• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Penunjang .1 Sekretariat

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 88-92)

penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur

2.3.4 Urusan Penunjang .1 Sekretariat

Nilai Komposit terhadap Nilai Survey Kepuasan Masyarakat Kabupaten Gresik tahun 2020 adalah 82,95 dengan interpretasi sangat baik mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar 4,98 persen dengan interpretasi baik. Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Tahun 2020 oleh Kementerian PAN RB memperoleh predikat A dengan nilai estimasi 80,69 sama pada tahun 2019.

Tabel 2.81 Capaian Sasaran Urusan Sekretaris Daerah Tahun 2016-2020

Nilai Survey

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2020 2.3.4.2

Perencanaan

Nilai Pangripta Kabupaten Gresik mencapai Predikat A dan menjadi 5 Kabupaten terbaik se-Jawa Timur dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan Penghargaan Pemerintah Daerah (PPD) dan mendapat peringkat ke 41 dalam penganugerahan Innovative Government Indeks (IGA) dari 415 Kabupaten di Indonesia.

Peningkatan kualitas Perencanaan Pembangunan didukung dengan berbagai pendekatan inovatif antara lain: (1) Penyelarasan Rencana Tekhnokratis, Politis, dan Partisipatif didukung keterlibatan stakeholder inklusif, (2) Pemanfaatan BOT Kolaborasi dan melibatkan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata untuk dapat mengakses BOT Telegram tesrebut dalam rangka pemutahhiran BDT,(4) Pendekatan Siklus Bisnis dalam penentuan Kerangka Indikatif, (5) Proses Cleansing dalam rangka penyaluran JPS APBD Tahun 2020 untuk masyarakat yang terdampak akibat Covid-19 (6) Pemetaaan Progam dan Kegiatan sesuai Permendagri 90 Tahun 2019, (7) Pendampingan Desa dalam rangka perencanaan dan penganggaran ke dalam aplikasi SIPD. Nilai pangripta didukung oleh pencapaian progam yang dilakukan oleh Bappeda, diantaranya adalah Progam Perencanaan dan Pembangunan Daerah dengan capaian indikator kinerja sebesar 100% dalam pelaksanaan Musrenbang dan Forum OPD yang sesuai petunjuk teknis dan capaian progam RPJMD dengan nilai minimal 76%. Dari progam tersebut tercapai output dari kegiatan berupa dokumen perencanaan pembangunan daerah (RKPD dan Renja),2 Dokumen Pengendalian dan Evaluasi, Buku Panduan Tata kelola New-Normal, Rancangan Teknokratis RPJMD Tahun 2021-2026, 2 Naskah pendukung perencanaan lintas sektoral serta 12 kali Fasilitasi Partisipasi Planning.

Tabel 2.82 Capaian Sasaran Perencanaan Tahun 2018-2020 Indikator

Sumber Data: Bappeda Kabupaten Gresik Tahun 2020 2.3.4.3 Keuangan

Kemandirian fiskal merupakan indikator utama dalam mengukur

kemampuan Pemerintah Daerah untuk membiayai sendiri kegiatan Pemerintahan Daerah tanpa tergantung bantuan dari luar, termasuk dari Pemerintah Pusat. Kemandirian fiskal dapat menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah seperti pajak dan retribusi daerah dari masyarakat serta pendapatan daerah lainnya. Tingginya partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat. Berikut merupakan capaian sasaran urusan keuangan Kabupaten Gresik yang dapat dilihat dari rasio kemandirian fiskal Kabupaten Gresik:

Tabel 2.83 Capaian Sasaran Keuangan Tahun 2018-2020 Indikator Sasaran 2018 2019 2020 Rasio Kemandirian Fiskal 67.14% 67,22% 69,43%

Sumber : BPPKAD Kabupaten Gresik Tahun 2020

Kemandirian fiskal merupakan rasio realisasi pendapatan asli daerah dibagi realisasi dana perimbangan. Adapun realisasi pendapatan asli daerah Tahun 2020 sebesar Rp 924.652.463.463,07 sedangkan realisasi dana perimbangan Rp 1.458.947.957.330,00.

Rasio Kemandirian Fiskal Kabupaten Gresik pada tahun 2020 mencapai 69,43% meningkat 2,21% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 67,22% pada tahun 2019. Berdasarkan pola hubungan tingkat kemampuan daerah, rasio kemandirian Kabupaten Gresik berada pada pola hubungan partisipatif dengan rasio kemandirian antara 50-75% dengan kemampuan keuangan sedang yang menunjukkan tingkat ketergantungan Kabupaten Gresik terhadap sumber dana dari pihak lain atau ekstern termasuk sumber dana dari pemerintah pusat semakin rendah.

2.3.4.4 Inspektorat

Berdasarkan audit internal yang dilakukan oleh inspektorat Kabupaten Gresik sepanjang tahun 2020 telah ditemukan sebanyak 41 temuan. Dari 41 temuan tersebut seluruhnya dapat ditindaklanjuti oleh OPD di lingkungan kabupaten Gresik. Terdapat sebanyak 759 temuan dari hasil audit eksternal yang dilakukan oleh BPK. Dari 759 temuan tersebut yang telah ditindak lanjuti sebesar 566 temuan.

Terdapat 31 aduan masyarakat yang seluruhnya dapat ditindak lanjuti. Sebanyak 57 perangkat daerah telah melaksanakan SPIP.

Berdasarkan tindak lanjut audit, opini BPK pada tahun 2020 adalah wajar tanpa pengecualian. Dengan demikian pemerintah kabupaten Gresik telah mendapatkannya selama lima tahun berturut-turut.

Capaian indikator kinerja urusan inspektorat pada tahun 2018-2020 sebagaimana berikut:

Tabel 2.84 Capaian Sasaran Inspektorat Tahun 2018-2020

Indikator Sasaran 2018 2019 2020

Opini BPK WTP WTP WTP

Sumber : Inspektorat Kabupaten Gresik Tahun 2020 2.3.4.5 Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan

Penyelenggaraan urusan kepegawaian serta pendidikan dan

pelatihan dilaksanakan oleh badan kepegawaian daerah melalui 8 program yang terdiri dari 43 kegiatan. Menurut Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2019, Indeks Profesionalitas ASN merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kualifikasi pendidikan, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melakukan tugas jabatannya.

Tabel 2.85 Capaian Sasaran Kepegawaian Serta Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2016-2020

Indikator Sasaran

Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 Indeks Profesionalitas ASN 75,8% 71.43% 90,57% 66% 47%

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2020

Hasil pengukuran Indeks Profesionalitas ASN rata-rata di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur termutakhir tahun 2019 mencapai persentase 82% (tinggi), bila dibandingkan dengan pengukuran IPASN Kabupaten Gresik di tahun yang sama hanya mencapai 66% (sedang). Dapat disimpulkan bahwa program kerja pada pengukuran IPASN Kabupaten Gresik masih belum optimal dikarenakan beberapa program tidak terlaksana karena pandemi Covid-19.

Komponen penghitungan Indeks Profesionalitas ASN meliputi hasil penilaian obyektif potensi pegawai berdasarkan pendidikan, pengalaman, pelatihan teknis dan pelatihan kepemimpinan, serta sasaran kinerja pegawai. Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka trend capaian sasaran menunjukkan hasil yang fluktuatif selama lima tahun terakhir. Trend menurun terjadi pada Tahun 2019 hingga Tahun 2020 disebabkan karena beberapa hal diantaranya program kerja yang dijalankan oleh Badan Kepegawaian Daerah tidak tercapai seperti Diklat dan adanya efisiensi anggaran selama pandemi Covid-19. Indeks Profesionalitas ASN Pemerintah Kabupaten Gresik pada tahun 2020 sebesar 47% dari skor maksimum (100). Pencapaian pada tahun tersebut ditunjang data meliputi:

1. Gap Kualifikasi (49,92%) 2. Gap Kompetensi (79,03%) 3. Gap Penilaian Kinerja (39,97%) 4. Hukuman Disiplin Terlapor (0%)

Dalam hal kompentensi ASN di lingkungan Kabupaten Gresik Gap Kompentesi cukup tinggi sebesar 79,03% hal ini dikarenakan IPASN hanya menghitung diklat selama 2 tahun terakhir, namun yang memiliki sertifikasi diklat dari tahun 2016 s.d tahun 2020 sebesar 93% dari total ASN sebanyak 7.240 orang. Selaras dengan Capaian Progam Pendidikan dan Pelatihan ASN sebesar 92,89% dengan output yang dihasilkan berupa jumlah peserta Latsar dan Prajabatan PNS sebesar 80 orang, jumlah peserta Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa 40 orang, dan jumlah Peserta FGD dan Pengiriman Peserta Diklat/Workshop sebesar 25 orang.

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gresik telah menempatkan pegawai yang sesuai dengan standar kompentensi sejumlah 815 orang dengan jumlah penempatan pegawai sebesar 1.022 atau sebesar 79,75% hal ini menujukkan bahwa kualitas penataan SDM baik sehingga sasaran dapat tercapai. Beriringan dengan itu penilaian kinerja dinilai Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data yang menunjukkan persentase jumlah ASN yang memiliki nilai SKP baik sebesar 100%.

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 88-92)

Dokumen terkait