• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

B. Tabel Distribusi Jawaban Responden

2. Variabel Terikat (Efektivitas Fungsi Pemerintah Desa)

a. Fungsi Pemerintahan

Tabel 43. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelibatan BPD dan Masyarakat Dalam Membuat Peraturan Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Selalu 5 26 65 Sering 4 10 25 Kadang-kadang 3 3 7,5 Jarang sekali 2 1 2,5 Tidak pernah 1 0 0 Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang (65%), menyatakan selalu melibatkan BPD dan masyarakat dalam membuat peraturan desa. Sementara 10 orang responden (24%) menyatakan sering. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah desa sudah menjalankan fungsi legislasi dengan baik dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat dan BPD selaku mitra dalam menjalankan pemerintahan di desa.

Tabel 44. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mengambil Kebijakan Tepat Waktu

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Selalu 5 20 50 Sering 4 17 42,5 Kadang-kadang 3 3 7,5 Jarang sekali 2 0 0 Tidak pernah 1 0 0 Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 20 orang (50%) menyatakan bahwa pemerintah desa selama ini selalu mengambil kebijakan tepat waktu. Sementara 17 orang responden (42,5%) menyatakan pemerintah desa sering mengambil kebijakan tepat waktu. Ini

menunjukkan daya tanggap pemerintah desa terhadap persoalan yang muncul di desa cukup baik. Pemerintah desa segera mengambil kebijakan untuk mengatasi persoalan yang muncul, dan tidak membiarkan persoalan berlarut-larut.

Tabel 45. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Peraturan Desa Dilaksanakan Dengan Baik

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Selalu 5 24 60 Sering 4 14 35 Kadang-kadang 3 1 2,5 Jarang sekali 2 1 2,5 Tidak pernah 1 0 0 Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 24 orang (60%) menyatakan Peraturan Desa yang dikeluarkan selama ini selalu dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara 14 orang responden (35%) menyatakan Peraturan Desa yang dibuat selama ini sering dapat dilaksanakan dengan baik. Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah desa selama ini sudah mampu mebuat peraturan yang applicable, sehingga dapat diterapkan dengan baik. Ini menunjukkan pemerintah desa sudah mampu mengkonversi apa yang hendak dicapai ke dalam bentuk peraturan yang realistis sehingga dapat diterapkan dengan baik.

Tabel 46. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelibatan BPD dan Masyarakat Dalam Menyusun APBDesa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Selalu 5 27 67,5 Sering 4 6 15 Kadang-kadang 3 6 15 Jarang sekali 2 1 2,5 Tidak pernah 1 0 0 Jumlah 40 100,00

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 27 orang responden (67,5%) menyatakan bahwa BPD dan masyarakat selalu dilibatkan dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Sementara 6 orang responden (15%) menyatakan sering dan 6 orang responden lainnya menyatakan kadang-kadang.

Menurut hasil wawancara dengan Kepala Desa Delitua, Bapak Adi Dharma Barus, SH, beliau menyatakan bahwa APBDesa selama ini dibahas pada saat musyawarah desa bersama masyarakat. Menjelang tahun anggaran yang segera berakhir, pemerintah desa melaksanakan musyawarah membahas rencana kegiatan pada tahun anggaran berikutnya. Hasil musyawarah ini digunakan sebagai dasar untuk mengisi formulir anggaran yang akan diajukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten.

Tabel 47. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyusunan APBDesa Tepat Waktu

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Selalu 5 22 55 Sering 4 11 27,5 Kadang-kadang 3 6 15 Jarang sekali 2 1 2,5 Tidak pernah 1 0 0 Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebnayak 22 orang (55%) menyatakan bahwa APBDesa selama ini selalu disusun tepat waktu. Sementara 11 orang responden (27,5%) menyatakan sering dan 6 orang responden (15%) menyatakan kadang-kadang.

Berdasarkan penjelasan dari Kepala Desa Batu Penjemuran, Bapak Mhd. Jasa, beliau mengatakan, “..keterlambatan penyusunan APBDes ini kadang-

kadang justru disebabkan oleh Pemerintah Kabupaten. Karena blanko formulir APBDes yang akan diajukan itu kan berasal dari Kabupaten. Nah, kadang mereka lambat ngasihkan formulir itu kepada Pemerintah Desa.”

Tabel 48. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Realisasi APBDesa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 8 20

Baik 4 30 75

Kurang baik 3 2 5

Tidak baik 2 0 0

Sangat tidak baik 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 30 orang (75%) menyatakan APBDesa yang direncanakan selama ini terealisasi dengan baik. Sementara 8 orang responden (20%) menyatakan APBDesa terealisasi dengan sangat baik. Ini karena umumnya pendapatan desa sebagian besar berasal dari bantuan dari Pemerintah Kabupaten dan hanya sedikit sekali yang berasal dari sumber-sumber lain.

Tabel 49. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Administrasi Kepada Masyarakat

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 11 27,5

Baik 4 29 72,5

Kurang baik 3 0 0

Tidak baik 2 0 0

Sangat tidak baik 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menganggap pelayanan administrasi yang diberikan kepada masyarakat seperti pengurusan KTP dan Kartu Keluarga sudah dilaksanakan dengan baik. Ini dapat dilihat dari

jawaban responden yaitu sebanyak 29 orang (72,5%) yang menyatakan baik dan 11 orang responden menyatakan pelayanan administrasi sudah sangat baik.

Tabel 50. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sosialisasi Standar Pelayanan Administrasi Kepada Masyarakat

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat efektif 5 3 7,5

Efektif 4 26 65

Kurang efektif 3 8 20

Tidak efektif 2 3 7,5

Sangat tidak efektif 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sosialisasi mengenai standar pelayanan administrasi seperti pengurusan KTP dan Kartu Tanda Penduduk sudah efektif. Ini dapat dilihat dari mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang (65%) yang menyatakan sosialisasi sudah dilakukan dengan efektif. Namun, 8 orang responden (20%) menyatakan sosialisasi kurang efektif.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan adanya standar (misalnya mengenai waktu dan biaya) maupun mekanisme pengurusan KTP dan Kartu Keluarga yang ditempelkan/dipajang pada kantor Kepala Desa. Sosialisasi hanya dilakukan secara lisan saat masyarakat mengurus KTP atau Kartu Keluarga, sehingga sosialisasi kurang efektif.

Tabel 51. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kewajaran Biaya dan Waktu Pelayanan Administrasi

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat wajar 5 7 17,5

Wajar 4 33 82,5

Kurang wajar 3 0 0

Tidak wajar 2 0 0

Sangat tidak wajar 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menganggap waktu dan biaya yang dikenakan terhadap pengurusan KTP dan administrasi lainnya wajar. Ini dapat dilihat dari jawaban mayoritas responden yaitu sebanyak 33 orang (82,5%) yang menyatakan waktu dan biaya yang dikenakan wajar. Sementara 7 orang responden lainnya (17,5%) menyatakan biaya yang dikenakan sangat wajar.

Meskipun ada sosialisasi dari Dinas Kependudukan bahwa pengurusan KTP tidak dikenakan biaya, namun masyarakat masih harus dikenakan biaya ketika mengurus KTP. Selain itu, waktu penyelesaian KTP juga terkadang sangat lama. Biaya dan waktu yang lama ini disebabkan jarak antara desa dengan Dinas Kependudukan sangat jauh sehingga pengurusan KTP memerlukan biaya/ongkos perjalanan.

b. Fungsi Pembangunan

Tabel 52. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyusunan RPJM Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 5 12,5

Baik 4 27 67,5

Kurang baik 3 6 15

Tidak baik 2 2 5

Sangat tidak baik 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah untuk 5 tahun mendatang sudah dilakukan dengan baik. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 27 orang (67,5%) yang menyatakan RPJM untuk 5 tahun mendatang sudah disusun dengan baik.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Adi Dharma Barus, SH (Kepala Desa Delitua), beliau mengatakan:

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah desa sudah ada diberikan dari Pemerintah Kabupaten. Desa hanya tinggal melaksanakannya. Tapi RPJM itu disusun dari usul masyarakat juga. Mekanismenya begini, usulan mengenai Rencana Pembangunan itu dibahas dalam musyawarah desa, kemudian diajukan kepada Pemerintah Kabupaten. Kemudian Pemerintah Kabupaten menyusun RPJM untuk 5 tahun mendatang berdasarkan usulan dari masyarakat tadi. Pemerintah desa tinggal melaksanakan RPJM yang sudah disusun Pemerintah Kebupaten tersebut..”

Tabel 53. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelibatan Masyarakat Dalam Penyusunan RPJM Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Selalu dilibatkan 5 14 35

Dilibatkan 4 14 35

Kadang-kadang 3 6 15

Jarang dilibatkan 2 4 10

Tidak pernah dilibatkan 1 2 5

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat dilibatkan dalam penyusunan RPJM. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 14 orang (35%) yang menyatakan masyarakat selalu dilibatkan dalam menyusun RPJM dan sebanyak 14 orang (35%) yang menyatakan masyarakat dilibatkan.

Tabel 54. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian RPJM Desa Dengan Aspirasi Warga

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat sesuai 5 5 12,5

Sesuai 4 29 72,5

Kurang sesuai 3 4 10

Tidak sesuai 2 2 5

Sangat tidak sesuai 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa RPJM yang sudah disusun sekarang ini sudah sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan warga. Ini dapat dilihat

dari mayoritas jawaban responden yaitu sebanyak 29 orang (72,5%) yang menyatakan RPJM sudah sesuai. Sementara 5 orang responden (12,5%) menyatakan sangat sesuai 4 orang (10%) menyatakan kurang sesuai dan 2 orang responden (5%) menyatakan RPJM tidak sesuai aspirasi masyarakat.

Berdasarkan penjelasan Kepala Desa Deli Tua pada tabel 51, dimana usulan mengenai Rencana Pembanguan yang dibahas dalam musyawarah desa kemudian dijadikan dasar untuk menyusun RPJM dapat ditarik kesimpulan bahwa RPJM yang disusun tersebut memang sesuai dengan aspirasi masyarakat karena berasal dari usulan masyarakat pada musyawarah desa.

Tabel 55. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sarana dan Prasarana di Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat memadai 5 6 15

Memadai 4 24 60

Kurang memadai 3 9 22,5

Tidak memadai 2 1 2,5

Sangat tidak memadai 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan sarana dan prasarana (tempat ibadah jalan dan jembatan) di desa sudah memadai. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 24 orang (60%) yang menyatakan memadai dan 6 orang responden (15%) menyatakan sangat memadai. Sementara 9 orang responden (22,5%) menyatakan kurang memadai dan 1 orang responden (2,5%) menyatakan tidak memadai.

Tabel 56. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelaksanaan RPJM

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 4 10

Baik 4 30 75

Kurang baik 3 5 12,5

Tidak baik 2 0 0

Sangat tidak baik 1 1 2,5

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang telah disusun telah dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah desa. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 30 orang (75%) yang menyatakan RPJM telah dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah desa. Namun tidak dapat dipungkiri, pelaksanaan pembangunan di desa masih banyak menemui hambatan. Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Delitua, Bapak Adi Dharma Barus, SH, bahwa kendala yang paling sering dihadapi Pemerintah Desa adalah keterbatasan dana. Ini dikarenakan sumber pendapatan desa umumnya hanya bergantung pada alokasi dana yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Tabel 57. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Manfaat Pembangunan di Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat bermanfaat 5 17 42,5

Bermanfaat 4 22 55

Kurang bermanfaat 3 1 2,5

Tidak bermanfaat 2 0 0

Sangat tidak bermanfaat 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan pembangunan yang dilaksanakan selama ini bermanfaat bagi masyarakat. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 22 orang (55%) yang menyatakan

pembangunan bermanfaat, sedangkan 17 orang responden (42,5%) menyatakan pembangunan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Pembangunan yang paling vital bagi masyarakat antara lain sarana irigasi bagi persawahan, jalan desa dan tempat-tempat ibadah. Sementara jalan utama yang melewati Kecamatan Namorambe merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 58. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Besaran Iuran Kas Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat sesuai 5 2 5

Sesuai 4 34 85

Kurang sesuai 3 2 5

Tidak sesuai 2 1 2,5

Sangat tidak sesuai 1 1 2,5

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menganggap besaran iuran kas yang dibebankan kepada masyarakat sudah sesuai. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 34 orang (85%) yang mengatakan besaran iuran kas sudah sesuai. Iuran yang dikenakan terhadap masyarakat diharapkan tidak memberatkan masyarakat. Ini mengingat mayoritas masyarakat desa merupakan kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Tabel 59. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengelolaan Kas Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 4 10

Baik 4 34 85

Kurang baik 3 1 2,5

Tidak baik 2 0 0

Sangat tidak baik 1 1 2,5

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kas desa seperti pengutipan dan pembukuan sudah dilaksanakan dengan baik. Ini dapat

dilihat dari mayoritas jawaban responden yaitu sebanyak 34 orang (85%) yang menyatakan pengelolaan kas desa baik. Sementara 4 orang responden (10%) menyatakan pengelolaan kas desa sudah dilakukan dengan sangat baik oleh pemerintah desa. Berdasarkan hasil observasi, misalnya di Desa Jati Kesuma, pihak pemerintah desa sudah membagikan kartu iuran bulanan. Ini bertujuan agar tidak ada kesalahan pengutipan.

Tabel 60. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Kas Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat sesuai 5 3 7,5

Sesuai 4 31 77,5

Kurang sesuai 3 5 12,5

Tidak sesuai 2 1 2,5

Sangat tidak sesuai 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan penggunaan kas desa sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 31 orang (77,5%) yang menyatakan penggunaan kas desa sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan dari Kepala Desa Jati Kesuma, Bapak Panggung Wasito, dana iuran yang terkumpul ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial di desa seperti santunan bagi keluarga yang terkena musibah maupun untuk dana Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Tabel 61. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyaluran Bantuan

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 10 25

Baik 4 30 75

Kurang baik 3 0 0

Tidak baik 2 0 0

Sangat tidak baik 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penyaluran bantuan seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan kompor gas Program Konversi Minyak Tanah ke Gas sudah dilakukan dengan baik. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 30 orang (75%) yang menyatakan penyaluran bantuan sudah dilaksanakan dengan baik. Sementara 10 orang responden (25%) menyatakan penyaluran bantuan sudah sangat baik.

Tabel 62. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Penyaluran Bantuan

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat tepat waktu 5 4 10

Tepat waktu 4 22 55

Kurang tepat waktu 3 13 32,5

Tidak tepat waktu 2 1 2,5

Sangat tidak tepat waktu 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 22 orang (55%) yang menyatakan penyaluran bantuan tepat waktu. Namun ada 13 responden (32,5%) yang menyatakan penyaluran bantuan kurang tepat waktu. Misalnya mengenai penyaluran bantuan kompor gas Program Konversi Minyak Tanah ke Gas, keterlambatan disebabkan karena banyak masyarakat yang sudah terdaftar untuk menerima kompor gas enggan mengambil kompor gas bantuan dikarenakan takut akan bahaya penggunaan kompor gas. Akibatnya kompor gas banyak yang tidak tersalur dan menumpuk di Kantor Kepala Desa maupun di rumah perangkat desa

Tabel 63. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemerataan Penyaluran Bantuan

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat adil dan merata 5 26 65

Adil dan Merata 4 5 12,5

Kurang adil dan merata 3 9 22,5

Tidak adil dan merata 2 0 0

Sangat tidak adil dan merata 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang (65%) menyatakan penyaluran bantuan sudah dilaksanakan dengan sangat adil dan merata, sementara 5 orang responden (12,5%) menyatakan adil dan merata. Namun 9 orang responden (22,5%) mengatakan penyaluran bantuan kurang adil dan merata.

Seperti yang dijelaskan pada tabel 61, tidak adil dan meratanya bantuan kompor gas dikarenakan banyak masyarakat yang enggan menerima kompor gas karena takut akan bahaya penggunaan kompor gas. Akibatnya bantuan tidak tersalur dengan merata.

Tabel 64. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Himbauan Pemerintah Desa Untuk Gotong Royong Kebersihan Lingkungan

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Selalu 5 17 42,5 Sering 4 16 40 Kadang-kadang 3 7 17,5 Jarang sekali 2 0 0 Tidak pernah 1 0 0 Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah desa selalu menghimbau warga untuk melaksanakan gotong royong untuk membersihkan lingkungan. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 17 orang

(42,5%) yang menyatakan pemerintah desa selalu menghimbau sementara 16 orang responden (40%) menyatakan pemerintah sering menghimbau warga untuk gotong royong membersihkan lingkungan.

Tabel 65. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Seberapa Sering Gotong Royong Dilaksanakan

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sekali seminggu 5 1 2,5

Sekali sebulan 4 17 42,5

Dua bulan sekali 3 7 17,5

Tidak Menentu 2 15 37,5

Tidak pernah gotong royong 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 17 orang (42,5%) menyatakan gotong royong dilakukan sekali sebulan, sementara 15 orang responden (37,5%) menyatakan gotong royong dilaksanakan tidak menentu dan 7 orang responden lainnya (17,5%) menyatakan gotong royong dilaksanakan dua bulan sekali.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Mhd. Jasa, Kepala Desa Batu Penjemuran, “..sebenarnya untuk desa Batu Penjemuran kita ada yang namanya jumat bersih. Jadi, setiap hari jumat kita laksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan. Tapi pelaksanaannya kadang tidak berjalan dengan baik..”

Tabel 66. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kebersihan Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 6 15

Baik 4 34 85

Kurang baik 3 0 0

Tidak baik 2 0 0

Sangat tidak baik 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebersihan desa sudah terjaga dengan baik. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 34 orang (85%) yang menyatakan kebersihan desa baik. Sementara 6 orang responden lainnya (15%) menyatakan kebersihan desa terjaga dengan sangat baik.

c. Fungsi Kemasyarakatan

Tabel 67. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Pemerintah Desa Menyelesaikan Sengketa Warga

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat mampu 5 7 17,5

Mampu 4 33 82,5

Kurang mampu 3 0 0

Tidak mampu 2 0 0

Sangat tidak mampu 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Pemerintah Desa mampu berperan aktif dalam menyelesaikan sengketa yang terjadi antarwarga. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 33 orang (82,5%) yang menyatakan Pemerintah Desa mampu, sementara 7 orang responden (17,5%) menyatakan Pemerintah Desa sangat mampu menyelesaikan sengketa warga.

Mekanisme penyelesaian sengketa antarwarga yang terjadi di desa memang biasanya diselesaikan oleh pihak pemerintah desa. Penyelesaian sengketa juga diselesaikan secara musyawarah dengan mengutamakan penyelesaian sengketa secara kekeluargaan. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Adi Dharma Barus, SH selaku Kepala Desa Delitua, beliau menyatakan “..bila ada warga yang bersengketa biasanya, panggil pihak yang bersengketa, tanya apa

yang menjadi sengketa, selesaikan di desa. Syukur selama ini banyak yang mau berdamai. Tapi bila tidak mau berdamai, ya bawa ke Polisi atau Pengadilan.. ”.

Tabel 68. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketuntasan Penyelesaian Sengketa Warga

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat tuntas 5 3 7,5

Tuntas 4 37 92,5

Kurang tuntas 3 0 0

Tidak tuntas 2 0 0

Sangat tidak tuntas 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sengketa yang ditangani Pemerintah Desa mayoritas dapat diselesaikan dengan tuntas. Ini dapat dilihat dari jawaban responden, yaitu sebanyak 37 orang (92,5%) yang menyatakan sengketa yang ditangani pemerintah desa dapat diselesaikan dengan tuntas, sementara 3 orang responden (7,5%) menyatakan sengketa dapat diselesaikan dengan sangat tuntas.

Seperti penjelasan yang diberikan Kepala Desa Delitua pada tabel 66 bahwa Pemerintah Desa sebagai mediator akan menangani sengketa warga yang terjadi di desa. Warga yang bersengketa akan disarankan untuk berdamai, namun jika kedua belah pihak menolak maka sengketa dilimpahkan kepada Polisi maupun Pengadilan.

Tabel 69. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keadilan Penyelesaian Sengketa Warga

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat adil 5 10 25

Adil 4 30 75

Kurang adil 3 0 0

Tidak adil 2 0 0

Sangat tidak adil 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemerintah desa berlaku adil dalam menyelesaikan sengketa warga yang muncul. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 30 orang (75%) yang menyatakan pemerintah desa berlaku adil. Sementara 10 orang responden (25%) menyatakan pemerintah desa berlaku sangat adil dalam menyelesaikan sengketa antarwarga.

Pemerintah desa selain menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan, juga bertugas menjalankan kemasyarakatan. Oleh karena itu, pemerintah desa diharapkan mampu menciptakan kehidupan bermasyarakat yang baik dan harmonis. Untuk itu, pemerintah desa dituntut mampu berlaku adil kepada seluruh warga tanpa ada rasa pilih kasih.

Tabel 70. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Hubungan Pemerintah Desa Dengan Masyarakat

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 5 16 40

Baik 4 24 60

Kurang baik 3 0 0

Tidak baik 2 0 0

Sangat tidak baik 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan yang terjalin antara warga dengan pemerintah desa berjalan baik. Ini dapat dilihat dari jawaban mayoritas responden yaitu sebanyak 24 orang (60%) yang menyatakan hubungan antara Pemerintah Desa dan masyarakat baik. Bahkan 16 orang responden (40%) menyatakan hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat sangat baik.

Dengan baiknya hubungan antara masyarakat dan pemerintah desa ini, diharapkan pembangunan di desa akan berjalan lancar. Karena pembangunan

yang dilakukan pemerintah desa tidak akan dapat berjalan lancar tanpa ada dukungan dari masyarakat itu sendiri.

Tabel 71. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Hubungan Antara Sesama Warga

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat harmonis 5 9 22,5

Harmonis 4 31 77,5

Kurang harmonis 3 0 0

Tidak harmonis 2 0 0

Sangat tidak harmonis 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara sesama warga terjalin dengan harmonis. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 31 orang (77,5%) yang menyatakan hubungan sesama warga terjalin dengan harmonis. Bahkan sisanya yaitu 9 orang responden (22,5%) menyatakan hubungan antara sesama warga terjalin dengan sangat harmonis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemerintah desa sudah menjalankan fungsi kemayarakatan dengan baik karena telah mampu mengelola kehidupan masyarakat di wilayahnya dengan baik.

Tabel 72. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keamanan di Desa

Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

Sangat aman dan kondusif 5 11 27,5

Aman dan kondusif 4 29 72,5

Kurang aman dan kondusif 3 0 0

Tidak aman dan kondusif 2 0 0

Sangat tidak aman/kondusif 1 0 0

Jumlah 40 100,00

Sumber: kuesioner Penelitian 2010

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa keadaan keamanan di lima

Dokumen terkait