BAB III METODE PENELITIAN
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini didapat dari hasil sisntesis kajian pustaka yang dirujuk dari teori teori terkait kota kompak serta penelitian penelitian terdahulu, pada penelitian kali ini peneliti menggunakan definisi operasional kuantitatif yang merupakan definisi baku dari teori dan penelitian kota kompak.
TABEL 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Sasaran 1
Menentukan faktor faktor pengukuran urban compactness Kota Bekasi
Kepadatan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk (jiwa) dibagi dengan luas wilayah pada setiap kecamatan di Kota Bekasi Kepadatan Lahan
Terbangun
Jumlah penduduk (jiwa) dibagi dengan luas lahan terbangun (ha) pada setiap kecamatan di Kota Bekasi
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Kepadatan Permukiman Jumlah penduduk (jiwa) dibagi dengan luas lahan yang diperuntukan untuk permukiman (ha) di kecamatn di Kota Bekasi
Fungsi Campuran Presentase Perubahan Kepadatan Terbangun
Luas Lahan Terbangun (ha) dalam kurun waktu 5 tahun di jumlah dan dibagi llima dikali 100%
Presentase luas Konsentrasi Permukiman
Luas lahan yang diperuntukan sebagai permukiman(ha) dibagi dengan total luas wlayah (ha) per kecamatan di Kota bekasi dikalikan 100% Presentase Konsentrasi Luas Lahan Terbangun Luas lahan terbangun(ha) dibagi dengan total luas wlayah (ha) per kecamatan di Kota bekasi dikalikan 100% Ketersediaan Fasilitas Pemenuhan kebutuhan fasilitas. Membandingan ketersediaan fasilitas
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional dengan standar pelayanan minimal sesuai dengan SNI 03-1773-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di Perkotaan, lalu dikalikan 100% Intensifikasi Presentase Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk tahun 2015 dikurangi dengan jumlah penduduk tahun 2011, dibagi dengan jumlah penduduk tahun 2011 dikali 100% Presentase Pertumbuhan Permukiman Baru Kepadatan permukiman tahun 2015 (jiwa/ha) dikurangi dengan kepadatan permukiman tahun 2011 (jiwa/ha), lalu dibagi dengan kepadatan permukiman tahun 2011 (jiwa/ha) dan dikalikan 100% Urban Compactness Indeks Urban Compactness
Kombinasi dari indeks densifikasi dan indeks mixed use yang
dijumlahkan lalu dibagi 2. Indeks densifikasi merupakan nilai standarisasi dari
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional kepadatan penduduk (jiwa/ha), kepadatan lahan terbangun (jiwa/ha), dan kepadatan permukiman (jiwa/ha) yang dijumlahkan, lalu dibagi 3. Sedangkan, indkes mixed use adalah nilai standarisasi hasil pembagian luas penggunaan lahan terbangun (ha) yang dikurangi dengan luas penggunaan lahan permukiman (ha). Standarisasi dilakukan dengan membangi nilai indeks yang dikurangi nilai rata ratanya, dengan nilai deviasi standar.
Sasaran 2
Mengukur tingkat urban compactness berdasarkan faktor faktor nya di Kota Bekasi
Kepadatan Nilai tingkat kepadatan penduduk Penghitungan nilai tingkat kepadatan penduduk setiap kecamatan dengan menggunakan analisa
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Nilai Kepadatan
Lahan Terbangun
Penghitungan nilai tingka kepadatan lahan terbangun per
kecamatan dengan menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Nilai Kepadatan
Permukiman
Penghitungan nilai kepadatan permukiman per kecamatan dengan menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Fungsi Campuran Nilai Perubahan
Kepadatan Terbangun Penghitungan perubahan kepadatan terbangun per kecamatan dengan
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Nilai Tingkat Luas
Konsentrasi Permukiman
Penghitungan nilai tingkat luas konsentrasi permukiman per kecamatan dengan menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Nilai Presentase
Konsentrasi Luas Lahan Terbangun
Penghitungan nilai tingkat luas konsentrasi luas lahan terbangun per kecamatan dengan menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
Indikator Penelitian
Variabel Penelitian
Definisi Operasional mengkelas kan variabel dengan interval. Nilai Ketersediaan Fasilitas Penghitungan nilai ketersediaan fasilitas per kecamatan kecamatan dengan menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Intensifikasi Nilai Petumbuhan
Kepadatan Penduduk Penghtitungan pertumbuhan kepadatan penduduk per kecamatan kecamatan dengan menggunakan analisa sturges. Untuk mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Nilai Pertumbuhan
Permukiman Baru
Penghitungan nilai pertumbuhan
permukiman baru per kecamatan kecamatan
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional dengan menggunakan analisa sturges. Untuk mengkelas kan variabel dengan interval. menggunakan analisa sturges. Untuk
mengkelas kan variabel dengan interval. Sasaran 3
Memetakan pola spasial urban compactness di Kota Bekasi berdasarkan tingkatan faktor faktor urban compactness Kepadatan Pola tingkatan
Kepadatan Penduduk
Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai kepadatan penduduk setiap kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan Pola tingkatan
Kepadatan Lahan Terbangun
Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai kepadatan lahan terbangun per kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Pola tingkatan Kepadatan Permukiman Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai kepadatan permukiman per kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan Fungsi Campuran Pola tingkatan
Perubahan Kepadatan Terbangun
Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai perubahan kepadatan terbangun per kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan Pola Tingkatan
Konsentrasi Permukiman
Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai tingkat luas konsentrasi permukiman per kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan Pola Tingkatan
Luasan Lahan Terbangun
Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai luasan lahan terbangun per kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Pola Tingkatan Ketersediaan Fasilitas Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai ketersediaan fasilitas per kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan Intensifikasi Pola Tingkatan
Presentase Pertumbuhan Kepadatan Penduduk Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai pertumbuhan kepadatan penduduk sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan Pola Tingkatan Presentase Pertumbuhan Permukiman Baru Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai pertumbuhan
permukiman baru per kecamatan sesuai dengan kelas kelas variabel per kecamatan
Urban Compactness Pola Tingkatan Indeks Urban Compactness Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Pola spasial nilai tingkat indeks urban compactness per kecamatan sesuai dengan overlay variabel
Indikator Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Sasaran 4
Menganalisis strategi penerapan kota kompak di Bekasi berdasarkan pola spasial Urban Compactness Pola Spasial Urban Compactness Pola Spasial Urban Compactness Kota Bekasi.
Pola spasial Urban Compactness Kota Bekasi yang telah terdefiniskan menjadi kelompok kelompok kecamatan sesuai dengan urutan spasial kekompakannya, yang kemudian dirumuskan menjadi sebuah strategi berdasarkan urutuan kelompok kecamatan pola spasialnya.
Sumber: Sintesis Kajian Pustaka