• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Waktu dan Tempat

Yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of risk

Yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari.

d. Prestasi

Prestasi atau objek kredit tidak hanya diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang dan jasa. 3. Tujuan kredit

Tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank khususnya bank pemerintah yang akan mengemban tugas sebagai agent of development seperti yang dikemukakan oleh Suyatno (1998: 13-14) adalah sebagai berikut.

a. Turut mensukseskan program pemerintah dibidang ekonomi pembangunan.

b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dalam menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya.

4. Fungsi Kredit

Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan yang sangat penting. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya di bidang ekonomi.

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomi dan perdagangan menurut Suyatno (1998: 14-16) antara lain sebagai berikut.

a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.

Para pemilik uang / modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.

b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang.

c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Denga n mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat.

d. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi

Untuk menekan laju inflasi, pemerintah melaksanakan kebijakan uang ketat melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah, untuk melindungi usaha- usaha yang bersifat nonspekulatif.

e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha

Banyak pengusaha ingin meningkatkan usahanya tetapi terbentur pada masalah permodalan, dengan bantuan kredit bank maka masalah tersebut dapat diatasi.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan.

g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan Internasional. Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusaha an di dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antara Negara yang bersangkutan tapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

5. Jenis-jenis kredit

Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat menurut Suyatno (1998: 19-24) dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu sebagai berikut.

1) Kredit Dilihat dari Sudut Tujuannya. a) Kredit konsumtif

Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperoleh/ membeli barang-barang dan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat konsumtif.

b) Kredit produktif

Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.

c) Kredit perdagangan

Yaitu kredit yang diperdagangkan dengan tujuan untuk membeli barang-barang guna dijual kembali.

2) Kredit Dilihat dari Sudut Jangka waktunya. a) Kredit jangka pendek (Short Term Loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. Dalam kredit jangka pendek juga termasuk kredit untuk tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Dilihat dari segi perusahaan kredit jangka pendek tersebut dapat berbentuk:

1) Kredit Rekening Koran

Kredit rekening koran yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya dengan batas plafon tertentu, perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya.

2) Kredit Penjualan

Kredit penjualan yaitu kredit yang diberikan oleh penjual kepada pembeli, penjual menyerahkan barang-barangnya lebih dahulu, baru kemudian menerima pembayaran dari pembeli.

3) Kredit Pembeli

Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan pembeli kepada penjual, pembeli menyerahkan uang terlebih dahulu sebagai pembayaran terhadap barang-barang yang dibelinya, baru kemudian menerima barang-barang yang dibelinya.

4) Kredit Wesel

Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan hutang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu, dan setelah ditandatanga ni, surat wesel dapat dijual atau diuangkan kepada bank.

5) Kredit Eksploitasi

Kredit eksploitasi yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk membiayai current operation suatu perusahaan.

b) Kredit jangka menengah (Medium Term Loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu satu sampai tiga tahun. c) Kredit jangka panjang (Loan Term Loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. 3) Kredit dilihat dari sudut jaminannya.

a) Kredit Tanpa Jaminan (Unsecured Loan)

Disebut juga blangko. Di Indonesia, menurut UU Nomor 14 th 1967 kredit jenis ini dilarang diberikan oleh bank-bank.

b) Kredit dengan Jaminan (Secured Loan)

Jaminan yang diberikan untuk sesuatu kredit dapat terdiri dari : 1) Jaminan barang, baik barang tetap maupun barang tidak tetap

(bergerak).

2) Jaminan pribadi (borgtocht) yaitu perjanjian di mana suatu pihak (borg) menyanggupi pihak lainnya (kreditur) bahwa ia menjamin pembayarannya suatu hutang apabila si penghutang tidak menepati kewajibannya.

3) Jaminan efek, saham, obligasi, dan sertifikat yang terdaftar (listed) di bursa efek.

6) Prinsip-prinsip perkreditaan

Prinsip-prinsip perkreditan menurut Sinungan (1993: 242-245) adalah sebagai berikut.

a. Character : bagaimana sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaan, cara

b. Capital : berapakah kekayaan atau modal yang dimilikinya, apakah modal itu akan mencukupi untuk melunasi hutang.

c. Capacity : bagaimana kekuatan perusahaan sekarang dalam sektor

usaha yang dijalankannya sehingga mendatangkan hasil. d. Collateral : berapa besarnya jaminan kredit.

e. Condition of economy : peraturan perkreditan yang berlaku dan

kemungkinan perkembangan ekonomi.

C. Pengertian Perusahaan Kecil 1. Ketentuan Umum

Dalam UU Nomor 9 th 1995, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah sebagai berikut.

a. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikannya sebagaimana diatur dalam undang- undang ini.

b. Usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang kekayaan bersih atau hasil penjualan mempunyai kriteria tahunan lebih besar daripada kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil. c. Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan pemerintah,

dunia usaha, dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

d. Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui lembaga lain dalam rangka memperkuat permodalan usaha kecil.

2. Kriteria Usaha Kecil di Indonesia

Berikut ini beberapa kriteria usaha kecil yang dikemukakan oleh Sutojo (1994: 4) yang dikemukakan oleh beberapa instansi, adalah sebagai berikut. a. Departemen Perindustrian (1990)

Menurut departemen ini, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah pengusaha yang mempunyai asset kurang dari 600 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan).

b. Bank Indonesia (1990)

Menurut Bank Indonesia, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah pengusaha yang nilai assetnya (tidak termasuk nilai dan bangunan) kurang dari 600 juta.

c. Departemen perdagangan

Menurut departemen perdagangan yang dimaksud usaha kecil adalah usaha dagang yang modal aktif kurang dari 25 juta.

3. Masalah yang Dihadapi Usaha Kecil

Masalah- masalah yang dihadapi oleh pengusaha atau sektor usaha kecil di bidang modal atau keuangan atau akuntansi menurut Sutojo (1994: 20-21) mencakup hal-hal sebagai berikut.

a. Umumnya perusahaan atau sektor usaha kecil memulai usahanya dengan bermodalkan sedikit dana dan keterampilan yang dimiliki oleh pendiri perusahaan.

b. Terbatasnya sumber-sumber dana yang dapat mereka manfaatkan untuk membantu kelancaran usahanya, di antaranya dari kredit pemasok dan pinjaman bank. Itupun dari bank yang melayani usaha kecil.

c. Kemampuan mereka untuk memperoleh pinjaman atau kredit dari bank relatif rendah. Diantara penyebab-penyebabnya adalah kekurang-mampuan mereka dalam menyediakan jaminan proposal kredit yang lemah.

d. Tidak adanya atau kurang akuratnya perencanaan anggaran tahunan terutama anggaran kas.

e. Tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki catatan harga pokok produksi yang baik. Perhitungan dilakukan secara kasar dalam menentukan harga jual.

f. Banyak diantara mereka yang tidak atau belum mengerti dari pencatatan keuangan atau akuntansi.

g. Mereka yang sudah mulai menggunakan pencatatan akuntansi masih menghadapi masalah dalam menyusun ikhtisar- ikhtisar akuntansi, ini akan mengakibatkan menurunnya keuangan mereka dalam mengajukan proposal permohonan kredit di bank.

h. Kurangnya pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip penyajian laporan keuangan, begitu pula kemampuan mereka dalam menginterpretasikan dan menganalisa ikhtisar akuntansi tersebut.

i. Kekurang mampuan mereka dalam memperoleh dan menggunakan jenis-jenis dan sumber-sumber informasi yang berguna bagi mereka dalam mengambil keputusan.

j. Kurangnya kemampuan sistem akuntansi yang dimiliki dalam menghasilkan informasi yang relevan dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.

D. Produktivitas

1. Definisi Produktivitas

Menurut beberapa ahli, produktivitas diartikan sebagai berikut

a. Produktivitas adalah hubungan antara beberapa output yang dihasilkan dan beberapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut. (Blocher, Chen, Lin, 2003: 847).

b. Produktivitas berkaitan dengan pembuatan output secara efisien dan secara spesifik menunjuk pada hubungan antara output (hasil produksi)

dan input (bahan baku) yang digunakan untuk memproduksi output.

2. Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan

a. Penggunaan lebih sedikit input untuk menghasilkan output untuk menghasilkan output yang sama atau memproduksi output yang lebih banyak dengan jumlah input yang sama atau memproduksi output lebih banyak dengan input relatif kecil.

b. Mempertukarkan (trade-off) input mahal dengan ya ng lebih murah. (Hansen & Mowen, 1997: 23).

3. Pengukuran produktivitas

Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi produktivitas meningkat atau menurun. Pengukur an produktivitas dapat berupa aktual atau prospektif. Pengukuran produktivitas dapat berupa aktual memungkinkan manajer menilai, memantau dan mengendalikan perubahan. Pengukuran produktivitas prospektif melihat ke masa depan dan berguna sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis. Utamanya pengukuran prospektif memungkinkan para manajer membandingkan manfaat relatif dari berbagai kombinasi input, pemilihan input, dan bauran input yang memberikan manfaat terbesar.

Pengukuran produktivitas dapat dikembangkan untuk masing-masing input secara terpisah atau seluruh input. Pengukuran produktivitas untuk satu input pada jangka waktu tertentu, disebut ukuran produktivitas

parsial. Sedangkan pengukuran semua input untuk jangka waktu tertentu dinamakan produktivitas total. (Hansen & Mowen, 1997: 24-31)

a. Produktivitas Parsial

1. Definisi produktivitas parsial

Produktivitas untuk satu input dihitung dengan menghitung rasio

output terhadap input.

Input Output s

oduktivita

Rasio Pr =

2. Keunggulan ukuran parsial

a) Memungkinkan para manajer untuk memusatkan pada penggunaan

input tertentu.

b) Pengoperasian ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu mudah diinterprestasikan oleh seluruh karyawan perusahaan sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas personil operasi. (Hansen & Mowen, 1997: 26) 3. Kelemahan ukuran parsial

Kelemahan dari ukuran parsial adalah sebagai berikut :

a) Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah atau tidak dihubungkan dengan ukuran- ukuran lainnya dapat menyesatkan. b) Penurunan produktivitas salah satu jenis input yang mungkin

diperlukan untuk meningkatkan produkivitas input lainnya. Perubahan tingkat produktivitas ini mungkin memang diharapkan oleh manajemen jika secara keseluruhan biaya menurun, namun

akibat yang menyeluruh ini tidak dapat tercermin dalam pengukuran produktivitas. (Hansen & Mowen, 1997: 26-27)

b. Produktivitas total

Pengukuran produktivitas seluruh input disebut dengan pengukuran produktivitas total. Dalam praktik, mengukur sebuah input mungkin tidak diperlukan. Banyak perusahaan hanya mengukur produktivitas faktor-faktor yang dianggap sebagai indik ator relevan bagi keberhasilan dan kinerja perusahaan. Jadi dalam istilah praktis pengukuran total produktivitas bisa didefinisakan sebagai pemusatan perhatian pada beberapa input yang secara total mencerminkan keberhasilan perusahaan. Salah satu cara yang dipakai untuk dapat mengukur produktivitas total adalah dengan melakukan pengukuran produktivitas yang berkait laba.

Adapun tahapnya adalah sebagai berikut: (Hansen & Mowen, 1997: 27-31)

1) Menghitung Rasio produktivitas a) Rasio Produktivitas Bahan Baku =

digunakan baku bahan Jumlah dihasilkan yang produk Jumlah baku bahan s oduktivita = Pr

b) Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung

digunakan yang jam Jumlah dihasilkan yang produk Jumlah ja tenaga s oduktivita ker = Pr

2) Menghitung Perubahan Produktivitas Berkait Laba

a) Menghitung input yang akan digunakan selama periode berjalan tanpa dalam keadaan tanpa perubahan produktivitas harus dikalkulasi. dasar periode tas produktivi Rasio berjalan output PQ =

Keterangan : PQ (Prospective Quantity) = Jumlah input tanpa perubahan produktivitas.

b) Menghitung total biaya input dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan produktivitas yaitu dengan mengalikan jumlah masing-masing input atau Prospective Quantity (PQ) dengan harga berjalan atau Price (P) dan menjumlahkannya:

( )

= PQxP PQ Biaya Total

c) Menghitung total biaya input aktual, yaitu dengan mengalikan jumlah input aktual atau Actual Quantity (AQ) dengan harga berjalan masing- masing input atau Price (P) dan menjumlahkannya

( )

= AQxP Aktual Input Biaya Total

d) Menghitung perubahan produktivitas berkait laba (DPBL), dihitung dengan cara mengurangkan total biaya berjalan dari total biaya :

Berjalan Biaya Total PQ Biaya Total DPBL = −

Menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba berjalan merupakan salah satu cara untuk menilai perubahan produktivitas. Laba berubah dari periode dasar ke periode berjalan. Beberapa dari perubahan laba tersebut disebabkan oleh perubahan produktivitas. Dengan menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba periode berjalan, maka manajer akan mudah mengetahui manfaat ekonomis dari perubahan produktivitas. (Hansen & Mowen, 1997: 28)

E. Pengaruh Kredit Terhadap Produktivitas

Inti dari produktivitas adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berhubungan dengan masukan yaitu seberapa baik kita mengolah sumber daya yang kita miliki antara lain sumber daya manusia, bahan baku, modal, lahan, teknologi, manajemen, yang digunakan dengan tujuan meningkatkan laba perusahaan. Efektivitas merupakan suatu kenyataan apakah suatu barang yang dihasilkan dapat dicapai atau tidak. Efektivitas berhubungan dengan keluaran yaitu seberapa tepat kita memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan, baik dalam ketetapan kuantitas, kualitas, maupun waktu.

Dari berbagai masukan untuk meningkatkan produktivitas, modal merupakan masalah utama bagi seorang pengusaha dalam memulai suatu usaha baru. Pada umumnya suatu usaha baru belum mampu untuk mendapatkan laba dari operasinya pada tahap awal. Dana yang diperlukan dalam hal ini umumnya termasuk biaya set-up atau pendirian.

Modal merupakan sumber dana yang langka terutama di Negara yang belum maju. Hal ini diakibatkan oleh pendapatan dan tabungan masyarakat yang rendah. Akibat langkanya sumber modal ini, maka didalam memperoleh modal terutama bagi pengusaha baru didapatkan dari beberapa sumber salah satunya dari kredit bank.

Kredit dapat meningkatkan usaha yang berarti meningkatkan penjualan. Bila hasil peningkatan penjualan memberikan nilai tambah atau keuntungan bersih yang lebih besar dari sebelum perusahaan mendapat kredit, maka disini dapat dikatakan produktivitas meningkat dibandingkan yang lalu. Dimana laba yang tinggi dan produktivitas tinggi, maka akan terjadi keuangan perusahaan sehat dan stabil, tetapi jika laba tinggi dan produk tivitas rendah maka dalam jangka panjang produktivitas perusahaan rendah dan akan memakan laba.

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian kajian teori diatas maka dapat dirumuskan hipotesis: bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan antara produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit.

Ha: Terdapat perbedaan yang sifnifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit.

23 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus, yaitu melaksanakan penelitian terhadap obyek penelitian tertentu yang populasinya terbatas. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi obyek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

B. Waktu dan Tempat 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik”, Jarum Bayat Klaten

2. Waktu penelitian : Bulan September - November Tahun 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

Dokumen terkait