• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI FASE TOGAF-ADM

5.2 Phase B. Business Architecture

5.2.2. Usulan Perbaikan

Usulan perbaikan arsitektur bisnis ini dilakukan dengan melakukan perubahan terhadap arsitektur bisnis saat ini yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. Arsitektur bisnis yang diusulkan adalah sebagai berikut:

a. Arsitektur bisnis pendaftaran

Arsitektur bisnis pendaftaran yang diusulkan berdasarkan pada arsitektur bisnis pendaftaran yang ada saat ini adalah pendaftaran menggunakan 2 petugas

yaitu untuk pasien yang telah terdaftar dan pasien baru. Pada proses pemasukan dan pencarian data pasien sudah menggunakan sistem komputerisasi serta menggunakan sistem antrian. Proses pendaftaran yang diusulkan bagi pasien yang sudah terdaftar kedalam sistem adalah pasien datang dan menujukkan kartu pasien, kemudian petugas pendaftaran mencari data pasien didalam sistem, selanjutnya pasien mendapat nomer antrian sesuai dengan dokter yang dituju dan petugas pendaftaran mengarahkan pasien ke poli yang menjadi tujuan pasien.

Proses pendaftaran yang diusulkan bagi pasien yang belum terdaftar kedalam sistem adalah pasien datang dan memberikan kartu identitas diri seperti KTP, SIM, dan sebagainya. Selanjutnya petugas pendaftaran memasukkan data pasien ke dalam sistem, selanjutnya pasien mendapat nomer antrian sesuai dengan dokter yang dituju dan petugas pendaftaran mengarahkan pasien ke poli yang menjadi tujuan pasien.

Proses pendaftaran yang diusulkan bagi pasien rawat inap adalah sama seperti cara pendaftaran pasien yang sudah terdaftar atau yang belum terdaftar. Selanjutnya petugas pendaftaran mengecek ruangan dan bed yang kosong didalam sistem. Selanjutnya pasien langsung diantar oleh perawat menuju ruangan yang telah dipilih oleh pasien pada saat pendaftaran.

Data dan nomer antrian yang telah dimasukkan kedalam sistem informasi secara otomatis akan langsung terhubung ke poli yang dituju. Melalui proses pendaftaran inilah jasa dokter dapat dihitung berdasarkan jumlah pasien yang ditangani oleh dokter tersebut.

Flow Chart proses pendaftaran yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar

Proses Pendaftaran

Pasien Admisi (Pendaftaran)

Mulai

Pasien datang dan pergi ke admisi dan ambil no.

antrian ke admisi

Petugas menanyakan

tujuan pasien dan no. MR Input data pasien

Apakah pasien sudah terdaftar?

Tidak

Data pasien

Cari data pasien Ya

Menuju poli yang dituju

Selesai

Input tujuan poli pasien dan no antrian

ke poli

Database Pendaftaran

Gambar 5.7 Usulan perbaikan proses pendaftaran

b. Arsitektur bisnis poli (rawat jalan)

Arsitektur bisnis poli (rawat jalan) yang diusulkan berdasarkan pada arsitektur bisnis poli (rawat jalan) yang ada saat ini adalah pada bagian poli (dokter) menerima data pasien beserta nomer antrian yang dimasukkan dari bagian pendaftaran, kemudian dokter memanggil pasien sesuai dengan nomor antriannya melalui sistem informasi sesuai dengan urutannya.

Setelah pasien selesai diperiksa, dokter memasukkan data rekam medis dan resep kedalam sistem. Selanjutnya data yang telah tersimpan tersebut dijadikan sebagai arsip rumah sakit, sementara itu resep obat yang disimpan kedalam sistem secara otomatis terhubung ke apotek sesuai dengan nomor rekam medis dan nama pasien.

Pada arsitektur poli (rawat jalan) yang diusulkan dokter yang menggunakan sistem juga dapat melihat jumlah pasien yang ditanganinya baik perhari atau perbulan serta dapat melihat daftar obat yang ada di rumah sakit untuk memudahkan dokter memilih jenis obat yang akan digunakan sebagai resep sesuai dengan obat yang ada di RSIA Andini.

Flow Chart proses poli (rawat jalan) yang diusulkan dapat dilihat pada

Gambar 5.8 dibawah ini.

Proses Poli Poli Apotek

Mulai

Pemanggilan pasien

Pemeriksaan pasien

Input rekam medis

Penulisan resep Resep Mencetak Resep Database Rekam medis Apakah pasien ingin cetak resep? Ya Pasien Resep Selesai Tidak

Gambar 5.8 Usulan perbaikan proses poli (rawat jalan)

c. Arsitektur bisnis rawat inap

Arsitektur bisnis rawat inap yang diusulkan berdasarkan pada arsitektur bisnis rawat inap yang ada saat ini adalah setelah pasien mendaftar pada bagian pendaftaran, pasien diantar keruangan rawat inap sesuai dengan data pendaftaran. Pada proses perawatannya, kebutuhan obat pasien langsung dimasukkan kedalam sistem informasi oleh petugas apotek berdasarkan nomer rekam medis pasien dan kebutuhan lain pasien dan jasa lainnya misalnya heacting, infuse, oksigen dan lain-lainnya langsung dimasukkan oleh perawat kedalam sistem informasi yang dijadikan sebagai data untuk proses tagihan. Data-data yang dimasukkan oleh apotek dan perawat tersebut secara otomatis akan masuk kedalam sistem tagihan kasir berdasarkan nomer rekam medis pasien. Perawat juga bertugas memasukkan data perawatan pasien kedalam sistem untuk dijadikan sebagai arsip rumah sakit.

Flow Chart proses rawat inap yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar

Proses Rawat Inap Poli Apotek

Mulai

Pemanggilan pasien

Pemeriksaan pasien

Input rekam medis

Penulisan resep

Selesai

Kasir

Mengeluarkan obat Memasukkan tagihan

Database Rekam medis

Gambar 5.9 Usulan perbaikan proses rawat inap

d. Arsitektur bisnis apotek

Arsitektur bisnis apotek yang diusulkan berdasarkan pada arsitektur bisnis apotek yang ada saat ini adalah petugas apotek dapat melihat stok obat yang akan atau sudah kadaluarsa dan stok obat yang akan habis, sehingga petugas apotek dapat melakukan pembelian obat ke distributor obat.

Obat yang telah dibeli oleh apotek ke distributor dimasukkan kedalam sistem sesuai dengan nama, jenis, dan jumlah obatnya (stock opname).

Pada proses penjualannya apotek dapat menjual obat kepada pasien, non-pasien, karyawan, dan apotek lain dengan margin atau keuntungan yang berbeda.

Margin tersebut dapat ditentukan melalui sistem apotek sesuai dengan keputusan

manajemen rumah sakit. Untuk penjualan ke non-pasien dan apotek lain diberi nama dengan penjualan langsung yang prosesnya adalah apotek memasukkan data pengeluaran obat tanpa harus menunggu resep dari rawat inap atau rawat jalan, kemudian data tersebut langsung sampai ke kasir untuk proses tagihan.

Proses pengeluaran obat untuk pasien adalah sistem informasi yang ada di apotek menerima data resep dari poli rawat jalan atau rawat inap, kemudian apotek mengeluarkan data obat sesuai dengan nomer rekam medis pasien dan resep dokter. Data yang telah dikeluarkan tersebut secara otomatis diterima oleh sesuai dengan nomer rekam medis pasien.

Flow Chart proses apotek yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 5.10

dibawah ini. Proses Apotek Apotek Pasien Penerimaan resep Input pengeluaran Selesai Tidak Mulai Apakah pasien mau cetak resep? Cetak resep Ya Resep Resep Database apotek Melakukan cek obat

kadaluarsa dan stok obat

Apakah stok obat habisa? Supplier Melakukan pemesanan obat Ya Menyuplai obat

Melakukan stok opname

Melakukan penjualan kepada pasien, non-pasien, karyawan, dan

apotek lain

Tidak

e. Arsitektur bisnis kasir

Arsitektur bisnis kasir yang diusulkan berdasarkan pada arsitektur bisnis kasir yang ada saat ini adalah kasir yang dibutuhkan menjadi 2 yaitu khusus pasien rawat jalan dan khusus pasien rawat inap. Kasir yang digunakan sebagai muara terakhir dari tagihan pasien mendapatkan data dari pasien rawat jalan, rawat inap, dan apotek secara otomatis yang berupa data obat yang telah dikeluarkan oleh petugas apotek, data yang dimasukkan dari rawat inap, kemudian kasir dapat melakukan tagihan kepada pasien pasien rawat jalan dan pasien rawat inap, obat non-pasien, dan apotek lain. Selain data-data yang telah disebutkan diatas, kasir juga dapat melakukan transaksi pembayaran nasabah asuransi. Transaksi dilakukan dengan cara memilih jenis asuransi yang bekerjasama dengan RSIA Andini.

Arsitektur bisnis yang diusulkan juga dapat menjadi solusi terhadap pengecekan terhadap data uang yang ada dilaci kasir dengan yang ada di sistem sesuai dengan pegawai kasir yang bertugas pada saat tutup shif. Pada prosesnya kasir juga dapat memasukkan jenis-jenis tagihan yang akan ditagihkan kepada pasien jika tagihan tersebut tidak terdata kedalam sistem.

Flow Chart proses apotek yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 5.11

Proses Kasir Kasir Apotek

Mulai

Input tagihan lain

Cetak kwitansi dan

invoice

pembayaran

Data obat keluar rawat jalan atau rawat inap

Selesai Kwitansi dan

invoice

Kwitansi dan

invoice

Data obat keluar rawat jalan atau rawat inap Apakah ada tagihan lain? Ya Tidak Pasien Kwitansi dan invoice Penyerahan obat Database kasir

Gambar 5.11 Usulan perbaikan proses kasir

f. Arsitektur bisnis manajemen keuangan

Arsitektur manajemen keuangan yang diusulkan berdasarkan pada arsitektur bisnis manajemen keuangan yang ada saat ini adalah manajemen dapat melakukan pengecekan seluruh laporan rumah sakit secara detail melalui sistem yang saling terhubung antara pendaftaran, poli, rawat inap, apotek dan kasir. Data-data yang diperoleh oleh manajemen keuangan tersebut adalah Data-data yang mengalir dan diproses secara terus menerus pada tiap-tiap bagian proses bisnis yang ada. Data tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai bahan laporan kepada pemilik rumah sakit.

Manajemen keuangan juga dapat melihat jasa dokter yang dihitung secara otomatis oleh sistem yang didapat dari proses pendaftaran pasien.

Flow Chart proses manajemen keuangan yang diusulkan dapat dilihat

Proses Laporan Keuangan

Kasir Direktur Utama

Mulai

Selesai

Laporan keuangan Mencari seluruh data

tagihan, jasa dokter

Mencetak laporan

Laporan keuangan

Database kasir

Gambar 5.12 Usulan perbaikan proses bisnis manajemen keuangan

g. Arsitektur bisnis manajemen kepegawaian

Arsitektur manajemen kepegawaian yang diusulkan berdasarkan pada arsitektur bisnis manajemen kepegawaian yang ada saat ini adalah terdapat sistem yang mengelola absensi karyawan yaitu dengan menggunakan finger print untuk absensi masuk dan absensi pulang, mendata jadwal praktek dokter, dan mendata jadwal paramedis di RSIA Andini.

Flow Chart proses manajemen kepegawaian yang diusulkan dapat dilihat

Proses Manajemen Kepegawaian Manajemen Kepegawaian

Mulai

Absensi

Input jadwal dokter dan paramedis Database

kepegawaian

Selesai

Gambar 5.13 Usulan perbaikan proses manajemen kepegawaian

Dokumen terkait