• Tidak ada hasil yang ditemukan

UVEITIS ANTERIOR AKUT

Dalam dokumen Ppk Mata Aya (Halaman 59-65)

PENGERTIAN

Radang akut pada jaringan iris, badan silier atau keduanya. Radang akut pada jaringan ini diawali dengan dilatasi pembuluh darah kecil yang kemudian diikuti eksudasi, sehingga jaringan iris edema, pucat dan refleks menjadi lambat sampai terhenti sama sekali. Eksudasi fibrin dan sel radang masuk ke bilik mata depan, maka akuos humor menjadi keruh dinamakan flare dan sel positif. Bila sel radang menggumpal dan mengendap di bagian bawah bilik mata depan dinamakan hipopion, dan bila mengendap di endotel kornea dinamakan keratik presipitat.

ANAMNESIS

- Mata terasa ngeres seperti ada pasir. - Mata merah disertai air mata.

- Nyeri, baik saat ditekan maupun digerakkan - Blefarospasme

- Penglihatan kabur.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Visus dan refraksi 2. Tonometri

3. Slitlamp biomikroskopi Funduskopi

KRITERIA DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

- Kelopak mata edema disertai ptosis ringan.

- Konjungtiva merah, kadang-kadang disertai kemosis

- Hiperemi perikorneal, yaitu dilatasi pembuluh darah siliar sekitar limbus - Bilik mata depan keruh (flare), disertai adanya hipopion atau keratik presipitat - Iris edema dan warna menjadi pucat

- Sinekia posterior, yaitu pelekatan iris dengan lensa

- Pupil menyempit, bentuk tidak teratur, reflek lambat sampai negative

DIAGNOSIS BANDING

1. Konjungtivitis akut 2. Glaucoma akut

Gejala Konjungtivitis Akut Uveitis Akut Glaucoma Akut

Nyeri Negatif Moderate Sangat

Sekret Positif Negatif Negatif

Visus Normal Mundur Sangat Mundur

Hiperemi Konjungtiva Perikornea Perikornea

Kornea Jernih Biasanya Jernih Keruh

Pupil Normal Miosis Midriasis

Refleks Pupil Normal Lambat Negatif

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. USG b scan

TERAPI

Tujuan dari pengobatan ialah untuk pengembalian atau memperbaiki fungsi penglihatan mata

Obat yang diberikan :

- Midriatikum / sikloplegik, missal :

o Sulfas atropine 1% sehari 3 kali tetes atau o Homatropin 2% sehari 3 kali tetes atau

o Scopolamine 0,2% sehari 3 kali tetes - Anti inflamasi :

o Topical (tetes mata kortikosteroid) o Oral

Dewasa :

 Preparat kortikosteroid:

Oral : prednisone 2 tablet sehari 3 kali Subkonjungtiva : hidrokortison 0,3 cc  Preparat non kortikosteroid

Anak :

 Prednisone 0,5 mg/kgBB, sehari 3 kali

- Antibiotik (diberikan bila ada indikasi yang jelas): Dewasa :

o Local berupa teets mata, kadang-kadang dikombinasi dengan preparat steroid. o Subkonjungtiva, kadang-kadang dikombinasi dengan steroid.

o Pre-oral : Chloramphenicol sehari 3 kali 2 kapsul Anak :

o Chloramphenicol 25 mg/kgBB, sehari 3-4 kali

EDUKASI

Konsultasi untuk mencari kemungkinan adanya penyakit sistemik - Penyakit dalam : diabetes mellitus, rheumatic, dll

- Penyakit paru : tuberculosis - T.H.T. : sinusitis, dll - Gigi : abses atau karies gigi

PROGNOSIS

INDIKATOR MEDIS

KEPUSTAKAAN

1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Mata, RSU Dr. Soetomo Surabaya, 2006

2. Kanski JJ: Uveitis, Butterworth & Co, 1999

3. Spencer WH: Uveal tract, Ophthalmic pathology Vol III, 3rd ed, Saunders, 1985, pp. 1996-2034

4. Vaughan D, Asbury T: General Ophthalmology, 15th ed, Lange Medical Publication, 2001, pp. 143-145

5. American Academy of Ophthalmology: Intra Ocular Inflamation and Uveitis, section 9, San Fransisco, 2009, pp. 119-120

ENDOFTALMITIS

PENGERTIAN

Endoftalmitis adalah peradangan dalam bola mata, disertai terjadinya abses pada badan kaca.

ANAMNESIS

1. Visus menurun

2. Nyeri (pada sebagian besar kasus) 3. Kelopak mata bengkak

Mata merah dan bengkak

PEMERIKSAAN FISIK

1. Visus dan refraksi 2. Tonometri

3. Slitlamp biomikroskopi 4. Funduskopi

KRITERIA DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

1. Endoftalmitis tipe ringan (lambat) - Nyeri ringan

- Visus > 3/60

- Kultur sering positif mengandung Staphylococcus epidermis, bila negative harus waspada : infeksi lain, bahan beracun atau iritasi

2. Endoftalmitis akut tipe berat (cepat) - 1-4 hari post operasi - Visus < 3/60

- Nyeri (keluhan jelas)

- Kuman penyebab : Staphylococcus aureus, gram (-) Serratia, Proteus, Pseudomonas

3. Endoftalmitis kronis

- Onset dan tanda-tanda sangat bervariasi

- Visus baik

- Nyeri minimal

- Hipopion sangat jarang

- Kuman penyebab yang tersering :

1. 6 minggu post op : P.acnes, radangnya nongranulomatous 2. 3 bulan post op : Candida albicans

3. 3 bulan – 2 tahun post op : P. Acnes dengan tanda-tanda radang granulomatous, KP dan hipopyon ringan

Dapat juga oleh karena tindakan Nd. Yag laser kapsulotomi Endoftalmitis endogen

4. Sebabnya oleh karena septicemia : misalnya pada penyakit kronis, penyakit imuno-supresif dll. 5. Bersifat akut 6. Nyeri 7. Visus menurun 8. Terdapat hipopion 9. Vitritis

Kadang-kadang terjadi bersamaan pada kedua mata

DIAGNOSIS BANDING

Sulit membedakan endoftalmitis oleh karena bakteri, jamur atau oleh karena keradangan intra-okuler yang lain.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

2. Tapping/aspirasi badan kaca dan bilik mata depan : Kultur dan Tes sensitivitas

TERAPI

Profilaksis

1. Dilakukan pemberian antibiotic pre-operasi pada palpebra dan konjungtiva pada penderita dengan resiko tinggi; misalnya blefaritis, gangguan lakrimal, konjungtivitis sikatrikalis, pemakai prostesis, diabetes mellitus dan penderita dengan imuno-supresif

2. Pemberian povidon-jodium 5% 3. Drapping yang baik

(pemberian irigasi antibiotic dan subkonjungtiva memberikan hasil yang tidak pasti)

Terapi

- Terapi endoftalmitis sangat tergantung pada tipe lambat/cepat, derajat keradangan dan luasnya keradangan

- Pada kasus dengan visus LP (+): Vitrektomi dan pemberian antibiotic intra vitreal memberikan hasil yang lebih baik

- Gram (+) - Vancomycine - Gram (-)

- Aminoglikosida : Gentamycine, tobramycine, amikacin (ketiga obat ini toksik untuk retina), sefalosporin

- Fluoroquinolon oral dikenal mempunyai penetrasi yang baik intra-okuler dan mempunyai potensi yang baik untuk bakteri (kecuali untuk Streptococcus dan bakteri gram (+) hanya mempunyai potensi terbatas)

Cara pemberian :

1. Topical

2. Sub-konjungtiva : Vancomycine / Cephalosporine

3. Intra-okuler / intravitrus : Vancomycine, Amikacin dan Amphoterisin-B 4. Pada kasus Candida : dengan oral Fluconazol dan topical Flucitocyn

(buku lain mengatakan : intravitreal amikacin / cephalosporin tidak memberikan hasil yang bermakna)

Dosis :

Nama Generik Sub-konj Intra-venous Intra-vitreous

1. Amikacin 25 mg 6 mg / kgBB tiap 12 jam 0.4 mg

2. Cephazolin 100 mg 1 g / 6-8 jam 2 mg

3. Vancomycine 25 mg 1 g / 12 jam 1 mg

4. Gentamycine 20 mg 70 – 100 mg / 8 jam 0.1 – 0.2 mg 5. Amphoterisin B 1-2 mg (tergantung tipe kasus) 0.005 - 0.010 mg

Sedangkan pemberian steroid masih controversial

EDUKASI

1. Pengobatan biasanya memerlukan waktu yang lama. 2. Diperlukan ketekunan dan kepatuhan dalam pengobatan.

3. Tajam penglihatan pada kebanyakan kasus tidak akan pulih kembali. Karena terjadi kerusakan struktur didalam bola mata

4. Pada kasus yang berat dapat terjadi prolaps isi bola yang memerlukan tindakan pengangkatan bola mata.

PROGNOSIS

INDIKATOR MEDIS

KEPUSTAKAAN

1. Vaughan D, Asbury T. : General Ophthalmology, 14th ed, Lange Medical Publication, 1995, pp. 69, 183-184

2. American Academy of Ophthalmology : Intra Ocular Inflamation and Uveitis, section 9, San Francisco, 2001, pp. 208

3. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Mata, RSU Dr. Soetomo Surabaya, 2006

7. RETINA

Dalam dokumen Ppk Mata Aya (Halaman 59-65)

Dokumen terkait