• Tidak ada hasil yang ditemukan

13. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA

Akun ini terdiri dari:

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember)

Rupiah:

PT. Trijaya Mandiri Persada 144,000,000 144,000,000

Toko Mubatar 88,912,000 257,931,000

Toko Karya Timur 22,576,500 159,030,000

PT. Duta Putra Sumatera 2,238,280 138,960,910

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta)( g g p j ) 236,822,038 317,064,408

Jumlah Hutang Usaha - Pihak Ketiga 494,548,818 1,016,986,318

Rincian umur hutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

Belum jatuh tempo 157,530,622 425,299,766

Lewat jatuh tempo

- 1 - 30 hari 144,605,121 253,937,782

- 31 - 90 hari 192,413,075 337,748,770

Total 494,548,818 1,016,986,318

Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha - pihak ketiga tersebut. 14. BEBAN AKRUAL

Akun ini terdiri dari:

2013 2012 (30 Juni) (31 Desember) Pengembangan masyarakat 1,406,785,660 1,346,630,660 Royalti 782,478,481 782,478,481 Kesejahteraan Karyawan 746,738,603 -Jasa profesional 121,755,550 574,672,000 Bunga 81,758,221 142,716,077 Asuransi 94,786,600 168,957,482 Ongkos angkut - 999,152,000 Lain-lain 228,420,646 205,190,526 Total 3,462,723,761 4,219,797,226

Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat biaya masih harus dibayar kepada pihak yang berelasi. 15 PERPAJAKAN

15. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka

Akun ini terdiri dari:

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12,500,000 53,010,893

Total 12,500,000 53,010,893

b Utang Pajak b. Utang Pajak

Akun ini terdiri dari:

2013 2012 (30 Juni) (31 Desember) Pajak penghasilan: Pasal 21 830,698,339 820,209,698 Pasal 23 3,236,814 24,291,440 Pasal 29 5,825,750 -Pasal 4 ayat 2 - 1,666,600 PPN 14,547,600

(Dalam Rupiah)

15 PERPAJAKAN - LANJUTAN 15. PERPAJAKAN - LANJUTAN c. Beban Pajak Penghasilan

2013 2012

(Enam bulan) (Enam bulan) Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian (19,961,400,505) (14,775,585,968)

Rekonsiliasi antara rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

p ( , , , ) ( , , , )

Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi

Entitas Anak (19,983,868,994) (13,938,060,575)

Rugi sebelum pajak penghasilan - Perusahaan 22,468,490 (837,525,393) Beda tetap:

Beban yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak 150,000,000 -Pendapatan yang dikenakan pajak final (5,862,033) (62,003,646) Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan 166,606,000 (899,529,000)

Beban pajak periode berjalan

Perusahaan 20,825,750

-Entitas Anak - -Jumlah beban pajak 20,825,750 -Dikurangi

Pajak dibayar di muka

- Perusahaan - PPh 23 15,000,000 -- Entitas Anak -

-Jumlah 15,000,000

-Jumlah 15,000,000

Taksiran utang pajak penghasilan badan

Perusahaan 5,825,750

-Jumlah 5,825,750

-d. Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

2013 2012

(Enam bulan) (Enam bulan) Perusahaan - tangguhan - 224,882,250

Entitas Anak 28 302 693 3 230 480 634

Entitas Anak 28,302,693 3,230,480,634

Total 28,302,693 3,455,362,884

e. Aset (Liabilitas) Pajak tangguhan

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember) Aset pajak tangguhan:

Entitas Anak

Akar 118 246 234 107 719 600

- Akar 118,246,234 107,719,600

- TN 30,297,415 28,020,848

Total 148,543,649 135,740,448

Liabilitas pajak tangguhan

(Dalam Rupiah)

15 PERPAJAKAN - LANJUTAN 15. PERPAJAKAN - LANJUTAN

f.

2013 2012

(Enam bulan) (Enam bulan) Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian (19,961,400,505) (14,775,585,968)

Manfaat pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 4,993,158,687 3,693,896,492 Rekonsiliasi antara manfaat pajak yang dihitung dengan memperhitungkan rugi sebelum pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan manfaat (beban) pajak penghasilan - neto untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Pengaruh pajak atas beda tetap neto dengan tarif pajak yang berlaku (67,981,746) (238,533,608) Aset pajak tangguhan yang tidak diakui (4,917,699,998) -Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan - neto 7,476,943 3,455,362,884

16. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Akun ini terdiri dari:

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember)

PT Mandiri Tunas Finance 4 759 840 320 6 551 213 386

PT. Mandiri Tunas Finance 4,759,840,320 6,551,213,386

PT. BII Finance Center 704,830,188 1,006,620,639

PT. BCA Finance 4,706,871 31,788,158

Jumlah 5,469,377,379 7,589,622,183

Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (4,539,498,356) (4,346,689,184)

Bagian jangka panjang 929,879,023 3,242,932,999

a. PT. Mandiri Tunas Finance

P d l 14 Ok b 2011 SMR l h f ili k di d i PT M di i T Fi d l k l h b

b. PT. BII Finance Center

PT BCA Fi

Pada tanggal 14 Oktober 2011, SMR memperoleh fasilitas kredit dari PT Mandiri Tunas Finance dengan total keseluruhan sebesar Rp13.059.734.400 (termasuk bunga) yang digunakan untuk membiayai pembelian 14 buah truk. Pinjaman terutang dalam 36 angsuran bulanan yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Oktober 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut.

SMR memperoleh fasilitas-fasilitas kredit dari PT BII Finance Center dengan total keseluruhan sebesar Rp2.085.632.000 (termasuk bunga) yang digunakan untuk membiayai pembelian 8 buah kendaraan. Pinjaman tersebut terutang dalam 36 angsuran bulanan yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 16 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut.

c. PT. BCA Finance

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

Pada tanggal 13 Agustus 2010, SMR memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp140.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian 1 buah kendaraan. Pinjaman terutang dalam 35 angsuran bulanan yang akan jatuh tempo pada tanggal 13 Juli 2013 dan dikenakan tingkat bunga tetap 7,5% per tahun. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut.

Seluruh utang pembiayaan konsumen terutang dari pihak ketiga.

Hutang sewa pembiayaan merupakan hutang sewa pembiayaan atas aset - kendaraan dan alat berat SMR, Entitas Anak, kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember) Utang sewa pembiayaan:

PT. Astra Sedaya Finance 3,182,493,410 4,834,615,967

PT. Chandra Sakti Utama Leasing 3,326,902,208 4,792,095,688

PT. Tifa Finance 871,395,323 3,006,031,134

PT. Bumiputera - BOT Finance 563,774,919 759,324,819

PT. Dipo Star Finance 404,791,588 1,007,310,995

Jumlah 8 349 357 448 14 399 378 603

rincian sebagai berikut:

Jumlah 8,349,357,448 14,399,378,603

Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (8,068,849,470) (10,559,862,679)

(Dalam Rupiah)

17 UTANG SEWA PEMBIAYAAN - LANJUTAN 17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN - LANJUTAN

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember)

2013 4,986,484,010 11,921,826,807

2014 4,012,117,523 4,012,117,523

Jumlah 8,998,601,533 15,933,944,330

Dikurangi bagian bunga (649,244,085) (1,534,565,727)

Pembayaran sewa minimum masa mendatang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:

Bersih 8,349,357,448 14,399,378,603

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (8,068,849,470) (10,559,862,679)

Bagian jangka panjang 280,507,978 3,839,515,924

SMR melakukan perjanjian sewa dengan berbagai lessor seperti tersebut diatas atas alat berat dengan masa sewa selama 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda hingga tahun 2014. Utang sewa pembiayaan dikenakan bunga dengan tingkat bunga efektif berkisar antara 4% sampai dengan 17%.

Berdasarkan perjanjian-perjanjian sewa antara SMR dengan lessor, jika SMR sebagai lessee lalai memenuhi liabilitas pembayaran kepada lessor, maka seluruh utang sewa pembiayaan yang terutang harus segera dibayar sebagian atau keseluruhan, atau aset sewa pembiayaan harus dikembalikan dan/atau akan diambil kembali oleh lessor serta perjanjian sewa dianggap berakhir

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

19. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP akan diambil kembali oleh lessor serta perjanjian sewa dianggap berakhir.

Seluruh utang sewa pembiayaan terutang dari pihak ketiga.

Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Kelompok Usaha mencatat kewajiban imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap yang berhak berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 sebesar Rp. 4.958.550.546.

Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup terkait bagian jumlah yang masih harus dibayar atas estimasi biaya pengelolaan

Mutasi penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember)

S ld l i d 309 425 454 202 885 234

lingkungan dan penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang.

Penyisihan ini dihitung dengan menggunakan metode unit yang diproduksi secara akrual dengan mempertimbangkan estimasi jumlah biaya penutupan tambang dan sisa cadangan yang masih ada di suatu daerah pertambangan.

Estimasi untuk biaya ini dihitung secara internal oleh manajemen. Manajemen beryakinan bahwa akumulasi penyisihan yang dibentuk telah cukup untuk menyelesaikan semua liabilitas yang timbul dari kegiatan penutupan tambang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Saldo awal periode 309,425,454 202,885,234

Penambahan selama periode berjalan 5,053,023 106,540,220

Saldo akhir periode 314,478,477 309,425,454

Mutasi penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup berdasarkan area of interest adalah sebagai berikut:

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Area of interest Blok 1 123,312,114 4,544,973 - 127,857,087 30 Juni 2013 Blok 2 12,005,808 508,050 - 12,513,858 Blok 3 & 5 151,938,607 - - 151,938,607 Blok 4 11,461,290 - - 11,461,290 Blok 7 7,133,257 - - 7,133,257 Blok 8 528,866 - - 528,866 Blok 9 1,880,282 - - 1,880,282 Blok 10 1,165,230 - - 1,165,230 Total 309,425,454 5,053,023 - 314,478,477

(Dalam Rupiah)

19 PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP - LANJUTAN 19. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP - LANJUTAN

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Area of interest Blok 1 86,873,364 36,438,750 - 123,312,114 Blok 2 6,981,855 5,023,953 - 12,005,808 Blok 3 & 5 95,378,678 56,559,929 - 151,938,607 Blok 4 6,381,831 5,079,459 - 11,461,290 Blok 7 5,019,599 2,113,658 - 7,133,257 31 Desember 2012 Blok 8 449,251 79,615 - 528,866 Blok 9 1,125,834 754,448 - 1,880,282 Blok 10 674,822 490,408 - 1,165,230 Total 202,885,234 106,540,220 - 309,425,454 20. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 sesuai dengan pencatatan PT Ficomindo Buana Registrar, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

30 Juni 2013

PEMEGANG SAHAM Total saham Persentase Modal

kepemilikan ditempatkan dan disetor penuh PT. Alam Abadi Resources 800,000,000 53.33% 80,000,000,000 Ultima Investment Holding Pte., Ltd. 120,000,000 8.00% 12,000,000,000 Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 580,000,000 38.67% 58,000,000,000

Total 1,500,000,000 100% 150,000,000,000

PEMEGANG SAHAM Total saham Persentase Modal

kepemilikan ditempatkan dan disetor penuh PT. Alam Abadi Resources 800,000,000 53.33% 80,000,000,000 Sino Metals and Minerals Resources Pte., Ltd. 280,000,000 18.67% 28,000,000,000 Ultima Investment Holding Pte., Ltd. 120,000,000 8.00% 12,000,000,000

PT. Dana Hayati Wisesa 78,300,000 5.22% 7,830,000,000

Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 221,700,000 14.78% 22,170,000,000 31 Desember 2012

y ( g g g )

Total 1,500,000,000 100% 150,000,000,000

Manajemen Permodalan

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.

Selain itu, Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan yang berlaku efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh Pada akhir periode pelaporan

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO

Rincian tambahan modal disetor-neto pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Agio saham 250,000,000,000

Biaya penerbitan saham dalam rangka

penawaran umum saham perdana (11 622 799 033)

dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Pada akhir periode pelaporan, persyaratan ini belum dipenuhi oleh Perusahaan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.

penawaran umum saham perdana (11,622,799,033)

Selisih nilai transaksi entitas sepengendali (28,990,531,159)

(Dalam Rupiah)

21 TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO - LANJUTAN 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO - LANJUTAN

Saldo agio saham berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran umum perdana saham atas 500.000.000 lembar saham kepada masyarakat pada harga Rp600 per saham dengan nilai nominalnya (Rp100 per saham) sebesar Rp250.000.000.000. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum tersebut adalah sebesar Rp11.622.799.033.

Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp28.990.531.159 merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku aset bersih SMR yang diperoleh melalui transaksi tanggal 17 Desember 2010. Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan melakukan penyertaan saham sebesar 94.700.000 saham sehingga menjadikan Perusahaan memiliki 99,68% kepemilikan saham di SMR. Kepemilikan mayoritas SMR sebelumnya dimiliki oleh PT Alam Abadi Resources, pemegang saham Perusahaan, dengan 70% kepemilikan saham. Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tersebut dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" dan telah disesuaikan pencatatannya sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012).

22. PENJUALAN

Rincian penjualan mangan yang seluruhnya dilakukan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2013 2012

(Enam bulan) (Enam bulan)

Ekspor-pihak ketiga

Gold Field Trading Limited 1,970,971,200 -China National Material Group co. Ltd - 3,866,616,000

Sinochem Hebei Co - 1,933,308,000

Lokal-pihak ketiga

CV. Sinar Surya 2,210,650,000 14,416,041,200

Total 4,181,621,200 20,215,965,200

23. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian atas beban produksi adalah sebagai berikut:

2013 2012

(Enam bulan) (Enam bulan)

Penyusutan 10,668,410,153 11,275,483,287

Gaji, upah dan tunjangan lain 2,702,531,247 6,239,820,502

Bahan bakar 873,712,259 2,762,175,555

Penggalian dan pengerukan 486,756,345 7,260,101,400

Biaya iuran produksi 121,241,250 552,630,000

Pengangkutan bahan galian 102,037,575 1,421,048,200

Biaya pengembangan masyarakat 60,155,000 743,175,950 Pembersihan dan pengukuran 39,503,701 339,129,000 Pemeliharaan dan perbaikan 366,651,270 995,833,147 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp. 100.000.000) 106,124,073 542,436,210

Total biaya overhead 15,527,122,873 32,131,833,251

Barang jadi:

Awal periode 4,894,815,222 2,291,759,794

Akhir periode (4,922,307,551) (9,780,618,645)

Beban pokok penjualan 15,499,630,544 24,642,974,400

Tidak terdapat pembelian dari dan/atau pembayaran kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari total penjualan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012.

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari :

2013 2012

(Enam bulan) (Enam bulan) Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan 4,080,079,619 3,590,928,922

Perijinan 728,327,321 226,954,233

Rumah tangga kantor 593,350,704 1,062,432,127

Penyusutan 375,392,266 345,008,694

Perjalanan dinas 309,945,780 666,100,773

Asuransi 300,849,903 317,637,556

Asuransi 300,849,903 317,637,556

Sumbangan dan representasi 154,630,770 2,006,628,927

Transportasi 143,440,028 208,394,330

Pemeliharaan dan perbaikan 109,034,507 206,570,193

Sewa 58,542,595 132,370,678

Jasa profesional 43,983,282 327,240,000

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp. 100.000.000) 391,407,194 350,022,439

(Dalam Rupiah) 25 RUGI PER SAHAM 25. RUGI PER SAHAM

Rincian rugi per saham adalah sebagai berikut:

2013 2012

(Enam bulan) (Enam bulan) Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk (19,936,571,236) (11,310,886,438)

Rata-rata tertimbang saham yang beredar 1,500,000,000 1,500,000,000

Rugi per saham dasar (13.29) (7.54)

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember) Piutang lain-lain - pihak yang berelasi

Rupiah

PT. TTS Makmur Resources 18,964,547 83,149,897 PT. Timor Makmur Resources 45,917,135 33,579,635

Lain-lain 13,000,000

-Sub total 77 881 682 116 729 532

Sub total 77,881,682 116,729,532

Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian 0.03% 0.04%

Uang muka pihak berelasi Rupiah

PT. TTS Makmur Resources 54,000,000,000 47,462,500,000

PT. Timor Makmur Resources 43,087,500,000 50,537,500,000

Piutang - bersih 97,087,500,000 98,000,000,000

Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian 34.95% 31.86%

Sifat transaksi dan hubungan yang berelasi adalah sebagai berikut:

PT. TTS Makmur Resources Memiliki pemegang saham yang sama dengan Perusahaan PT. Timor Makmur Resources Memiliki pemegang saham yang sama dengan Perusahaan

27. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Kelompok Usaha tidak membentuk cadangan penurunan nilai atas piutang kepada pihak berelasi mengingat manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang kepada pihak berelasi dapat tertagih.

Pihak yang berelasi Hubungan

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember) Aset Keuangan Lancar

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas 7,014,380,158 19,444,977,185

Piutang usaha-pihak ketiga 15,550,000 3,230,441,732

Piutang lain-lain 132,092,552 210,547,456

Tabel berikut menyajikan klasifikasi dan nilai tercatat, yang nilainya sama dengan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.

Total aset keuangan lancar 7,162,022,710 22,885,966,373

Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang

Uang jaminan 100,282,900 97,667,000

Total aset keuangan lancar 100,282,900 97,667,000

(Dalam Rupiah)

27 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - LANJUTAN 27. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - LANJUTAN

2013 2012

(30 Juni) (31 Desember) Liabilitas Keuangan Jangka Pendek

Utang dan pinjaman

Utang usaha pihak ketiga 494,548,818 1,016,986,318

Utang lain-lain 61,778,700 57,068,775

Beban akrual 3,462,723,761 4,219,797,226

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Utang sewa pembiayaan 8,068,849,470 10,559,862,679

Utang pembiayaan konsumen 4,539,498,356 4,346,689,184

Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek 16,627,399,105 20,200,404,182 Liabilitas Keuangan Jangka Panjang

Utang dan pinjaman

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Utang sewa pembiayaan 280,507,978 3,839,515,924

Utang pembiayaan konsumen 929,879,023 3,242,932,999

Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang 1 210 387 001 7 082 448 923

Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang 1,210,387,001 7,082,448,923

Jumlah Liabilitas Keuangan 17,837,786,106 27,282,853,105

Tingkat 1 : Tingkat 2 :

Nilai wajar didefinisikan sebagai total di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.

Kelompok Usaha menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:

Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.

Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung

Tingkat 3 :

Aset dan liabilitas jangka pendek

diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung

Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung

Seluruh instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Metode dan asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing instrumen keuangan:

Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain, utang usaha - pihak ketiga, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, bagian jangka pendek dari utang sewa pembiayaan dan bagian jangka pendek

Aset dan liabilitas jangka panjang

g p g , g , y y , g j g p g p y g j g p

dari utang pembiayaan konsumen) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari uang jaminan, bagian jangka panjang dari utang sewa pembiayaan dan bagian jangka panjang dari utang pembiayaan konsumen. Nilai tercatat dan nilai wajar dari uang jaminan diasumsikan sama dengan total tercatatnya karena instrumen keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan. Nilai wajar atas utang sewa pembiayaan dan utang pembiayaan konsumen ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

i ik i

Aset keuangan utama Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas dan piutang usaha yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai liabilitas keuangan seperti utang usaha, beban akrual, utang sewa pembiayaan dan utang pembiayaan konsumen. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk menghasilkan pendanaan untuk operasi Kelompok Usaha. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko harga, risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Manajemen Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

a. Risiko mata uang asing

Risiko mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Kelompok Usaha terutama berasal dari piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing (dolar Amerika Serikat). Kelompok Usaha belum mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing.

(Dalam Rupiah)

28 TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN 28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN

a. Risiko mata uang asing - lanjutan

Dolar A.S Rupiah Dolar A.S Rupiah

Bank 5,858.86 58,172,621 2,889.19 27,938,467 Piutang usaha - pihak ketiga - - 186,977.18 1,808,069,307

Uang jaminan 10 100 100 282 900 10 100 97 667 000

Tabel berikut menunjukkan aset keuangan konsolidasian Kelompok Usaha dalam mata uang Dolar A.S pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

30 Juni 2013 31 Desember 2012

Uang jaminan 10,100 100,282,900 10,100 97,667,000 b. Risiko harga

c. Risiko bunga

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan SMR menghadapi risiko harga komoditas karena mangan adalah produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar global. Harga mangan cenderung berfluktuasi seiring dengan perubahan permintaan dan penawaran di pasar global. Saat ini terdapat risiko yang tinggi bahwa harga rata-rata mangan akan mengalami penurunan dibandingkan dengan harga pada tahun sebelumnya. SMR melakukan kontrak penjualan mangan dengan beberapa pelanggan menggunakan harga tetap untuk pemenuhan kuantitas tertentu untuk melindungi sebagian dari pendapatan untuk tiap tahunnya.

d. Risiko kredit

g j j p g

berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan deposito berjangka. Fluktuasi tingkat suku bunga mempengaruhi pendapatan bunga Kelompok Usaha.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan yang untuk saat ini cenderung terbatas. Untuk mengurangi risiko ini, Kelompok Usaha berusaha untuk memastikan penjualan mangan hanya dilakukan setelah menerima pembayaran di muka terlebih dahulu dan mempunyai perjanjian yang mengikat secara hukum. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan berupa kas dan setara kas, risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul

k i d i l k h iliki k bij k k h k d d b k d i

e. Risiko likuiditas

Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas.

karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan dananya pada bank dengan reputasi yang baik.

Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 27.

Kelompok Usaha secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan dalam mencari kesempatan untuk mengejar inisiatif penggalangan dana.

Kurang dari 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun Lebih dari Total

1 tahun 3 tahun

Utang usaha pihak ketiga 494,548,818 - - - 494,548,818 Utang lain-lain 61,778,700 - - - 61,778,700 Beban akrual 3,462,723,761 - - - 3,462,723,761

Utang sewa pembiayaan 8 068 849 470 280 507 978 - - 8 349 357 448

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan.

30 Juni 2013

Utang sewa pembiayaan 8,068,849,470 280,507,978 8,349,357,448 Utang pembiayaan konsumen 4,539,498,356 929,879,023 - - 5,469,377,379 Total 16,627,399,105 1,210,387,001 - - 17,837,786,106

Kurang dari 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun Lebih dari Total

1 tahun 3 tahun

Utang usaha pihak ketiga 1,016,986,318 - - - 1,016,986,318 Utang lain-lain 57,068,775 - - - 57,068,775

31 Desember 2012

g , , , ,

Beban akrual 4,219,797,226 - - - 4,219,797,226 Utang sewa pembiayaan 10,559,862,679 3,839,515,924 - - 14,399,378,603 Utang pembiayaan konsumen 4,346,689,184 3,233,185,328 9,747,671 - 7,589,622,183 Total 20,200,404,182 7,072,701,252 9,747,671 - 27,282,853,105

(Dalam Rupiah)

Dokumen terkait