• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 66 Wakil Ketua I

(1) Wakil Ketua I dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Wakil Ketua I bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang dilakukan oleh Divisi-divisi Cabang, Bagian-Bagian, Komisi Pengawasan pemerintah Kabupaten/Kota.

(3) Wakil Ketua I bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 67 Wakil Ketua II

(1) Wakil Ketua II dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Wakil Ketua II bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan Koordinator Cabang dalam mencapai sasaran program LSM

(3) Wakil Ketua II bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 68

Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris

(1) Sekretaris dan Wakil Sekretaris dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Sekretaris bertugas melakukan Manajemen Administrasi KOBRA ke luar dan melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di cabang.

(3) Dalam melaksanakan tugas Sekretaris harus berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Ketua. (4) Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris.

(5) Jumlah Wakil-Wakil Sekretaris, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur oleh Dewan Pimpinan Cabang.

(6) Sekretaris bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 69

Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara

(1) Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Cabang dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan LSM sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan di cabang.

(3) Bendahara dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua. (4) Bendahara dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara.

(5) Jumlah Wakil-Wakil Bendahara, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

(6) Bendahara bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 70

Badan Pengawas Cabang

(1) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Badan Pengawas Cabang dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Badan Pengawas Cabang bertugas untuk mengawasi, melakukan evaluasi, serta memberikan saran agar kedisiplinan LSM di cabang berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan.

(3) Anggota Badan Pengawas Cabang diangkat oleh Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengawas Cabang bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 71

Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Cabang

(1) Koordinator dan Wakil Koordinator Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Cabang dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang

(2) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Cabang bertugas:

membantu dan menangani perkara-perkara pidana, perdata, dan perkara lainnya termasuk yang berkenaan dengan LSM ; dan

memberikan nasehat dan pendampingan hukum kepada anggota di tingkat kabupaten/kota. (3) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Cabang dalam melaksanakan tugasnya berpedoman kepada program dan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Cabang dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Seksi-Seksi sesuai dengan kebutuhan.

(5) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Cabang bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 72

Divisi Pembinaan Anggota Cabang

(1) Koordinator dan Wakil Koordinator Divisi Pembinaan Anggota Cabang dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang

(2) Divisi Pembinaan Anggota Cabang bertugas mempersiapkan pembinaan dan peningkatan jumlah keanggotaan LSM yang akan dilanjutkan dan diberikan kemampuan serta keterampilan. (3) Divisi Pembinaan Anggota Cabang dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada rencana pembinaan anggota dan Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan

Pimpinan Cabang.

(4) Divisi Pembinaan Anggota Cabang dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh Seksi-seksi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang.

(5) Divisi Pembinaan Anggota Cabang mengkoordinasikan Unit Pembinaan Anggota Anak Cabang, Pimpinan Ranting, dan Pimpinan Anak Ranting.

(6) Divisi Pembinaan Anggota Cabang melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 73

Divisi Pembinaan Organisasi Cabang

(1) Koordinator dan Wakil Koordinator Divisi Pembinaan Organisasi Cabang diangkat oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Divisi Pembinaan Organisasi Cabang bertugas mempersiapkan konsolidasi LSM melalui Musyawarah Anak Cabang dan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa, Musyawarah Ranting, Musyawarah Ranting Luar Biasa, Musyawarah Anak Ranting, dan Musyawarah Anak Ranting Luar Biasa

sesuai ketentuan organisasi.

(3) Divisi Pembinaan Organisasi Cabang dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada rencana pembinaan organisasi dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan

Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Divisi Pembinaan Organisasi Cabang dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh Seksi-seksi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang.

(5) Divisi Pembinaan Organisasi Cabang mengkoordinasikan tugas Unit Pembinaan Organisasi Anak Cabang, Pimpinan Ranting, dan Pimpinan Anak Ranting.

(6) Divisi Pembinaan Organisasi Cabang bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 74

Divisi Program Pro Rakyat Cabang

(1) Koordinator dan Wakil Koordinator Program Pro Rakyat dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang. (2) Divisi Program Pro Rakyat Cabang bertugas membantu Pemerintah dan pemerintah

kabupaten/kota untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan akses dan fasilitas yang ada, khususnya dalam program-program Pro Rakyat.

(3) Divisi Program Pro Rakyat Cabang dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Rencana Program Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kebijakan Umum Dewan

Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Divisi Program Pro Rakyat Cabang dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh Seksi-seksi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 75

Divisi Tanggap Darurat Cabang

(1) Koordinator dan Wakil Koordinator Tanggap Darurat dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang (2) Divisi Tanggap Darurat Cabang bertugas membantu korban bencana alam dan musibah lain, serta

menyalurkan bantuan dan alat-alat kebutuhan darurat lainnya sesegera mungkin langsung kepada korban.

(3) Divisi Tanggap Darurat Cabang dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program Pemerintah, Pemerintah Daerah serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan

Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Divisi Tanggap Darurat Cabang dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh Seksi-seksi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang

(5) Divisi Tanggap Darurat Cabang bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 76

Dokumen terkait