• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam dokumen I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 33-36)

III METODE

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan seberapa valid suatu butir pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji validitas butir pertanyaan dapat dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 20 ke atas yaitu uji korelasi Pearson Product Moment. Setiap butir pertanyaan akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang diteliti. Setiap butir pertanyaan sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel ≥ 0,25. Butir pertanyaan yang nilai 0,25 harus diperbaiki karena artinya pertanyaan tersebut tidak valid (Hendayana 2016).

Hendayana (2016) menjelaskan bahwa uji reliabilitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas serangkaian butir pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

α = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach K = jumlah butir pertanyaan yang diuji Ʃ = jumlah varians skor pertanyaan

= varians skor tes (seluruh butir pertanyaan K)

Jika nilai α > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability), jika α > 0,80 menunjukkan seluruh butir pertanyaan reliabel dan seluruh tes konsisten secara internal, karena memiliki reliabilitas yang kuat. Ada juga yang memaknainya sebagai berikut:

1) Jika α > 0,90 maka reliabilitas sempurna

2) Jika α antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi 3) Jika α antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat 4) Jika α < 0,50 maka reliabilitas rendah

Reliabilitas butir pertanyaan diuji dengan melihat koefisien alpha dengan melakukan reliability analysis dengan SPSS versi 20 ke atas for Windows. Pada reliability analysis akan dilihat nilai Alpha Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan butir pertanyaan dalam satu variabel. Agar lebih teliti dengan menggunakan SPSS juga dapat dilihat kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai-nilai setiap butir pertanyaan sebaiknya ≥ 0,40 sehingga membuktikan bahwa butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan mempunyai reliabilitas konsisten internal. Butir-butir pertanyaan yang mempunyai koefisien korelasi < 0,40 akan dibuang, kemudian uji reliabilitas butir pertanyaan diulang dengan tidak menyertakan butir pertanyaan yang tidak reliabel tersebut. Demikian terus dilakukan hingga koefisien reliabilitas masing-masing butir pertanyaan adalah ≥ 0,40 (Hendayana 2016).

Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilaksanakan di BPTP Banten kepada 13 orang responden yang terlibat pada kegiatan kaji terap budidaya padi di BPTP Banten. Responden terdiri dari dua orang dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, empat orang dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cibadak, empat orang dari anggota Kelompok Tani Paksa Nagara, dan tiga orang dari BPTP Banten. Hasil uji validitas menggunakan IBM SPSS Statistics versi 22 untuk variabel karakteristik barang konektif dan komunal diperoleh nilai korelasi Pearson pada 0,212-0,864 dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,636 dari sembilan pertanyaan, terdapat lima butir pertanyaan tidak valid, tiga di antaranya karena responden memberikan jawaban yang sama. Hasil nilai korelasi Pearson masih ada yang lebih kecil dari nilai sebesar 0,476 pada alpha 5 persen dan nilai Alpha Cronbach 0,669 artinya reliabilitas moderat. Masih banyak butir pertanyaan yang tidak valid sehingga perlu dilakukan perbaikan kuesioner pada variabel karakteristik barang konektif dan komunal. Pada butir-butir pertanyaan untuk variabel karakteristik barang konektif dan komunal setelah diperbaiki menjadi berjumlah 19 pertanyaan kemudian dilakukan uji validitas, dan hasilnya masih ada tujuh pertanyaan yang tidak valid yang enam di antaranya karena responden memberikan jawaban yang sama. Kuesioner kemudian dilakukan perbaikan dengan membuang tiga pertanyaan dan tidak digunakan lagi ketika pengambilan data di lapang karena 16 butir pertanyaan lainnya sudah dapat mewakili variabel karakteristik barang konektif dan komunal menunjukkan nilai korelasi pada 0,508-0,823 dengan nilai sebesar 0,476 pada alpha 5 persen (Lampiran 1). Nilai korelasi Pearson lebih besar dari maka butir-butir

pertanyaan pada variabel karakteristik barang konektif dan komunal dinyatakan valid dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,908 lebih besar dari 0,80 (Lampiran 1) menunjukkan seluruh butir pertanyaan reliabel dan seluruh tes konsisten secara internal, karena memiliki reliabilitas yang kuat.

Pada variabel karakteristik individu diperoleh nilai korelasi Pearson berada pada -0,492-0,876 dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,675 dari 13 pertanyaan, terdapat delapan butir pertanyaan yang tidak valid. Hasil nilai korelasi Pearson masih ada yang lebih kecil dari nilai sebesar 0,476 pada alpha 5 persen sehingga dilakukan perbaikan kuesioner menjadi sembilan pertanyaan, kemudian dilakukan uji validitas, hasilnya masih ada dua butir pertanyaan yang tidak valid. Kedua butir pertanyaan tersebut tidak digunakan lagi ketika pengambilan data di lapang karena tujuh butir pertanyaan lainnya sudah dapat mewakili variabel karakteristik individu dengan nilai korelasi berada pada 0,485-0,842 dengan nilai sebesar 0,476 pada alpha 5 persen (Lampiran 2). Nilai korelasi Pearson lebih besar dari maka butir-butir pertanyaan pada variabel karakteristik individu dinyatakan valid dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,865 lebih besar dari 0,80 (Lampiran 2) menunjukkan seluruh butir pertanyaan reliabel dan seluruh tes konsisten secara internal, karena memiliki reliabilitas yang kuat.

Pada indikator proses tindakan kolektif diperoleh nilai korelasi Pearson pada -0,057-0,784 dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,70 dari 13 pertanyaan, terdapat delapan butir pertanyaan tidak valid. Hasil nilai korelasi Pearson masih ada yang lebih kecil dari nilai sebesar 0,476 pada alpha 5 persen dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,70 artinya reliabilitas termasuk kategori tinggi. Jumlah butir pertanyaan pada indikator proses tindakan kolektif masih banyak yang tidak valid, sehingga perlu dilakukan perbaikan pertanyaan. Butir pertanyaan yang tidak valid setelah dilakukan perbaikan menjadi sembilan pertanyaan, kemudian dilakukan uji validitas, hasilnya ada tiga butir pertanyaan yang tidak dapat dianalisis karena semua responden menjawab sama. Nilai korelasi Pearson berada pada 0,582-0,789 dengan nilai sebesar 0,476 pada alpha 5 persen (Lampiran 3). Nilai korelasi Pearson lebih besar dari maka butir-butir pertanyaan pada indikator proses tindakan kolektif dinyatakan valid dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,830 lebih besar dari 0,80 (Lampiran 3) menunjukkan seluruh butir pertanyaan reliabel dan seluruh tes konsisten secara internal, karena memiliki reliabilitas yang kuat.

Pada variabel efektivitas komunikasi stakeholder diperoleh nilai korelasi Pearson pada -0,092-0,943 dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,907 dari 30 pertanyaan, terdapat 18 butir pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan pada variabel efektivitas komunikasi stakeholder kemudian dilakukan perbaikan karena masih banyak butir pertanyaan yang tidak valid. Hasil perbaikan menjadi berjumlah 18 pertanyaan, kemudian dilakukan uji validitas dan diperoleh nilai korelasi Pearson pada 0,554-0,863 dengan nilai sebesar 0,476 pada alpha 5 persen (Lampiran 4). Nilai korelasi Pearson lebih besar dari maka butir-butir pertanyaan pada variabel efektivitas komunikasi stakeholder dinyatakan valid semua dan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,934 lebih besar dari 0,80 (Lampiran 4) menunjukkan seluruh butir pertanyaan reliabel dan seluruh tes konsisten secara internal, karena memiliki reliabilitas yang kuat.

Dalam dokumen I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 33-36)