• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari Vin’s Berry Park adalah menjadi follower dari bisnis stroberi yang sukses. Sedangkan misi dari Vin’s Berry Park adalah :

1. Memberikan lapangan pekerjaan pada masyarakat 2. Memberikan informasi pada dunia pendidikan

4.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Pengorganisasian merupakan semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan wewenang (David, 20002). Struktur organisasi Vin’s Berry Park masih bersifat sederhana. Vin’s Berry Park dipimpin oleh seorang ketua. Seorang ketua dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang sekretaris. Pembagian kerja vin’s Berry Park terdiri dari tiga unit kerja yaitu bagian penjualan dan bagian budidaya tanaman dimana masing-masing bagian memiliki seorang ketua kelompok kerja dan seorang asisten. Untuk lebih jelasnya seperti terlihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian sebagai berikut : 1. Tugas dan wewenang ketua :

a. Membawahi dan bertanggungjawab pada semua bagian yang terdapat dalam perusahaan.

b. Memimpin kegiatan dan mengawasi seluruh kegiatan yang ada. 2. Tugas dan wewenang sekretaris-bendahara

a. Bertanggungjawab dalam hal surat-menyurat (korespondensi) Ketua

Sekretaris/Bendahara

Bidang Penjualan Bidang Budidaya

b. Mengontrol kebun sewaktu-waktu

c. Mengontrol laporan keuangan dan administrasi

d. Mewakili ketua sebagai penanggungjawab pada semua bagian bila ketua tidak ada ditempat.

3. Tugas dan wewenang bidang penjualan : Menjual buah dan produk hasil olahan kebun 4. Tugas dan wewenang bidang budidaya tanaman :

a. Memberikan informasi tentang jadwal tanam, produksi sesuai dengan kondisi tanaman yang ada

b. Mengatur dan menginformasikan kepada ketua tentang kebutuhan nutrisi serta cara menggunakannya.

4.4 Sumberdaya Perusahaan

Vin’s Berry Park memiliki tiga macam sumberdaya diantaranya sumberdaya fisik yang meliputi lahan, bangunan dan alat-alat produksi. Selain sumberdaya fisik, Vin’s Berry Park memiliki sumberdaya manusia dan sumberdaya keuangan.

4.4.1 Sumberdaya Fisik

Sumberdaya fisik yang dimiliki Vin’s Berry Park terdiri atas : 1. Lahan

Lahan yang dimiliki Vin’s Berry Park terbagi pada dua tempat yaitu lahan yang terletak di Desa Jambudipa dan Desa Parongpong. Lahan yang terdapat di Desa Jambudipa memiliki luas ± 5000 m2 . Sekitar 2000 m2 dari luas lahan

tersebut digunakan untuk budidaya stroberi dan sisanya digunakan untuk kantor dan mess karyawan serta menyimpan media tanam yang sudah tidak digunakan. Lahan yang tersisa tidak dapat digunakan secara maksimal karena struktur tanah yang berbukit-bukit dan menurun sehingga sulit untuk dimanfaatkan.

Lahan yang terdapat di Desa Parongpong memiliki luas ± 8000 m2 . Sekitar 7000 m2 dari luas lahan tersebut digunakan untuk budidaya stroberi dan sisanya digunakan untuk mess karyawan. Dari dua lahan perkebunan yang dimiliki Vin’s Berry Park hanya lahan yang berada di Desa Jambudipa yang aktif digunakan untuk melakukan proses produksi sedangkan lahan yang berada di Desa Parompong untuk sementara tidak digunakan. Hal ini karena perusahaan sedang mengalami kesulitan memperoleh bibit impor dan nutrisi.

2. Bangunan

Terdapat beberapa bangunan yang digunakan Vin’s Berry Park dalam proses pembudidayaan stroberi seperti green house, ruang pencampuran media, ruang nutrisi, gudang, kantor dan mess karyawan.

a. Green House

Green house menjadi bangunan utama dalam proses pembudidayaan stroberi. Vin’s Berry Park memiliki tiga bangunan green house diatas lahan seluas 2000 m2 pada lahan perkebunan yang terletak di Desa Jambudipa. Bangunan ini terbuat dari bambu dengan tinggi 2,5 m yang dinaungi plastik ultraviolet dan diberi kasa disekelilingnya dengan maksud untuk mengatur suhu ruangan serta untuk menghindari hama penyakit dan hewan melata. Selain itu dilengkapi juga dengan rak-rak bertingkat tiga dengan ukuran panjang 22 m dan lebar 1,5 cm

sebagai tempat menaruh polibag tanaman stroberi, dan pipa-pipa untuk menyalurkan air yang berasal dari ruangan nutrisi.

b. Ruang Nutrisi

Ruang nutrisi terletak di dalam green house. Ruangan ini digunakan untuk mencampurkan nutrisi dengan air bersih yang dilengkapi dengan torn-torn air untuk menampung air bersih untuk melakukan penyiraman. Penyiraman tanaman ini dilakukan secara terpusat melalui ruang nutrisi ini, dari torn-torn

penampungan air tersebut air dan nutrisi yang sudah dilarutkan disalurkan ke seluruh tanaman melalui pipa. Kebutuhan air dan nutrisi disesuaikan dengan jumlah populasi tanaman yang akan disiram. Lahan yang digunakan untuk ruang nutrisi berukuran ± 3x4 m2 .

c. Ruang Pencampuran Media

Ruangan ini digunakan untuk penyimpanan media arang sekam dan tempat pengadukan media antara yang baru dan lama. Ruangan ini memiliki luas ± 2x2 m2 dan terletak disamping green house.

d. Gudang

Letak gudang berada di belakang kantor. Bangunan ini memiliki luas ± 1x2 m2. Bangunan ini digunakan untuk menyimpan nutrisi, obat-obatan, dan alat- alat produksi yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya stroberi.

e. Kantor

Bangunan ini memiliki luas ± 5x6 m2. Kantor digunakan sebagai tempat untuk melakukan proses penjualan produk-produk stroberi, tempat dilakukannya proses grading dan sortasi serta pengepakan selain itu sebagai tempat bagi pemilik melakukan kegiatan selama berada di kebun.

f. Mess Karyawan

Mess karyawan merupakan fasilitas yang diberikan Vin’s Berry Park

kapada karyawannya. Bangunan ini digunakan sebagai tempat peristirahatan sekaligus tempat tinggal bagi karyawan Vin’s Berry Park. Bangunan ini memiliki luas ± 4x5 m2 bertingkat dua dengan tiga ruang tidur dan satu dapur.

3. Alat-alat Produksi

Peralatan yang digunakan dalam budidaya stroberi terdiri atas :

a. Bak penampungan air (torn), digunakan untuk menampung air bersih yang selanjutnya akan akan dicampur dengan nutrisi yang sudah dilarutkan untuk proses penyiraman.

b. Drum Pengaduk Nutrisi, berfungsi untuk membuat larutan pekat nutrisi atau larutan induk sebelum dicampurkan dengan air di bak penampungan air. c. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur penggunaan nutrisi dan obat- obatan.

d. Pompa, berfungsi untuk menarik/menyedot dan menyalurkan air dari bak penampungan ke pipa-pipa saluran nutrisi.

e. Noosel (sprayer), digunakan untuk menyemprot tanaman, biasanya untuk menyemprot obat-obatan.

f. Selang, digunakan untuk membantu proses penyemprotan.

g. Bambu, digunakan untuk mengaduk larutan pekat dalam drum. Bambu yang digunakan berukuran kira-kira berukuran 1,5 m.

h. Kored, digunakan untuk membersihkan gulma yang berada di bawah rak- rak

j. Gerobak, digunakan untuk mengangkut media tanam, polybag yang sudah terisi media tanam, sampah, dan lain-lain.

4.4.2 Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia memegang peranan penting sebagai faktor penentu keberhasilan perusahaan. Sunberdaya manusia yang dimiliki Vin’s Berry Park

merupakan penduduk sekitar Desa Jambudipa. Tujuannya adalah untuk memberikan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan memberdayakan masyarakat.

Setiap karyawan yang bekerja di Vin’s Berry Park mendapatkan kompensasi mingguan dan bulanan sesuai ketetapan yang diberlakukan oleh pemilik. Selain memperoleh kompensasi, setiap karyawan diberikan fasilitas berupa mess karyawan untuk tempat peristirahatan sekaligus tempat tinggal karyawan.

Jumlah karyawan yang bekerja di Vin’s Berry Park berjumlah 13 0rang. Tabel 6 menunjukkan spesifikasi karyawan yang ada di Vin’s Berry Park.

Tabel 6. Jumlah Karyawan Vin’s Berry Park berdasarkan jabatan dan pendidikan

No. Jabatan Pendidikan Jumlah (orang)

1 Ketua S2 1

2 Sekretaris/Bendahara S2 1

3 Supervisor Kebun D3 1

4 Staf Penjualan SMU 3

5 Staf Kebun SD 7

Sumber : Vin’s Berry Park 2007

Tenaga kerja yang berjumlah 13 orang ini terdiri atas 3 orang wanita dan 10 orang laki-laki. Adapun persyaratan untuk menjadi karyawan Vin’s Berry Park

adalah berusia 20-35 tahun, memiliki pengetahuan, keterampilan, motivasi dan kepercayaan diri, pendidikan minimal SD. Setiap pekerja mendapatkan gaji

berdasarkan absensi harian karyawan dan pembayaran dilakukan per minggu. Sistem recruitment yang dilakukan perusahaan yaitu dengan memanfaatkan masyarakat sekitar.

4.4.3 Sumberdaya Keuangan

Sumberdaya keuangan menjadi faktor yang berguna untuk mendukung sumberdaya lain dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumberdaya keuangan yang dimiliki Vin’s Berry Park bersifat pribadi karena modal yang digunakan berasal langsung dari pemilik dan pemilik tidak meminta bantuan ataupun meminjam dari pihak lain.

4.5 Bauran Pemasaran Produk

Produk yang dikembangkan Vin’s Berry Park adalah buah stroberi. Buah stoberi yang diproduksi merupakan stroberi dengan menggunakan bibit impor dari California sehingga hasil buahnya berukuran besar dan bentuk yang beranekaragam serta dengan tekstur khas stroberi California. Keunikan lainnya adalah budidaya stroberi ini menggunakan dua sistem yaitu hidroponik dalam

green house dan secara organik di kebun terbuka sehingga menjadi keunggulan tersendiri bagi Vin’s Berry Park. Diantara buah stroberi ditanam juga beberapa jenis sayuran seperti wortel, bayam, dan bawang daun namun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Dalam menjual buah stroberi segar Vin’s berry Park memiliki standar sendiri untuk dapat dijual ke konsumen. Karakteristik buah yang dapat dijual antara lain :

• Warna buah sempurna (merah atau kuning kemerahan)

• Kematangan buah mencapai 80 – 90 persen

• Tekstur buah sempurna, tidak rusak atau cacat.

• Ukuran buah sesuai dengan bobot yang seharusnya dijual.

Buah yang sudah siap jual dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan

styrofoam dan ditutup dengan menggunakan plastik polyetilen. Buah yang telah dikemas disusun dengan rapi dan tidak ditumpuk untuk menghindari kerusakan akibat adanya gesekan. Buah dikemas dalam ukuran ½ kg per kemasan dengan berbagai grade.

Pengolahan buah stroberi juga menjadi kelebihan lain bagi Vin’s Berry Park. Berbagai buah stroberi yang afkir atau tidak masuk dalam grade yang dapat dijual diolah menjadi berbagai produk olahan stroberi seperti selai, dodol, es krim,

yoghurt, manisan, sari buah, ice cake, dll.

Produk olahan yang dihasilkan menggunakan buah asli tanpa adanya penambahan rasa buah buatan (essence). Berbagai produk olahan ini dikemas dengan unik dan menarik yang menjadi ciri khas atau identitas dari perusahaan. Produk olahan yang dikemas dalam botol terlebih dahulu disterilisasi dengan bobot bersih ± 300 gr/botol. Rasa dari produk olahan yang dihasilkan juga terdiri dari berbagai rasa. Berbagai produk olahan yang telah dihasilkan sangat diminati oleh para konsumen dan dapat bersaing dengan produk olahan sejenis baik dari

segi rasa, kualitas, dan harga. Produk olahan ini bukan merupakan produk utama dari Vin’s Berry Park, karena produk utamanya adalah buah segar.

Harga

Dalam industri yang dimasuki Vin’s Berry Park, harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif karena daya tawar konsumen yang tinggi akibat banyaknya pesaing yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park. Hal ini berpengaruh kepada penetapan harga yang dilakukan Vin’s Berry Park. Harga yang ditentukan tentunya harus harga yang kompetitif. Vin’s Berry Park dalam penetapan harganya memandang perilaku pesaing dalam menetapkan harga sebagai dasarnya. Selain pertimbangan perilaku pesaing, penetapan harga yang dilakukan

Vin’s Berry Park didasarkan pada tingkat pelayanan dan mutu produk yang dihasilkan perusahaan.

Secara umum harga yang ditawarkan Vin’s Berry Park cukup bersaing dengan pesaing yang lain namun untuk beberapa produk, harga Vin’s Berry Park

lebih tinggi dibanding pesaing. Harga yang lebih tinggi ini diikuti juga dengan kualitas produk yang lebih baik. Hal ini menurut perusahaan sangat wajar, namun bila informasi pasar yang diterima konsumen tidak sempurna, seringkali perbedaan harga ini menjadi penyebab konsumen beralih ke pesaing.

Vin’s Berry Park menjual produk hasil budidayanya yaitu buah stroberi ke pasar dalam negeri. Buah stroberi segar dapat dijual secara langsung kepada konsumen rumah tangga di kebun atau melalui supermarket dan hotel serta agen- agen penjualan. Harga yang ditetapkan oleh Vin’s Berry Park dalam menjual buah

segar sesuai dengan grade buah yang telah ditetapkan. Harga buah yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Grade A : Rp 70.000/kg

Grade B : Rp 60.000/kg

Grade C : Rp 50.000/kg

Distribusi

Lokasi Vin’s Berry Park dapat dengan mudah diakses. Sejak pembangunan tol Cipularang, target pasar Vin’s Berry Park mencakup Bandung dan Jakarta. Pengunjung dapat menghemat beberapa jam dengan menggunakan jalur ini. Jalur distribusi penjualan Vin’s Berry Park bisa dilakukan dari berbagai lapisan yang ditenggarai dari event organizer (EO), travel biro,maupun distribusi langsung kepada end user.

Jalur distribusi buah stroberi yang berasal dari Vin’s Berry Park hingga sampai ke tangan konsumen dapat dilihat pada Gambar 9. Terdapat empat lembaga pemasaran yang terlibat dalam kegiatan pemasaran buah stroberi yaitu

Vin’s Berry Park, agen penjualan Jakarta dan Bandung, supermarket, dan hotel. Penjualan secara langsung terdapat pada jalur pemasaran I dengan volume penjualan sebesar 58 persen dimana perusahaan langsung menjual produknya kepada konsumen akhir. Sedangkan pada jalur pemasaran II-IV produk dijual kepada konsumen akhir melalui perantara baik itu melalui agen sebesar 28 persen, supermarket sebesar 15 persen, dan hotel sebesar satu persen. Berdasarkan data tersebut jumlah penjualan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Vin’s Berry Park diperoleh dari konsumen yang melakukan

kunjungan wisata sehingga dapat dikatakan bahwa penjualan buah stroberi Vin’s Berry Park berkatan erat dengan kegiatan wisata yang dilakukan konsumen.

Sistem pembayaran produk dilakukan dengan dua cara yaitu cash and carry dan cash on delivery. Sistem pembayaran cash and carry adalah sistem pembayaran tunai yang dilakukan oleh pembeli, sedangkan sistem pembayaran

cash on delivery adalah sistem pembayaran dengan menggunakan nota dan kemudian pembeli melakukan pembayaran melalui transfer sesuai dengan kesepakatan dengan perusahaan. Kerjasama yang dilakukan oleh perusahaan dan konsumen tidak terikat artinya perusahaan tidak memiliki suatu bentuk kerjasama yang kontinu dengan salah satu konsumen dan hanya mengirimkan barang sesuai dengan pesanan yang diterima.

II

I

IV III

Gambar 10. Jalur Distribusi Buah Stroberi Segar Pada Vin’s Berry Park (Sumber : Wawancara dengan pemilik perusahaan, 2007)

Promosi

Promosi yang dilakukan oleh Vin’s Berry Park masih bersifat sederhana dengan menggunakan leaflet dan brosur-brosur yang disebar ke sekolah-sekolah

Agen Penjualan Jakarta & Bandung

Hotel

Konsumen Supermarket

dan relasi serta calon relasi dimana di dalam brosur dan leaflet tersebut terdapat alamat dan peta dari Vin’s Berry Park. Namun konsumen yang berkunjung didominasi oleh relasi pemilik. Terbukti jaringan yang dimiliki cukup efektif mendatangkan konsumen. Para relasi yang telah berkunjung menjadi alat promosi dari mulut ke mulut sehingga diharapkan jaringan yang sudah terbentuk berkembang lebih luas lagi. Hal ini memang mendatangkan konsumen dan konsumen pun bisa ikut mempromosikan Vin’s Berry Park namun akibatnya Vin’s Berry Park tidak dikenal secara luas. Dalam beberapa kasus banyak warga Bandung yang secara lokasi berdekatan dengan Vin’s Berry Park tidak mengetahui keberadaannya. Ini menunjukkan bahwa promosi yang dijalankan belum optimal dan perlu ditingkatkan lagi.

4.6 Deskripsi Pesaing

Vin’s Berry Park menghadapi sejumlah pesaing dalam industri agrowisata di Kabupaten Bandung. Hal ini menyebabkan persaingan antar anggota industri ini menjadi tinggi. Pesaing terdekat Vin’s Berry Park dijabarkan sebagai berikut : Little Farmers

Little Farmers adalah sebuah agrowisata yang merupakan unit usaha dari koperasi karyawan PT. Bio Farma. Koperasi karyawan ini bertanggung jawab langsung pada PT. Bio Farma. Agrowisata seluas empat hektar ini berlokasi di Jln. Kolonel Masturi no. 339 Cisarua-Lembang. Agrowisata ini lebih dahulu berdiri ketimbang Vin’s Berry Park sehingga telah lebih dahulu dikenal masyarakat.

Objek wisata yang ditawarkan adalah petik stroberi sendiri. Stroberi dipetik dari kebun terbuka yang organik. Hasil buah stroberi yang diproduksi berukuran sedang dengan tekstur kasar. Kegiatan ini dipandu oleh pemandu yang merupakan karyawan tetap agrowisata Little Famers.

Produk olahan stroberi seperti jus, selai bahkan bibit stroberi pun disediakan oleh perusahaan. Produk olahan ini dijual di cafe bersama dengan masakan dan minuman lain yang ditawarkan di sana. Selain cafe, terdapat saung- saung yang dapat dinikmati pengunjung untuk beristirahat dan menikmati pemandangan alam yang ada. Sarana dan prasarana seperti lapangan parkir yang luas, kamar mandi dan musola juga disediakan. Area Little Farmers yang luas sayangnya tidak diikuti oleh kebersihan lingkungan area agrowisata ini. Area ini juga dengan mudah dimasuki oleh pedagang-pedagang asongan sehingga menciptakan ketidaknyamanan bagi pengunjung.

Produk-produk yang disediakan ditawarkan dengan harga yang sama dengan agrowisata lain. Promosi yang dilakukan berupa pembagian leaflet dan brosur kepada pengunjung yang datang.

Rumah Stroberi

Rumah Stroberi adalah salah satu agrowisata yang telah lama berdiri. Rumah Stroberi mulai beroperasi sebagai sebuah agrowisata sejak empat tahun yang lalu. Agrowisata seluas satu setengah hektar ini berlokasi di Jln. Cigugur Girang No.145 Parongpong-Lembang.

Rumah Stroberi mengelola 30 green house dimana tiap green house

buah stroberi dengan ukuran sedang, budidaya yang dilakukan sangat mirip dengan sistem budidaya Vin’s Berry Park.

Selain 30 green house, area Rumah Stroberi didesain dengan sangat indah. Terdapat lapangan yang cukup yang digunakan pengunjung untuk melakukan aktivitas seperti gathering atau family games. Lapangan parkir yang cukup luas juga disediakan agrowisata ini. Berbagai produk olahan juga tersedia seperti jus, selai stroberi, stroberi segar, sirup stroberi, dodol stroberi dan sari buah stroberi. Semua produk ini dijual di cafe yang juga menawarkan berbagai makanan lainnya. Kenyamanan cafe serta banyaknya green house menjadikan Rumah Stroberi sebagai salah satu agrowisata stroberi yang terkenal. Rumah Stroberi telah diliput berbagai media cetak seperti televisi, majalah dan koran sehingga Rumah Stroberi dikenal secara luas.

VI. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BUAH STROBERI PADA VIN’S BERRY PARK

Analisis ini dibuat untuk merumuskan strategi pemasaran yang sesuai bagi

Vin’s Berry Park dalam memasarkan produknya. Keputusan mengenai alternatif strategi pemasaran dipilih berdasarkan metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Keputusan ini didahului dengan melihat berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh

Vin’s Berry Park, dalam kaitannya terhadap pemilihan strategi bauran pemasaran. Bauran pemasaran itu sendiri terdiri dari empat faktor yang saling terkait, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Keempat faktor ini kemudian diprioritaskan sesuai dengan setiap tujuan yang ingin dicapai sehingga dapat diketahui kontribusi setiap faktor terhadap pencapaian tujuan tersebut. Tahap selanjutnya adalah menetapkan elemen taktik yang sesuai untuk setiap faktor dalam bauran pemasaran yang dikaitkan dengan masing-masing tujuan yang ingin dicapai.

6.1 Analisis PHA (Proses Hierarki Analitik)

Analisis pengolahan horizontal terbagi menjadi tiga bagian yaitu, tingkat dua yang merupakan analisis pengolahan horizontal terhadap elemen tujuan yang ingin dicapai perusahaan sehubungan dengan strategi pemasaran, tingkat 3 adalah elemen-elemen dalam bauran pemasaran yaitu strategi produk, harga, distribusi, dan promosi dan tingkat 4 adalah berbagai taktik yang dilaksanakan perusahaan yang dilaksanakan perusahaan sesuai dengan setiap faktor dalam bauran pemasaran. Analisis pengolahan horizontal ini bertujuan untuk melihat prioritas

suatu elemen terhadap tingkat yang persis berada pada satu tingkat di atas elemen tersebut.

Analisis Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 2 (Elemen Tujuan)

Pengolahan pada tingkat dua bertujuan untuk mengetahui prioritas dari tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Vin’s Berry Park. Hasil pengolahan horizontal tingkat dua disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 2 (Elemen Tujuan)

Tujuan Bobot Prioritas

Meningkatkan Penjualan 0,258 2

Menghadapi Persaingan 0,637 1

Mendapatkan Keuntungan yang Berkesinambungan 0,105 3 Rasio Inkonsistensi Keseluruhan 0,04

Pengolahan horizontal tingkat dua ini telah memenuhi persyaratan inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Tabel 7 menunjukkan bahwa prioritas utama yang ingin dicapai perusahaan adalah mampu menghadapi persaingan dengan bobot 0,637. Vin’s Berry Park merupakan perusahaan yang telah lama bergerak dalam industri budidaya stroberi. Dalam perkembangannya, bermunculan banyak pesaing yang bergerak dalam industri serupa terutama perusahaan yang menggunakan bibit stroberi impor dari California. Oleh karena itu, tujuan ini menjadi prioritas utama guna meminimalkan tingkat persaingan dengan kompetitor.

Meningkatkan penjualan menjadi prioritas yang kedua dengan bobot 0,258. Perusahaan menyadari bahwa dalam memasarkan produknya di tengah industri dengan tingkat persaingan yang cukup ketat bukanlah hal yang mudah. Bagi Vin’s Berry Park, strategi yang tepat agar mampu bersaing adalah dengan

meningkatkan penjualan. Peningkatan penjualan dengan strategi yang tepat secara tidak langsung dapat pula berdampak pada tujuan menghadapi persaingan sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Karena kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada berapa jumlah penjualan produknya.

Prioritas ketiga yang ingin dicapai adalah mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan dengan bobot 0,105. Dengan meningkatnya penjualan diharapkan keuntungan yang diperoleh dapat meningkat pula dan terjadi secara terus- menerus. Tujuan ini menjadi tujuan jangka panjang bagi perusahaan.

Analisis Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 3 (Elemen Bauran Pemasaran) Hasil pengolahan ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang diprioritaskan di dalam bauran pemasaran terhadap masing-masing tujuan. Hasil dari pembobotan disajikan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Pengolahan Horizontal Tingkat 3 (Elemen Bauran Pemasaran) Bauran Pemasaran

Tujuan

Produk Harga Promosi Distribusi

Rasio Inkonsistensi MP 0,131 0,370 0,434 0,066 0,04 MPR 0,387 0,460 0,098 0,075 0,06 MKB 0,075 0,570 0,187 0,168 0,04 Keterangan : MP : Meningkatkan Penjualan MPR : Menghadapi Persaingan

MKB : Mendapatkan Keuntungan Berkesinambungan

Keseluruhan hasil pengolahan horizontal tingkat tiga ini memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu di bawah 10 persen. Tabel 8 menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang mempunyai kontribusi terbesar untuk tujuan meningkatkan penjualan adalah strategi promosi dengan bobot 0,434. Promosi

Dokumen terkait