• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA, BERPIKIR, KONSEPTUAN DAN HIPOTESIS

4.3. Variabel Penelitian

4.3.1. Klasifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2005:32). Dalam penelitian yang mempergunakan Analisis Jalur dikelompokkan kedalam variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen adalah variabel yang bersifat sebagai prediktor bagi variabel yang lainnya dalam suatu model. Dalam diagram jalur variabel eksogen hanya memiliki satu tanda panah keluar dan tidak dapat diprediksi oleh variabel lainnya. Variabel endogen adalah variabel dependen atau variabel yang merupakan keluaran dari variabel lain dalam hubungan kausalitas. Dalam diagram jalur variabel endogen memiliki satu atau lebih tanda panah masuk yang berasal dari variabel lainnya, Hair et al., (1998:580).

32 Variabel yang diteliti dalam penelitian ini, sesuai dengan kerangka pemikiran pada Bab sebelumnya, adalah variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen, yakni ; Kepemimpinan Ketua Koperasi sedangkan variabel endogen adalah ; Disiplin Kerja Pegawai serta Kinerja Organisasi

Indikator yang dipergunakan untuk mengkonstruk variabel Kepemimpinan Ketua Koperasi (X1) terdiri dari; pernyataan responden tentang penerapan fungsi manajemen dan keteladanan Ketua Koperasi dalam mewujudkan disiplin serta komitmen terhadap pelayanan, pernyataan responden tentang transparansi Ketua Koperasi dalam mengelola keuangan Koperasi, pernyataan responden tentang kemampuan advokasi (sosialisasi) Ketua Koperasi dalam bidang keuangan (simpan pinjam) terhadap pihak lainnya, pernyataan responden tentang perhatian Ketua Koperasi terhadap kesejahteraan pegawai Koperasi.

Indikator yang dipergunakan untuk mengkonstruk variabel Disiplin Pegawai Koperasi (Y1) terdiri dari ; pernyataan responden tentang ketepatan jam kerja dari pegawai Koperasi, pernyataan responden tentang ketaatan pegawai dalam melaksanakan sistem dan prosedur, pernyataan responden tentang ketepatan pegawai dalam melaksanakan tugas dan bertanggung jawab, pernyataan responden tentang kepatuhan pegawai dalam berpakaian seragam.

Indikator yang dipergunakan untuk mengkonstruk variabel Kinerja Organisasi Koperasi (Y2) terdiri dari ; pernyataan responden tentang efektivitas program, pernyataan responden tentang efisiensi pelayanan, persepsi tentang ekonomis pelayanan dan pernyataan responden tentang ekuitas pelayanan. Hal ini mengacu pada pendapat.

4.3.2. Definisi Operasional Variabel

Dalam definisi operasional variabel ini dijelaskan tentang : Kepemimpinan dari Manajer Koperasi, Disiplin Pegawai Koperasi dan Kinerja Organisasi Koperasi. Fakta yang dianalisis adalah yang ada dalam periode pengamatan yakni tahun 2015, untuk masing-masing Koperasi yang terpilih sebagai sampel, uang berada di Kabupaten Tabanan.

33 Secara lebih rinci, definisi operasional variabel tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan dari Manajer Koperasi (X1) adalah suatu proses kegiatan dari Manajer Koperasi untuk mempengaruhi kegiatan pegawai dan kelompok orang lainnya untuk mencapai tujuan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dalam hal ini indikator kepemimpinan Manajer Koperasi diukur dengan pernyataan responden pegawai Koperasi dan Manajer Koperasi, atas : penerapan fungsi manajemen (X11), perilaku keteladanan (X12), komitmen Manajer Koperasi (X13), transparasi Manajer Koperasi dalam pengelolaan keuangan dan asset Koperasi (X14), kemampuan advokasi (koordinasi) Manajer Koperasi dengan Instansi terkait (X15), dan perhatian Manajer Koperasi atas kesejahteraan pegawai Koperasi (X16).

Penerapan fungsi manajemen adalah, konsistensi dari manajer Koperasi dalam melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan secara efektif. Perilaku keteladanan dari Manajer Koperasi adalah tindakan atau perbuatan Manajer Koperasi yang sesuai dengan peraturan dalam menjalankan usaha Koperasi.

Komitmen Manajer Koperasi adalah sikap dari Manajer Koperasi dalam melaksanakan fungsi manajemen secara bertanggung jawab dan konsisten. Transparasi Manajer Koperasi dalam mengelola keuangan dan asset koperasi adalah mencatat dan membukukan semua transaksi keuangan dan asset Koperasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK). Hal ini ditunjukkan oleh keterbukaan sikap dan perilaku Manajer Koperasi dalam pengelolaan dana (uang) operasional maupun penggunaan peralatan dan fasilitas lain yang ada di masing-masing Koperasi. Kemampuan advokasi atau koordinasi dan sosialisasi adalah kemampuan dari Manajer Koperasi untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan melakukan sosialisasi seluruh program Koperasi kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing Koperasi. Perhatian Manajer Koperasi terhadap kesejahteraan pegawai adalah Kepekaan dan usaha sungguh-sungguh dari Manajer Koperasi

34 untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai Koperasi baik berupa pemberian insentif maupun kesempatan mengembangkan karier bagi pegawai Koperasi.

2. Disiplin pegawai Koperasi (Y1) adalah sikap mental yang dicerminkan oleh perbuatan atau tingkah laku pegawai, berupa ketaatan terhadap peraturan, etika, norma dan kaidah yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai Koperasi. Dalam hal ini indikator disiplin pegawai Koperasi diukur dengan pernyataan responden pegawai Koperasi dan Manajer Koperasi, atas : ketepatan waktu kerja pegawai koperasi (Y11), ketaatan pegawai koperasi terhadap sistem dan prosedur kerja (Y12), ketaatan pegawai koperasi dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab (Y13), ketepatan pegawai Koperasi dalam memberikan pelayanan kepada anggota (Y14), serta kepatuhan pegawai koperasi untuk menggunakan pakaian seragam dalam melaksanakan program (Y15)

Ketepatan waktu kerja pegawai adalah perilaku pegawai koperasi dalam mentaati jam (waktu) kerja, baik bekerja di lapangan maupun di kantor, yang dinilai dari persentase pegawai yang mentaati aturan kerja. Ketaatan terhadap sistem dan prosedur kerja adalah ketaatan pegawai koperasi dalam melaksanakan sistem dan prosedur dalam melaksanakan program koperasi. Ketaatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab adalah kesesuaian antara hasil kerja dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada masing-masing pegawai koperasi sesuai dengan diskripsi jabatannya. Ketepatan pegawai Koperasi dalam memberikan pelayanan kepada anggota adalah perilaku pegawai yang tepat waktu dalam memberikan pinjaman dan penagihan kredit. Kepatuhan pegawai dalam mempergunakan pakaian seragam (Y14) adalah kepatuhan pegawai untuk mempergunakan pakaian seragam dalam melaksanakan program dan memberikan pelayanan nasabah.

3. Kinerja organisasi koperasi (Y2) adalah hasil kerja yang dicapai oleh koperasi yang dapat menjamin tercapainya tugas pokok koperasi. Dalam hal ini indikator kinerja organisasi koperasi diukur dengan pernyataan responden

35 terhadap Pelayanan Anggota Koperasi (Y21), Efisiensi Operasional dalam memberikan pinjaman (Y22), Efisiensi operasional dalam menerima tabungan, (Y23), Pengembangan pegawai koperasi (Y24) dan aspek keuntungan koperasi (Y25) .

Pelayanan Anggota Koperasi adalah pelayanan yang diberikan oleh pegawai koperasi kepada anggota koperasi yang berkaitan dengan kemudahan dan ketepatan dalam memberikan pinjaman ataupun menerima simpanan. Efisiensi Operasional dalam memberikan pinjaman adalah penentuan suku bunga pinjaman yang sesuai dengan suku bunga pinjaman pada pasar uang. Efisiensi operasional dalam menerima tabungan adalah penentuan suku bunga tabungan yang sesuai dengan suku bunga pinjaman pada pasar uang. Pengembangan pegawai koperasi adalah kegiatan koperasi untuk melakukan pelatihan atau sertifikasi kepada pegawai koperaasi. Aspek keuntungan koperasi adalah prosentase sisa hasil usaha yang diperoleh oleh koperasi dalam setiap bulan.

Dokumen terkait