waktu yang diberikan telah habis, maka argumen tersebut tidak akan dinilai oleh dewan juri.
II. Pembicara penutup diberikan waku 120 (seratus dua puluh) detik, dengan ketentuan
i. pada detik pertama dan kelima, timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara tentang waktu yang telah digunakan dengan jalan melakukan 1 (satu) ketukan;
ii. pada detik keseratus dua puluh, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 2 (dua) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai;
iii. pada detik keseratus dua puluh lima, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan secara terus-menerus sampai pembicara menyelesaikan penyampaian argumennya untuk menandakan bahwa pembicara telah melebihi waktu yang diberikan;
iv. jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka argumen tersebut tidak akan dinilai oleh dewan juri.
Interupsi
b. Pada saat lomba berlangsung, peserta diperkenankan menyampaikan interupsi setelah menit pertama hingga menit keempat ketika pembicara sedang memaparkan argumennya. c. Interupsi sebagaimana dimaksud dalam butır (1) dilarang dilakukan
saat pembicara penutup sedang melakukan pemaparan.
d. Waktu maksimal untuk menyampaikan interupsi adalah 30 (tiga puluh) detik.
e. Interupsi yang melewati batas waktu 30 detik akan dihentikan oleh
timekeeper.
f. Permohonan untuk interupsi wajib dilakukan dengan cara mengangkat tangan sambil berdiri dan mengucapkan “interupsi”. g. Interupsi dilakukan atas izin stand person.
33
h. Setelah diberikan izin oleh pembicara sebagaimana dimaksud dalam butir (6), ınterupsi harus dilakukan sambil berdiri.
Penjurian
a. Dewan juri terdiri dari minimal 2 (dua) orang pada tiap babak pertandingan.
b. Dewan juri berhak memberi peringatan sebanyak dua kali ketika peserta melanggar tata tertib dan mengurangi poin apabila peserta mengulang pelanggaran setelah diingatkan. c. Dewan juri akan memberikan evaluasi verbal di setiap akhir
babak kecuali babak final selama maksimal 10 menit
d. Dewan juri akan memberikan evaluasi verbal di babak final untuk tiap finalis di akhir pertandingan.
e. Semua perdebatan dalam lomba ini akan dinilai dan diputuskan oleh dewan juri.
f. Penjurian akan dilakukan dengan memperhatikan 6 (enam) aspek, yaitu:
a. Kesesuaian wawasan dengan mosi yang telah
ditentukan : 25
b. Kemampuan argumentasi : 25
c. Kemampuan komunikasi dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar : 25
d. Sikap dan etika : 10
e. Bahasa tubuh : 10
f. Kerjasama anggota : 5
g. Panitia memiliki waktu selama 15 menit untuk mengkalkulasikan nilai dari juri, sementara juri memberikan evaluasi verbalnya.
h. Putusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
34
Mosia. Daftar mosi akan diberikan pada lampiran berkas ketentuan umum.
b. Mosi untuk setiap babak akan diambil dari daftar mosi kecuali babak final.
c. Mosi untuk babak final akan diberikan setelah peserta tertib di tempat pertandingan. Setelah mosi diberikan, peserta memiliki waktu selama 30 menit untuk menyusun argumen, dan berlanjut ke pertandingan.
d. Mosi yang telah ditentukan bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Ketentuan Teknis
a. Seluruh pertandingan dilakukan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Setiap peserta wajib hadir 1 (satu) jam sebelum pertandingan dimulai yang dibuktikan dengan cara melakukan pendaftaran ulang.
c. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan butir (2) maka minimal 1 (satu) jam sebelum waktu pertandingan wajib memberitahukan perihal tersebut kepada panitia.
d. Setiap peserta dilarang menggunakan perangkat elektronik dan referensi yang mendukung lomba debat (berupa kertas ataupun buku) selama debat berlangsung.
e. Setiap peserta yang terbukti melanggar ketentuan butır (4) akan didiskualifikasi dalam pertandingan babak tersebut. f. Setiap peserta harus memberitahukan urutan pembicara
dalam memaparkan argumen kepada standperson sebelum pertandingan dimulai.
g. Panitia menyediakan kertas kosong bagi masing-masing peserta sebelum pertandingan dimulai.
35
Tata Tertib
a. Setiap peserta tidak boleh meluapkan emosi yang berlebihan selama pertandingan, contoh: membentak-bentak lawan atau pembicara. (point: -5)
b. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya selama pertandingan. (point: -5) c. Setiap peserta dilarang mengunakan bahasa kasar, tidak
senonoh dan/atau menyinggung SARA. (point: -10)
d. Setiap peserta dilarang melakukan tindakan yang dapat menggangu konsentrasi peserta lain selama pertandingan, contoh: memukul-mukul meja. (point: -5)
e. Pembicara dilarang berkomunikasi verbal dengan rekan timnya selama memaparkan argumennya. (point: -3)
f. Pengurangan poin yang tercantum pada butir (1) sampai (5) akan berlaku setelah juri memberi peringatan sebanyak 2 kali. g. Anggota tim pembicara dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang memaparkan argumen sepanjang sinyal tersebut tidak mengganggu jalannya perdebatan. h. Selama pertandingan berlangsung, peserta yang tidak
menjadi pembicara diperbolehkan untuk melakukan diskusi sepanjang tidak mengganggu jalannya perdebatan.
36
Pendukunga. Jumlah pendukung peserta yang diperbolehkan untuk menyaksikan jalannya pertandingan sebanyak-banyaknya adalah 5 (lima) orang.
b. Pendukung dilarang mengganggu jalannya pertandingan. c. Pendukung diperbolehkan masuk dan/atau keluar dari
ruangan apabila tidak mengganggu jalannya pertandingan. d. Pendukung yang melanggar ketentuan ayat (2) dan (3) akan
diberikan peringatan hingga dua kali, jika peringatan diabaikan maka pendukung tersebut akan dikeluarkan dari ruangan lomba.
Pemenang
a. Pemenang ditentukan dari akumulasi poin terbanyak dari tiap-tiap kriteria nilai yang telah ditentukan.
b. Pemenang babak final menjadi juara I dan pihak yang kalah menjadi juara II
Mosi:
1. Kepemimpinan lebih baik dipegang pemuda yang berpendidikan dari pada orang tua yang berpengalaman;
2. Larangan ekspor bahan mentah untuk upaya peningkatan pembangunan ekonomi;
3. Merebaknya drama Turki dan India di televisi Indonesia menurunkan jati diri bangsa;
4. Nikah muda meningkatkan produktifitas masyarakat;
5. Pembangunan pemukiman di tepi barat bukti PBB tidak serius dalam mengintervensi konflik Israel-Palestina;
6. Pernyataan Donald Trump tentang Yerussalem (Al-Quds) menjadi ibukota Israel;
37
8. “Tax Amnesty” memperlihatkan ketidaktegasan pemerintah terhadap penunggak pajak;
9. Legitimasi transgender di ranah hukum positif Indonesia;
10. Reklamasi Teluk Jakarta bermanfaat untuk menyeimbangkan kebutuhan tempat tinggal dan pertumbuhan penduduk Jakarta yang terus meningkat;
11. Tindakan kriminal anak salah satunya disebabkan oleh orang tua; 12. Protes pengendara kendaraan umum terhadap transportasi online; 13. Buni Yani pantas divonis hukuman 2 tahun penjara akibat mengedit
sebelum menggugah video Ahok menistakan agama; 14. Penghapusan PAI di sekolah umum untung semua jenjang;
15. Hasil reuni 212: Umat Islam berhijrah dari ekonomi kapitalis dan liberal menuju ekonomi Syariah islam;
16. Pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, menambah tumpukan hutang Indonesia ke luar negeri;
17. Menggusur PKL demi kerapian lingkungan;
18. Penggunaan istilah asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang;
19. Perkembangan teknologi komunikasi sekarang membuat anak-anak menjadi malas membaca buku;
20. Sekolah di pesantren dijadikan sebuah pelarian dari sebuah masalah keluarga.