• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Uji Coba

1. Validasi Ahli Dan Revisi

Validasi adalah proses untuk menguji kesesuaian modul menggambar proporsi tubuh dengan kompetensi yang menjadi sasaran belajar. Apabila isi dalam modul menggambar proporsi tubuh sesuai maka dinyatakan valid. Validasi dilakukan dengan cara meminta bantuan para ahli atau disebut juga judgement expert yang menguasai kompetensi yang dipelajari, dalam hal ini

adalah para pakar ahli media, ahli materi, dan ahli evaluasi menjadi validator modul menggambar proporsi tubuh.

a. Validasi oleh Ahli Media

Validasi modul oleh ahli media berdasarkan aspek, fungsi, dan manfaat media, aspek karakteristik tampilan media modul pembelajaran menggambar proporsi tubuh sebagai media pembelajaran. Data kelayakan ahli media diperoleh dengan cara memberikan modul proporsi tubuh manusia beserta kisi-kisi instrumen, dan instrumen penilaian. Ahli media kemudian memberikan penilaian, saran dan komentar terhadap media modul pembelajaran menggambar proporsi tubuh manusia dengan cara mengisi angket yang berisi peryataan dengan tanda ( √ ). Setelah ahli media melakukan penilaian, maka diketahui hal-hal yang perlu direvisi adapun sebagian revisi ahli media tentang kelayakan modul mengambar proporsi tubuh manusia akan disajikan pada tabel sebagai berikut dibawah ini:

101

Tabel 18 . Revisi modul oleh ahli media

No Saran / komentar Tindak lanjut

1. Layout pada isi modul terlalu ramai.

Memperbaiki dengan cara menyederhanakan layout pada modul.

2. Gambar pada sampul modul kurang baik, judul dibesarkan.

Memperbaiki gambar tampilan pada modul dengan mengganti gambar.

3. Untuk logo Universitas Negeri Yogyakarta dibelakang sampul.

Letak logo Universitas Negeri Yogyakarta diletakan disamping kiri depan pada sampul modul.

Hasil validasi modul menggambar proporsi tubuh oleh ahli media kemudian dianalisis dengan skala guttman dengan 2 alternatif jawaban yaitu “layak” dan jawaban “tidak layak”. Untuk skor jawaban “layak” adalah 1, dan untuk skor jawaban “tidak layak” adalah 0. Butir pertanyaan untuk ahli media terdiri atas 21 butir jumlah untuk responden 3 ahli media, maka dari itu dapat diperoleh skor minimum 0 x 21 = 0, dan untuk skor maksimum 1x 21 = 21. Jumlah kelas 2, panjang interval 10, 5 sehingga kriteria kelayakan modul :

Tabel 19 . kriteria kelayakan modul oleh ahli media

No Kategori Skor Hasil

1. Layak (S min + p) ≤S ≤ S max 11 ≤ S ≤ 21 2. Tidak layak S min ≤ S ≤ ( S min + p-1) 0 ≤ S ≤ 10

Hasl validasi modul menggambar proporsi tubuh adalah : Tabel 20 . Hasil validasi modul oleh ahli media

Judgement expert Skor Kelayakan

Ahli media 21 Layak

Ahli media 21 Layak

Ahli media 21 Layak

Berdasarkan hasil validasi oleh tiga ahli media, diperoleh skor reratab 21 sehingga apabila dilihat pada tabel kriteria kelayakan modul menggambar

102

proporsi tubuh masuk dalam katagori “layak” dan telah memenuhi kriteria media sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

b. Validasi oleh Ahli Materi

Validasi oleh ahli materi memberikan penilaian tentang materi menggambar proporsi tubuh berdasarkan aspek kriteria pemilihan media, aspek kualitas materi pembelajaran, aspek kompetensi dasar menggambar proporsi. Data kelayakan yang diperoleh dari ahli materi didapat dengan cara memberikan modul menggambar proporsi tubuh beserta kisi-kisi instrument, dan instrument penilaian. Ahli materi kemudian memberikan penilaian, saran dan komentar terhadap materi mengambar proporsi tubuh dengan cara mengisi angket yang telah disediakan. Berikutnya setelah ahli materi malakukan penilaian, maka diketahui hal-hal yang perlu direvisi adapun revisi dari ahli materi tentang kelayakan isi materi menggambar proporsi tubuh sebagi berikut:

Tabel 21. Revisi modul oleh ahli materi

No Saran/ komentar Tindak lanjut

1. Pada kegiatan belajar 1 pokok materi ditambah dengan materi alat dan bahan.

Memperbaiki dengan menambah materi alat dan bahan menggambar pada kegiatan belajar 1.

2. Sebagian proporsi kurang proporsional.

Memperbaiki proporsi dengan membuatnya lebih proporsional. 3. Pada kegiatan belajar 3 untuk

langkah-langkah menggambar proporsi berdasarkan sikap kurang tepat

Memperbaiki langkah-langkah menggambar proporsi

berdasarkan sikap dari kerangka, hingga menjadi proporsi utuh menghadap muka, samping dan belakang.

4. Pada proporsi elips tidak tepat karena terlihat kurang sopan.

Memperbaiki proporsi elips dengan diberikan busana pada proporsi elips agar lebih sopan. Hasil dari validasi modul menggambar proporsi tubuh oleh ahli materi kemudian dianalisis dengan skala Guttman dengan 2 alternatif jawaban, yaitu “layak”, dan “tidak layak”. Skor untuk jawaban “layak” adalah 1 dan untuk jawaban “tidak

103

layak” adalah 0. Butir dari peryataan terdiri atas 13 butir jumlah responden 3 orang ahli materi, maka diperoleh skor minimum 0 x 13 = 0 dan skor maksimum 1 x 13 = 13. Jumlah kelas 2, panjang kelas interval 6,5, sehingga kriteria kelayakan modul menggambar proporsi tubuh adalah:

Tabel 22 . Kriteria kelayakan modul oleh ahli materi

No Kategori Skor Hasil

1. Layak (S min + p) ≤S ≤ S max 7≤ S ≤ 13 2. Tidak layak S min ≤ S ≤ ( S min + p-1) 0 ≤ S ≤ 6

Jadi untuk hasil validasi modul menggambar proporsi tubuh akan disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 23 . Hasil validasi modul oleh ahli materi

Judgement expert Skor Kelayakan

Ahli materi 13 Layak

Ahli materi 13 Layak

Ahli materi 13 Layak

Berdasarkan hasil validasi oleh tiga ahli materi, diperoleh skor rerata 13, sehingga apabila dilihat pada tabel kriteria kelayakan modul menggambar proporsi tubuh ini masuk dalam katagori “ layak” yaitu dapat dikatakan ahli media menyatakan bahwa modul menggambar proporsi tubuh layak dan andal, yang berarti telah memenuhi kriteria isi materi sehingga dapat digunakan sebagai sumber dan media pembelajaran menggambar proporsi tubuh di SMK Negeri 1 Ngawen Gunung Kidul.

c. Validasi oleh Ahli Evaluasi

Validator ahli evaluasi menilai tentang soal uraian, pilihan ganda dan praktek dalam modul menggambar proporsi tubuh berdasarkan aspek materi, aspek konstruksi dan aspek bahasa. Data kelayakan ahli evaluasi diperoleh dengan cara memberikan modul menggambar proporsi tubuh beserta dengan

104

kisi-kisi instrument dan instrument penilaian. Ahli evaluasi komentar terhadap materi soal uraian, pilihan ganda dan praktek dalam modul menggambar proporsi tubuh dengan cara mengisi angket tersebut. Setelah ahli evaluasi melakukan penilaian maka diketahui hal-hal yang perlu direvisi adapun yang direvisi dari ahli evaluasi adalah tentang kelayakan isi materi soal modul menggambar proporsi tubuh sebagai berikut:

Tabel 24 . Revisi modul oleh Ahli evaluasi

No Saran Tindak lanjut

1. Penggunaan tanda baca pada soal uraian kurang tepat

Memperbaiki tanda baca pada soal uraian sesuai dengan saran.

2. Kalimat Tanya kurang tepat sehingga menimbulkan peryataan ganda

Memperbaiki kalimat Tanya sesuai saran.

3. Gambar tidak dapat dibaca dengan jelas.

Mengganti gambar dengan gambar yang lebih jelas.

Validasi evaluasi didapatkan hasil validasi modul menggambar proporsi tubuh oleh ahli evaluasi kemudian dianalisis dengan sekala Guttman dengan 2 alternativ jawaban yaitu “layak” dan “ tidak layak”. Untuk skor jawaban “layak” adalah 1, dan untuk skor jawaban “tidak layak” skor 0. Butir pernyataan terdiri atas 30 butir jumlah responden 1 orang ahli evaluasi, maka diperoleh skor minimum 0 x 30 = 0 dan skor maksimum 1 x 30 = 30. Jumlah kelas 2, panjang interval 15, sehingga kriteria kelayakan modul oleh ahli adalah:

Tabel 25 . Kriteria kelayakan modul oleh ahli evaluasi

No Kategori Skor Hasil

1. Layak (S min + p) ≤S ≤ S max 16 ≤ S ≤ 30 2. Tidak layak S min ≤ S ≤ ( S min + p-1) 0 ≤ S ≤ 15

105

Hasil validasi modul menggambar proporsi tubuh adalah:

Tabel 26. Hasil validasi modul oleh ahli evaluasi

Judgement expert Skor Kelayakan

Ahli evaluasi 30 Layak

Berdasarkan hasil validasi diatas, diperoleh skor 30, maka modul menggambar proporsi tubuh ini masuk dalam katagori layak yaitu ahli evaluasi menyatakan modul menggambar proporsi tubuh ini layak dan andal, yang berarti telah memenuhi criteria penyusunan soal evaluasi sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.