• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Eksperimental

3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu : 12 bulan

b. Tempat : Lab. Proses Produksi Jurusan Teknik Mesin UNS

Lab. Pengecoran dan Las Jurusan Teknik Mesin UNS Lab. Fisika Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fak.Pertanian UNS

3.1.2 Diagram Alir Penelitian

Untuk mengetahui alur penelitian yang baik secara runtut, maka dibuatlah suatu diagram alir penelitian.

Secara lebih sistematis dan terperinci ditunjukkan pada gambar diagram alir sebagai berikut:

MULAI16

- Atomisasi kurang baik - Tidak terbentuk droplet - Atomisasi tidak stabil / tersendat-sendat

commit to user

- Terbentuk droplet-droplet - Atomisasi stabil

SELESAI KESIMPULAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.1.3 Skema Instalasi Peralatan Studi Eksperimental

Sebelum langkah pembuatan alat studi eksperimental dimulai, langkah awal dalam suatu pembuatan alat adalah membuat rancangan atau perencanaan terlebih dahulu. Dibawah ini adalah rancangan yang akan dibuat yaitu alat studi

eksperimental sistem atomisasi CWM dengan menggunakan air-assisted nozzle.

Ket: 1. Kompressor ke tangki CWM 2. Saluran udara ke tangki CWM 3. Pressure regulator tangki CWM 4. Tangki CWM

5. Katup aliran CWM 6. Saluran CWM 7. Pressuregauge CWM

8. Kompressor ke nozzle

9. Pressure regulator udara ke nozzle

10. Orificemeter udara 11. Saluran udara ke nozzle

12. Pressuregauge udara 13. Air-Assisted Nozzle

14. Hasil uji pengabutan (atomisasi)

Gambar 3.2 Rancangan Alat Studi Eksperimental Sistem Atomisasi CWM

dengan Air-Assisted Nozzle

3.1.4 Bahan dan Peralatan Penelitian

Untuk dapat membuat dan menyusun rangkaian alat studi eksperimental

sistem atomisasi CWM dengan air-assisted nozzle ini, terlebih dahulu kita harus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a) Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran batubara serbuk berukuran 112,5 µm (mesh 150) dan air tawar ditambah dengan sedikit aditif. Komposisi campuran dalam % massa terdiri dari, batubara serbuk 40% dan

air tawar 60% dengan tambahan aditif CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) sebesar

3% dari berat batubara serbuk.

Gambar 3.3 Serbuk Batubara

(Sumber: pengamatan visual)

b) Peralatan

Peralatan yang diperlukan untuk studi eksperimental atomisasi CWM ini yaitu:

1. Air-Assisted Nozzle

Air-assisted nozzle berfungsi untuk menghasilkan atomisasi dari

liquid/cairan dan mempercepat cairan (liquid) membentuk lapisan film atau

pancaran liquid yang kemudian pecah membentuk ligament-ligament yang

akhirnya menjadi droplet-droplet dan membentuk spray. Pada studi eksperimental

ini menggunakan air-assisted nozzle dengan tipe internal mixing untuk

mengatomisasi campuran batubara serbuk-air (CWM) dengan viskositas tinggi dan dapat menghasilkan droplet-droplet yang halus.

Gambar 3.4 Skema Sistem Air-Assisted Nozzle

(Sumber: lampiran)

2. Kompresor Udara

Kompresor udara berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan dan sebagai tempat menyimpan udara bertekanan. Pada studi eksperimental ini kompresor digunakan untuk mengalirkan udara bertekanan yang menuju tangki

CWM dan mengalirkan udara bertekanan yang menuju air-assisted nozzle untuk

dikabutkan (diatomisasi) secara bersama-sama.

Gambar 3.5 Kompresor Udara

(Sumber: pengamatan visual)

commit to user

Pressure regulator berfungsi untuk mengatur aliran udara bertekanan yang berasal dari kompresor dan untuk mengetahui besarnya tekanan udara yang akan dialirkan dari kompressor. Pada studi eksperimental ini menggunakan dua buah

pressure regulator yang dipasang untuk dapat mengetahui besarnya tekanan udara yang akan dialirkan menuju ke tangki CWM dan yang satunya untuk dapat

mengetahui besarnya tekanan udara yang akan dialirkan menuju ke air-assisted

nozzle. Yang kemudian akan dialirkan secara bersama-sama untuk dapat

menghasilkan pengabutan/atomisasi CWM yang melewati air-assisted nozzle.

Gambar 3.6 Pressure Regulator

(Sumber: www.google.com)

4. Tangki CWM

Tangki CWM berfungsi sebagai tempat untuk menampung CWM sementara

sebelum dialirkan menuju ke air-assisted nozzle, yang terlebih dahulu akan

dinaikkan tekanannya dengan cara mengalirkan udara bertekanan pada tangki CWM. Pada studi eksperimental ini menggunakan tangki CWM yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menampung CWM dan dapat dibuka untuk memasukkan CWM untuk dilakukan pengabutan/ atomisasi, tetapi masih tetap tertutup rapat atau tidak bocor pada saat ditutup untuk ditekan dengan udara

bertekanan dan akan dapat dialirkan menuju ke air-assisted nozzle.

Gambar 3.7 Tangki CWM

(Sumber: pengamatan visual)

5. Katup Aliran CWM

Katup aliran CWM berfungsi untuk mengatur debit aliran CWM dari tangki

CWM yang akan menuju ke air-assisted nozzle untuk dikabutkan atau

diatomisasi. Pada studi eksperimental ini katup aliran CWM yang digunakan berupa katup putar, sehingga dapat digunakan untuk membuka dan menutup debit aliran CWM yang akan digunakan untuk meneliti pengaruh debit aliran CWM terhadap hasil atomisasi CWM.

Gambar 3.8 Katup Aliran

(Sumber: www.google.com)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Orifice meter berfungsi untuk mengukur atau mengetahui beda ketinggian

(∆h) yang disebabkan oleh kecepatan aliran udara yang melewati lubang orifice

pada saluran udara dari kompresor yang menuju ke nozzle. Pada studi

eksperimental ini, menggunakan orifice meter yang menggunakan fluida air pada

pipa manometer untuk mengetahui beda ketinggian (∆h) yang terjadi pada saluran

udara.

Gambar 3.9 Orifice meter

(Sumber: pengamatan visual)

7. Pressure Gauge

Pressure gauge berfungsi untuk mengetahui atau menunjukkan besarnya tekanan yang terdapat pada saluran. Pada studi eksperimental ini menggunakan

dua buah pressuregauge, yaitu pressuregauge yang dipasang pada saluran CWM

dan pada saluran udara untuk dapat mengetahui tekanan yang terdapat pada masing-masing saluran.

Gambar 3.10 PressureGauge

(Sumber: pengamatan visual)

8. Flowmeter Tipe SCFM (Standard Cubic Feet per Minute)

Flowmeter digunakan untuk mengukur debit udara pada saluran udara dari

kompressor yang menuju ke air-assisted nozzle.

Gambar 3.11 Flowmeter Tipe SCFM

(Sumber: www.google.com)

9. Kamera

Kamera digunakan untuk mengambil gambar atau foto hasil pengabutan

(atomisasi) dari CWM pada air-assisted nozzle. Oleh karena itu, pada studi

eksperimental ini membutuhkan kamera jenis high speed kamera, karena untuk

penelitian ini diperlukan sebuah kamera digital yang memiliki pengambilan gambar atau foto yang baik.

commit to user

Stopwatch digunakan untuk mencatat waktu pada saat menghitung debit aliran CWM.

11.Gelas ukur

Gelas ukur digunakan untuk menampung cairan CWM dan menghitung volumenya pada saat melakukan kalibrasi debit aliran CWM.

Dokumen terkait