• Tidak ada hasil yang ditemukan

User Interface adalah merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengerahkan alur penelusuran masalah hingga ditemukannya suatu solusi.

User Interface berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru kedalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakai sistem secara menyeluruh, sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem.

Tujuan Pembuatan User Interface

1. Memudahkan input data asukan oleh user 2. Membuat program menjadi menarik

3. Menampilkan hasil pemrosesan data oleh program

4. Memudahkan pembacaan data yang dihasilkan oleh program 5. Efisiensi kerja yang dilakukan oleh user

6. Memperkecil kesalahan masukan data yang dilakukan oleh user 2.15. Metode Pengujian Sistem (Black-box Testing)

Testing atau pengujian menurut Romeo (2003) adalah proses pemantauan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.

Testing Software adalah proses mengoprasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk verifikasi, mendeteksi error dan validasi. Validasi adalah

melihat kebenaran sistem apakah proses yang telah dituliskan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Pada permasalahan ini penulis menggunakan metode pengujian Black Box Testing untuk menguji test case yang ada.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan tanpa adanya suatu pengetahuan tentang detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites, juga disebut functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional software, berdasarkkan pada spesifikasi kebutuhan software. Black box testing dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah bebas dari error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Kelebihan dari metode Black-box Testing adalah:

1. Tidak perlu melihat source code secara detail.

2. Mendeteksi kesalahan pengetikan.

3. Mendeteksi kesalahan Design/User Interface dari sebuah software/website.

4. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.

5. Seorang Tester tidak harus Programmer.

2.16. Metode Penelitian

Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian teori, pengujian teori, atau pemecahan masalah. Ini berarti bahwa masalah itu telah ada dan telah diketahui bahwa pemecahan masalah sangatlah diperlukan. Masalah di sini bukanlah suatu hal yang biasa dalam arti dapat diselesaikan secara langsung. (Consuel G. Sevilla dkk.: 1993)

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah utuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah mempunyai karakteristik empiris, rasional, dan sistematis. Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara-cara ya masuk akal dan dapat diterima dengan akal manusia. Empiris berarti

penelitian dilakukan berdasarkan fakta-fakta di lapangan dan dapat diuji oleh orang lain. Sedangkan sistematis berarti penelitian merupakan proses tertentu yang logis. (Etta Mamang Sangadji & Sopiah: 2010).

2.16.1. Metode RAD

Menurut Whitten & Bentley (2007:98) Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan dalam pengembangan melalui keterlibatan pengguna dalam pembangunan secara cepat, iteratif, dan incremental dari suatu serangkaian prototype dari suatu sistem yang dapat berkembang menjadi suatu sistem akhir atau versi tertentu.

Ide dasar Rapid Application Development (RAD) adalah sebagai berikut :

1. Untuk lebih mengefektifkan pengguna dalam keterlibatan kegiatan menganalisa, mendesain dan membangun.

2. Untuk mengorganisasikan pengembangan sistem agar lebih fokus, dan lebih menerlibatkan system owner, users, analysts, designer, dan builder.

3. Untuk mempercepat kegiatan analisa dan perancangan kebutuhan sistem melalui pendekatan pembangunan iteratif.

4. Untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan pengguna untuk melihat proses kerja sistem yang dikembangkan

2.16.2. Fase-Fase RAD

Terdapat 3 tahap dalam RAD yang melibatkan pengguna dan sistem analis dalam mengkaji,mendesain dan implementasi sistem (Kendall: 2013).

1. Fase Rencana Kebutuhan (Requirement Planning) yaitu pada tahap user dan analyst melakukan pertemuan untuk melakukan identifikasi

tujuan dari sistem yang berjalan dan kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini merupakan hal terpenting yaitu adanya keterlibatan yang berasal kedua belah pihak.

2. Fase Desain Sistem (Design System) yaitu pada tahap ini user yang terlibat menentukan untuk mencapai tujuan karena pada proses ini

user melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian sistem antara user dan analyst.

Seorang user dapat langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada sistem, merancang sistem yang mengacu pada dokumentasi kebutuhan user yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Hasil dari tahapan ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data dan lain-lain.

3. Fase Implementasi (Implementation) yaitu pada ini programmer yang mengembangkan sistem suatu program yang telah disetujui oleh user dan analyst. Sebelum sistem diaplikasikan, terlebih dahulu dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta mendapat persetujuan mengenai sistem tersebut.

2.16.3. Kelebihan dan Kekurangan RAD

Kelebihan menggunakan metode RAD adalah:

1. Mudah mengakomodasi peruabahan sistem.

2. Progress development bisa di ukur.

3. Waktu iterasi bisa di perpendek menggunakan RAD Tools.

4. Mengurangi waktu development.

5. Mudah dalam menentukan dasar sistem.

6. Mempermudah feedback customer.

7. Cocok untuk proyek yang membutuhkan waktu pengembangan yang lebih pendek.

8. Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur.

Sedangkan kekurangan dari penggunaan metode RAD, yaitu:

1. Ketergantungan pada anggota bisnis tim untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis.

2. Hanya sistem yang bisa di modularized yang bisa dibangun menggunakan RAD.

3. Membutuhkan developer/designer yang berpengalaman.

4. Ketergantungan pada keterampilan model.

5. Kompleksitas manajemen.

6. Tidak dapat diterapkan pada proyek yang kecil/murah.

2.17. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan suatu data. Metode menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat diperlhatkan penggunaannya melalui beberapa cara, seperti dengan angket, wawancara, studi pustaka, pengamatan, dan lain sebagainya. (Suryo Guritno:

2011)

2.17.1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang diguakan untuk memperoleh informasi langsung berasal dari sumbernya. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa factor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara, respnden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyk digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawncara dilakukan ecara lisan dalam suatu pertemuan tatap muka secara individu. Kadangkala, wawancara dilakukan secara kelompok apabila tujuannya menghimpun data dari kelompok seperti wawancara dengan satu keluarga, pengurus yayasan, pembina pramuka, dan lain-lain.

2.17.2. Studi Pustaka

Sumber informasi berupa bahan-bahan pustaka atau berbagai macam bahan bacaan dalam perpustakaan yang menghimpun informasi dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Informasi dapat berupa teori, generalisasi, maupun konsep yang dikemukakan ahli pada sumber kepustakaan (E. M. Sangadji & Sopiah, 2010).

2.17.3. Studi Literatur Sejenis

Tabel 2 2 Studi Literatur Sejenis No Nama Peneliti/

Tahun

Judul Penelitian Kekurangan Kelebihan

1 Reza Fajar

39

Untuk mendukung suatu keberhasilan dan kebenaran suatu materi uraian dalam sebuah penelitian, maka diperlukan pengumpulan data serta informasi dari sumber-sumber yang jelas. Hal ini diperlukan karena berkaitan dengan cara penulis mengumpulkan suatu data, sumber rujukan, dan alat apa saja yang digunakan untuk melakukan penelitian yang akan penulis lakukan.

3.1.1. Studi Pustaka

Hal utama yang harus dilakukan di dalam studi pustaka adalah dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dan informasi dari literatur-literatur sejenis yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, mulai dari aplikasi yang akan dipakai, metode serta teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. Semua referensi yang didapat oleh penulis kemudian diolah dan diambil informasinya. Kemudian peneliti gunakan referensi tersebut sebagai penyusunan laporan ini baik secara teori maupun secara praktik.

3.1.2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara melakukan diskusi secara langsung kepada narasumber. Di sini penulis menjadikan pemilik toko tanaman hias Rozana Nursery sebagai narasumber dengan tujuan mendapatkan informasi dan data yang lebih akurat berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan. Wawancara dilakukan berhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh toko tanaman hias Rozana Nursery. Masalah-masalah yang dihadapi di sini adalah berhubungan dengan pelayanan toko, transaksi jual beli, barang yang tersedia serta penambahan mengenai kepuasan pelanggan.

Kemudian masalah-masalah ini akan dijadikan sebagai solusi untuk membuat sistem yang baik bagi Rozana Nursery.

Sistem wawancara ini dilakukan secara langsung. Lalu hasil dari wawancara yang penulis lakukan telah terlampir di dalam halaman lampiran.

3.2. Metode Pengembangan Sistem 1. Requirement Planning

Pada fase ini, penulis melakukan beberapa langkah, diantaranya:

a. Melakukan analisa dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan sebelumnya. Hasil dari wawancara tersebut diharapkan mampu memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dialami oleh perusahaan tersebut.

b. Melakukan analisa terhadap sistem berjalan.

c. Melakukan analisa terhadap sistem usulan.

d. Melakukan identifikasi untuk membuat fitur apa saja yang dapat dijadikan sebagai solusi dari masalah-masalah tersebut.

2. Workshop Design

Pada tahapan ini, penulis melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara pengguna. Tahapan pada fase ini adalah:

a. Melakukan perancangan proses pada suatu sistem dengan menggunakan UML sebagai aplikasi pembuat diagram di mana terdapat 5 diagram, yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Collaboation Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Untuk membuat rancangan aplikasi web pada UML, penulis menggunakan aplikasi StarUML.

b. Perancangan user interface sistem yang berfungsi sebagai fasilitasi komunikasi antara pengguna dengan sistem. Dalam melakukan perancangan user interface di sini, penulis menggunakan aplikasi Balsamiq Mockup 3.

3. Implementation

Pada fase ini, penulis melakukan implementasi untuk melakukan pembuatan aplikasi berbasis web transaksi jual beli. Langkah-langkahnya yaitu:

a. Tahap melakukan penulisan kode, dimana kode membuat aplikasi website dengan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript sebagai bahasa pemrogramannya, kemudian MySQL sebagai penyimpanan sistem basis data, Apache sebagai server web, dan CodeIgniter sebagai framework website.

b. Tahap pengujian aplikasi sistem, yaitu menjamin bahwa aplikasi sistem yang telah dibuat dapat dijalankan dengan baik tanpa adanya hambatan atau kesalahan. Teknik pengujian aplikasi sistem yang penulis terapkan pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik Black-box Testing.

3.3. Kerangka Berpikir Start

Analisis Wawancara

Workshop Design

Finish

Gambar 3 1 Kerangka Berpikir

Pengumpulan

43 4.1.1. Analisis Wawancara

Penulis melakukan sesi wawancara kepada pemilik dari Rozana Nursery yakni Ibu Rozana pada tanggal 4 Mei 2018. Beliau mengatakan bahwa permasalahan yang kerap terjadi pada sistem pelayanan transaksi jual beli Rozana Nursery masih menggunakan sistem manual. Seperti laporan keuangan hanya tersimpan di dalam buku catatan keuangan buku., stok barang yang tidak bisa diketahui dengan pasti jumlahnya, bahkan harga barang yang tidak tercantum. Selain itu, beliau juga menginginkan bagaimana kepuasan pelanggan tehadap layanan maupun kualitas barang yang telah disediakan oleh Rozana Nursery. Adapun untuk transkrip wawancara secara detail dapat dilihat pada bagian lampiran.

4.1.2. Permasalahan Sistem Lama

 Sistem transaksi yang masih menggunakan sistem manual sehingga waktu proses transaksi menjadi lama.

 Tidak diketahui secara pasti stok barang pada Rozana Nursery sehingga tidak bisa diketahui secara pasti waktu pengiriman barang baru dari distributor barang kepada Rozana Nursery.

 Catatan penjualan yang masih menggunakan manual, sehingga untuk menghitung data penjualan per minggu, per bulan, ataupun per tahun cukup lama.

 Pelanggan kadangkala tidak puas dengan sistem yang digunakan pada Rozana Nursery.

4.1.3. Analisis Sistem Usulan

Pada tahap ini penulis mulai mengajukan sebuah sistem usulan berdasarkan wawancara dengan narasumber dan permasalahan yang ada pada sistem berjalan Rozana Nursery, yaitu dengan membuat aplikasi sistem

berbasis web menggunakan framework CodeIgniter sehingga dapat berjalan di dalam desktop based.

4.1.4. Identifikasi Fitur Aplikasi

Pada tahapan ini, penulis melakukan identifikasi fungsi-fungsi berdasarkan tujuan dan hasil wawancara yang telah penulis lakukan kepada narasumber Rozana Nursery, sehingga aplikasi yang yang akan dibuat merupakan aplikasi yang sesuai dengan keinginan darpi penggunanya.

Berikut ini adalah fitur-fitur yang ada pada aplikasi yang akan dibuat, diantaranya yaitu:

 Terdapat admin yang berperan sebagai pengataur utama data dan informasi

 Terdapat kasir yang berperan sebagai pengatur proses transaksi dan kepuasan pelanggan.

 Dapat mengelola data user

 Dapat mengelola data barang

 Dapat memberikan survey kepuasan pelanggan

 Dapat melihat secara detail proses transaksi penjualan barang

 Dapat melihat secara detail stok barang yang tersedia.

4.2. Workshop Design

Pada fase workshop design, terdapat dua proses yang harus dilakukan sebelum menuju fase implementasi. Yaitu fase design system dan fase build system:

4.2.1. Design System

4.2.1.1. Perancangan Arsitektur

Dalam perancangan arsitektur sistem untuk mengembangkan sistem aplikasi berbasis web, dimana user interface dan penyimpanan data ataupun informasi (database) memiliki peran besar dalam aplikasi web yang akan penulis buat. Dimana actor admin memiliki peran yang sangat penting sebagai pengontrol data dan informasi barang, transaksi dan kepuasan pelanggan pada Rozana Nursery.

4.2.1.2. Perancangan UML

1. Identifikasi Aktor

Pada sistem aplikasi web yang akan penulis rancang terdapat dua aktor, yaitu Admin dan Kasir.

Tabel 4 1 Identifikasi Aktor

No Aktor Deskripsi

1 Admin Admin adalah pemilik dari Rozana

Nursery

2 Kasir Kasir adalah karyawan dari Rozana Nursery

2. Identifikasi Use Case

Setelah melakukan identifikasi pada aktor, kemudian penulis melakukan identifikasi terhadap kebutuhan use case.

Tabel 4 2 Identifikasi Use Case

No Nama Use Case Deskripsi Aktor

1 Login Menggambarkan kegiatan

dengan memasukkan username dan password yang kemudian dari setiap aktor dapat memasuki sistem sesuai dengan masing-masing peran

Admin, Kasir

2 Logout Menggambarkan kegiatan

keluar dari sistem aplikasi

Admin, Kasir data barang, mengubah data barang, menghapus data barang, dan

Admin

mengeksport data barang. melihat nilai kepuasan pelanggan, mengubah barang dan mengekspor laporan transaksi

Admin

7 Mengelola Proses Transaksi

Menggambarkan kegiatan proses transaksi penjualan barang

a. Use Case Admin

Gambar 4 1 Diagram Use Case Admin

b. Use Case Kasir

Gambar 4 2 Diagram Use Case Kasir

4. Activity Diagram

a. Scenario Login

Gambar 4 3 Scenario Login

b. Scenario Logout

Gambar 4 4 Scenario Logout

c. Scenario Tambah Data Barang

Gambar 4 5 Scenario Tambah Barang

d. Scenario Ubah Data Barang

Gambar 4 6 Scenario Ubah Data Barang

e. Scenario Hapus Data Barang

Gambar 4 7 Scenario Hapus Barang

f. Scenario Laporan Kepuasan Pelanggan (Export)

Gambar 4 8 Scenario Laporan Kepuasan Pelanggan

g. Scenario Laporan Harga Barang (Export)

Gambar 4 9 Scenario Export Laporan Harga Barang

h. Scenario Laporan Stok Barang (Export)

Gambar 4 10 Scenario Export Laporan Stok Barang

i. Scenario Laporan Transaksi (Export)

Gambar 4 11 Scenario Export Laporan Transaksi

j. Scenario Tambah User/Pengguna

Gambar 4 12 Scenario Tambah Pengguna

k. Scenario Ubah Data User/Pengguna

Gambar 4 13 Scenario Ubah Data Pengguna

l. Scenario Hapus Data User/Pengguna

Gambar 4 14 Scenario Hapus Data Pengguna

m. Scenario Transaksi Penjualan

Gambar 4 15 Scenario Transaksi Penjualan

n. Scenario Survei Kepuasan Pelanggan

Gambar 4 16 Scenario Survei Kepuasan Pelanggan

4.2.1.3. Perancangan User Interface

1. Design Interface Login

Gambar 4 17 Design Interface Login

Pada gambar di atas adalah menu awal aplikasi web yaitu menu tampilan login. Pada halaman ini terdapat form yang harus diisi oleh user agar dapat masuk ke dalam halaman utama aplikasi web dengan memasukkan username dan password. User atau pengguna di sini terbagi menjadi dua peran, yaitu sebagai admin yang berperan sebagai pengatur (tambah, hapus, ubah) informasi barang dan informasi pengguna.

2. Design Interface Dashboard (Admin)

Gambar 4 18 Design Interface Dashboard

Ketika admin berhasil melakukan login dari menu login, maka berikutnya akan muncul menu awal admin. Pada gambar di atas menu awal admin terdapat list menu ataupun tombol logout untuk keluar aplikasi yang terletak pada pojok kanan atas. Pada list menu, terdapat beberapa bagian menu yaitu barang, kepuasan pelanggan, laporan penjualan barang, laporan stok barang, laporan harga barang, laporan kepuasan pelanggan, dan menu pengguna/user. Sedangkan untuk tombol logout akan tetap ada walaupun admin menuju list menu yang lainnya.

3. Design Interface Barang (Admin)

Gambar 4 19 Design Interface Barang

Gambar 4 20 Design Interface Tambah Barang

Saat admin menuju menu barang, admin dapat melakukan penambahan barang sesuai dengan list barang yang tersedia pada toko tanaman hias dengan cara menekan tombol “tambah barang” yangkemudian, admin memasukkan kode barang, nama barang, harga barang, dan stok barang yang tesedia. Kemudian list barang akan bertambah secara otomatis termasuk di dalam bagian menu laporan stok barang dan laporan barang.

Selain itu, admin dapat mengubah harga ataupun stok barang yang tersedia dengan menekan tombol ubah dan dapat menghapus barang apabila stok barang sudah habis atau tidak ada.

4. Design Interface Kepuasan Pelanggan (Admin)

Gambar 4 21 Design Interface Kepuasan Pelanggan

Pada bagian menu kepuasan pelanggan, admin dapat melihat nilai kepuasan pelanggan terhadap pelayanan ataupun kualitas barang yang diberikan oleh toko tanaman hias. Nilai kepuasan pelanggan dapat dilihat pula di bagian menu laporan kepuasan pelanggan.

5. Design Interface Laporan Harga Barang (Admin)

Gambar 4 22 Design Interface Laporan Harga Barang

Admin juga dapat melihat data barang yang tersedia pada toko tanaman hias dengan menekan list menu laporan barang. Di sini admin dapat melihat barang beserta dengan harga barang per satuannya. Lalu, admin juga dapat melakukan export data barang ke dalam format pdf.

6. Design Interface Laporan Stok Barang (Admin)

Gambar 4 23 Design Interface Laporan Stok Barang

Pada list menu stok barang admin dapat melihat stok barang yang tersedia di dalam toko tanaman hias. Hal ini dilakukan agar pemilik toko tanaman hias dapat melakukan penambahan barang dengan lebih terencana.

Pada menu ini, admin juga dapat melakukan export data stok barang ke dalam format pdf.

7. Design Interface Laporan Penjualan (Admin)

Gambar 4 24 Design Interface Laporan Penjualan

Pada list menu laporan penjualan, admin dapat melihat hasil dari laporan penjualan di dalam toko tanaman hias. Informasi laporan penjualan di sini bisa dilakukan dalam per minggu, per bulan ataupun per tahun

dengan cara mengatur jadwal laporan penjualan sehingga admin ataupun pemilik nantinya dapat melakukan hasil laporan penjualan. Hasil laporan penjualan juga dapat di-export ke dalam format pdf.

8. Design Interface Laporan Kepuasan Pelanggan (Admin)

Gambar 4 25 Design Interface Laporan Kepuasan Pelanggan

Pada list menu kepuasan pelanggan, admin dapat melihat survey nilai kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan kualitas barang yang disediakan oleh toko tanaman hias ini. Selain itu, admin juga dapat export nilai kepuasan pelanggan ke dalam format pdf.

9. Design Interface User/Pengguna (Admin)

Gambar 4 26 Design Interface User/Pengguna

Gambar 4 27 Design Interface Tambah Pengguna

Pada list menu user/pengguna, admin dapat melihat banyaknya user yang ada di dalam toko tanaman hias. Kemudian admin juga dapat menambah pengguna, di mana pengguna nantinya dapat berperan sebagai admin atau sebagai kasir. Selain itu, admin juga dapat melakukan proses penghapusan atau pengubahan data pengguna pada bagian menu ini.

10. Design Interface Transaksi Penjualan (Kasir)

Gambar 4 28 Design Interface Transaksi Penjualan

Saat pengguna berperan sebagai kasir, maka halaman awal yang akan muncul adalah menu penjualan dengan list data barang kosong. Kemudian agar proses transaksi dapat berjalan, kasir diharuskan memasukkan kode barang ke dalamnya, hingga nantinya akan muncul window banyaknya

barang yang ingin dibeli. Kemudian list barang akan muncul beserta dengan total harga per barang dan total harga keseluruhan. Apabila proses transaksi telah selesai, pelanggan dapat melakukan pembayaran tunai.

11. Design Interface Kepuasan Pelanggan

Gambar 4 29 Design Interface Kepuasan Pelanggan

Setelah proses transaksi jual beli selesai, kasir dapat meminta kepada pelanggan untuk memberikan survey mengenai kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan kualitas barang yang telah disediakan. Kemudian, hasil dari survey tersebut akan masuk ke dalam hasil kepuasan pelanggan 4.2.2. Build System

Setelah perancangan sistem aplikasi web telah selesai, maka selanjutnya adalah melakukan pengkodean aplikasi berdasarkan rancangan tersebut. Aplikasi berbasis web yang penulis lakukan yaitu menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, PHP, dan JavaScript. Sedangkan untuk penyimpanan data dan informasi penulis menggunakan MySQL sebagai penyimpanannya. Kemudian Apache sebagai web server aplikasi transaksi dan kepuasan yang penulis akan buat.

4.3. Implementation

4.3.1. Implementasi Peralatan yang Dibutuhkan 1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang penulis gunakan dalam pengembangan aplikasi berbasis web di sini adalah menggunakan pernagkat laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

 Processor Intel Core i5-2557M CPU @1.7 GHz

 HDD 128 GB

 4 GB RAM

 Intel HD Graphics Family 1696 MB 2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang penulis gunakan dalm pengembangan aplikasi berbasis web di sini, yaitu:

Tabel 4 3 Spesifikasi Perangkat Lunak

No Perangkat Lunak Fungsi

1 Enterprise Architect Membuat diagram UML 2 Windows 7 Home Premium Sistem operasi pada Laptop

3 Balsamiq Mockup Membuat rancangan interface aplikasi web

4 XAMPP 3.2.1 Aplikasi web server (Apache)

sekaligus database (MySQL)

5 Google Chrome Web browser untuk menjalankan aplikasi web

5 Google Chrome Web browser untuk menjalankan aplikasi web

Dokumen terkait