• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April tahun 2015.

E. Etika Penelitian

Menurut (Notoatmodjo, Soekidjo, 2010) Secara garis besar dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang teguh (Milton, 1999 dalam Bondan Palestin).

46

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat subjek peneliti, peneliti seyogianya mempersiapkan formulir persetujuan (inform concent) yang mencangkup :

a. Menjelaskan manfaat penelitian.

b. Penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. c. Penjelasan manfaat yang didapatkan.

d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian.

e. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian kapan saja.

f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang diberikan oleh responden.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahui kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas subjek. Peneliti seyogianya cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden. 3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti sebagai kejujuran, keterbukaan dan kehati hatian. Untuk itu lingkungan penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan yakni dengan menjelaskan

prosedur penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (blancing harms and benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada kasusnya. Peneliti hendaknya meminimalisai dampak yang merugikan bagi subjek. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress maupun kematian subjek penelitian.

F. Alat Pengumpul Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi data dan kuesioner, yaitu dengan cara melakukan pengukuran berat badan melalui timbang injak yang memiliki ketelitian 0,1 kg dan membaginya dengan tinggi badan melalui pengukuran tinggi badan microtoise yang mempunyai ketelitian 0,1 cm dan kuesioner yang telah disusun oleh peneliti berdasarkan kepustakaan yang mendukung tentang hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi pada remaja putri yang termasuk dalam variabel penelitian bagi pewawancara maupun pasien.

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya ataupun hal hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010).

48

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian dilakukan pada bulan Maret s/d April 2015. Setelah mendapatkan izin dari Institusi Pendidikan Akademi Kebidanan Cipto Medan, penelitian kemudian mengadakan pendekatan pada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian, setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed consent), kemudian menjelaskan tujuan penelitian pada responden. Peneliti mengumpulkan data dengan menyebar kuesioner, mengobservasi dengan menghitung tinggi dan berat badan kepada responden satu persatu. Semua data yang telah terkumpul kemudian akan dianalisa.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan pemeriksaan kuesioner dengan melihat data dan jawaban apakah sudah lengkap dan benar (editing). Kemudian data diberi kode (coditing) untuk memudahkan penelitian dalam melakukan analisa data dan pengolahan data. Selanjutnya peneliti memasukkan data yang telah diperiksa dan diberi kode dengan menggunakan teknik komputerisasi, yang disebut dengan entry

data dengan menggunakan bantuan program komputer yang disesuaikan melalui

langkah berikut: 1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan dengan tujuan melihat gambaran masing-masing variabel dalam distribusinya dengan menyajikan proporsi variabel dalam sampel penelitian. Setelah kuesioner diisi dengan baik kemudian ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat yang dilakukan adalah tabulasi silang antara dua variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent. Analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan terhadap objek penelitian adalah menggunakan uji chi square (X2) dengan nilai kemaknaan (α = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai X2 hitung > X2 tabel atau nilai probalitas (p) < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima yaitu ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan apabila nilai X2 hitung < X2 atau nilai probalitas (p) > 0,005 maka hipotesis penelitian di tolak yaitu tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

50

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang berjudul hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri di akademi kebidanan cipto medan tahun 2015 dengan responden yang berjumlah sebanyak 74 orang dan dilakukan pada bulan maret 2015 di dapat hasil penelitian sebagai berikut:

1. Analisa Univariat a. Umur Remaja Putri

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh mengenai umur pada remaja putri sebagai berikut:

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015

Umur (usia) Frekurnsi (orang) Persentasi (%) 18-20 50 67,8 21-23 23 31,0 >24 1 1,3 Total 74 100

Berdasarkan Tabel 5.1 diatas dapat diketahui bahwa umur remaja putri paling banyak pada usia 18-20 tahun sebanyak 50 orang (67,5%).

b. Status Gizi Remaja Putri

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh mengenai status gizi pada remaja putri sebagai berikut:

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Status Gizi Remaja Putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 Status Gizi Frekuensi Persentasi (%) Kurus 5 6,8

Normal 65 87,8 Gemuk 4 5,4 Total 74 100

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa responden paling banyak mempunyai status gizi normal yaitu sebanyak 65 orang (87,8%).

c. Siklus Menstruasi Remaja Putri

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh mengenai siklus menstruasi pada remaja putri sebagai berikut:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Gangguan Menstruasi Pada Remaja Putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015

Gangguan Menstruasi Frekuensi (orang) Persentasi(%) Tidak Terganggu 65 87,8 Terganggu 9 12,2 Total 74 100 Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa responden paling banyak tidak mengalami gangguan menstruasi pada remaja putri sebanyak 65 orang (87,8%).

52

2. Analisa Bivariat

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi pada remaja putri sebagai berikut:

Tabel 5.4

Hubungan Status Gizi Dengan Gangguan Menstruasi Pada Remaja Putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015

Status Gizi Kurus Normal Gemuk Gangguan Menstruasi Value Tidak Terganggu Terganggu

Total N % N % n % 2 3,1 3 33,3 5 100 0,001 62 95,4 3 33,3 65 100 1 1,0 3 33,3 4 100 Jumlah 65 100 9 100 74 100

Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat dilihat penelitian yang telah dilakukan di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 74 responden, yang tidak mengalami Gangguan menstruasi dengan status gizi normal yaitu sebanyak 62 orang (95,4%) dan yang mengalami gangguan menstruasi dengan status gizi normal yaitu sebanyak 3 orang (33,3) dan responden yang tidak mengalami gangguan menstruasi dengan status gizi kurus yaitu sebanyak 2 orang (3,1%) dan yang mengalami gangguan menstruasi dengan status gizi kurus yaitu sebanyak 3 orang (33,3%) kemudian responden yang tidak mengalami gangguan menstruasi dengan status gizi gemuk yaitu sebanyak 1 orang (1,0%) dan yang mengalami gangguan menstruasi dengan status gizi gemuk yaitu sebanyak 3 orang (33,3%).

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil yaitu p = 0,001 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan gangguan menstruasi pada remaja putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015.

B. Pembahasan 1. Status Gizi

Berdasarkan distribusi frekuensi status gizi pada remaja putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 menunjukkan bahwa status gizinya lebih banyak yang normal. Gizi kaum remaja yang dicermikan oleh pola makannya akan sangat menentukan apakah mereka bisa mencapai pertumbuhan fisik yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Pertumbuhan fisik kaum remaja akan sangat ditentukan oleh asupan kalori dan protein. Dengan mengkonsumsi kalori dan protein secara cukup maka pertumbuhan badan yang menyangkut pertambahan berat badan dan tinggi badan akan dapat dicapai dengan baik (Dieny, 2014).

Menurut Marmi (2013), ada berbagai faktor yang mempengaruhi status gizi pada remaja, yaitu kebiasaan makan yang buruk, pemahaman mengenai gizi yang keliru oleh remaja dimana tubuh yang langsing menjadi idaman bagi remaja putri sehingga mereka menerapkan pengaturan pembatasan makanan secara keliru. Selain itu, kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu yang menyebabkan kebutuhan gizi tak terpenuhi, dan promosi yang berlebihan melalui media massa, usia remaja merupakan usia dimana mereka sangat tertarik pada hal-hal baru sehingga dimanfaatkan oleh pengusaha makanan untuk mempromosikan produk mereka dengan cara yang sangat mempengaruhi remaja sehingga tertarik untuk membelinya tanpa tahu kandungan gizi yang terkandung di dalamnya. Serta masuknya produk-produk makanan siap saji (fast food) yang menjadi trend di kehidupan modern remaja saat ini menyebabkan remaja tidak lagi memperhatikan asupan gizi mereka.

Setelah dilakukan penelitian di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 dapat diketahui banyak responden mengalami status gizi normal itu

54

dikarenakan pola makan mereka yang baik, mereka makan 3 kali/hari yang sudah ditetapkan aturan porsi makannya yaitu setiap mahasiswa berhak mendapatkan satu porsi nasi, sayur secukupnya, satu potong ikan dan pencuci mulut yaitu buah buahan dalam sehari sebanyak tiga porsi, mereka tinggal di asrama dengan lingkungan asrama yang bersih dan nyaman kemudian jam tidur mereka juga sudah ditetapkan yaitu jam 22.00 wib sehingga pola hidup mereka baik maka gizinya pun ikut baik.

2. Gangguan Menstruasi

Berdasarkan distribusi frekuensi gangguan menstruasi pada remaja putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 menunjukkan bahwa lebih banyak remaja tidak mengalami gangguan menstruasi. (Dewi, 2013), Gangguan menstruasi adalah menstruasi yang tidak normal dalam hal panjang siklus haid, lama haid dan jumlah darah haid yang melibatkan, hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium. Menstruasi (haid) adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari rahim disertai pengeluaran (deskuamasi) endometrium (Nugroho, 2012). Siklus menstruasi merupakan jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikut yang berlangsung dengan pola tertentu setiap bulan. Siklus mentruasi dikatakan teratur apabila berlangsung selama 21-35 hari dan dikatakan tidak teratur apabila berlangsung <21 hari atau >35 hari.

Menurut Dieny (2014), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi, diantaranya genetik, usia, penyakit, pertumbuhan alat reproduksi, 5 hormon, obat-obatan kontrasepsi, stress, merokok, konsumsi alkohol, status gizi kurang atau lebih, asupan zat gizi, dan aktifitas fisik.

Menurut Wolfenden (2010) dalam Adnyani (2013), faktor yang paling berpengaruh dalam regularitas siklus menstruasi adalah ketidakseimbangan hormon. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan pengaturan hormon terganggu,

beberapa diantaranya stres, penyakit, perubahan rutinitas, gaya hidup dan berat badan.

Setelah dilakukan penelitian di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 dapat diketahui banyak responden tidak mengalami gangguan menstruasi itu dikarenakan remaja mengalami stres tapi hanya stres ringan karena memikirkan kuliah sehingga tidak terlalu menganggu menstruasinya, kesehatan remaja pun baik karena sebelum masuk kuliah mereka terlebih dahulu di tes kesehatan satu persatu sehingga mereka memiliki tubuh yang sehat, akses hypothalamus teratur juga dialami pada wanita yg berusia diatas 20 tahun sehingga tidak terjadi gangguan menstruasi, seluruh remaja mengikuti olaraga yang diadakan diasrama selama 2 kali dalam seminggu secara teratur sehingga kesehatan mereka pun terjaga begitu juga dengan menstruasinya pun menjadi tidak terganggu.

3. Hubungan Status Gizi Dengan Gangguan Menstruasi

Berdasarkan distribusi frekuensi pada remaja putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 menunjukkan bahwa status gizi dengan gangguan menstruasinya lebih banyak yang tidak terganggu.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Felicia (2015), di PSIK FK UNSRAT Manado, disebutkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi yang menunjukan bahwa 67 responden, ada 9 responden (33,3%) yang memiliki status gizi kurus dengan siklus menstruasi teratur, 6 responden (20,7%) yang memiliki status gizi normal dengan siklus menstruasi tidak teratur, dan 2 responden (18,2%) yang memiliki status gizi gemuk dengan siklus menstruasi teratur.

Penelitian ini didukung oleh Purwanti (2003) dalam Adnyani (2013) dan juga penelitian yang dilakukan oleh Dahliansyah (2003) dalam Adnyani (2013), disebutkan bahwa ada hubungan antara lemak tubuh dengan siklus menstruasi. Salah

56

satu hormon yang berperan dalam proses menstruasi adalah estrogen. Estrogen ini disintesis di ovarium, di adrenal, plasenta, testis, jaringan lemak dan susunan saraf pusat. Menurut analisis penyebab lebih panjangnya siklus mentruasi diakibatkan jumlah estrogen yang meningkat dalam darah akibat meningkatnya jumlah lemak tubuh. Kadar estrogen yang tinggi akan memberikan umpan balik negatif terhadap sekresi GnRh. Seorang wanita yang mengalami kekurangan maupun kelebihan gizi akan berdampak pada penurunan fungsi hipotalamus yang tidak memberikan rangsangan kepada hipofisa anterior untuk menghasilkan FSH (Follicle Stimulating

Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). Dimana FSH ini berfungsi merangsang

pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Sedangkan LH

(luteinizing hormone) berfungsi dalam pematangan sel telur atau ovulasi (fase

sekresi) yang nantinya jika tidak dibuahi akan mengalami peluruhan (menstruasi), sehingga apabila produksi FSH dan LH terganggu maka siklus menstruasi juga akan terganggu. Berhubungan dengan menstruasi, secara khusus jumlah wanita anovulasi akan meningkat apabila berat badannya mengalami perubahan (meningkat atau menurun) (Francin, 2004, dalam Anggarini, 2012).

Dari hasil penelitian ini dapat menunjukan bahwa apabila remaja memiliki asupan gizi yang baik dengan stabilitas emosi yang baik disertai gaya hidup dan pola makan yang baik bisa membuat kerja hipotalamus menjadi baik sehingga bisa memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan tubuh terutama hormon reproduksi, sehingga siklus menstruasi bisa menjadi teratur.

Setelah dilakukan penelitian di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 dapat diketahui banyak responden mengalami status gizi normal dengan menstruasi yang tidak terganggu itu dikarenakan pola makan mereka yang baik,

mereka makan 3 kali/hari yang sudah ditetapkan aturan porsi makannya yaitu setiap mahasiswa berhak mendapatkan satu porsi nasi, sayur secukupnya, satu potong ikan dan pencuci mulut yaitu buah buahan dalam sehari sebanyak tiga porsi, mereka tinggal di asrama dengan lingkungan asrama yang bersih dan nyaman kemudian jam tidur mereka juga sudah ditetapkan yaitu jam 22.00 wib sehingga pola hidup mereka baik maka gizinya pun ikut baik. Kemudian remaja mengalami stres tapi hanya stres ringan karena memikirkan kuliah sehingga tidak terlalu menganggu menstruasinya, kesehatan remaja pun baik karena sebelum masuk kuliah mereka terlebih dahulu di tes kesehatan satu persatu sehingga mereka memiliki tubuh yang sehat, akses hypothalamus teratur juga dialami pada wanita yg berusia diatas 20 tahun sehingga tidak terjadi gangguan menstruasi, seluruh remaja mengikuti olaraga yang diadakan diasrama selama 2 kali dalam seminggu secara teratur sehingga kesehatan mereka pun terjaga begitu juga dengan menstruasinya pun menjadi tidak terganggu.

58

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian hubungan Status Gizi dengan gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015 dapat disimpulkan bahwa:

1. Mayoritas responden memiliki status gizi normal sebanyak 65 (87,8%) responden.

2. Mayoritas responden tidak mengalami gangguan menstruasi sebanyak 65 (87,8%) responden.

3. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan gangguan menstruasi pada remaja putri.

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan kepada responden yang memiliki berat badan lebih atau kurang agar lebih memperhatikan status gizi yang dapat dilihat dari berat badan dan tinggi badan kemudian menghitungnya sesuai dengan rumus IMT dan responden yang mengalami gangguan siklus menstruasi agar sesegera mungkin memeriksakan kesehatan reproduksinya ke pusat kesehatan.

2. Bagi pelayanan Kebidanan

Diharapkan kepada profesi bidan untuk lebih meningkatkan pendidikan kesehatan pada masyarakat khususnya remaja putri tentang hal-hal yang berpengaruh terhadap menstruasinya.

3. Bagi Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi sebagai refrensi yang bermanfaat bagi mahasiswi Akademi Kebidanan Cipto Medan dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi untuk meningkatkan pelatihan kepada tenaga kesehatan. 4. Bagi penelitian Kebidanan

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri dengan analisa yang lebih spesifik terhadap hal yang di alami oleh remaja putri.

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunta (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Alamsyah. (2013), Pemberdayaan Gizi Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Medical Book..

Adnyani, NKW. (2013), Hubungan Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada

Remaja Putri Kelas X Di SMA PGRI 4 Denpasar.

Badriah,D. L. (2014), Gizi Dalam Reproduksi, Bandung : Refika Aditama. Budianto, A. A. (2009), Dasar Dasar Ilmu Gizi. Maang : EGC

Dieny, F. F. (2014). Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Devirahma. (2012) Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Perubahan Siklus

Menstruasi.

Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Dewi Kurnia M U (2013), Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta :

TIMS

Mitayani . (2010), Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta : Trans Info Media.

Notoatmodjo. (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho, T. (2012). Obsgyn: Obstetri dan Ginekologi. Yogyakarta : Nuha Medika. Proverawati. (2009), Menarche, Yogyakarta : Medical Book..

Pieter. (2011), Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan, Jakarta : Kencana..

Putra,S.R. (2012). Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Jogjakarta : D-Medika

Primadi, Oscar. Dkk, (2014), Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta : Kementrian Kesehatan

Riset Kesehatan Dasar, (2013), Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sibariangin. (2010), Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : TIM..

Setiyaningrum, E. (2014), Pelayanan Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta : TIM.

Winoto. (2010), Rencana Aksi Nasional pangan dan gizi 2011-2015. Jakarta : BAPPENAS.

62

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

TAHUN 2015

Oleh

145102214 MENTARI

Saya adalah mahasiswi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di Akademi Kebidanan Cipto Medan Tahun 2015.

Saya sangat mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana saya tidak akan memberikan dampak yang negatif pada profesi saudara dari hasil penelitian ini. Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara bebas untuk mengundurkan diri kapan saja tanpa ada sanksi apapun. Semua informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan akan hanya digunakan untuk penelitian ini.

Jika saudara bersedia menjadi responden penelitian ini, maka silahkan saudara menandatangani formulir ini.

Medan, Maret 2015 Peneliti Responden

(MENTARI) (...) No.Responden:...(diisi oleh peneliti)

LEMBAR OBSERVASI DAN KUESIONER

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

TAHUN 2015 No.Responden Tanggal : .../.../.../ A. Identitas Responden 1. Inisial Nama : 2. Umur : Tahun 3. Tinggi Badan : cm 4. Berat Badan : kg 5. Tingkat :

Petunjuk pengisian : Pilihlah jawaban dibawah ini dengan memberi tanda x (silang) pada jawaban yang benar.

B. Pertanyaan

1. Berapakah jarak interval atau siklus menstruasi yang anda alami setiap mentruasi...

a. 21-35 hari b. < 21 hari c. > 35 hari

2. Pada saat anda mengalami haid berapa hari anda mengalaminya? a. 1-2 hari

b. 3-7 hari c. >7 hari

64

3. Masalah yang perna anda alami saat haid ... a. Tidak dapat haid sedikitnya 3 bulan b. Perdarahan banyak lebih dari biasanya c. Perdarahan sedikit

68

RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri

Nama : Mentari

Tempat / Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, 07 Januari 1993 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara Nama Orang Tua

Ayah : Tumin

Ibu : Suyanti

Alamat : Kuta Baru Dusun V, Kec Tebing Tinggi, Kab Serdang Bedagai.

2. Riwayat Pendidikan :

Tahun 1999-2005 : SD Negeri 106234 Tebing Tinggi

Tahun 2005-2008 : SMP Swasta NUSANTARA Tebing Tinggi Tahun 2008-2011 : SMA Swasta Ir.H.Djuanda Tebing Tinggi Tahun 2011-2014 : D-III Akademi Kebidanan Cipto Medan

Tahun 2014-2015 : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Dokumen terkait