• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel Independen

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH : MIRA NIM (Halaman 74-80)

BAB III METODE PENELITIAN

3.3 Defenisi dan Operasional Variabel

3.3.2 Variabel Independen

Terdapat 4 variabel independen dalam penelitian ini yaitu persepsi kompetensi syariah, persepsi kompetensi akuntansi, persepsi kompetensi manajerial zakat dan sistem pengendalian internal. Berikut Penjelasan dari masing masing variabel :

3.3.2.1 Persepsi Kompetensi Syariah (X1)

Persepsi kompetensi syariah amil berarti kemampuan yang dirasakan seorang amil dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang sesuai dengan syariah islam. Indikator dari variabel ini adalah pengetahuan amil tentang pengumpulan zakat, pengetahuan amil tentang pendistribusian zakat, pengetahuan amil tentang pendayagunaan zakat, ketrampilan amil dalam pengumpulan zakat, ketrampilan amil dalam pendistribusian zakat, dan ketrampilan amil dalam pendayagunaan zakat. Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa item yang dikembangkan berdasarkan indikator variabel penelitian. Pengukuran untuk indikator pengetahuan amil tentang pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat menggunakan skala likert dengan lima rentang yaitu:

TM (Tidak Mengetahui) diberi skor 1 KM (Kurang Mengetahui) diberi skor 2 CM (Cukup Mengetahui) diberi skor 3

M (Mengetahui) diberi skor 4 SM (Sangat Mengetahui) diberi skor 5.

Sedangkan indikator ketrampilan amil zakat dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat menggunakan skala likert dengan lima rentang yaitu :

TT (Tidak Terampil) diberi skor 1

KT (Kurang Terampil) diberi skor 2

CT (Cukup Terampil) diberi skor 3

T (Terampil) diberi skor 4

ST (Sangat Terampil) diberi skor 5

3.3.2.2 Persepsi Kompetensi Akuntansi (X2)

Persepsi kompetensi akuntansi amil berarti kemampuan dan pengetahuan yang dirasakan amil sebagai penyaji laporan keuangan zakat dalam bidang akuntansi. Indikator dari variabel ini adalah pengetahuan amil zakat tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan zakat. Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa item yang dikembangkan dari indikator penelitian dan pengukurannya menggunakan skala likert dengan lima rentang yaitu :

TK (Tidak Kompeten) diberi skor 1 KK (Kurang Kompeten) diberi skor 2 CK (Cukup Kompeten) diberi skor 3

K (Kompeten) diberi skor 4

3.3.2.3 Persepsi Kompetensi Manajerial Zakat (X3)

Persepsi kompetensi manajerial zakat adalah kemampuan yang dirasakan seorang amil dalam menerapkan dan menjalankan fungsi – fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan dan pengawasan pada lembaga amil zakat. Indikator dari variabel ini adalah pengetahuan tentang perencanaan manajemen zakat, ketrampilan dalam hal perencanaan, pengetahuan tentang pengelolaan zakat, ketrampilan dalam hal pengelolaan zakat, pengetahuan dalam memimpin lembaga amil zakat, ketrampilan dalam memimpin lembaga amil zakat, pengetahuan tentang pengawasan lembaga amil zakat, dan ketrampilan dalam pengawasan lembaga amil zakat.

Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa item yang dikembangkan dari indikator penelitian. Pengukuran untuk indikator pengetahuan amil tentang perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengawasan zakat menggunakan skala likert dengan lima rentang yaitu:

TM (Tidak Mengetahui) diberi skor 1 KM (Kurang Mengetahui) diberi skor 2 CM (Cukup Mengetahui) diberi skor 3

M (Mengetahui) diberi skor 4

SM (Sangat Mengetahui) diberi skor 5

Sedangkan indikator ketrampilan amil zakat dalam perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengawasan zakat menggunakan skala likert dengan lima rentang yaitu:

KT (Kurang Terampil) diberi skor 2

CT (Cukup Terampil) diberi skor 3

T (Terampil) diberi skor 4

ST (Sangat Terampil) diberi skor 5 3.3.2.4 Sistem Pengendalian Internal (X4)

Sistem pengendalian internal terdiri dari tiga kata yaitu sistem, pengendalian, dan internal yang memiliki arti kata masing-masing. Secara terminologis, sistem pengendalian internal secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah informasi secara akurat, serta mamastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Indikator dari variabel sistem pengendalian internal yaitu: Struktur organisasi, sistem otoriasi dan prosedur pendanaan, praktek yang sehat, karyawan yang cakap.

Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa item yang dikembangkan dari indikator penelitian. Pengukuran untuk sistem pengendalian internal menggunakan skala likert dengan lima rentang yaitu:

Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1

Tidak setuju (TS) dengan skor 2

Netral (N) dengan skor 3

Setuju (S) dengan skor 4

Tabel 3.2 Definisi dan Operasional Variabel

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR SKALA

Penerapan PSAK 109

penerapan atau pelaksanaa praktik akuntansi zakat pada lembaga amil zakat sesuai dengan ketentuan PSAK 109 yang berupa pengakuan, pengukuran, penyajian dan

pengungkapan atas transaksi penerimaan dan penyaluran zakat. 1. Pengakuan penerimaan zakat 2. Pengakuan penyaluran zakat 3. Pengukuran penerimaan zakat 4. Pengukuran penyaluran zakat 5. Penyajian penerimaan dan penyaluran zakat 6. Pengungkapan transaksi zakat (Suci Astuti dan Asrori : 2016) Guttman Persepsi Kompetensi Syariah (X1) kemampuan yang dirasakan seorang amil dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan syariah 1. Pengetahuan amil tentang pengumpulan zakat 2. Pengetahuan amil tentang pendistribusian zakat 3. Pengetahuan amil tentang pendayagunaan zakat 4. Ketrampilan amil dalam pengumpulan zakat 5. Ketrampilan amil dalam pendistribusian zakat 6. Ketrampilan amil dalam pendayagunaan zakat

(Suci Astuti dan Asrori : 2016) Likert Persepsi Kompetensi Akuntansi kemampuan dan pengetahuan yang dirasakan amil sebagai

Pengetahuan amil tentang pengakuan, pengukuran, penyajian

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR SKALA

(X2) penyaji laporan keuangan

zakat dalam bidang akuntansi

dan pengungkapan zakat

(Suci Astuti dan Asrori : 2016) Persepsi Kompetensi Manajerial Zakat (X3) kemampuan yang dirasakan seorang amil dalam menerapkan dan menjalankan fungsi – fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, pengelolaan,

kepemimpinan dan pengawasan pada lembaga amil zakat

1. Pengetahuan tentang perencanaan manajemen zakat 2. Ketrampilan dalam hal perencanaan 3. Pengetahuan tentang pengelolaan zakat 4. Ketrampilan dalam hal pengelolaan zakat 5. Pengetahuan dalam memimpin lembaga amil zakat 6. Ketrampilan dalam memimpin lembaga amil zakat 7. Pengetahuan tentang pengawasan

lembaga amil zakat 8. Ketrampilan dalam

pengawasan

lembaga amil zakat. (Suci Astuti dan Asrori : 2016) Likert Sistem Pengendalian Internal (X4) sistem pengendalian internal terdiri dari tiga kata yaitu sistem, pengendalian, dan internal yang memiliki arti kata masing-masing. Secara terminologis, sistem pengendalian internal secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah

1. Struktur organisasi 2. Sistem otoriasi dan

prosedur pendanaan 3. Praktek yang sehat 4. Karyawan yang

cakap

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR SKALA informasi secara akurat,

serta mamastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku

(Aisyah (2013) dalam Mutiara Kun Arifah Aini (2019))

Sumber: Olahan Penulis 2020

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH : MIRA NIM (Halaman 74-80)

Dokumen terkait