• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Uji Validitas

Menurut Yusuf (2014:238) instrumen yang baik atau memiliki validitas tinggi adalah instrumen atau alat ukur yang betul-betul mampu mengukur dan menilai apa yang ingin diukur serta merujuk kepada kesesuaian, kebermaknaan, dan kebergunaan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat berdasarkan skor instrumen. Makin tinggi validitas suatu instrumen berarti makin baik kesimpulan yang diambil dan semakin baik pula tingkat kebermaknaan maupun kegunaannya.

1) Validitas konstruk

Instrumen yang telah disusun dengan mengacu pada teori-teori yang telah dibahas dalam kajian kepustakaan, dikonsultasikan Pemilihan

Karir

14

Kondisi fisik dan kesehatan 15,16,17,18

Pemahaman Informasi Karir

Kesadaran dalam mencari pilihan

karir yang cocok bagi diri 19,20,21

Mencari informasi 22,23,24,25

Prospek pekerjaan dimasa depan 26,27,28,29 Pengaruh perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi 30,31

Merencanakan

kepada kedua pembimbing dan dilakukan perbaikan. Selanjutnya melakukan judgment experts dengan meminta bantuan dua orang ahli, yaitu : Farid Ibnu Wahid, M.Pd., dan Meilla Dwi Nurmala, S.Psi, M.Pd., dari tanggal 21 Mei 2018 sampai dengan tanggal 5 juni 2018. Berdasarkan proses judgement ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, sebagai berikut:

a) Tata bahasa perlu diperbaiki agar mudah dipahami oleh pengisi instrumen

b) Terdapat kesalahan pada penulisan kata di beberapa item pernyataan

c) Pernyataan tidak boleh memiliki dua makna d) Pernyataan harus lebih spesifik

e) Alternatif pilihan jawaban harus jelas

Untuk memeriksa instrumen guna mengetahui apakah instrumen sudah dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga diperoleh butir skala instrumen yang valid (construct validity).

2) Validitas Isi

Setelah dilakukan validitas konstruk oleh ahli, peneliti melakukan uji validitas isi atau uji coba instrumen yang dilakukan pada tanggal 19 juni 2018 kepada 33 orang siswa di SMA Negeri 1 Cilegon. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas. Analisis butir penyataan digunakan untuk mengukur pemahaman karir dan pemilihan karir.Untuk mengukur validitas digunakan analisis faktor yakni mengkorelasikan skor item instrumen dan skor total dengan bantuan program SPSS versi 20.00. Adapun rumus yang digunakan adalah Pearson Correlation dengan menggunakan rumus menurut Yusuf (2013: 238) sebagai berikut:

π‘Ÿ = 𝑛. (βˆ‘ π‘‹π‘Œ) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)(βˆ‘ π‘Œ)

√(𝑛. βˆ‘π‘‹

2

βˆ’ (βˆ‘π‘‹)

2

). (𝑛. βˆ‘π‘Œ

2

βˆ’ βˆ‘π‘Œ)

2

)

Keterangan:

r : Angka indeks korelasi r Product Moment (variabel x dan y) n : Jumlah responden

βˆ‘XY : Jumlah perkalian skor item dan skor total

βˆ‘X : Jumlah seluruh skor X

βˆ‘Y : Jumlah seluruh skor Y

βˆ‘X2 : Jumlah kuadrat skor X2

βˆ‘Y2 : Jumlah kuadrat skor Y2

Hasil analisis yang tepat dan akurat perlu dilakukan untuk menghindari resiko kesalahan perhitungan manual. Hasil analisis pengolahan data penelitian menggunakan bantuan software IMB SPSS versi 20 dan program microsoft excel. Hasil perhitungan kemudian dikonsutasikan dan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ pada taraf signifikansi 5%

dengan N=33 yaitu 0,344. Pengambilan keputusan dapat dilihat korelasi kuesioner dengan membandingkanπ‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” danπ‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™pada n

= 33 dan 𝜎 = 0,05 adalah sebesar 0,344. Jika π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < 0,344, maka item pernyataan dinyatakan tidak valid. Item tidak valid yang dibuang dalam variabel pemahaman karir berjumlah 6 item pernyataan, yaitu item nomor 2,4,8,25,48, dan 49. Selanjutnya pengujian validitas pemilihan karir terdapat 8 item pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 2,3,4,22,26,30,43, dan 49.

Keseluruhan jumlah item pertanyaan yang gugur dan valid dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Penelitian Variabel Pernyataan

Uji Coba

Butir Pernyataan yang Tidak Valid

Butir Pernyataan

Penelitian

X 50 6 44

Y 50 8 43

Jumlah Butir Pernyataan 86

Tabel 3.9 Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Karir Setelah Uji Coba

Variabel Sub Variabel Indikator No item

(+)

Membangun Kesiapan Karir 11,12,13 Eksplorasi

Karir (Career Exploration)

Mengumpulkan informasi karir 14,15,16,1 7,18,19

pilihan karir yang diinginkan 42,43

Mengetahui faktor dan alasan yang mempengaruhi pilihan karir

44

Tabel 3.10 Kisi-Kisi Instrumen Pemilihan Karir Setelah Uji Coba

b. Uji Relibilitas

Menurut Arikunto (2008:86) β€œreliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg/konsisten (tidak berubah)”. Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes adalah rumus Alfa (Ξ±) – Cronbachmenurut Arikunto (2000:109) sebagai berikut:

Variabel Sub Variabel Indikator No item

kecakapan yang dimiliki 1

Minat 2,3,4,5,6

Cita-cita 7,8,9,10,11

Kondisi fisik dan kesehatan 12,13,14,1 5

Pemahaman Informasi Karir

Kesadaran dalam mencari pilihan karir yang cocok bagi diri

16,17,18

Mencari informasi 19,20,21

Prospek pekerjaan dimasa depan 22,23,24 Pengaruh perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi 25

Merencanakan

Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria reliabilitas, dalam penelitian ini peneliti mengacu pada kaidah reliabilitas yang disusun oleh hasil uji reliabilitas dikonsultasikan dengan ketetapan reliabilitas berdasarkan kaidah menurut (Guilford dalam Kuncono,2005: 27) dapat dilihat pada tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.11 Interval Kategori Reliabilitas Kaidah Guilford

Interval Koefisien Keterangan 0,00 – 0,19 Sangat rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Cukup

0,60 – 0,79 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data penelitian pemahaman karir dan pemilihan karir menggunakan SPSS dan diolah secara manual menggunakan rumus di Ms.Excel. Diperoleh hasil tingkat reliabilitas skala pemahaman karir dapat dilihat pada tabel 3.12 dan hasil tingkat reliabilitas skala pemilihan karir dapat dilihat pada tabel 3.12 sebagai berikut:

Tabel 3.12.

Tingkat Reliabilitas Instrumen Pemahaman Karir Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.946 44

Pada tabel 3.12 disajikan interpretasi ketercapaian tingkat reliabilitas instrumen. Dari hasil penghitungan data menggunakan program SPSS versi 20.00 pada 44 item pernyataan diperoleh harga reliabilitas (π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”) sebesar 0.946. Berdasarkan pada tabel 3.12, diketahui harga reliabilitas instrumen berada pada derajat keterandalan sangat tinggi. Artinya instrumen pemahaman karir mampu menghasilkan skor-skor pada setiap item dengan konsisten serta layak untuk digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.13.

Tingkat Reliabilitas Instrumen Pemilihan Karir Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.923 42

Pada tabel 3.13 disajikan interpretasi ketercapaian tingkat reliabilitas instrumen. Dari hasil penghitungan data menggunakan program SPSS versi 20.00pada 42 item pernyataan diperoleh harga reliabilitas (π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”) sebesar 0.923. Berdasarkan pada tabel 3.13, diketahui harga reliabilitas instrumen berada pada derajat keterandalan sangat tinggi. Artinya instrumen pemilihan karir mampu menghasilkan skor-skor pada setiap item dengan konsisten serta layak untuk digunakan dalam penelitian.

Hasil uji reliabilitas terhadap kedua skala masing-masing sebesar 0,946 dan 0,923 maka nilai-nilai tersebut berada pada ketetapan reliabilitas sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel dan dapat dipercaya, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya.

c. Kategorisasi Penskoran Instrumen

Kategori penskoran dalam menganalisis hubungan pemahaman karir dengan pemilihan karir, peneliti melakukan pengkategorian menggunakan skor hipotetik. Adapun langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1) Menentukan skor tertinggi dan terendah

(a) Menentukan skor minimum dan skor maksimum dari masing-masing item skala pemahaman yang diterima. Skor minimum sama dengan banyaknya item yang diterima dikalikan dengan 1. Skor maksimum sama dengan banyaknya item yang diterima dikalikan dengan 4, atau agar lebih jelas sebagai berikut : Data tertinggi = 1 x jumlah item

Data terkecil = 4 x jumlah item (b) Mencari Interval

Interval = (Datatertinggi - Data terkecil) : Jumlah kelompok (c) Menghitung mean ideal (M)

M = 1/2 (Data tertinggi + Data terendah) (d) Mencari Standar Deviasi hipotetik

SD = 1/6 (Data tertinggi- Data terendah) d. Hasil Penskoran dan Persentase

1) Pemahaman Karir

(a) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah Data tertinggi = 44 x 4 = 176

Data terkecil = 44 x 1 = 44 (b) Mencari interval

Interval = 176 – 44 = 26,4 dibulatkan menjadi 26

5

(c) Perhitungan penskoran skala pemahaman karir dimulai dari skor terkecil ditambah nilai interval.

Kategori penskoran :

Sangat Tinggi (ST) = 150 = >150

Tinggi (T) = 122 + 26 = 148 = 123 - 148 Sedang (S) = 96 + 26 = 122 = 97 - 122 Rendah (R) = 70 + 26 = 96 = 71 – 96 Sangat Rendah (SR) = 26 + 44 = ≀ 70

Berdasarkan kategorisasi dan persentase skala pemahaman karir dapat dijelaskan dalam tabel 3.14 berikut.

Tabel 3.14

Kategorisasi Penskoran dan Persentase Pemahaman Karir

2) Pemilihan Karir

(a) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah Data tertinggi = 42 x 4 = 168

Data terkecil = 42 x 1 = 42 (b) Mencari interval

Interval = 168 – 42 = 25,2 dibulatkan menjadi 25

5

(c) Perhitungan penskoran skala pemilihan karir dimulai dari skor terkecil ditambah nilai interval.

Kategori penskoran :

Sangat Tinggi (ST) = 143 = >143 Tinggi (T) = 117 + 25 = 142 = 118 - 142 Sedang (S) = 92 + 25 = 117 = 99 - 117 Rendah (R) = 67 + 25 = 92 = 68 - 92

Kriteria Pemahaman Karir

Rentang Skor %

Rata-rata Persentase Sangat Tinggi (ST) β‰₯ 150 β‰₯ 86% 33,97%

Tinggi (T) 124 – 149 71% - 85% 62,82%

Sedang (S) 98 – 123 56% - 70% 3,20%

Rendah (R) 71 – 97 41% - 55% 0%

Sangat Rendah (SR) ≀ 70 ≀ 40% 0%

Sangat Rendah (SR) = 25+ 42 = 67 = ≀ 67

Berdasarkan kategorisasi dan persentase skala pemilihan karir dapat dijelaskan dalam tabel 3.12 berikut.

Tabel 3.15

Kategorisasi Penskoran dan Persentase Pemilihan Karir Kriteria Pemilihan

Karir

Rentang

Skor % Rata-rata Persentase Sangat Tinggi (ST) β‰₯ 143 β‰₯ 86% 29,48%

Tinggi (T) 118 – 142 71% - 85% 60,89%

Sedang (S) 93 – 117 56% - 70% 9,61

Rendah (R) 68 – 92 41% - 55% 0%

Sangat Rendah (SR) ≀ 67 ≀ 40% 0%

I. Data Penelitian

Data penelitian adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni informasi dari tangan pertama atau responden. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pembagian kuesioner kepada responden.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:199).

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu hipotesis alternatif (π»π‘Ž) dan hipotesis nol (𝐻0).

1. Hipotesis Alternatif (π»π‘Ž)

Terdapat hubungan antara pemahaman karir dengan pemilihan karir siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Cilegon.

2. Hipotesis Nol (𝐻0).

Tidak terdapat hubungan antara pemahaman karir dengan pemilihan karir siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Cilegon.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada BAB IV ini berisi mengenai uraian deskripsi data pemahaman karir dan pemilihan karir siswa. Selanjutnya, data dianalisis untuk menjawab hipotesis dalam penelitian serta dilanjutkan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian tentang hubungan pemahaman karir dengan pemilihan karir siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Cilegon.

A. Hasil Penelitian dan Deskripsi Data 1. Hasil Penelitian

a. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Sebelum diadakan uji hipotesis dengan teknik analisis, maka ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu sampel diambil dengan menggunakan populasi sampling, distribusi harus normal (uji normalitas), hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji linearitas). Pengujian persyaratan analisis ini menggunakan program komputer SPSS For Windows Seri 20, hasilnya sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov merupakan bagian dari uji asumsi klasik. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdistribusi normal.

Menurut Sugiyono (2010: 389), uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Normal tidaknya sebaran data penelitian dapat dilihat dari nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (p>0,05), maka data berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada (p<0,05), maka data

berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa uji normalitas data pemahaman karir dengan nilai Asymp. Sig. 0,436 lebih besar dari 0.05, dan pemilihan karir Asymp. Sig. 0,727lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai berdistribusi normal.

2) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan varibel terikat.Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan terhadap linearitas hubungan antara pemahaman karir dengan pemilihan karir. Jika harga p lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel mempunyai hubungan yang linear, sebaliknya jika harga p lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara kedua variabel tidak linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Hasil Uji Linearitas Variabel Linear

Term

Taraf

Signifikansi Keterangan Pemahaman Karir

dengan Pemilihan Karir 0.106 0.05 Linear Berdasarkan tabel 4.2 hasil uji linearitas diperoleh nilai signifikansi 0,106>0,05, yang artinya terdapat hubungan linear

secara signifikan antara variabel pemahaman karir (X) dengan variabel pemilihan karir (Y).

b. Pengujian Hipotesis

1) Uji Regresi Linear Sederhana

Syarat uji regresi linear sederhana yakni data harus sudah melalui tahap validitas dan reliabel untuk sumber data primer, data juga harus lulus tahap uji normalitas dan linear. Uji regresi linear sederhana digunakan untuk menguji apakah pemahaman karir (X) memiliki hubungan dengan pemilihan karir (Y). Hasil uji regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3349.478 1 3349.478 29.236 .000a

Residual 17643.419 154 114.568

Total 20992.897 155

a. Predictors: (Constant), pemahaman karir b. Dependent Variable: pemilihan karir

Hasil uji regresi diperoleh hasil tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi adanya hubungan variabel pemahaman karir (X) terhadap variabel pemilihan karir (Y).

Hasil uji regresi tersebut dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:

a) Hipotesis Alternatif Hπ‘Ž

Terdapat hubungan antara pemahaman karir dengan pemilihan karir siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Cilegon.

b) Hipotesis Nol H0

Tidak terdapat hubungan antara pemahaman karir dengan pemilihan karir siswa siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Cilegon.

Adapun dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji korelasi adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai probabilitas signifikansi atau sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak.H0 ditolak mempunyai arti variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.

b) Jika nilai probabilitas signnifikansi atau sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima. H0 diterima mempunyai arti variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5% (0,000 <0,05), yang berarti H0 ditolak dan Hπ‘Žditerima, dengan demikian maka hipotesis diterima.

Kebermaknaan ini mengandung arti bahwa pemahaman karir memberikan hubungan yang signifikan terhadap pemilihan karir siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cilegon.

2) Uji Koefisien Korelasi (R) dan Uji Koefisien Determinasi (π‘ΉπŸ) Analisis koefisiensi nilai korelasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil dari uji koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2)ditunjukkan pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Dua Preditor

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .399a .160 .154 10.704

a. Predictors: (Constant), pemahaman karir

Tabel di atas menunjukan bahwa dari hasil uji korelasi dapat diketahui bahwa antara pemahaman karir dengan pemilihan karir didapatkan koefisien korelasi (R) yaitu sebesar 0,399, berdasakan uji koefisien korelasi peneliti mampu memprediksi tingkat hubungan antara variabel pemahaman dengan pemilihan karir. Tabel diatas juga menunjukan bahwa besar peran pemahaman dalam meningkatkan pemilihan karir adalah sebesar 0,160. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mempengaruhi pemilihan karir sebesar 16% dan sisanya 84% berasal dari variabel lain yang berpengaruh terhadap pemilihan karir.

3) Uji Hipotesis Korelasi

Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis korelasi product moment dari Karl Pearson yang digunakan untuk mencari korelasi antara pemahaman karir dengan pemilihan karir.

Hipotesis dapat diterima jika nilai koefisien π‘Ÿπ‘₯𝑦 hitung lebih besar atau sama dengan koefisien π‘Ÿπ‘₯𝑦 tabel pada taraf signifikansi 5%

dan hipotesis ditolak jika nilai koefisien korelasiπ‘Ÿπ‘₯𝑦 hitung lebih kecil dariπ‘Ÿπ‘₯𝑦 tabel (Arikunto, 2010: 317).

Tabel 4.5 Hasil Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Correlations

Pemahaman Karir

Pemilihan Karir

Pemahaman Karir Pearson Correlation 1 .399**

Sig. (2-tailed) .000

N 156 156

Pemilihan Karir Pearson Correlation .399** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 156 156

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan perhitungan teknik analisis product moment terhadap hubungan pemahaman dengan pemilihan karir, diperoleh π‘Ÿπ‘₯𝑦adalah 0,399 dengan p=0,000 (p<0,05) artinya ada hubungan positif yang signifikan antara pemahaman karir dengan pemilihan karir. Hal tersebut berarti bahwa variabel pemahaman karir dapat

dijadikan prediktor untuk mengukur pemilihan karir siswa. Hasil uji hipotesis korelasi menggunakan SPSS versi 20 dapat dilihat pada tabel 4.5. Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara pemahaman karir dengan pemilihan karir adalah 0,399. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan antara pemahaman karir dengan pemilihan karir. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif yang dapat dilihat dari nilai Pearson Correlations yakni positif, berarti semakin tinggi pemahaman karir maka semakin tinggi pemilihan karir.

2. Deskripsi Data Penelitian

a. Gambaran Pemahaman Karir (X) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cilegon Tahun Ajaran 2017/2018

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif persentase yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik sampel penelitian sehubungan dengan variabel yang diteliti, yaitu pemahaman karir.

Hasil pengumpulan dan pengolahan data melalui instrumen pemahaman karir dari keseluruhan sampel berjumlah 156 siswa dengan skor tertinggi 4 siswa dan skor sedang 1 siswa. Adapun deskripsi data pemahaman karir dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Persentase Pemahaman Karir

Kriteria Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi (ST) 53 33,97%

Tinggi (T) 98 62,82%

Sedang (S) 5 3,20%

Rendah (R) 0 0%

Sangat Rendah (SR) 0 0%

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh gambaran pemahaman karir bahwa dari 156 siswa terdapat 53 siswa (33,97%) yang berada pada kategori sangat tinggi, 98 siswa (62,82%) pada kategori tinggi, 5 siswa (6,41%) berada pada kategori sedang, dan 0 (0%) berada pada kategori rendah dan sangat rendah.

Grafik 4.1

Hasil Analisis Persentase Pemahaman Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cilegon

Berdasarkan diagram 4.1 dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan gambaran pemahaman karir siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Cilegon berada pada kategori tinggi yakni mencapai 62,82%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki pemahaman karir yang positif.

Selanjutnya peneliti melakukan kategorisasi skala masing-masing sub variabel untuk lebih mengetahui secara keseluruhan kriteria dari tingkat pemahaman karir siswa yang disesuaikan dengan jumlah butir item pernyataan menggunakan mean hypotetic yang dijelaskan pada Bab III sebelumnya. Deskripsi data pemahaman karir per sub variabel dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

33,97%

62.82%

3.20%

0% 0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Persentase Pemahaman Karir Kelas XI

SMA Negeri 1 Cilegon

Tabel 4.7

Persentase Distribusi Rata-rata Pemahaman Karir

No

Berdasarkan tabel 4.7 distribusi rata-rata dan persentase pemahaman karir dapat diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat

pemahaman karir yang dimiliki siswa sebesar 81,07%dan berada pada kategori sangat tinggi.

Grafik 4.2 Hasil Distribusi Rata-rata dan Persentase Sub Variabel Pemahaman Karir

Berdasarkan grafik 4.2 distribusi rata-rata dan persentase tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat pemahaman karir yang dimiliki siswa sebesar 81,07% dan berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini diketahui dari beberapa sub variabel pemahaman karir antara lain: (1) Perencanaan Karir diperoleh sebesar 79.15% dan berada di kategori tinggi, (2) Eksplorasi Karir diperoleh sebesar 80.25% dan berada di kategori tinggi, (3)Pengambilan keputusan diperoleh sebesar 84.87% dan berada di kategori tinggi, (4) Informasi mengenai dunia pekerjaan diperoleh sebesar 81.15% dan berada di kategori tinggi, (5) Pengetahuan mengenai sekelompok bidang pekerjaan yang diminati diperoleh sebesar 80.16% dan berada di kategori tinggi. Dengan demikian, secara keseluruhan tingkat skor responden untuk variabel pemahaman karir berada pada kategori sangat tinggi.

Gambaran Distribusi Rata-rata dan Persentase Skor Pemahaman Karir

b. Gambaran Pemilihan Karir (Y) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cilegon Tahun Ajaran 2017/2018

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus deskriptif persentase yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik sampel penelitian sehubungan dengan variabel yang diteliti, yaitu variabel pemilihan karir.

Hasil pengumpulan dan pengolahan data melalui instrumen pemilihan karir dari keseluruhan sampel berjumlah 156 siswa dengan skor tertinggi 4 siswa dan skor sedang 1 siswa. Adapun deskripsi data pemilihan karir dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8

Persentase Pemilihan Karir Siswa

Kriteria Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi (ST) 46 29,48%

Tinggi (T) 95 60,89%

Sedang (S) 15 9,61%

Rendah (R) 0 0%

Sangat Rendah (SR) 0 0%

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh gambaran pemilihan karir bahwa dari 156 siswa terdapat 46 siswa (29,48%) yang berada pada kategori sangat tinggi, 95 siswa (60,89%) pada kategori tinggi, 15 siswa (9,61%) berada pada kategori sedang, dan 0 siswa (0%) yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Berdasarkan gambaran pemilihan karir secara keseluruhan siswa SMA Negeri 1 Cilegon berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa rata-rata sudah mengetahui pemilihan karir yang positif.

Grafik 4.3 Hasil Analisis Persentase Pemilihan Karir Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Cilegon

Berdasarkan grafik 4.3 bahwa keseluruhan gambaran pemilihan karir kelas XI SMA Negeri 1 Cilegon berada pada kategori tinggi yakni mencapai 60,89%. Selanjutnya peneliti melakukan kategorisasi skala masing-masing sub variabel untuk lebih mengetahui secara keseluruhan kriteria dari tingkat pemilihan karir siswa yang disesuaikan dengan jumlah butir item pernyataan menggunakan mean hypotetic yang dijelaskan pada Bab III sebelumnya. Deskripsi data pemilihan karir per sub variabel dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Persentase Distribusi Rata-rata Pemilihan Karir No

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Persentase Pemilihan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cilegon

Catatan :

Grafik 4.4 Hasil Distribusi Rata-rata dan Persentase Sub Variabel Pemilihan Karir Siswa

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat pemilihan karir yang dilakukan siswa sebesar 81.03% dan berada di kategori sangat tinggi. Hal ini diketahui dari beberapa sub variabel pemilihan karir, antara lain: (1) Pemahaman Diri diperoleh sebesar 83.65% dan berada di kategori sangat tinggi, (2)Pemahaman Informasi Karir diperoleh sebesar 77.45% dan berada di kategori sangat tinggi, (3) Merencanakan Masa Depan diperoleh sebesar 80.83% dan berada di kategori sangattinggi. Dengan demikian, secara keseluruhan tingkat skor responden untuk variabel pemilihan karir berada pada kategori sangat tinggi.

83.65%

Gambaran Persentase Distribusi Rata-rata Pemilihan Karir siswa

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data, peneliti kemudian membuat hasil dan pembahasan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Adapun pembahasan penelitian berdasarkan masing-masing variabel penelitian berikut.

1. Gambaran Pemahaman Karir Siswa

Pemahaman karir merupakan kemampuan individu dalam memilih pilihan karir dari berbagai alternatif yang sesuai dengan tipe kepribadiannya dengan lingkungan pekerjaan yang diminatinya. Semakin baik tingkat kecocokan antara tempat karir dan gambaran minat karirnya, semakin meningkat pula kepuasan siswa dengan pekerjaannya dalam meraih karirnya dimasa mendatang. Menurut Tolbert (Dewa Ketut Sukardi, 1984: 69), pemahaman karir adalah suatu program yang di susun untuk membantu perkembangan anak supaya paham akan dirinya, mempelajari dunia kerja untuk mendapatkan pengalaman yang akan membantu dalam menentukan keputusan karir dan mendapatkan pekerjaaan.

Hal yang dilakukan untuk dapat memahami karir adalah pemahaman diri yang meliputi mengetahui bakat, minat, kepribadian serta kelebihan dan kelemahan pada diri sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa

Hal yang dilakukan untuk dapat memahami karir adalah pemahaman diri yang meliputi mengetahui bakat, minat, kepribadian serta kelebihan dan kelemahan pada diri sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa