• Tidak ada hasil yang ditemukan

D

alam penelitian kualitatif, data atau temuan dapat di-nyatakan valid apa bila tidak terdapat perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya ter-jadi pada objek yang diteliti. Namun perlu dipahami bahwa kebenaran suatu data dalam perspektif penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak atau dimensional, dina-mis, selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Hal ini tergantung pada konstruksi manusia. Konstruk terhadap kebenaran sesuatu ini merupa-kan proses mental tiap individu dengan berbagai latar bela-kangnya (Sugiono, 2013: 363). Oleh karena itu, bila terdapat 10 peneliti dengan latar belakang yang berbeda dalam meneliti objek yang sama, maka dapat menghasilkan 10 temuan yang berbeda. Hal ini karena sifat holistik data yang menjadi objek penelitian. Peneliti yang berlatar belakang pendidikan akan menemukan data yang berbeda dengan peneliti berlatar bela-kang manajemen, antropologi, sosiologi, kedokteran, hukum, teknik, dan sebagainya (Sugiono, Ibid.).

IAIN Padangsidimpuan

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF UNTUK PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

86

Selain itu, cara melaporkan penelitian bersifat ideosyneratik dan individualistik, selalu berbeda dari orang per orang. Tiap peneliti memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri. Demi-kian dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wa-wancara terkandung unsur-unsur individualistik. Proses penelitian sendiri selalu bersifat personalistik dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua cara yang persis sama (Sugiono, 2013: 363-364).

Sugiono menjelaskan ada dua hal yang diuji untuk men-jamin keabsahan penelitian kualitatif adalah uji kredibilitas dan uji transferabilitas. Uji kredibilitas adalah uji kepercaya-an/kesahihan data yang diperoleh dari lapangan. Sementara uji transferabilitas adalah uji untuk melihat derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi atau si-tus di mana sampel diambil. Pembahasan berikut ini hanya akan menjelaskan uji kredibilitas data.

TABEL UJI KREDIBILITAS DATA

Uji Kredibilitas Data Perpanjangan

pengamatan Peningkatan

Ketekunan Triangulasi Diskusi dengan

a. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan. Melakukan aktivitas pengamatan kembali, wa-wancara dengan informan atau sumber data yang pernah ditemui atau yang baru. Dengan perpanjangan pengamat-an ini maka rapport akpengamat-an semakin terbentuk, peneliti dpengamat-an informan semakin akrab, terbuka, saling mempercayai, sehingga tidak ada informasi yang tersembunyi. Susan Stainback menyatakan “rapport is a relationship of mutu-al trust and emotionmutu-al affinity between two or more people.”

(Sugiono, 2013: 367).

IAIN Padangsidimpuan

BAB 8 | VALIDITAS/KEABSAHAN DATA

87 b. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan artinya peneliti melakukan pengamatan lebih cermat lagi dan berkesinambungan.

Dengan cara demikian, maka kepastian data dan urutan peristiwa serta berbagai dimensi terkait dengan data akan dapat direkam secara pasti, holistik, dan sistematis.

Sugiono menjelaskan bahwa sebelum peneliti berangkat kembali ke lapangan perlu meningkatkan bekal dengan membaca berbagai referensi buku maupun hasil peneliti-an atau dokumentasi-dokumentasi terkait dengpeneliti-an temu-an ytemu-ang diteliti. Dengtemu-an bekal bacatemu-an itu, maka wawastemu-an peneliti akan semakin luas dan tajam sehingga dapat di-gunakan untuk mencermati data yang ditemukan itu apa-kah dapat dipercaya atau tidak. (Sugiono, 2013: 368-369).

c. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berba-gai sumber dengan berbaberba-gai cara dan waktu. Oleh karena itu, dapat dilakukan triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu peng-himpunan data. Berikut gambar triangulasi keabsahan data dimaksud:

Atasan Teman

Bawahan

GAMBAR 8.1. TRIANGULASI SUMBER DATA

IAIN Padangsidimpuan

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF UNTUK PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

88

Wawancara Observasi

Kuesioner/

Dokumen

GAMBAR 8.2. TRIANGULASI TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Siang Sore/malam

Pagi

GAMBAR 8.3. TRIANGULASI WAKTU PENGUMPULAN DATA

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data melalui beberapa sumber data. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menggunakan teknik penghim-punan data yang berbeda, sementara triangulasi waktu dilakukan dengan cara memilih waktu yang berbeda de-ngan sebelumnya (Sugiono, 2013: 370-1).

d. Dikusi dengan Teman

Diskusi dengan teman dilakukan dengan cara memin-ta kritikan dan masukan dari teman sejawat terumemin-tama teman yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu yang diteliti terkait data yang dihimpuan dan dideskripsikan.

Diskusi ini tentu juga akan memperluas ruang wawasan peneliti dalam mengembangkan analisis data.

IAIN Padangsidimpuan

BAB 8 | VALIDITAS/KEABSAHAN DATA

89 e. Analisis Kasus Negatif

Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang te-lah ditemukan. Jika peneliti tidak lagi menemukan data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan peneli-tian berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

Tetapi jika sebaliknya, maka peneliti mungkin akan meng-ubah temuannya. Hal ini bergantung seberapa besar ka-sus negatif yang muncul.

“Sebagai contoh, bila ada 99% orang mengatakan bahwa si A peng-edar narkoba, sedangkan 1% menyatakan tidak (negatif). Dengan adanya kasus negatif ini, maka peneliti justru harus mencari tahu secara mendalam mengapa masih ada data yang berbeda. Peneliti harus menemukan kepastian apakah 1% kelompok menyatakan si A bukan pengedar narkoba itu betul atau tidak” (Sugiono, 2013: 371-2).

f. Member Check

Member check bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang dihimpun sesuai dengan apa yang diberikan oleh informan/sumber data. Jika data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data/informasi berarti data ter-sebut sahih.

... tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila per-bedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data (Sugiono, 2013: 372-3).

Peneliti dapat melakukan member check setelah satu pe-riode pengumpulan data selesai, atau setelah memperoleh temuan atau kesimpulan. Member check dapat dilakukan de-ngan temu pribadi atau melalui focus group discussion (FGD) (Sugiono, 2013: 373).

IAIN Padangsidimpuan

IAIN Padangsidimpuan

9

DISKUSI HASIL PENELITIAN DAN

Dokumen terkait