• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum

3. Aspek Demografi/Penduduk Perum Perumnas Jati

4. Data Persampahanberupa : a) JumlahTimbulanSampah b) JumlahKontainer

c) Jumlah Tong Sampah

d) Jumlah armada pengangkutan e) SistemPengangkutan

f) Pembiayaan/Retribusi

5. Peta – peta yang terkaitdenganpenelitian C. MetodePengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu

1. Observasi, berfungsi untuk pencarian data dengan mengidentifikasi data melalui pengukuranserta pengambilan data secara langsung kelapangan.

Kegiatan observasi dilakukan secara sistematis untuk menjajaki masalah dalam penelitian sertabersifat eksplorasi. Observasi dilakukan berupa pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap kondisi fisik persampahan dan guna lahan di Perum perumnas jatiKecamatan Ternate Selatan, dengan melakukan sketsa dan pemetaan tematik lokasi.

1. Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Pengumpulan data-data sekunder atau dokumentasi

60 dengan mengambil data-data yang sifatnya dokumen, literature pada Masyarakat setempat dengan alat bantu pengumpulan data berupa daftar peryataan (Kuisioner)

2. TelahPustaka (Library Research) adalah cara pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan kajian laporan, jurnal PWK, bahan seminar dan literaturlainya yang terkait dengan bahanpenelitian.

D. Populasidan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit dalam individu yang berada dalam wilayah cakupan yang akan diteliti dan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

a. Masyarakat; yang dimaksud adalah jumlah keseluruhan populasi 3.777 jiwa yang bermukim di Perum Perumnas Jati Ternate Selatan.

b. Pemerintah ;yang dimaksud adalah pegawai kelurahan yang ada di Perum Perumnas Jati serta pegawai pemerintahan dari Dinas PekerjaanUmum Bidang Kebersihan.

c. Swasta; yang di maksud adalah jumlah keseluruhan masyarakat yang bekerja sebagai wiraswa stabaik yang menarik tenaga kerja atau usaha sendiri.

2. Sampel,

Menurut Sugiarto (2001: 73) teknik sampel acak sederhana yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode pengambilan sampel

61 acak terstratifikasi yaitu metode pemilihan sampel dengan membagi populasi kedalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut cluster, dan kemudian sampel diambil secara acak dari setiap cluster/kelompok tersebut, cluster terdiri dari tiga yakni masyarakat, pemerintah dan swasta.

Secara umum, jumlah ukuran sampel yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Torayomane (Sevila dalam umar husain, 2003:10

d = 0,05 0,10 Dimana :

n = Ukuran sampel N = ukuran populasi

d = nilai kritis yang diinginkan, yaitu sebesar 10%

Sampel penduduk meliputi setiap kelurahan yang terdapat di Perum Perumnas Jati berdasarkan dari data masyarakat yang membuang sampah yang menetap di Perum Perumnas Jati sehingga ( N) = 130.126 jiwa. Jika nilai kritis atau batas ketelian yang diinginkan sebesar 10%

maka jumlah responden dapat dihitung sebagai berikut:

Sesuai dengan Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka metodeanalisis yang di gunakan adalah

1. Untukmen jawab rumusan masalah yang pertama, yaitu system dan pola pengangkutan persampahan dari hasil data dan menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari dinas pekerjaan Umum Bidang Persampahan, metode ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana persampahan di lokasi persampahan di lokasi penelitian.

Berdasarkan hasil analisis ini maka dapat mengevaluasi system polapengangkutan sampah seperti ketersediaan sarana dan prasarana yang ada indicator penilaian dapat diuraikan sebagai berikut;

Tabel 3 Indikatorpenilaian

No Indikator Nilai

1 Baik 3

2 Kurang baik 2

3 Tidak baik 1

Adapun kategori untuk persentase penilaian diatas adalah sebagai berikut:

a. Pewadahan,

1) Baik, apa bila tersedianya wadah sesuai dengan standar pelayanan Minimal berupa container dan tong

63 sampah pada tiap-tiap kelurahan yang untuk menampung seluruh timbulan sampah.

2) KurangBaik, apabila pewadahan hanya mampu menampung sebagian jumlah timbulan sampah dan sebagian nya lagi dibiarkan berserakkan.

3) Tidak Baik, apa bila tidak memiliki wadah berupa container dan tong sampah untuk menampung jumlah timbulan sampah sehingga sampah berserakkan dimana-mana

b. Pengumpulan

1) Baik apa bila jarak terdekat dari pemukiman padat pendudukyakni 1 – 2 meter

2) Kurang Baik, apa bila jarak dari pemukiman padat pendudukyakni 3 – 4 meter

3) Tidak Baik, apabila jarak dari pemukiman padat penduduk yakni 5 meter keatas.

c. Pengangkutan

1) Baik, apabila tersedianya sarana pengangkutan sesuai dengan standar pelayanan Minimal berupa sepada motor roda tiga gandeng sampah, gerobak dorong, mobil dump truck, mobil pick up, mobil arm roll sertaritasi 2 kali sehari.

64 2) Kurang Baik, apabila jumlah sarana pengangkutan yang beroperasi hanya sebagian yang berfungsi dengan baik sehingga hanya mampu menampung sebagian jumlah timbulan sampah dan sebagiannya lagi dibiarkan berserakkan serta untukritasi 1 hari sekali.

3) Tidak Baik, apabila sarana pengangkutan tidak beroperasi sama sekali baik dari jenis sarana maupun ritasi pengangkutan sehingga menimbulkan banyak tumpuk kan sampah.

d. Pembiayaan

1) Baik, apabila kontribusi pembayaran sampah dilakukan per bulan secara rutin.

2) Kurang Baik, apa bila pembayaran kontribusidibayar per hari atau pun per bulan dan tidak rutin .

3) TidakBaik, apabila tidak membayar kontribusi persampahan sedangkan pengangkutan rutin dilakukan pada sekitar pemukiman penduduk.

e. Peran serta masyarakat

1) Baik, apabila melakukan berbagai kegiatan pengelolaan sampah misalnya gotong royong, kerja bakti.

65 2) Kurang baik, apabila hanya membersihkan lahan

sendiri

3) Tidak baik, apa bila tidak melakukan apa-apa.

f. Regulasi

1) Baik, apa bila tahu banyak (lebihdari 3)

2) Kurang baik, apa bila tahu sedikit (kurangdari 3) 3) Tida kbaik, apabila tidak tahu tentang perda masalah

persampahan yang ada di Kota Perum perumnas jati 1. Untuk menjawab rumusan masala hkedua, yaitu Analisis

Deskriptif dengan menggunakan pendekatanKualitatif, analisis deskriptif adalah analisis dengan menggambarkan atau menguraikan secara jelas kondisi yang terjadi dilokasi penelitian berdasarkan ketentuan-ketentuan teknik pengelolaan sampah yang ada dan dari hasil analisis tingkat pencapaian menjadi polapenanganan pengelolaan sampah di Kelurahan Perum Perumnas Jati. Sehingga merekomendasikan pola permodelan pengelolaan sampah 3R di tinjau dari aspek pengelolaan persampahan berupa pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, dan aspek peranserta masyarakat, untuk lebih dalam menginterpretasikan digunakan instrument berupa peta-peta, seperti petalokasi penelitian, peta sistem persampahan.

66

67 BAB IV

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Profil Wilayah Kota Ternate

Wilayah merupakan salah satu wilayah kecamatan dari 7 Kecamatan yang ada di Kota Tenate dengan posisi memanjang dari Utara ke Selatan dan Luas wilahah 16,98 Km2 atau 10,48%. Wilayah ini terdiri dari dataran tinggi yang umumnya masih merupakan tanah kosong dan dataran rendah yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pemukiman penduduk dengan posisi kemiringan pada tingkat sedang.

Seperti halnya Kecamatan lain yang ada di Kota Ternate pada umumnya iklim di juga merupakan daerah tropis sehingga iklim di Kecamatan ini dipengaruhi oleh iklim wilayah yang mengenal dua musim yaitu musim Utara – Barat dan musim Timur – Selatan yang diselingi dua kali pancaroba. adapun batas wilayah sebagai berikut:

Bagian Utara : Kecamatan Ternate Tengah Bagian Selatan : Kecamatan Pulau Ternate Bagian Timur : Laut Halmahera

Bagian Barat : Hutan Lindung

68

69 Dengan ibukota Kalumata merupakan salah satu dari 7 Kecamatan yang berada di Kota Ternate dan memiliki 17 Kelurahan, dengan luas wilayah 16,98 Km2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

Tabel 3. Jumlah Penduduk, Luas, dan Jarak dari Ibukota Kecamatan Tahun 2015 NO KELURAHAN STATUS

(D/K)

JARAK DARI IBUKOTA KAB.(KM)

LUAS WILAYAH

(KM2)

JUMLAH

PENDUDUK

1. Sasa Kelurahan 5.6 3,04 3.671

2. Gambesi Kelurahan 4.5 1,56 2.731

3. Fitu Kelurahan 3.7 1,68 2.892

4. Kalumata Kelurahan 0.8 1,17 8.456

5. Kayu Merah Kelurahan 0,7 1,79 5.096

6. Bastiong Talangame

Kelurahan 1,8 0,91 5.103

7. Ubo-Ubo Kelurahan 1.8 0,65 3.041

8. Mangga Dua Kelurahan 2,5 0,76 3.683

9 Jati Kelurahan 1,8 0,38 4.647

10 Toboko Kelurahan 3,3 0,70 2.183

11 Tanah Tinggi Kelurahan 3,8 0,13 3.511

12 Ngade Kelurahan 2.1 0,20 1.277

13 Bastiong Karance Kelurahan 1,3 1,20 4.839

14 Tabona Kelurahan 1 0,60 3.241

15 Perumnas Jati Kelurahan 1,5 1,70 3.777

16 Mangga Dua Utara

Kelurahan 2,4 0,30 4.571

17 Tanah Tinggi Barat

Kelurahan 3,1 0,21 2.069

JUMLAH 16,98 66.325

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Ternate 2015

70 a. Keadaan Iklim

Iklim Kota Ternate dan sekitarnya termasuk adalah tropis, Nilai rataan kelembaban tertinggi terjadi pada bulan–bulan yang curah hujannya tinggi, meskipun variasi tiap bulannya tidak tinggi.

Kelembaban tertinggi pada Januari dan April yaitu sebesar 86 % dan terendah pada bulan Agustus yaitu 78 %.

b. Topografi

Dari segi topografi Kecamatan Ternate Selatan secara umum keadaan topografinya bergunung-gunung dan berbukit-bukit berada pada kemiringan rendah terletak linear memanjang mengikuti beberapa pesisir pantai pada posisi 0-2 derajat seluas 54,96 km2 atau 22 %.

2. Pofil KelurahanPerum Perumnas Jati 1. Kondisi Geografis

Perum Perumnas Jati Merupakan wilayah yang ada di Perum Perumnas Jati dengan posisi memanjang dari utara keJati dan luas wilayah 1,70 10,01 km 2 . wilayah ini terletak antara 0 o 46' - 0 o 48' lintang utara, 127 o 19' - 127 o 23' bujur timur dan secara Admistrasi Perum Perumnas Jati terletak pada

sebelah utara dengan Kelurahan Tanah Tinggi, sebelahJati dengan Kelurahan Kalumata, sebelah timur dengan Kelurahan Mangga Dua sebelah barat dengan Hutan lindung.

71

72 2. Penggunaan Lahan

Perum Perumnas Jatiyang dengan luas wilayah 1.883,33 Km2 memiliki jenis penggunaan lahan yang bervariasi yaitu permukiman dan perkarangan, , hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan biasa, hutan wisata, perkebunan dan lain-lain. lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 4. Penggunaan Lahan Perum Perumnas Jati Tahun 2015

No. Jenis Penggunaan

Lahan Luas (Km2) %

1 2 3 4 5 6 7 8

Permukiman dan perkarangan Ladang

Hutan Lindung

Hutan Produksi terbatas Hutan Biasa

Hutan Wisata Perkebunan Lain-lain (*)

13, 44 36,55 30,66 8,87 7,88 2,00 2,50 20,39

7,13`

19,41 16,28 4,71 0,42 0,11 1,33 32,07

122.29 81.46

Sumber : Bapeda kota ternate Tahun 2015

3. Aspek Demografi/ Penduduk Perum Perumnas Jati Hingga akhir tahun 2012jumlah penduduk di Perum Perumnas Perumnas menunjukkan kenaikan angka yang cukup signifikan. Hasil catatan registrasi pada Biro Pusat Statistik menunjukkan Perum Perumnas Jatisaat ini dihuni penduduk kurang lebih 3.777 jiwa. Pada tahun 2009 jumlah penduduk mencapai 1,862 jiwa, sehingga penduduk pada tahun 2010 bertambah sebesar 1,915 persen. Angka tersebut memberikan

73 indikator pesatnya kegiatan pembangunan yang perlu disiapkan dimasa yang akan datang.

Dokumen terkait