TPS / DEPO
4.3.2.7. Usulan dan Program Prioritas
Berdasarkan kondisi eksisting, permasalahan serta urgensi kebutuhan, maka rencana usulan prioritas proyek rencana program pengembangan pengelolaan persampahan di Kabuapaten Magetan adalah sebagai berikut :
Penyusunan Studi, Perencanaan, dan Master Plan terkait dengan pengembangan/
peningkatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Rehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Penerapan sistem 3 R (Reuse, Reduce, dan Recycle)
Penyediaan sarana pengangkutan sampah
Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
IV - 40 Tabel 4.9. Usulan dan Prioritas Proyek Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PLP Persampahan
(Juta Rupiah) Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten
1. Penyusunan Studi + Perencanaan + Master Plan Belum Ada
a Penyusunan Studi Peningkatan TPA 1 paket 750 750
b Penyusunan AMDAL 1 paket 200 200
c Penyusunan DED TPA 1 paket 250 250
1,200 750 250 200
2. Rehabilitasi TPA Siap Ada
a. Pembebasan lahan 1 paket 3,000 3,000
b. Pengembangan Sanitary Landfill 1 paket 7,500 7,500
c. Sarana Pendukung TPA 1 paket 1,000 1,000
11,500 0 0 0 0 0 3,000 7,500 0 0 1,000 0 0 0 0 0
3. Program 3 R Ada
a. Pembuatan Hanggar 1 unit 300 300
b. Pembuatan Bak Curah 1 unit 200 200
c. Bak Pengolah Leachhate 1 unit 200 200
d. Pengadaan Alat-alat Pendukung 1 paket 300 300
e. Parkir dan Penghijauan 1 unit 50 50
f. Garasi + Tempat Cuci 1 unit 50 50
g. Pos Jaga 1 unit 25 25
h. Pagar 1 unit 100 100
i. Sarana Air Bersih 1 unit 100 100
j. Saluran Drainase 1 paket 200 200
1,525 300 0 0 700 0 0 0 0 125 300 0 100 0 0 0
4. Penyediaan Sarana Perangkutan Sampah Ada
a. Dump Truck 5 unit 1,250 250,000,000 250,000,000 500,000,000 250,000,000
b. Arm Roll Truck 5 unit 1,250 250,000,000 250,000,000 500,000,000 250,000,000
c. Pick Up 5 unit 1,250 250,000,000 250,000,000 500,000,000 250,000,000
3,750 0 0 0 0 0 750,000,000 0 0 750,000,000 0 0 1,500,000,000 0 0 750,000,000
5. Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan Siap Ada
a. TPS 1 unit 15 15
b. Transfer Depo 5 unit 10 10
c. Container 5 unit 15 15
d. Dump Truck 1 unit 15 15
e. Pick Up 1 unit 7.5 8
f. Gerobak Sampah 4 unit 2.5 3
65 0 0 0 0 0 0 0 0 65 0 0 0 0 0 0
6. Penanganan Sampah Khusus (Industri Kulit) Ada
a. Tempat Penanganan dan Pengelolaan 1 unit 500 500
b. Tekonologi Pengolahan 1 paket 1,000 1,000
Kelompok Sosial masyarakat 1,500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,000 0 500
19,540 1,050 0 0 950 0 750,003,200 7,500 0 750,000,190 1,300 0 1,500,000,100 1,000 0 750,000,500 Sumber Dana (Juta Rupiah)
Total
No Vol Total Biaya Sumber Dana (Juta Rupiah) Sumber Dana (Juta Rupiah) 2016 Keterangan
Indikator Kinerja 2014
Sumber Dana (Juta Rupiah) Satuan DED 2013 Unit Pelaksana 2015 Kesiapan Lahan 2017 DDUB
Jenis Kegiatan Institusi
Pengelola Sumber Dana (Juta Rupiah) Readiness Criteria
IV - 41 4.3.3. Drainase
4.3.3.1. Petunjuk Umum
Dalam penyusunan rencana program investasi infrastruktur Sub Bidang Drainase ini mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 239/KPTS/1987 tentang Fungsi Utama Saluran Dainase sebagai drianse kota dan fungsi utama sebagai pengendalian banjir. Selain itu harus memperhatikan keterpaduan pelaksanaannya dengan prasarana dan sarana kota lainnya (persampahan, air limbah, dan perumahan), sehinga dapat meminimalkan biaya pelaksanaan, biaya operasional dan pemeliharaan.
Maksud dan tujuan dari rencana program infrastruktur sub bidang drainase ini adalah sebagai pedoman/panduan dalam penanganan drianse perkotaan mengingat perkembangan Kabupaten Magetan yang kian mengarah pada kota metropolis, sehingga dapat melindungi kawasan perkotaan Kabupaten Magetan dari kerusakan lingkungan yang merugikan, seperti ; banjir/terjadi genangan air, limpasan air hujan dari kawasan yang lebih tinggi, dll.
4.3.3.2. Kondisi Eksisting dan Permasalahan A. Kondisi Eksisting
Sebagian besar saluran drainase di kawasan perkotaan merupakan saluran yang telah diperkeras dengan beton. Dimana saluran drainase terletak di sepanjang bahu jalan yang melintas pada jalan-jalan yang melintas diwilayah perkotaan tersebut. Berdasarkan kondisi faktualnya, sebagian besar saluran drainase berfungsi dengan baik, walupun pada beberapa titik lokasi saluran drainase tidak berfungsi dengan optimal dan lancar karena beban kapasitas saluran yang sudah tidak sebanding dengan debit aliran serta akibat tersumbat oleh material sampah pada saluran-saluran. Dengan demikian, jika pada musim-musim curah hujan tinggi, maka keadaan tersebut sangat mengakibatkan terjadinya genangan air atau banjir musiman akibat lambatnya air permukaan yang digelontorkan ke saluran drainase yang ada. Kondisi demikian, terjadi pada kawasan permukiman sekitar Pasar Sayur yang berada di Kelurahan Sukowinangun. Untuk itu perlu penanganan lebih lanjut agar saluran drainase dapat berfungsi optimal seperti pemeliharaan secara rutin pada saluran drainase ataupun peningkatan dan pengembangan kualitas drainase perkotaan.
IV - 42 Gambar 4.27. Kondisi Saluran Drainase pada Kawasan Perkotaan
Pada wilayah perdesaan, sebagian besar wilayahnya masih belum memiliki saluran drainase yang permanen terutama pada jalan–jalan lingkungan pemukiman. Drainase pada wilayah perdesaan ini pada umumnya menjadi satu dengan saluran irigasi. Disamping itu saluran yang ada belum berfungsi dengan baik, misalnya lebar saluran dan kondisi salurannya. Sedangkan drainase yang terletak di sepanjang jalan poros terutama pada umumnya telah permanen dengan plengsengan dan telah berfungsi dengan baik, walaupun pada beberapa lokasi masih perlu mendapat perhatian karena mengalami kerusakan.
Gambar 4.28. Kondisi Saluran Drainase pada Kawasan Perkotaan B. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada saluran drainase di Kabupaten Magetan ialah :
Belum adanya peraturan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase sebagai
bahan acuan dan pertimbangan bagi setiap pihak yang berkepentingan mengakibatkan pola penangan sistem drainase masih bersifat sepotong-sepotong (parsial).
Terjadi genangan air permukaan pada saat curah hujan tinggi dan penyumbatan
saluran drainase karena timbunan sampah. Hal tersebut dikarenakan saluran drainase tidak mampu menampung debit saluran yang cukup besar baik menampung saluran air
IV - 43
hujun dan menampung buangan air dari pusat-pusat permukiman sehingga menimbulkan genangan.
Masih banyak kondisi saluran drainase yang mengalami kerusakan-kerusakan dan
dipenuhi oleh sampah dan tanaman liar serta belum tersedianya saluran drainase pada kawasan perumahan penduduk.
4.3.3.3. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diterapkan dalam penanganan saluran drainase di Kabupaten Magetan ialah :
Perbaikan dan peningkatan jaringan drainase
Pembangunan saluran limbah rumah tangga dan saluran drainase di kawasan
permukimaan dan perkotaan
Peningkatan kapasitas saluran drainase melalui pelebaran saluran drainase agar bisa
menampung air limpasan saat terjadi hujan
Monitoring pada saluran – saluran drainase yang sering mengalami limpahan-limpahan
air yang menyebabkan genangan ketika musim penghujan.
Perawatan dan perbaikan pada saluran-saluran drainase, seperti normalisasi saluran
melalui pengerukan sedimentasi.
Sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyediaan dan pemeliharaan saluran
drainase
4.3.3.4. Aspek Pendanaan
Sumber-sumber pembiayaan dalam pengembangan pengelolaan drainase di Kabupaten Magetan dapat melalui alokasi penyediaan dana yang bersumber dari APBN, APBD propinsi maupun APBD daerah Kabupaten Magetan.
4.3.3.5. Aspek Kelembagaan
Instansi yang berwenang terhadap pengelolaan/ pemeliharaan prasarana dan sarana drainase di Kabupaten Magetan ialah Dinas Pekerjaan Umum. Selain itu, peran serta masyarakat diharapkan dapat berperan dalam pengelolaan/ pemeliharaan prasarana dan sarana drainase.
4.3.3.6. Sasaran
Sasaran penanganan drainase ditujukan pada kawasan rawan banjir, genangan air melaui optimalisasi dan rehabilitasi saluran drainase.
IV - 44 4.3.3.7. Usulan dan Prioritas Pembangunan
Usulan program penanganan saluran drainase Kabupaten Magetan ialah :
1. Pembinaan Pengelolaan Sistem Drainase
Pembinaan pengelolaan sistem drainase dengan target peningkatan NSPM sistem drainase dan pengembangan perangkat pengaturan, serta peningkatan peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi dan SDM pengelola sistem drainase di Kabupaten Magetan. Pola pengelolaan dilaksanakan oleh Seksi yang mengelola bidang drainase pada Dinas terkait dan bekerjasama dengan perguruan tinggi, Diklat PU, para praktisi dan lembaga swasta. Penanganan program dilakukan melalui kegiatan – kegiatan :
o Lokakarya untuk menyiapkan materi peraturan di bidang KDB, Kawasan
Lindung, Garis Sempadan Sungai dan Peil Banjir Kawasan.
o Pelatihan Penyusunan Program Pengelolaan Drainase
o Pelatihan Perencanaan Sistem Drainase
2. Pengembangan Program dan Perencanaan Pembangunan Sistem Drainase
Pengembangan program dan perencanaan pembangunan sistem drainase dengan target tersusunnya dokumen Master Plan Sistem Drainase dan dokumen – dokumen derivatnya seperti : dokumen studi kelayakan, dan dokumen perencanaan yang dapat dipakai sebagai acuan dalam implementasi program di bidang drainase di Kabupaten Magetan.
Pola pengelolaan dilaksanakan oleh Seksi yang mengelola bidang drainase pada Dinas terkait dan bekerjasama dengan perguruan tinggi, para praktisi dan lembaga swasta. Penanganan program dilakukan melalui kegiatan – kegiatan :
o Penyusunan Master Plan Drainase Wilayah Perkotaan dan Perdesaan
o Perencanaan Sistem Drainase
3. Pemeliharaan dan Pembangunan Prasarana Drainase
Pola pengelolaan dilaksanakan oleh seksi yang mengelola bidang drainase pada Dinas terkait dan bekerjasama dengan lembaga swasta. Penanganan program dilakukan melalui kegiatan – kegiatan :
o Pemeliharaan Rutin Saluran Drainase. Sungai Gandong dan saluran sekunder
o Normalisasi Saluran Drainase secara berkala
4. Pengembangan Drainase Skala Kawasan Berbasis Masyarakat
Pembangunan drainase skala kawasan berbasis masyarakat dengan target peningkatan kesehatan lingkungan dan menjaga kualitas air tanah melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga serta memelihara parasarana drainase dan pembuatan sumur peresapan. Pola pengelolaan dilaksanakan oleh Seksi yang mengelola bidang drainase pada Dinas terkait dan bekerjasama dengan
IV - 45
lembaga swasta dan masyarakat. Penanganan program dilakukan melalui kegiatan – kegiatan : Penyuluhan Peran Masyarakat (khususnya disekitar Sungai Gandong) dalam Pemeliharaan Prasarana Drainase untuk Mendukung Terciptanya Kesehatan Lingkungan.
Berdasarkan usulan program tersebut, dapat dipilih prioritas program yang akan dilakukan dalam pengelolaan saluran drainase, yaitu :
Penyusunan Studi, Perencanaan dan Masterplan Drainase
IV - 46 Tabel 4.10. Usulan dan Prioritas Proyek Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PLP Drainase
(Juta Rupiah) Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten
1 Penyusunan Studi + Perencanaan + Master Plan Ada
a. Studi Penyusunan Masterplan Drainase 1 kawasan 500 500
b. DED 1 paket 200 200
700 500 200
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Ada Ada
a. Pembangunan Saluran Drainase Ngariboyo (Kec. Ngariboyo) 1 paket 1,000 1,000
b. Rekontruksi jaringan drainase di Pasar Sayur 1 paket 1,500 1,500
c. Rehabilitasi Drainase Sekunder Desa Mojorejo (Kec.Kawedanan) 1 paket 250 250 d. Rehabilitasi Drainase Sekunder Desa Bogem (Kec. Sukomoro) 1 paket 250 250
3,000 500 1,000 1,500
3,700 500 1,500 200 1,500
Keterangan Satuan Total Biaya
Vol DED
Jenis Kegiatan Sumber Dana (Juta Rupiah)
Total
No Sumber Dana (Juta Rupiah)2014 DDUB Institusi
Pengelola 2015
Sumber Dana (Juta Rupiah) Rencana Kegiatan Readiness Criteria
Rinci Indikator Kinerja Kesiapan Lahan PelaksanaUnit 2013
IV - 47 4.3.4. Air Bersih
4.3.4.1. Petunjuk Umum
Sub bidang Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pelayanan Air minum diperdesaan maupun perkotaan, khususnya bagi masyarakat miskin kawasan rawan air, selain itu juga untuk meningktakan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam pembangunan PS Air Minum di perkotaan. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencanan Indum Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) yang ada di Kabupaten/Kota, RI-SPAM merupakan rencana jangk apanjang suatu wilayah baik di dalam Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota dan antar propinsi. Hal ini dimungkinkan karena dalam pengembangan dan penyelenggaraan sistem penyediaan Air Minum tergantung dengan posisi dan letak unit-unit SPAM dan cakupan pelayanannya.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam sub bidang air minum ialah sistem penyediaan air minum, mengingat air minum merupakan kebutuhan dasar manusia yang mutlak harus dipenuhi, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup manusia. Melihat betapa pentingnya permasalahan air minum ini, maka perlu adanya pengolahan dan pengelolaan dengan baik di bidang air minum bagi suatu daerah.
Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Pemanfaatan air baku bagi kehidupan manusia pada umumnya digunakan untuk kebutuhan air minum, mandi, cuci, serta untuk kebutuhan industri. Penggunaan air baku dibedakan atas sosial, non niaga, niaga, industri dan air yang terbuang atau air curah.
4.3.4.2. Kondisi Eksisting dan Permasalahan A. Kondisi Eksisting
Di kawasan perkotaan Kabupaten Magetan, sebagian besar kegiatan penduduk memanfaatkan air bersih yang berasal dari PDAM. Kegiatan di kawasan pemukiman, perdagangan jasa, pemerintahan, dan pelayanan-pelayan sosial telah terlayani air minum baik dari saluran pipaniasi sumber air minum PDAM yang ada terdistribusi keseluruh wilayah perkotaan.
IV - 48
Sedangkan masyarakat di kawasan perdersaan memperoleh air bersih dari sumur pribadi, sumur umum, maupun dari sumber-sumber air. Sebagian besar proses pendistribusian air bersih di kawasan perdesaan dilakukan melaui sistem non perpipaan.
Gambar 4.30. Sumur gali sebagai salah satu sumber air bersih
Di Kabupaten Magetan terdapat sumber mata air yang juga dimanfaatkan sebagai sarana pemenuhan air bersih, yaitu sejumlah + 148 sumber mata air. Lokasi sumber mata air tersebut tersebar di Kecamatan Plaosan, Magetan, Takeran, dan Panekan. Namun dari jumlah tersebut telah terdapat sebagian yang mengalami penurunan dalam hal jumlah debit air bersih yang dihasilkan.
Selain itu, Kabupaten Magetan juga memiliki telaga-telaga alam. Terdapat dua telaga alam yang cukup besar, yaitu Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu. Telaga berperan sebagai penyimpan persediaan air (water supply) yang sangat dibutuhkan di musim kemarau. Dengan demikian kedua telaga tersebut merupakan sumber daya air yang penting dan potensial bagi Kabupaten Magetan. Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan telah membangun 2 (dua) buah embung atau telaga kecil yag direncanakan sebagai penyimpan (tandon) air untuk musim kemarau, yaitu Embung Bangli dan Embung Banyudono.
B. Permasalahan
Purmasalahan dalam pemenuhan dan pengembangan sarana dan prasarana air bersih diKabupaten Magetan antara lain :
Tidak semua wilayah terlayani oleh jaringan distribusi air bersih PDAM
Cakupan pelayanan air bersih PDAM belum mampu menjangkau seluruh wilayah
Kabupaten Magetan, sebagian besar menjangkau kawasan perkotaan
Pada kawasan perdesaan masih memanfaatkan air tanah (sumur bor dan sumur gali),
IV - 49 4.3.4.3. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diterapkan dalam pemenuhan dan pengembangan sarana dan prasarana air bersih di Kabupaten Magetan antara lain:
Pengembangan Sumber Air Baku,
Penambahan dan Pemasangan Pipa Jaringan Transmisi, Penurunan Kehilangan Air
Bersih,
Pengembangan Pelayanan Pengelolaan air bersih baik di kawasan perkotaan maupun di
kawasan pedesaan.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik pada institusi kelembagaan
yang terkait dalam penangan dan pengelolaan air bersih maupun pada tingkatan masyarkat sebagai pengguna air bersih,
4.3.4.4. Aspek Pendanaan
Sumber-sumber pembiayaan dalam pengembangan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Magetan dapat melalui alokasi penyediaan dana yang bersumber dari APBN, APBD propinsi maupun APBD daerah Kabupaten Magetan.
4.3.4.5. Aspek Kelembagaan
Instansi yang berwenang dalam pengembangan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Magetan ialah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
4.3.4.6. Sasaran
Sasaran pengembangan peyediaan air bersih di Kabupaten Magetan ialah meningkatkan cakupan pelayanan air bersih pada masyarakat, yang lebih difokuskan pada wilayah yang masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
4.3.4.7. Usulan dan Program Prioritas
Berdasarkan kondisi eksisting, permasalahan serta urgensi kebutuhan, maka rencana usulan prioritas proyek rencana program pengembangan dan pengelolaan air bersih di Kabuapaten Magetan adalah sebagai berikut :
Pengembangan Sumber Air Baku,
Pemasangan Jaringan Pippa Transmisi
Penurunan Kehilangan Air Bersih,
IV - 50 Tabel 4.11. Usulan dan Prioritas Proyek Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PLP Air Bersih
(Juta Rupiah) Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten Pusat Propinsi Kabupaten Pusat PropinsiKabupaten
1 Pengembangan Sumber Air Baku Ada Ada Ada Ada Ada Ada
a. Pembangunan intalasi 1 unit Poncol 1,000.00 1,000.00 Pengolahan air minum
waduk gonggang kapasitas 50 l/dt
- Pemasangan pipa transmisi Poncol s/d Gonggang-Ngaglik Parang
dia 6" PVC 6,000 m' 1,202.82 1,202.82
dia 4" PVC 6,000 m' 654.30 654.30
b. Pembuatan sumur dalam 1 unit Kedungguwo 750.00 750.00 Kedungguwo Sukomoro Kap. 15 l/dt
c. Pembuatan Sumur dalam 1 unit Ngadirejo 750.00 750.00 Ngdirejo Kawedanan kap. 15 l/dt
d. Pembuatan Sumur Dalam Sampung 1 unit Sampung 750.00 750.00 Kawedanan kapasitas 15 l/dt
- Pembangunan reservoir atas 1 unit 400.00 400.00
sampung kap. 100 m^3
- Pemasangan pipa transmisi PVC 4,000 m' Sampung 801.88 801.88 - Pemasangan pipa distribusi PVC 4,000 m' Sampung 292.92 292.92
e. Pembuatan sumur dalam Pelem 1 unit Pelem 750.00 750.00
karangrejo kap. 15 l/dt
- Pembangunan reservoir atas 1 unit Karangrejo 400.00 400.00
karangrejo kap. 100 m^3
- Pemasangan pipa transmisi PVC 4,000 m' Karangrejo 801.88 801.88
- Pemasangan pipa transmisi PVC 4,000 m' 436.20 436.20
dia 4" dan PVC 3" 5,000 m' 366.15 366.15
f. Pemasangan Jaringan pipa
- Pemasangan pipa transmisi PVC dia 6" 3,000 m' Karas 601.41 601.41 - Pemasangan pipa distribusi Karas
PVC dia 2" 5,000 m' 218.00 218.00
PVC dia 3" 4,000 m' 292.92 292.92
10,468.48 1,000.00 0.00 1,857.12 2,250.00 0.00 1,494.80 2,153.29 0.00 1,713.27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 Pemasangan Jaringan Transmisi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
a. Pemasangan pipa transmisi 6,000 m' Plaosan s/d 1,485.18 1,485.18
Mudal - Kalang PVC dia 6" Sidorejo
b. Penggantian pipa ACP Sb. Sawit - 12,000 m' Sidorejo s/d 2,970.36 2,970.36
Kota Magetan dia 6" Magetan c. Penggantian pipa transmisi Sukomoro Sb. Dodol - Kedungguwo
PVC dia 6" 4,000 m' 801.88 801.88
PVC dia 4" 6,000 m' 654.30 654.30
d. Penggantian pipa transmisi Plaosan Sb. Ngunut - Bulugunung
PVC dia 6" 3,000 m' 601.41 601.41
PVC dia 4" 3,000 m' 327.15 327.15
e. Pemasangan pipa transmisi Magetan Dk. Bareng s/d BTA Srogo
PVC dia 6" 4,000 m' 801.88 801.88
f. Pemasangan pipa transmisi BPT Panekan s/d
Tlagan s/d Bulu-bulu PVC dia 4" 6,000 m' Plaosan 654.30 654.30
g. Pemasangan pipa transmisi Plaosan Dk. Ngwolo s/d Bulugunung
PVC dia 4" 3,500 m' 381.68 381.68
h. Penggantian pipa transmisi Panekan
Sb. Nganten s/d Manjung PVC dia 6" 3,000 m' 601.41 601.41
9,279.55 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4,455.54 0.00 1,456.18 2,659.00 0.00 708.83
3 Penurunan Kehilangan Air
a. Pemasangan WM induk 28 unit 420.00 420.00
b. Penggantian WM Pelanggan 10,000 2,250.00 2,250.00
2,670.00 2,250.00 0.00 420.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Pengembangan Pelayanan
a. Pembangunan instalasi air siap 1 unit 1,500.00 1,500.00 minum
b. Pemasangan pipa distribusi Magetan Perumahan ringin agung
- Pipa dia 4" 2,000 m' 218.10 218.10
- Pipa dia 2" 4,000 m' 174.40 174.40
- Pembangunan reservoir kapasitas 1 unit 400.00 400.00
100 m^3 0.00
2,292.50 0.00 0.00 0.00 1,500.00 0.00 792.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
24,710.53 3,250.00 0.00 2,277.12 3,750.00 0.00 2,287.30 2,153.29 0.00 1,713.27 4,455.54 0.00 1,456.18 2,659.00 0.00 708.83
Readiness Criteria
Rencana Kegiatan Rinci Indikator Kinerja Kesiapan Lahan DED DDUB Unit Pelaksana PengelolaInstitusi
2017
Sumber Dana (Juta Rupiah) Keterangan
No Jenis Kegiatan Vol Lokasi Total Biaya Sumber Dana (Juta Rupiah)2013 Sumber Dana (Juta Rupiah)2014 Sumber Dana (Juta Rupiah)2015 Sumber Dana (Juta Rupiah)2016