• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

C. Visi, Misi dan Tata Nilai

Adapun visi dan misi dan tata nilai PT. Bank Central Asia, Tbk meliputi:

1. Visi

"Bank utama pilihan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting

perekonomian Indonesia."

2. Misi

a. Membangun institusi unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan

solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

b. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan

finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

c. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders.

3. Tata Nilai BCA

a. Fokus Pada Nasabah

c. Kerjasama Tim

d. Berusaha Mencapai Yang Terbaik

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dalam perusahaan merupakan cermin tingkat

kemajuan dalam perusahaan tersebut. Disamping itu, juga memperlihatkan tingkat

efisiensi dalam pengelolaan, baik secara struktural maupun fungsional. Bersamaan

dengan berkembangnya perusahaan, maka perlu adanya struktur organisasi yang

baik guna tercapainya tujuan seperti yang diharapkan perusahaan.

Bagan IV

Struktur Organisasi PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta

Financial Non Financial

Kepala Kantor Cabang Pembantu 

(Harry Pugiyanto SE, MM ) 

Kabag Teller  Kabag Operasional

 Teller 

CSO 

Khasanah Back Office 

Office Boy Teller  Teller   Teller   Teller   Teller 

PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta

dipimpin oleh seorang Kepala KCP dibantu oleh 1 (satu) orang Kabag Teller, dan

1 (satu) orang Kabag Operasional. Kabag teller bertanggung jawab atas 6 (enam)

orang Teller, sementara Kabag Operasional bertanggung jawab atas 1 (satu) orang

CSO, 1 (satu) petugas khasanah, 1 (satu) petugas Back Office, dan 1 (satu) Office

Boy yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

job description-nya sebagai berikut :

1. Kepala KCP PT. Bank Central Asia. Tbk

Mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan, mempersiapkan,

menelaah, mengendalikan serta mengkoordinasi Kabag Teller dan Kabag

Operasional dalam perusahaan, guna meninjau kinerja karyawan agar

dapat berjalan baik.

2. Kabag Teller

Mempunyai tugas pokok merencanakan, mengontrol, mengawasi, serta

mengkoordinasi karyawan teller.

3. Kabag Operasional

Mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan, mempersiapakan, serta

mengkoordinasi petugas Khasanah, CSO, Back Office, serta langsung

4. Teller

Mempunyai tugas pokok untuk menangani semua urusan yang

berhubungan dengan transaksi keuangan PT. Bank Central Asia Tbk. pada

kantor cabang pembantu Pingit.

5. Petugas Khasanah

Mempunyai tugas pokok menangani mengenai semua setoran dari teller

yang kemudian dikelola ke kantor BCA pusat Yogyakarta.

6. CSO

Mempunyai tugas pokok membantu memberikan informasi kepada nasabah atau customer mengenai prosedur nasabah untuk membuka ATM, membuka rekening baru, serta semua informasi fasilitas yang ada pada PT.

Bank Central Asia Tbk.

7. Back Office

Mempunyai tugas pokok menangani semua yang berhubungan dengan

kliring, bilyet giro serta cek dalam perusahaan.

8. Office Boy

Mempunyai tugas pokok mengantarkan semua urusan surat menyurat dari

kantor cabang ke kantor pusat, serta menangani serta mengola pengarsipan

E. Personalia

Karyawan adalah orang-orang yang melakukan suatu karya atau hasil

karya secara terorganisir dalam lingkungan perusahaan atau unit kerja.

Status kerja karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk dibagi dalam beberapa

kelompok meliputi:

1. Pekerja Dalam Masa Percobaan adalah pekerja yang sedang menjalani

masa percobaan kerja paling lama 3 (tiga) bulan.

2. Pekerja Tetap adalah pekerja yang terikat hubungan kerja dengan

perusahaan sejak diangkat sebagai pekerja tetap sampai usia pensiun dan

masa kerjanya dihitung mulai masuk di perusahaan.

3. Pekerja Trainee adalah pekerja yang sedang mengikuti suatu program pendidikan yang diadakan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu

dan setelah selesai mengikuti program tersebut harus menjalani ikatan

dinas.

4. Pekerja kontrak adalah pekerja yang terikat hubungan kerja dengan

perusahaan dengan menerima upah/gaji yang didasarkan atas perjanjian/

kesempatan kerja untuk jangka waktu tertentu dan pekerjaan tertentu yang

pelaksanaannya mengacu pada Kepmenakertrans RI

No.KEP.100/MEN/VI/2004.

1. Waktu kerja yaitu 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu, 8 (delapan) jam

dalam 1 (satu) hari dan maksimum 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu)

minggu. Hari kerja dimulai dari hari senin sampai dengan hari jumat.

2. Jam kerja dimulai pukul 08.00 berakhir pada pukul 17.00

3. Waktu mulainya jam layanan kerja serta batas jam operasional perusahaan

ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi cabang masing-masing.

4. Setiap pekerja berhak atas waktu istirahat kerja. Istirahat kerja 1 (satu) jam

pada setiap hari kerja, yang pelaksanaannya dilakukan pada waktu makan

siang dan pengaturannya diupayakan secara bergilir agar tidak mengganggu pelayanan terutama pada bagian/ unit kerja yang melayani

nasabah secara langsung. Khusus pekerja yang akan melaksanakan shalat

jum’at diberikan waktu 1 ½ (satu setengah) jam termasuk waktu istirahat.

Jam Kerja Lembur meliputi:

1. Pada dasarnya kerja lembur bukan merupakan kewajiban, akan tetapi

merupakan kesepakatan antara pekerja dan perusahaan guna

menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda dimana perusahaan

wajib membayar upah /gaji lembur.

2. Pekerja wanita yang sedang hamil tidak dianjurkan melakukan kerja

lembur.

3. Pekerja yang melakukan tugas, baik dalam maupun luar kota melebihi jam

Pada bagian ini penulis akan mengemukakan dan menganalisis data yang

telah diperoleh dari penelitian yang dilakukan yaitu mengenai pengaruh program

kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan. Data diperoleh

penulis didapat dengan membagi kuesioner kepada 12 karyawan tetap PT. Bank

Central Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta.

Kuesioner yang dibagikan kepada responden tersebut terdiri dari dua

bagian, yaitu:

Bagian I, berisi daftar pertanyaan mengenai profil responden yang meliputi :

1. nama

2. jenis kelamin

3. umur

4. tingkat pendidikan

5. lama bekerja

Bagian II, berisi daftar pertanyaan mengenai :

1. Program Kesejahteraan karyawan, yang terdiri dari :

a. Program kesejahteraan ekonomi, yang meliputi program dana pensiun,

asuransi dan fasilitas kredit karyawan

c. Program tambahan fasilitas, yang meliputi, fasilitas kesehatan, fasilitas

pendidikan dan pembinaan mental, fasilitas transportasi dan fasilitas

perumahan.

2. Semangat kerja karyawan.

A. Deskripsi responden

Dengan menggunakan analisis persentase dari kuesioner yang dibagikan

kepada responden, penulis memperoleh data karakteristik responden.

1. Jenis kelamin

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin Frekuensi %

Laki-laki 6 50

Perempuan 6 50

Jumlah 12 100 Sumber: data kuesioner (Lampiran 2)

Dari tabel V.1 dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin, proporsi

koresponden laki-laki sebanyak 6 orang karyawan atau sebesar 50% sedangkan

jumlah responden perempuan sebanyak 6 orang karyawan atau sebesar 50% dari

2. Umur responden

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Umur frekuensi % 20-30 1 8,3 31-40 3 25 41-50 8 66,7 Jumlah 12 100 Sumber: data kuesioner (Lampiran 2)

Dari tabel V.2 dapat diketahui bahwa proporsi responden menurut usia

yaitu responden yang berusia antara 20-30 tahun sebanyak 1 orang atau sebesar

8,3%, responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 25%, responden yang berusia antara 41-50 tahun sebanyak 8 orang atau sebesar 66,7%.

3. Pendidikan

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi %

SMU atau sederajat 2 16,65

D3 2 16,65

Sarjana 8 66,7

Jumlah 12 100

Dari tabel V.3 dapat diketahui bahwa menurut tingkat pendidikan,

proporsi responden yang dijadikan sampel yaitu responden yang memiliki tingkat

pendidikan smu atau sederajat sebanyak 2 orang atau sebesar 16,65%, responden

yang memiliki tingkat pendidikan D3 sebanyak 2 orang atau sebesar 16,65%

sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan sarjana sebanyak 8 orang

atau sebesar 66,7% dari jumlah keseluruhan responden.

B. Deskripsi pelaksanaan program kesejahteraan karyawan

Program kesejahteraan yang diselenggarakan oleh perusahaan antara lain; pemberian dana pensiun, asuransi, fasilitas kredit, penyediaan fasilitas atau sarana

olahraga, rekreasi, cuti melahirkan, pemberian sumbangan (duka, melahirkan,

pernikahan), tunjangan transportasi (berupa uang transportasi bulanan), tunjangan

hari raya, upah selama sakit, tunjangan kesehatan, pemberian kredit rumah,

pengadaan pelatihan, pengikutsertaan seminar, kursus, dan lain-lain. Program

kesejahteraan tersebut diberikan kepada seluruh karyawan tetap.

C. Uji Validitas dan Reliabilitas

Analisis validitas dilakukan dengan mencari nilai korelasi product moment

antar butir dan total dalam tiap instrumen. Koefisien korelasi product moment

butir total kemudian dibandingkan dengan nilai r kritis. Jika koefisien butir total

itu lebih besar dibandingkan nilai r kritis maka butir itu dinyatakan valid atau

sahih. Nilai r kritis yang digunakan adalah 0,404 yaitu nilai r untuk derajat

Analisis reliabilitas dilakukan dengan mencari nilai koefisien reliabilitas

secara keseluruhan untuk tiap instrumen. Nilai koefisien reliabilitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien Alpha Cronbach. Untuk mendapatkan instrumen yang memiliki persyaratan reliabilitas, butir-butir secara

keseluruhan dalam instrument tersebut harus memiliki koefisien Alpha Cronbach

diatas 0,7 (Joseph F.Jr, Ronph F Anderson, Ronald L, Tatham dan William C

Black,1998:118)

1. Validitas dan reliabilitas program kesejahteraan ekonomi Tabel V.4

Validitas program kesejahteraan ekonomi

No. Butir r bt Status

1 0,882 Sahih 2 0,821 Sahih 3 0,951 Sahih 4 0,883 Sahih 5 0,938 Sahih 6 0,912 Sahih

Sumber : data primer yang telah diolah (Lampiran 3) Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien alfa cronbachnya sebesar 0,952 (lihat lampiran 3 pada reliability coefficient program kesejahteraan

ekonomi) > 0.7, yang berarti semua instrumen yang dinyatakan valid diatas juga

2. Validitas dan reliabilitas program hiburan dan rekreasi Tabel V.5

Validitas program hiburan dan rekeasi

No. Butir r bt Status

1 0,896 Sahih

2 0,760 Sahih

3 0,860 Sahih

Sumber : data primer yang telah diolah (Lampiran 3)

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien alfa cronbachnya sebesar 0.786 (lihat lampiran 3 pada reliability coefficient program hiburan dan rekreasi)

> 0.7, yang berarti semua instrumen yang dinyatakan valid diatas juga reliabel.

3. Validitas dan reliabilitas program tambahan fasilitas Tabel V.6

Validitas program tambahan fasilitas

No. Butir r bt Status

1 0,962 Sahih

2 0,955 Sahih

3 0,851 Sahih

4 0,896 Sahih

5 0,910 Sahih

Sumber : data primer yang telah diolah (Lampiran 3)

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien alfa cronbachnya sebesar 0.950 (lihat lampiran 3 pada reliability coefficient program tambahan fasilitas) >

4. Validitas dan reliabilitas semangat kerja karyawan Tabel V.7

Validitas semangat kerja karyawan

No. Butir r bt Status

1 0,845 Sahih 2 0,828 Sahih 3 0,922 Sahih 4 0,766 Sahih 5 0,814 Sahih 6 0,802 Sahih 7 0,753 Sahih 8 0,551 Sahih 9 0,839 Sahih 10 0,603 Sahih 11 0,731 Sahih 12 0,783 Sahih

Sumber : data primer yang telah diolah (Lampiran 3)

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien alfa cronbachnya sebesar 0.923 (lihat lampiran 3 pada reliability coefficient motivasi) > 0.7, yang berarti

semua instrumen yang dinyatakan valid diatas juga reliabel.

Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas

dapat diartikan bahwa seluruh butir pertanyaan yang digunakan untuk menjawab

permasalahan mengenai pengaruh program kesejahteraan karyawan terhadap

D. Analisis Data

Tabel V.8

Data rekapitulasi penelitian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A1 5 5 4 4 5 3 4 3 3 4 5 5 A2 5 4 5 5 4 3 4 3 3 4 5 4 A3 4 5 5 4 4 3 4 3 2 4 5 5 A4 4 5 4 5 5 3 4 3 3 5 5 5 A5 4 5 5 4 4 3 4 3 2 5 5 5 A6 4 4 5 4 4 2 4 3 3 4 5 5 X1 26 28 28 26 26 17 24 18 16 26 30 29 A7 5 5 4 4 4 3 4 4 2 5 4 5 A8 3 4 5 4 3 3 4 5 3 5 4 5 A9 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 4 5 X2 13 14 14 11 11 10 12 13 8 15 12 15 A10 4 5 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 A11 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 5 5 A12 4 4 5 4 4 4 5 3 2 4 5 4 A13 4 5 4 4 3 3 4 3 2 4 5 4 A14 4 5 5 4 5 3 4 4 2 5 5 5 X3 20 24 24 20 20 18 21 18 10 22 25 23 X 59 66 66 57 57 45 57 49 34 63 67 67

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 B1 4 5 5 4 5 2 4 4 3 4 5 5 B2 5 5 5 5 5 2 5 4 3 4 5 5 B3 4 5 5 5 5 3 4 3 3 5 5 5 B4 4 4 4 5 5 3 5 3 3 4 5 5 B5 4 5 5 5 4 3 5 3 3 5 5 4 B6 5 5 5 4 5 3 4 3 4 5 5 5 B7 4 4 3 3 3 4 4 4 2 5 4 5 B8 3 4 5 3 3 4 4 3 3 3 5 5 B9 5 5 4 4 5 3 4 4 3 5 5 5 B10 4 5 5 5 3 5 4 4 2 5 5 5 B11 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 B12 5 4 5 5 5 3 3 3 3 4 5 5 Y 52 56 56 52 52 39 50 42 35 54 59 58

Tabel V.9

Data rata-rata variabel X dan Y

Responden

X1 X2 X3 Y Total Rata Total Rata Total Rata Total Rata

1 26 4,33 13 4,33 20 4,00 52 4,33 2 28 4,67 14 4,67 24 4,80 56 4,67 3 28 4,67 14 4,67 24 4,80 56 4,67 4 26 4,33 11 3,67 20 4,00 52 4,33 5 26 4,33 11 3,67 20 4,00 52 4,33 6 17 2,83 10 3,33 18 3,60 39 3,25 7 24 4,00 12 4,00 21 4,20 50 4,17 8 18 3,00 13 4,33 18 3,60 42 3,50 9 16 2,67 8 2,67 10 2,00 35 2,92 10 26 4,33 15 5,00 22 4,40 54 4,50 11 30 5,00 12 4,00 25 5,00 59 4,92 12 29 4,83 15 5,00 23 4,60 58 4,83 Total 294 49,00 148 49,3333 245 49,0000 605 50,4167 Rata- Rata 4,0833 4,1111 4,0833 4,2014

Keterangan: 5 - 1 /5 = 0,8 Klasifikasi Skala SB ( Sangat Baik ) 4,21 - 5,00 B ( Baik ) 3,41 – 4,20 C ( Cukup ) 2,61 – 3,40 TB ( Tidak Baik ) 1,81 – 2,60

STB ( Sangat Tidak Baik ) 1 – 1,80

1. Dari hasil analisis data mengenai persepsi karyawan pada program

kesejahteraan karyawan yang terdiri dari program kesejahteraan ekonomi, program kesejahteraan hiburan dan rekreasi, dan program kesejahteraan tambahan

fasilitas dapat diklasifikasikan dalam kategori baik. Hal tersebut dapat dilihat

berdasarkan data rata-rata program kesejahteraan ekonomi (X1), program

kesejahteraan hiburan dan rekreasi (X2), dan program kesejahteraan tambahan

fasilitas (X3) yang diatas angka 4.

Data rata-rata mengenai persepsi karyawan pada program kesejahteraan

ekonomi (X1) sebesar 4,0833 maka dapat dikatakan responden memiliki persepsi

yang baik. Untuk program kesejahteraan hiburan dan rekreasi (X2) sebesar 4,1111

yang berarti responden memiliki persepsi yang baik, dan pada program

kesejahteraan tambahan fasilitas (X3) sebesar 4,0833 dan dapat dikatakan

responden juga memiliki persepsi yang baik. Berdasarkan data tersebut juga dapat

2. Dari hasil analisis data pada table V.9 mengenai penilaian karyawan pada

semangat kerjanya diperoleh bahwa rata-rata Y atau semangat kerja karyawan

sebesar 4,0214 maka dapat dikatakan bahwa responden memilki penilaian yang

baik terhadap semangat kerjanya.

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Metode ini dapat dilihat pada tolerance value atau Variance Inflator Factor (VIF). Batas Tolerance Value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila hasil analisa menunjukkan nilai VIF di bawah nilai 10 dan tolerance value diatas 0,10 maka tidak terjadi multikoleniaritas. Dari hasil perhitungan

tolerance value yang ditunjukkan pada tabel V.10 nilai VIF lebih kecil dari 10. Dengan demikian disimpulkan bahwa persamaan model regresi tidak terjadi

multikoleniaritas.

Tabel V.10

Hasil Uji Multikolinieritas

Analisis

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tolerance value di atas 0,10 dan

Sumber: olah data

Coefficientsa ,750 ,063 11,955 ,000 ,645 ,026 ,806 25,253 ,000 ,991 ,994 ,399 ,245 4,080 ,085 ,023 ,093 3,752 ,006 ,731 ,799 ,059 ,408 2,449 ,115 ,030 ,143 3,802 ,005 ,915 ,802 ,060 ,176 5,692 (Constant)  X1  X2  X3  Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Zero-order Partial Part Correlations

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Y a.

b. Uji Autokorelasi

Cara untuk menguji adanya autokorelasi adalah Durbin Watson (DW hitung). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai DW-tabel (du : durbin upper dan dl : durbin lower), karena dalam penelitian ini nilai n < 15 maka pembuktiannya dilakukan melalui Tabel Klasifikasi Nilai d. Dari hasil

perhitungan Durbin Watson yang ditunjukkan pada tabel V.11

Tabel V.11 Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: olah data

Menentukan nilai α dengan nilai d tabel, dL (n=12, k=4) = 0,512 du (n=12, k=4) = 2,177

4 – dL = 4 – 0,512 = 3,488 dan 4 – 2,177 = 1,823.

Hasil nilai 1,823 > DW > 3,488 .

DW = 1,841 jadi kesimpulannya tidak ada autokorelasi. Model Summaryb ,999a ,998 ,997 ,404 1,841 Model  1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Predictors: (Constant),X3,X2,X1 a. Dependent Variable: Y b.

c. Uji Heterokedatisitas

Gejala heteroskedastisitas akan muncul apabila memiliki pola tertentu

yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit. Hasil

perhitungan ada tidaknya gejala heteroskedastisitas ditunjukkan dalam table V.12.

Tabel V.12 Uji Heterokedatisitas Correlations 1,000 ,608* ,912** -,061 . ,036 ,000 ,851 12 12 12 12 ,608* 1,000 ,640* -,074 ,036 . ,025 ,818 12 12 12 12 ,912** ,640* 1,000 -,110 ,000 ,025 . ,734 12 12 12 12 -,061 -,074 -,110 1,000 ,851 ,818 ,734 . 12 12 12 12 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N X1 X2 X3 Residual Spearman's rho X1 X2 X3 Residual

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Sumber: olah data

Berdasarkan table diatas tingkat signifikansi X1 = 0,851, X2 = 0,818, dan X3 =

d. Uji Normalitas

Tabel V.13

Case Processing Summary

12 100,0% 0 ,0% 12 100,0% 12 100,0% 0 ,0% 12 100,0% 12 100,0% 0 ,0% 12 100,0% 12 100,0% 0 ,0% 12 100,0% X1 X2 X3 Y

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases Tests of Normality ,189 12 ,181 ,840 12 ,028 ,124 12 ,200* ,950 12 ,630 ,209 12 ,157 ,856 12 ,044 ,148 12 ,184 ,873 12 ,072 X1 X2 X3 Y

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

Sumber: olah data

Berdasarkan tabel diatas tingkat signifikansi X1 = 0,181; X2 = 0,200; dan X3 =

0,157 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam regresi variable terikat

dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal.

4. Uji regresi Linier Berganda

Selanjutnya untuk menjawab hipotesa penelitian dilakukan pengujian

regresi linier berganda. Pengujian regresi linier berganda ini digunakan untuk

menguji pengaruh antara variabel independen yang berupa program kesejahteraan

dari hasil pengujian regresi liniar berganda yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel V.14 Keterangan Program Kesejahteraan Ekonomi Program Kesejahteraan Hiburan dan Rekreasi Program Kesejahteraan Tambahan Fasilitas Nilai Rsquare 0,998 Koefisien Regresi 0,645 0,085 0,115

Sumber: olah data

Nilai Rsquare sebesar 0,998 menjelaskan bahwa program kesejahteraan

ekonomi, program kesejahteraan hiburan dan rekreasi, serta program

kesejahteraan tambahan fasilitas dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap

semangat kerja sebesar 99,8%. Sedangkan sisanya sebesar 0,2% dijelaskan oleh

faktor-faktor selain program kesejahteraan ekonomi, program kesejahteraan

hiburan dan rekreasi, serta program kesejahteraan tambahan fasilitas.

Adapun koefisien regresi dari masing-masing variabel program

kesejahteraan ekonomi, program kesejahteraan hiburan dan rekreasi, serta

program kesejahteraan tambahan fasilitas dapat dijelaskan dari persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 0,750 + 0,645X1 + 0,085X2 + 0,115X3

Nilai koefisien X1 sebesar 0,645, nilai koefisien X2 sebesar 0,085 dan, nilai

koefisien X3 sebesar 0,115 berarti bahwa kenaikan nilai (+) program kesejahteraan

kesejahteraan tambahan fasilitas dapat memberikan kontribusi positif atas

peningkatan semangat kerja karyawan.

E. Pembahasan

Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik,

penulis akan membahas hasil dari data tersebut. Pembahasannya adalah sebagai

berikut:

1. Hasil analisis data mengenai persepsi karyawan pada program

kesejahteraan karyawan memperlihatkan bahwa rata-rata persepsi karyawan pada program kesejahteraan ekonomi (X1) sebesar 4,0833,

program kesejahteraan hiburan dan rekreasi (X2) sebesar 4,1111, dan

program kesejahteraan tambahan fasilitas (X3) sebesar 4,0833. Maka dari

data tersebut diperoleh hasil data rata rata total variabel independen atau X

sebesar 4,0925.

Berdasarkan rekapitulasi persepsi karyawan tetap PT. Bank Central

Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta pada program

kesejahteraan karyawan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas

karyawan memiliki persepsi yang baik terhadap beberapa aspek dalam

program kesejahteraan karyawan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata

untuk masing-masing responden serta untuk skor rata-rata total program

kesejahteraan karyawan yang berada pada kisaran angka 4.

Hal ini mencerminkan bahwa secara umum program kesejahteraan

karyawan tetap PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit

Yogyakarta akan program kesejahteraan karyawan.

2. Dari hasil analisis data mengenai penilaian karyawan pada semangat

kerjanya diperoleh data rata rata Y atau semangat kerja karyawan sebesar

4,20414. Berdasarkan rekapitulasi penilaian karyawan tetap PT. Bank

Central Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta pada semangat

kerjanya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas karyawan

memiliki penilaian yang baik pada semangat kerjanya. Hal ini dapat dilihat

dari skor rata untuk masing-masing responden serta untuk skor rata-rata total semangat kerja karyawan yang berada di sekitar angka 4. Artinya

ada penilaian yang baik karyawan tetap PT. Bank Central Asia Tbk.

Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta akan semangat kerjanya.

3. Nilai koefisien X1 sebesar 0,645 berarti bahwa kenaikan nilai (+) program

kesejahteraan ekonomi dapat memberikan kontribusi positif terhadap

semangat kerja karyawan. Nilai koefisien X2 sebesar 0,085 berarti bahwa

kenaikan nilai (+) program kesejahteraan hiburan dan rekreasi dapat

memberikan kontribusi positif terhadap semangat kerja karyawan, serta

nilai koefisien X3 sebesar 0,115 berarti bahwa kenaikan nilai (+) program

kesejahteraan tambahan fasilitas juga dapat memberikan kontribusi positif

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil analisis data yang telah

dilakukan dan mengajukan saran-saran.

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan membahas data-data yang diperoleh dari

PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit mengenai pengaruh

program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan., maka

penulis dapat menyimpulkan :

1. Secara umum karyawan tetap PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang

Pembantu Pingit Yogyakarta memiliki persepsi yang baik pada program

kesejahteraan karyawan. Hal ini ditunjukkan dari data rata rata yang

diperoleh mengenai skor persepsi karyawan pada program kesejahteraan

ekonomi (X1) sebesar 4,0833, program kesjahteraan hiburan dan rekreasi

(X2) sebesar 4,1111, dan program kesjahteraan tambahan fasilitas (X3)

sebesar 4,0833. Sedangkan rata-rata skor persepsi untuk keseluruhan program kesejahteraan adalah sebesar sebesar 4,0925.

2. Secara umum penilaian karyawan tetap PT. Bank Central Asia Tbk.

Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta pada semangat kerjanya memiliki

diperoleh mengenai skor penilaian data rata-rata Y atau semangat kerja

karyawan sebesar 4,2014.

3. Adanya pengaruh program kesejahteraan karyawan terhadap semangat

kerja karyawan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai, Rsquere diketahui sebesar

0.998 yang berarti bahwa program kesejahteraan ekonomi, program

kesejahteraan hiburan dan rekreasi, serta program kesejahteraan tambahan

fasilitas dapat menjelaskan pengaruhnya yang signifikan secara

bersama-sama terhadap semangat kerja karyawan. Nilai koefisien X1 sebesar 0,645,

nilai koefisien X2 sebesar 0,085 dan, nilai koefisien X3 sebesar 0,115 berarti bahwa kenaikan nilai (+) secara bersama sama yaitu program

kesejahteraan ekonomi, program kesejahteraan hiburan dan rekreasi, serta

program kesejahteraan tambahan fasilitas, dapat memberikan kontribusi

positif atas peningkatan semangat kerja karyawan.

B. Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka

penulis mengajukan beberapa saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan oleh

PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Pembantu Pingit Yogyakarta demi kemajuan

perusahaan, antara lain:

1. Pelaksanaan program kesejahteraan karyawan hendaknya dapat dilakukan

secara lebih tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mayoritas

karyawan, sehingga akan dapat menghasilkan semangat kerja karyawan

mengenai program kesejahteraan ekonomi, program kesejahteraan hiburan

dan rekreasi, serta program kesejahteraan tambahan fasilitas terhadap

persepsi karyawan mengenai semangat kerja karyawan.

2. Pada penelitian ini hendaknya yang menjadi perhatian adalah upaya

perusahaan untuk meningkatkan persepsi karyawan mengenai program

kesejahteraan ekonomi, program kesejahteraan hiburan dan rekreasi, serta

program kesejahteraan tambahan fasilitas, secara bersama sama guna

untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yang lebih baik.

C Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini memiliki keterbatasansebagai berikut:

1. Penelitian yang penulis lakukan ini bersifat studi kasus, sehingga hasil dari

penelitian ini hanya berlaku pada PT. Bank Central Asia Cabang Pingit

Yogyakarta dan tidak dapat dijadikan tolak ukur pada perusahaan lain.

2. Dalam penelitian ini penulis hanyameneliti mengenai program

kesejahteraan yang terdiri dari program kesejahteraan ekonomi, program hiburan

dan rekreasi serta program tambahan fasilitas saja, sedangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi semangat kerja sangat banyak sehingga dalam penelitian ini masih

sedikit kurang kecermatannya dibandingkan jika seluruh faktor yang

mempengaruhi semangat kerja diteliti.

3. Keterbatasan pengalaman, kemampuan , tenaga, dana serta waktu y6ang

dimiliki penulis sehingga tidak bisa melakukan penelitian secara maksimal yang

perusahaan. Maka penelitian ini masih perlu disempurnakan lagi pada dengan

penelitian selanjutnya.

4. Kemampuan responden dalam menginteprestasikan kuisioner yang disebar

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. (1997). Statistik Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, UPP AMP YKPN Anogoro Panji dan Widiyanti Ninik,(1993), Psikologi Dalam Perusahaan.

Cetakan Ke-3, Jakarta: Rinekaq Cipta.

Flippo, Edwin. (1994). Manajemen Personalia Edisi IV. Jakarta: Erlangga

Henry Simamora, (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN.

Handoko, T. Hani. (1997). Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, SP. Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia: Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: CV Haji Masagung

Husnan, Suad, Ranupandojo, Heidjrachman. (2000). Manajemen Personalia.

Yogyakarta: BPFE

Kuncoro, Mudjarad (2007). Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Unit Penerbit STIM

Dokumen terkait