• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel yang Berpengaruh Secara Siginifikan terhadap Permintaan Wisata ke Floating Market Lembang

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.2 Fungsi Permintaan Wisata Floating Market Lembang

6.2.2 Variabel yang Berpengaruh Secara Siginifikan terhadap Permintaan Wisata ke Floating Market Lembang

Berdasarkan hasil uji t diketahui terdapat empat variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan wisata ke Floating Market Lembang. Adapun keempat variabel tersebut adalah:

1. Pendapatan

Variabel pendapatan signifikan pada taraf nyata 5% dengan tanda koefisien positif. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan pendapatan pengunjung sebesar Rp 1/tahun maka akan meningkatkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan individu sebesar 0.00000002819, cateris paribus. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka akan meningkatkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan orang tersebut. Hal ini dikarenakan pendapatan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan terhadap kegiatan rekreasi. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan meningkatkan peluang seseorang dalam rata-rata frekuensi kunjungan. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi akan lebih sering melakukan wisata dibandingkan dengan seseorang dengan pendapatan yang rendah. Jumlah responden berdasarkan hubungan antara pendapatan dengan frekuensi kunjungannya ke Floating Market Lembang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Hubungan Antara Pendapatan dengan Frekuensi Kunjungan

Gambar 3 menunjukkan hubungan antara tingkat pendapatan seseorang dengan frekuensi kunjungan ke tempat wisata dalam satu tahun terakhir. Pengunjung dengan pendapatan antara Rp 3.000.000,00 sampai dengan Rp 23.900.000,00 memiliki rata-rata kunjungan 1,5 kali dalam satu tahun terakhir. Pengunjung dengan pendapatan antara Rp 45.000.000,00 sampai dengan Rp 65.900.000,00 memiliki rata-rata kunjungan sebesar 2,3 kali dalam satu tahun terakhir, sedangkan pengunjung dengan pendapatan diatas Rp 87.000.000,00 memiliki rata-rata kunjungan sebesar 4,7 kali dalam saatu tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat pendapatan pengunjung maka semakin besar tingkat kunjungannya ke Floating Market Lembang.

2. Biaya Perjalanan

Biaya perjalanan disini merupakan biaya perjalanan ke lokasi wisata. Biaya perjalanan terdiri dari biaya transportasi, biaya konsumsi dari rumah, biaya konsumsi di kawasan wisata, dokumentasi, parkir, souvenir, toilet, dan biaya penginapan (jika menginap). Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan wisata. Berdasarkan hasil analisis regresi, variabel biaya perjalanan berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 5%. Biaya perjalanan memiliki koefisien negatif (berbanding terbalik) dengan rata-rata frekuensi kunjungan dimana setiap kenaikan biaya perjalanan sebesar Rp 1 akan

1.5 1.7 2.3 4 4.7 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 3-23.9 24-44.9 45-65.9 66-86.9 ≥87

Rata-rata Frekuensi Kunjungan (per tahun)

P e n d ap atan (R p ju ta/ tah u n )

menurunkan peluang rata-rata kunjungan kunjungan individu ke Floating Market Lembang sebesar 0.00002989, cateris paribus. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa apabila harga semakin meningkat maka konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, semakin besar biaya perjalanan ke lokasi wisata yang dikeluarkan pengunjung maka akan mengurangi peluang rata-rata kunjungan individu ke lokasi wisata.

Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan bahwa pengunjung yang menghabiskan biaya yang sedikit untuk mengunjungi Floating Market Lembang akan cenderung lebih sering berkunjung daripada pengunjung yang mengeluarkan biaya yang lebih besar. Jumlah responden berdasarkan hubungan antara biaya perjalanan dengan frekuensi kunjungannya ke Floating Market Lembang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Hubungan Antara Biaya Perjalanan dengan Frekuensi Kunjungan

Gambar 4 menunjukkan bahwa responden dengan biaya perjalanan antara Rp 10.000,00 sampai dengan Rp20.000,00 per kunjungan rata-rata memiliki frekuensi kunjungan 3,3 kali dalam satu tahun terakhir. Pengunjung dengan biaya perjalanan Rp 20.0001,00 sampai dengan Rp 30.000,00 per kunjungan rata-rata memiliki frekuensi kunjungan 2,3 kali dalam satu tahun terakhir, sedangkan pengunjung dengan biaya perjalanan diatas Rp 50.000,00 per kunjungan

3.3 2.3 1.1 1.2 1.0 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 10000-20000 20001-30000 30001-40000 40001-50000 >50000

Rata-rata Frekuensi Kunjungan (per tahun)

B iay a Pe rjal an an ( R p )

melakukan kunjungan rata-rata 1 kali dalam satu tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar biaya perjalanan yang dikeluarkan seseorang maka akan menurunkan tingkat kunjungannya ke Floating Market Lembang, begitu juga sebaliknya.

3. Jarak Tempuh

Jarak tempuh merupakan seberapa jauh jarak yang dibutuhkan wisatawan untuk mencapai lokasi wisata. Jarak tempuh dipengaruhi oleh bagus tidaknya kondisi jalan, kendaraan yang dipakai, situasi jalan, apakah sering terkena macet atau tidak. Berdasarkan hasil analisis regresi, variabel jarak tempuh berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 5%. Jarak tempuh memiliki hubungan negatif dengan jumlah kunjungan ke Floating Market Lembang. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 kilometer jarak tempuh maka akan menurunkan peluang rata-rata kunjungan wisata ke Floating Market Lembang sebesar 0.013, cateris paribus. Hal ini berarti semakin jauh jarak tempuh seorang pengunjung, maka akan mengurangi peluang rata-rata kunjungan seseorang ke Floating Market Lembang. Hal ini sesuai dengan kondisi wisata yang terletak di dataran tinggi dan jalan yang berliku-liku.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung yang memiliki jarak tempuh lebih dekat dengan Floating Market Lembang dengan kata lain pengunjung yang bertempat tinggal lebih dekat memang memiliki kecenderungan frekuensi berkunjung lebih sering dibandingkan dengan pengunjung yang memiliki jarak tempuh lebih jauh. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5 dimana pengunjung dengan tingkat kunjungan 1 kali dalam setahun memiliki jarak tempuh ≥70 km. Pengunjung dengan jarak tempuh antara 40-69 km hanya melakukan kunjungan sebanyak 1 kali dalam setahun, sedangkan pengunjung dengan jarak tempuh dekat cenderung sering berkunjung ke Floating Market Lembang dengan alasan karena tempat wisata ini mudah dijangkau, selain itu hanya sekedar untuk refreshing dan kumpul bersama keluarga atau teman.

Gambar 5 Hubungan Antara Jarak Tempuh dengan Frekuensi Kunjungan

4. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan berpengaruh secara signifikan pada taraf nyata 5%. Jumlah tanggungan memiliki hubungan negatif dengan jumlah kunjungan ke Floating Market Lembang. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu orang jumlah tanggungan maka akan menurunkan rata-rata kunjungan wisata ke Floating Market Lembang sebesar 0.257, cateris paribus. Jumlah tanggungan yang semakin banyak akan mengakibatkan biaya wisata yang semakin tinggi, sehingga wisatawan akan menurunkan frekuensi kunjungannya mengingat biaya yang harus disisihkan untuk memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung yang memiliki jumlah tanggungan yang lebih banyak memiliki kecenderungan frekuensi kunjungan lebih sedikit dibandingkan dengan pengunjung yang memiliki jumlah tanggungan yang lebih banyak. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Hubungan Antara Jumlah Tanggungan dengan Frekuensi Kunjungan 2.7 1 1 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 10-39 40 - 69 ≥70

Rata-rata Frekuensi Kunjungan (per tahun)

Jar ak Tem p u h (km ) 3 2 2.1 1.9 2 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 1 2 3 4 5

Rata-rata Kunjungan (per tahun)

Ju m lah Ta n gg u n gan (o ran g)

Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa pengunjung dengan jumlah tanggungan sebanyak 1 orang memiliki rata-rata kunjungan sebesar 3 kali dalam satu tahun terakhir. Sedangkan pengunjung dengan jumlah tanggungan sebanyak 5 orang memiliki rata-rata kunjungan sebesar 2 kali dalam satu tahun terakhir. Hal ini menunjukkan semakin banyak jumlah tanggungan seseorang maka akan mengurangi frekuensi kunjungan seseorang ke tempat wisata Floating Market Lembang.

6.2.3 Variabel yang Berpengaruh Secara Tidak Signifikan terhadap

Dokumen terkait