9 ASET LANCAR LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
17. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
SKDA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan total pagu kredit sebesar Rp95.000.000.000 yang telah diterima SKDA pada tanggal 8 November 2010. Pinjaman dari fasilitas ini telah diangsur secara triwulanan mulai tanggal 8 Februari 2011 sampai dengan 8 November 2014. Pinjaman dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha senilai Rp50.000.000.000, persediaan senilai Rp20.000.000.000 dan aset tetap milik SKDA senilai Rp130.500.000.000. Pada tahun 2014 pinjaman telah sepenuhnya dilunasi (Catatan 5, 7 dan 10).
SKDA obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Rp95,000,000,000 the proceeds of which were received by SKDA on November 8, 2010. The loan had been paid in quarterly installments starting from February 8, 2011 to November 8, 2014. The loan was collateralized by SKDA’s trade receivables amounting to Rp50,000,000,000, inventories amounting to Rp20,000,000,000 and fixed assets amounting to Rp130,500,000,000. In 2014, the loan was fully paid. (Notes 5, 7 and 10).
Pada tanggal 4 Juli 2012, AAK memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp130.000.000.000. Pada bulan Juli 2013, AAK melakukan penarikan sebesar Rp30.000.000.000. Pinjaman ini terutang dalam cicilan triwulanan yang dimulai sejak bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Oktober 2018.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik dan persediaan milik SKDA, dan tanah, bangunan dan mesin dan peralatan pabrik milik AAK (Catatan 5, 7, dan 10).
Selama tahun 2015 dan 2014 AAK telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp3.461.538.464 dan Rp. 15.000.000.000. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp11.538.461.536 dan 15.000.000.000.
On July 4, 2012, AAK obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Rp130,000,000,000. In July 2013, AAK withdrawn the loan amounted Rp30,000,000,000. The loan is payable in quarterly installments starting from January 2014 until October 2018.
The loan is collateralized by SKDA’s trade receivables, land, building, machineries and inventory, and AAK’s land, building and machineries (Notes 5, 7, and 10).
During 2015 and 2014 , AAK had paid the loan installments totaling Rp3,461,538,464 and Rp. 15,000,000,000.
As of September 30, 2015 and December 31, 2014, the outstanding balance of the loan amounted to Rp11,538,461,536 and Rp15,000,000,000, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BCA, SKDA dan AAK diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain menjaga rasio-rasio keuangan tertentu:
(1) Current ratio (CR) minimal 1 kali
(2) Debt to Equity Ratio (DER) maksimal
2,00 kali
(3) EBITDA/(bunga+pokok) minimal 1,5 kali.
Under the loan agreement with BCA, SKDA and AAK must comply with several covenants and requirements, such as maintaining the following financial ratios:
(1) Current ratio (CR) at the minimum of 1 time (2) Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum
of 2.00 times
(3) EBITDA/(interest+principal) at the minimum of 1.5 times.
17. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, AAK tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam menjaga CR dikarenakan peningkatan utang pajak penghasilan dan utang kepada pemasok. Atas kondisi tersebut, AAK telah mendapatkan surat waiver No.30040/GBK/2015 tanggal 28 Januari 2015 dari BCA. Dengan tidak terpenuhinya kewajiban ini, sesuai dengan perjanjian kredit, BCA dapat sewaktu-waktu melakukan penagihan terhadap AAK atas seluruh saldo pinjaman yang terutang. Oleh karena itu, AAK menyajikan saldo pinjaman tersebut sebagai “Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun - Utang Bank” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014.
As of December 31, 2014, AAK failed to comply with the CR requirement which is caused by the increase in taxes payable and due to suppliers. Due to the above-mentioned condition, AAK obtained a waiver from BCA as stated in the bank’s letter No. 30040/GBK/2015 dated January 28, 2015. Related to the incompliance to the covenant, based on the credit agreement, BCA could demand an immediate full repayment from AAK to the total outstanding balance of the loan. As a result, AAK presented the loan balance under “Current Maturities of Long-term Debts - Bank Loans” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BNI dengan pagu kredit sebesar Rp13.931.000.000. Pinjaman dari fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai modifikasi mesin produksi dan bangunan serta prasarana lainnya. Pinjaman dari fasilitas ini telah diangsur secara triwulanan sampai dengan tanggal 8 Mei 2014.
Selama tahun 2014 Perusahaan telah melakukan pembayaran cicilan pokok secara penuh sebesar Rp1.394.442.282.
In 2008, the Company obtained an investment credit facility from BNI with a maximum amount of Rp13,931,000,000. The loan from this facility was used to finance the modification of production machineries, plant building and other infrastructure. The loan had been paid in quarterly installments until May 8, 2014.
During 2014, the Company had fully paid the outstanding balance of the loan installments totaling Rp1,394,442,282.
ANK juga memperoleh dari BNI pinjaman berupa fasilitas kredit investasi dan fasilitas Letter of
Credit (L/C) sebesar Rp27.321.155.000
(diperoleh pada tahun 2010). Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas kredit investasi digunakan untuk membiayai renovasi bangunan pabrik, sarana dan prasarana serta penambahan mesin- mesin dan peralatan pabrik. Pinjaman ini diangsur secara triwulan sampai dengan tanggal 30 Oktober 2014. Pada tahun 2013 pinjaman telah sepenuhnya dilunasi.
ANK also obtained from BNI an Investment credit facility and a Letter of Credit (L/C) facility totaling Rp27,321,155,000 (obtained in 2010). The proceeds of the loan drawn from the investment credit facility were used to finance the renovation of plant building and other infrastructure, and acquisition of additional machineries and plant equipment. The loan was set to be paid in quarterly installments until October 30, 2014. In 2013, the loan was fully paid.
Utang Kepada Pemasok Due to Suppliers
Utang kepada pemasok terutama merupakan utang kepada Sacmi Hong Kong, dan B&T Group S.p.A atas pembelian mesin dan peralatan milik SKDA dan AAK.
The amounts due to suppliers mainly represent the payable to Sacmi Hong Kong, and B&T Group S.p.A representing the acquisition cost of machinery and equipment of SKDA and AAK.