• Tidak ada hasil yang ditemukan

USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS

30 Juni/ 31 Desember/

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan terkait pada akhir periode pelaporan ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts herein and the related disclosures, at the end of the reporting period.

However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of an asset or a liability affected in future periods.

a. Pertimbangan

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh signifikan pada jumlah yang diakui di laporan keuangan konsolidasian.

a. Judgments

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 71 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain asset and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 71. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgments (continued) Sewa

Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessor dan lessee untuk sewa kapal. Grup telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari persyaratan dan kondisi perjanjian, bahwa Grup mempertahankan semua risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan kapal dan tidak terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan kapal yang dialihkan.

Grup mengakui kontrak tersebut sebagai sewa operasi.

Lease

The Group has several leases whereas the Group acts as lessor and lessee in respect of vessels. The Group has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the arrangements, that it retains all the significant risks and rewards of ownership of its owned vessels and no significant risks and rewards of ownership are transferred from the leased assets. The Group accounts for these contracts as operating leases.

Kelangsungan usaha

Manajemen Grup telah melakukan penilaian terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan menilai keyakinan bahwa Grup memiliki sumber daya untuk melanjutkan bisnis di masa mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa Grup akan dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan Amandemen Rencana Perdamaian, melaksanakan strateginya dan mengelola risiko bisnis dan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian terus disusun atas basis kelangsungan usaha.

Going concern

The Group’s management has made an assessment of the Group’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Group has the resources to continue in business for the foreseeable future. The management believes that the Group will be able to fulfill its obligations under the PKPU Amendment Plan, execute its strategies and manage its business and financial risks successfully. Accordingly, the consolidated financial statements continue to be prepared on the going concern basis.

Penentuan mata uang fungsional

Dalam menentukan mata uang fungsional masing-masing entitas dalam Grup, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual jasa dan negara di mana kekuatan persaingan dan regulasi paling menentukan harga jual jasa mereka. Mata uang fungsional masing-masing entitas di dalam Grup ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi dan proses entitas dalam menentukan harga jual. Jika indikator tersebut bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional yang tepat untuk menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari.

Determination of functional currency

In determining the respective functional currency of each entity in the Group, judgment is required to determine the currency that mainly influences sales prices for services and the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its services. The functional currency of each entity in the Group are determined based on management’s assessment of the economic environment in which the entity operates and the entity’s process of determining sales prices. When the indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgment to determine the functional currency that faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.

b. Estimasi dan asumsi

Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi pada saat terjadi.

b. Estimates and assumptions

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are described below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments however, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Penilaian kapal

Kapal dinyatakan pada nilai wajar berdasarkan penilaian yang direviu oleh manajemen dan didukung penilai independen profesional. Dalam menentuan nilai wajar, metode penilaian yang digunakan mengikut sertakan estimasi tertentu, termasuk perbandingan dengan transaksi penjualan kapal sejenis.

Manajemen berkeyakinan bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan sudah memadai dalam penentuan nilai wajar kapal tersebut (Catatan 10).

Valuation of vessels

Vessels are stated at fair value based on the valuation reviewed by management and supported by independent professional valuers.

In determining fair value, a method of valuation is used which involves certain estimates, including comparisons with recent sale transactions of similar vessels.

Management believes that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in the determination of the fair value of vessels (Note 10).

Penilaian instrumen keuangan

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi (Catatan 36).

Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba rugi dan/atau penghasilan komprehensif lain Grup.

Valuation of financial instruments

The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates (Note 36). While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss and/or other comprehensive income.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued) Penyisihan atas penurunan nilai aset keuangan

diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Pendekatan umum digunakan oleh Grup untuk kas di bank dan aset keuangan lainnya yang termasuk dalam ruang lingkup penerapan untuk penurunan berdasarkan PSAK 71. Karena sifat jangka pendek dan peringkat kredit yang tinggi dari bank-bank yang terlibat, Grup menetapkan bahwa kerugian kredit yang diharapkan rendah dan oleh karena itu tidak diakui. Dalam hal aset keuangan lainnya, Grup mengakui persentase tertentu cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan penilaian individual evaluasi spesifik dari profil debitur.

Allowance for impairment losses on financial assets as amortized cost

The general approach is used by the Group for its cash in banks and other financial assets that fall within the scope of application for impairment under PSAK 71. Due to the short-term nature and high credit rating of the banks involved, the Group determined that the expected credit losses are low and are therefore not recognized.

In case of other financial assets, the Group recognizes an allowance for impairment losses based on individual assessment on specific evaluation of debtor’s profile.

Untuk piutang usaha dan kontrak aset, Grup menggunakan matriks provisi dan mengakui kerugian kredit yang diharapkan berdasarkan tingkat kegagalan yang diamati secara historis dan kerugian per sumber pendapatan dan profil pelanggan. Grup mengkalibrasi matriks untuk menyesuaikan pengalaman kerugian kredit historis dengan informasi berwawasan ke depan. Pada setiap tanggal pelaporan, tingkat kegagalan yang diamati secara historis diperbarui dan perubahan dalam perkiraan berwawasan ke depan dianalisis.

Penilaian korelasi antara tingkat gagal bayar yang diamati secara historis, perkiraan kondisi ekonomi dan kerugian kredit yang diharapkan merupakan estimasi yang signifikan. Jumlah kerugian kredit yang diharapkan sensitif terhadap perubahan keadaan dan prakiraan kondisi ekonomi.

Pengalaman kerugian kredit historis Grup dan perkiraan kondisi ekonomi mungkin juga tidak mewakili kegagaln pelanggan yang sebenarnya di masa depan. Nilai tercatat piutang usaha dan aset kontrak diungkapkan pada Catatan 5.

For trade receivables and contract assets, the Group uses provision matrix and recognizes the expected credit loss based on historical observed default rates and losses per revenue sources and customer’s profile. The Group calibrates the matrix to adjust the historical credit loss experience with forward-looking information.

At every reporting date, the historical observed default rates are updated and changes in the forward looking estimates are analyzed.

The assessment of the correlation between historical observed default rates, forecast economic conditions and expected credit losses is a significant estimate. The amount of expected credit losses is sensitive to changes in circumstances and forecast economic conditions. The Group’s historical credit loss experience and forecast of economic conditions may also not be representative of customer’s actual default in the future. The carrying amount of trade receivables and contract assets are disclosed in Note 5.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued) Penurunan nilai aset non-keuangan

Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan dimasa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji.

Impairment of non-financial assets

An impairment exists when the carrying value of an asset or cash generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use.

The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows are derived from the budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the cash generating unit being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

Nilai terpulihkan kapal tersebut dianggap sebesar nilai revaluasi karena manajemen berkeyakinan bahwa nilai pakai untuk kapal tersebut mendekati nilai wajar kapal tersebut setelah divaluasi (Catatan 10).

The vessels’ recoverable amount is considered to be its revalued amount because management believes that the value in use of vessels approximates the appraised value of vessels (Note 10).

Aset pajak tangguhan

Nilai tercatat dalam akun aset pajak tangguhan di reviu setiap tanggal pelaporan dan dikurangi apabila tidak lagi ada kemungkinan bahwa akan ada laba yang cukup di masa mendatang untuk memanfaatkan aset pajak tangguhan tersebut.

Penilaian Grup atas pencatatan aset pajak tangguhan atas perbedaan temporer berdasarkan penghasilan kena pajak yang diperkirakan pada periode berikut. Perkiraan ini berdasarkan hasil operasi Grup di periode masa lalu dan estimasi masa mendatang.

Group tidak mengakui pajak tangguhan dan akumulasi kerugian pajak (Catatan 14).

Deferred tax assets

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient future taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the projected taxable income in the following periods.

This projection is based on the Group’s past and estimated future results of operations.

The Group has not recognized deferred tax on its accumulated tax losses (Note 14).

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued) Imbalan pasca-kerja

Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain dan pada saat terjadi. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

Asumsi yang digunakan dalam penentuan kewajiban imbalan kerja diungkapkan pada Catatan 18.

Employee benefits

The determination of the Group’s employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts.

Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in other comprehensive income as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liability for employee benefits and net employee benefits expense.

The assumptions used in determination of employee benefits liability are disclosed in Note 18.

Estimasi masa manfaat dan nilai residu aset tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset.

Estimate of useful lives and residual values of fixed assets

The useful lives of each of the item of the Group’s fixed assets which are estimated based on the period over which the asset is expected to be used are based on internal technical evaluation. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset.

Grup juga menelaah nilai residu kapal pada setiap akhir periode pelaporan. Pertimbangan yang signifikan diperlukan dalam menentukan nilai residu dari kapal. Grup mempertimbangkan penerimaan neto yang akan diperoleh dari

Significant judgment is required in determining the residual values of its vessels. The Group tetap akan mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui serta nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life and residual value of any item of fixed assets would affect the recorded depreciation expense and the carrying value of such asset.

Jumlah tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 10.

The carrying amount of fixed assets is disclosed in Note 10.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued) Estimasi provisi pajak penghasilan

Grup memiliki eksposur pajak penghasilan terkait dengan pertimbangan signifikan dalam menentukan provisi pajak penghasilan.

Grup melaporkan pajak berdasarkan sistem self-assessment dan mengakui liabilitas untuk isu perpajakan yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah pajak pertambahan akan jatuh tempo.

Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Apabila hasil perpajakan final dari hal-hal tersebut berbeda dari jumlah yang semula diakui, maka jumlah tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan pajak tangguhan pada periode dimana penentuan tersebut dibuat.

Estimate of provision for income taxes

The Group has exposure to income taxes in relation to the significant judgment to determine the provision for income taxes. The Group submits tax returns on the basis of self-assessment and recognized liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitation under the prevailing regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current tax and deferred tax in the period in which such determination is made.

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, 2022 December 31, 2021

Kas 63.942 59.185 Cash on hand

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah

PT Bank Ina Perdana Tbk 1.034.427 306.592 PT Bank Ina Perdana Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 66.839 999.769 (Persero) Tbk Citibank N.A. 37.330 132.967 Citibank N.A.

PT Bank Central Asia Tbk 7.591 7.695 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 458 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat US dollar

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 696.176 279.427 (Persero) Tbk

OCBC Bank 596.732 358.315 OCBC Bank

Citibank N.A. 287.853 311.094 Citibank N.A.

PT Bank Central Asia Tbk - 13.659 PT Bank Central Asia Tbk

Lainnya 4.332 502.391 Others

Mata uang lainnya 2.822 2.834 Other currencies

Sub-total 2.798.044 2.974.386 Sub-total

Deposito berjangka Time deposits

PT Bank Ina Perdana Tbk 2.760.576 1.100.000 PT Bank Ina Perdana Tbk

Total 5.558.620 4.074.386 Total

Tingkat suku bunga deposito berjangka

Pendapatan bunga yang diperoleh dari bank pada tahun 2022 dan 2021 masing-masing sebesar AS$ 29.641 dan AS$ 2.951.

Semua rekening bank ditempatkan pada bank pihak ketiga.

Interest income earned from cash in banks in 2022 and 2021 amounted to US$ 29,641 and US$ 2,951, respectively.

All cash in banks are placed in third-party banks.

30 Juni/ 31 Desember/

Dokumen terkait