang lain.

5. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan khalayak yang beragam sehingga membentuk suatu pertalian yang berdasarkan minat dan kepentingan yang sama. (Dominick, 2002: 43)

Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dengan lembaga dalam hal iniadalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud

tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas lembaga.

Pers adalah suatu lembaga sosial. Dalam UU RI no 40 tahun 1999 tentang pers, pasal 1 ayat (1) menyatakan: “Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya.dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenissaluran yang tersedia”. Bentuk institusi media massa dipertegas lagi pada pasal 1 ayat (2) yang menyatakan: “Perusahaan pers adalah badan hokum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi”.

McQuail, 1987 (dalam Nurudin, 2003) menyatakan bahwa komunikator dalam proses komunikasi massa selain merupakan sumber pesan, mereka juga berperan sebagai gate keeper yaitu berperan untuk menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami oleh audiennya.

Harold D. Laswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utamanya dalam komunikasi massa adalah lembaga. Organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi. Yang dimaksud lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio atau televisi, studio film, penerbit buku atau majalah.

2. Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya.

3. Unsur in which channel (saluran atau media). Unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, televisi, majalah, radio, internet, dan sebagainya.

4. Unsur to whom (penerima, khalayak, audien). Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasanya disebut audien atau khalayak. Orang yang membaca surat kabar, menonton televisi, mendengarkan radio, browsing internet merupakan beberapa contoh dari audien.

5. Unsur with what effect (dampak). Dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audien sebagai akibat dari terpaan pesan media. Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.

Dokumen terkait