BAB III METODE PENELITIAN
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3. Variabel Kontrol
a. Struktur Kepemimpinan Politik (Politik).
Struktur kepempimpinan politik adalah komposisi kepemimpinan DPRD. Berdasarkan aturan, kepemimpinan DPRD terdiri dari ketua dan wakil-wakil ketua. Struktur kepemimpinan politik diukur dengan membandingkan jumlah
anggota DPRD yang berasal dari partai pimpinan DPRD dengan jumlah anggota DPRD. Varibel ini juga digunakan oleh Sutaryo dan Winarna (2013).
Sumber: Sutaryo dan Winarna (2013).
b. Voters
Hubungan antara pemilih dan politisi dalam perwujud demokrasi dapat dipandang sebagai hubungan prinsipel – agen (Groehendijk, 1997). Jumlah pemilih sangat positif terkait dengan kepentingan rakyat dan pengetahuan politik (misalnya, squire et al, 1987; Brady et al, 1995). Voters adalah prinsipal bagi perlemen Lupia & McCubbins (2000) dan Andvig et al. (2001). Indikator partisipasi masyarakat dalam proses politik atau dalam pemilihan umum, sehingga dapat memperkuat aktivitas pengawasan masyarakat pada pemerintah daerah. Variabel ini diukur berdasarkan komposisi jumlah pemilih tetap tiap daerah dengan jumlah populasi tiap daerah.
Voters
=
Sumber: Sutaryo dan Winarna (2013).
c. Ukuran DPRD
Peranan pengawasan yang dilakukan oleh DPRD merupakan sesuatu yang sangat penting (Winarna dan Murni, 2007). Pemerintah daerah bertanggung jawab kepada pemerintah pusat atas kinerjanya. Ukuran DPRD dihitung dengan jumlah
34
total anggota DPRD, penelitian yang menggunakan jumlah total anggota DPRD dalam mengukur ukuran DPRD (Sutaryo dan Winarna, 2013).
Ukuran DPRD = ∑ anggota DPRD
Sumber: Sutaryo dan Winarna (2013).
d. Kemandirian
Rasio kemandirian menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengurangi ketergantungan bantuan pemerintah pusat, oleh karena itu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus menjadi sumber keuangan terbesar yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah. Mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi dalam rangka mengurangi ketergantungan pemerintah pusat. Rasio kemandirian diukur dengan pendapatan asli daerah dibagi dengan APBD
Sumber : Sutaryo dan Winarna (2013).
e. Populasi (LN_POPULASI)
Jumlah populasi penduduk tiap daerah. Ukuran populasi daerah yang diukur dengan logaritma natural (LN) darijumlah penduduk tiap daereah.
Sumber : Sutaryo dan Winarna (2013).
f. APBD (LNAPBD)
Proses pengelolaan keuangan pemerintah, anggaran merupakan salah satu masalah penting. APBD merupakan tahap penganggaran sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun (Mardiasmo, 2005). APBD diukur dengan menggunakan logaritma natural (LN) dari total APBD.
Sumber: Mardiasmo, 2005
g. Letak Geografis Pemerintah Daerah (GEOGRAFIS).
Letak geografis yaitu letak suatu daerah dilihat dari kenyataan posisi suatu daerah pada bola bumi dibandingkan dengan daerah lain. Penelitian letak geografis dibedakan antara daerah yang berada di pulau jawa dengan daerah diluar pulau jawa. Variabel ini diukur dengan dummy. Indikator variabel ini adalah “1”
jika pemerintah daerah berada di pulau jawa dan “0” jika pemerintah daerah
berada di luar pulau jawa. Sutaryo dan Winarna (2013).
h. Tipe Pemerintah Daerah (TYPE_KABKO)
Tipe pemerintah daerah adalah jenis pemerintah daerah. Di Indonesia tipe pemerintah daerah terdiri dari pemerintah kota dan pemerintah kabupaten. Tipe pemerintah daerah diukur dengan menggunakan dummy. Variabel ini digunakan dalam penelitian Sutaryo dan Winarna (2013) dan Suhardjanto dan Yulianingtyas (2011). Indikator pengukuran variabel ini adalah “1” untuk pemerintah kota dan
“0” untuk pemerintah kabupaten.
36
Tabel 2
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Nama Definisi Operasional Pengukuran
Variabel Dependen Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (KPPD)
(KPPD) yaitu capaian atas urusan pemerintah daerah yang diukur dari masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan atau dampak (PP No. 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah)
Menggunakan indeks (skor) berdasarkan SK Kemendagri Nomor 120 - 2818 Tahun 2013 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Variabel Independen Masa Jabatan Kepala Daerah (MJ)
Defenisi masa jabatan kepala daerah yaitu tenggang waktu seorang Kepala Daerah memegang jabatan sebagai Kepala Daerah terhitung sejak pelantikan sampai dengan yang bersangkutan berhenti dari jabatan Kepala Daerah
Berdasarkan jumlah lama waktu kepala daerah menjabat sampai periode Penelitian Kapala Daerah Inkumben (IKBN)
Inkumben berarti pihak/orang yang sedang berkuasa (penguasa) atau sedang menjabat (pejabat) suatu posisi kekuasaan/jabatan (politik) tertentu. Semakin lama masa jabatan berhubungan dengan konservatisme dan penghindaran risiko (Ellis dan Child, 1973).
Variabel dummy yang diukur dengan angka 1 untuk pemerintah kota dan 0 untuk pemerintah kabupaten. Umur Kepala
Daerah (UMR)
Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun mati, dengan kata lain lama waktu hidup atau ada. Variabel umur kepala daerah di hitung sesuai umur kepala daerah menduduki jabatannya.
Umur kepala daerah diukur berdasarkan usia kapala daerah ditetapkan sampai masa penelitian. Tingkat Pendidikan Kepala Daerah (PDDK)
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Tingkat/level pendidikan terakhir kepala daerah sampai periode penelitian.
Indikator variabel ini
adalah “1” jika
kepala daerah mempunyai latar belakang pendidikan
S1, atau lebih dan “0”
jika kepala daerah tidak mempunyai latar kepala daerah dengan level pendidikan dibawah strata 1
Variabel Kontrol
Struktur Struktur kepempimpinan politik adalah komposisi Membandingkan 36
Kepemimpinan Politik (PLTK)
kepemimpinan DPRD. Berdasarkan aturan, kepemimpinan DPRD terdiri dari ketua dan wakil- wakil ketua. Struktur kepemimpinan politik diukur dengan membandingkan jumlah anggota DPRD yang berasal dari partai pimpinan DPRD dengan jumlah anggota DPRD. Varibel ini juga digunakan oleh Sutaryo dan Winarna (2013).
jumlah anggota DPRD yang berasal dari partai pimpinan DPRD dengan jumlah anggota DPRD.
Voters Voters (Keterlibatan pemilih) adalah keterlibatan sosial dan/atau politik dalam populasi sering dikatakan untuk meningkatkan kinerja sektor publik . Voters adalah prinsipal bagi perlemen (Lupia dan McCubbins, 2000; Andvig et al 2001). Legislatif (politisi) adalah agen dan publik (pemilih) adalah prinsipal (Fozzard et al, 2003; Moe, 1984). Hagen (2002) menyatakan bahwa hubungan keagenan antara voters-legislatif
menunjukkan bagaimana voters memilih politisi untuk membuat kebijakan publik bagi mereka dan mereka memberi dana
Jumlah pemilih tetap tiap daerah dibagi dengan jumlah populasi tiap daerah
Ukuran DPRD (SIZE_DPRD)
Ukuran DPRD adalah jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) tiap daerah
Jumlah anggota DPRD Kemandirian
(KMD)
Rasio kemandirian keuangan daerah (otonomi fiscal) menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengurangi ketergantungan bantuan pemerintah pusat, baik kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai pendapatan asli daerah (PAD) dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber lain.
Pendapatan Asli Daerah di bagi dengan APBD Populasi (LN_PPLS)
Populasi asalah jumlah penduduk (populasi) tiap daerah
Jumlah populasi di tiap daerah yang diukur dengan logaritma natural (LN) dari jumlah populasi APBD (LN_APBD)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
Anggaran pemerintah daerah yang diukur dengan logaritma natural (LN) dari total APBD Letak Geografis Pemerintah Daerah (GEO)
Letak geografis yaitu letak suatu daerah dilihat dari kenyataan posisi suatu daerah pada bola bumi dibandingkan dengan daerah lain. Penelitian letak geografis dibedakan antara daerah yang berada di pulau jawa dengan daerah diluar pulau jawa
Variabel ini diukur dengan dummy. Indikator variabel ini
adalah “1” jika
pemerintah daerah Tabel Lanjutan
38
berada di pulau jawa dan “0” jika
pemerintah daerah berada di luar pulau jawa
Tipe Pemerintah Daerah
(TYPE_KABKO)
Tipe pemerintah daerah adalah jenis pemerintah daerah. Di Indonesia tipe pemerintah daerah terdiri dari pemerintah kota dan pemerintah kabupaten
Variabel ini diukur dengan Indikator pengukuran variabel
ini adalah “1” untuk
pemerintah kota dan
“0” untuk pemerintah
kabupaten. Tabel Lanjutan