• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik” Jarum Bayat Klaten Tahun 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik” Jarum Bayat Klaten Tahun 2007"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK

TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL

BERKAIT LABA

Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik” Jarum Bayat Klaten Tahun 2007

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agnes Puriandari

NIM : 031334022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK

TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL

BERKAIT LABA

Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik” Jarum Bayat Klaten Tahun 2007

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agnes Puriandari

NIM : 031334022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

Skripsi ini ku persembahkan untuk orang-orang yang aku sayangi:

Jesus Christus & Bunda M aria, yang telah memberikan anugerah-N ya yang tak

terhingga selama ini.

Kedua Orang Tuaku ( Bp N . N andar Samsuri & I bu F r. H eru Sri H ayati)

Adik-adik’ku ( Agatha, N icolas, L aurensia ), yang telah memberikan dorongan dan

(6)

v

Halaman M otto

Pater noster, qui es in caelis.

Sanctificetur nomen tuum.

Adveniat regnum tuum.

Fiat voluntas tua,

Sicut in caelo, et in terra.

Panem nostrum cotidianum da nobis hodie.

Et dimitte nobis debita nostra,

Sicut et nos dimittimus debitoribus

nostris.

Et ne nos inducas in tentationem:

Sed libera nos a malo.

Amen

(Pater Noster)

Segala sesuatu indah pada waktunya dan apa yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Mei 2008

Penulis

(8)
(9)

vii

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuha Yang Maha Esa, karena

limpahan kasih dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Pengambilan Kredit Bank Terhadap Produktivitas Perusahaan

Kecil Berkait Laba”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan untuk Program Studi Akuntansi pada Universitas Sanata Dharma .

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mempunyai

banyak kekurangan, namun penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi

penulis dan pembaca serta pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu penulis

juga mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang berguna bagi penyempurnaan

skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama

kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan penuh kesabaran memberikan bimbingan,

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. dan Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E.,

M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu memberikan kritik

dan saran untuk skripsi ini.

5. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Akuntansi atas

(10)

viii

6. Staf sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma.

7. Staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

8. Bapak Budi Susanto, selaku pemilik Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ yang

telah memberikan izin penelitian dan memberikan dat-data yang diperlukan

dalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Sarino, S.E., terima kasih atas bantuannya sehingga penelitian dan

skripsi ini bisa selesai.

10. Bapak, Ibu, serta adik-adik’ku atas cinta, kasih sayang, perhatian, kesabaran,

doa dan motivasinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

11. Mbah Kakung+Mbah Uti+Mbah Ndari, Pakdhe+Budhe, Om+Tante, saudara

sepupuku smuanya, terima kasih buat doa dan semangatnya.

12. Keluarga besar PAK’ 03, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

13. Keluarga besar Jl. Wuluh 11 Papringan, Kel. Bp & Ibu Adi Prayitno (terima

kasih atas tumpangan kamar kost slama ini, pokoke kamar’ku adalah tempat

terindah dan paling nyaman), Chooshe (Ndut, belajar yang rajin gak tidur &

maem wae, kapan diet???), mbak Indah (cayo-cayo, kita berjuang

bareng….sante wae mbak inche, ayo jalan-jalan gen ra mumet…), Meea

(ternyata kamu duluan yang lulus…mbak, tak tunggu undangane lho!!), Uchi

(jangan lupa sama kita kalo dah di kampung halaman) terima kasih atas

dukungan dan kebersamaan kalian selama ini.

14. Sahabat-sahabat’ku, Boby (makasih, udah jadi temen dan tempat curhat’ku,

makasih juga buat doa dan semangatnya, ternyata aku lulus duluan, gek

dirampungke TA’ne rasah mumet…Om’ kamu emang sahabat terbaik’ku),

Untari (boim….kapan pulang dari Batam??ayo gek kuliah neh n dolan

bareng-bareng), Utik (ayo diet bareng, makasih yo buat pinjemen bajune), Hendra

(sronggot…..kapan kumpul dan dolan bareng neh??), Bayu Noventa

(‘be…..jangan takut kesepian, kita slalu ada buat kamu), mbak Watik (‘yu,

matur nuwun yo buat smuanya…) terima kasih atas semua dukungan, doa,

(11)

ix

15. Shogun hijau AD 4033 EL yang setia menemaniku dalam terik panas dan

hujan.

16. Mas Bowo, terima kasih atas motivasi, semangat, kesabaran, doa, dan kasih

sayangnya yang telah diberikan selama ini. (sampe detik ini kamu slalu

dihatiku)

17. Tiger biru, Ninja RR biru, CBR merah AD 2008 WL (makasih dah nganterin

& nemenin aku jalan-jalan)

18. Mudika St. Andreas Rasul, terima kasih karena kalian telah mengajariku

banyak hal.

19. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, Mei 2008

Penulis

(12)

x ABSTRAK

PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK

TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA Studi Kasus Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik”

Jarum, Bayat, Klaten Agnes Puriandari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus.

Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik”, Jarum RT.01 RW.05, Bayat, Klaten 57462, pada bulan September – November 2007. Data ini dimulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006, dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi. Data dianalisis dengan uji beda dua rata-rata.

(13)

xi ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TAKING BANK’S CREDIT TOWARDS THE SMALL COMPANY’S PRODUCTIVITY

RELATED TO PROFIT

A Case Study at Batik Printing Company “Nardho Batik” Jarum, Bayat, Klaten

Agnes Puriandari Sanata Dharma University

2008

This research aims to know the difference between the productivity related to profit before the company takes credit and the productivity related to profit after the company takes credit. This research is a case study.

This research was conducted at Batik Printing Company “Nardho Batik”, Jarum RT.01, RW.05, Bayat Klaten 57462, from September to November 2007. The data taken from 2003 until 2006. The techniques of collecting the data were interview and observation. Technigue of analysing the data was difference between two means analysis.

The result shows that there is statistically significant difference between productivity related to profit before the company takes credit and the productivity related to profit after the company takes credit (tcount -7,339,

(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Pengertian dan Fungsi Bank ... 5

(15)

xiii

2. Fungsi Bank ... 5

B. Perkreditan... 6

1. Pengertian kredit ... 6

2. Unsur-unsur Kredit ... 7

3. Tujuan Kredit ... 8

4. Fungsi Kredit ... 8

5. Jenis-jenis Kredit ... 10

6. Prinsip-prinsip Perkreditan ... 12

C. Pengertian Usaha Kecil ... 13

1. Ketentuan Umum ... 13

2. Kriteria Usaha Kecil... 14

3. Masalah yang dihadapi Usaha Kecil ... 14

D. Produktivitas ... 16

1. Devinisi Produktivitas... 16

2. Peningkatan Produktivitas ... 17

3. Pengukuran Produktivitas ... 17

E. Pengaruh Kredit dengan Produktivitas ... 21

F. Hipotesis ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 23

B. Waktu dan Tempat... 23

C. Subjek dan Objek Penelitian... 23

(16)

xiv

E. Teknik Pengumpulan Data... 24

F. Teknik Analisis Data... 25

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Perusahaan... 30

B. Lokasi Perusahaan... 32

C. Struktur Organisasi Perusahaan... 32

D. Personalia ... 36

E. Produksi ... 37

F. Keuangan ... 44

G. Pemasaran ... 44

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 47

B. Analisis Data ... 54

1. Analisis Produktivitas Berkait Laba ... 54

2. Analisis Uji Beda Dua Rata-rata ... 84

C. Pembahasan... 86

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 90

B. Saran... 90

C. Keterbatasan Penelitian... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 5.1 Hasil Produktivitas ... 50

TABEL 5.2 Pemakaian Bahan Baku dan Harga Bahan Baku ... 51

TABEL 5.3 Jumlah Tenaga Kerja Langsung dan Jam Kerja Langsung... 53

TABEL 5.4 Bobot untuk Setiap Jenis Produk ... 55

TABEL 5.5 Rasio Produktivitas Bahan Baku... 56

TABEL 5.6 Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung... 63

TABEL 5.7 Input Bahan Baku... 66

TABEL 5.8 Input Tenaga Kerja Langsung... 68

TABEL 5.9 Biaya Input Total Bahan Baku Kain Mori... 70

TABEL 5.10 Biaya Input Total Bahan Baku Lilin Batik ... 71

TABEL 5.11 Biaya Input Total Bahan Baku Obat Batik ... 72

TABEL 5.12 Biaya Input Total Bahan Baku... 73

TABEL 5.13 Biaya Input Total Tenaga Kerja Langsung ... 74

TABEL 5.14 Biaya Input Total ... 75

TABEL 5.15 Biaya Input Aktual Bahan Baku Kain Mori... 76

TABEL 5.16 Biaya Input Aktual Bahan Baku Lilin Batik ... 77

TABEL 5.17 Biaya Input Aktual Bahan Baku Obat Batik ... 78

TABEL 5.18 Total Biaya Input Aktual Bahan Baku... 79

TABEL 5.19 Total Biaya Input Aktual Tenaga Kerja Langsung ... 80

TABEL 5.20 Total Biaya Input Aktual... 81

TABEL 5.21 Dampak Prodiktivitas Berkait Laba (DPBL) ... 82

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 5.1 Struktur Organisasi ... 33

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan suatu perusahaan kecil adalah untuk memperoleh laba optimal

yang dicapai dengan cara memproduksi barang dan jasa sesuai dengan

permintaan pasar dan konsumen. Dalam kondisi seperti itu, perusahaan harus

sangat memperhatikan salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu

produktivitas. Produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunanaan input

dalam memproduksi output. Produktivitas meningkat bila keluaran tertentu

dicapai dengan masukan yang lebih sedikit atau masukan tertentu

menghasilkan keluaran yang lebih besar. Produktivitas suatu perusahaan

sangat erat kaitannya dengan proses produksi yang terjadi dalam perusahaan.

Jika suatu perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas maka

akan meningkatkan produktivitas.

Eksistensi perusahaan kecil diakui masih belum bisa terlepas dari

beberapa masalah, terutama masalah akses modal dan kesempatan

mendapatkan peluang usaha, selain masalah produksi, pemasaran, jaringan

kerja dan teknologi. Sumber pendanaan bagi perusahaan kecil terutama

berasal dari modal sendiri (self equity) ditambah dengan dana pihak luar yang

sangat minim atau bahkan tidak sama sekali. Modal merupakan bentuk

kepemilikan suatu usaha yang menanggung resiko perusahaan dan ketidak

(20)

Guna menjaga kontinuitas perusahaan maka perusahaan membutuhkan modal

kerja yang digunakan untuk membiayai kegiatan sehari- hari perusahaan.

Modal kerja sangatlah penting bagi perusahaan kecil, karena harta sangatlah

penting dalam keuangan perusahaan kecil. Selanjutnya karena perusahaan

kecil mempunyai pintu masuk yang relatif terbatas ke pasar, maka perusahaan

banyak mengandalkan kredit dan pinjaman bank jangka pendek, yang

keduanya akan memperlancar modal kerja perusahaan (Weston, 1985: 246).

Pengelolaan modal kerja yang tepat sangat penting bagi perusahaan agar dapat

beroperasi secara efisien dan efektif serta terhindar dari masalah yang timbul

karena kesulitan keuangan. Modal kerja ini merupakan aspek terpenting dari

keseluruhan pembelanjaan perusahaan.

Perkembangan teknologi yang makin maju dan bertambahnya

perusahaan kecil yang berkembang menjadi perusahaan yang besar, faktor

dana mempunyai arti yang sangat penting atau sebagai faktor mutlak untuk

manjaga kelangsungan hidup perusahaan. Sebagai upaya membangun sektor

keuangan yang tangguh, efisien, dan mampu mendukung kebutuhan

pembangunan dimasa mendatang perusahaan mengusahakan modal untuk

meningkatkan usaha dan produktivitasnya dengan melakukan pengambilan

kredit di bank. Pengambilan kredit oleh perusahaan sangatlah membantu

dalam segi permodalan untuk digunakan dalam proses produksi, guna

meningkatkan produktivitas perusahaan.

Dalam pemanfaatan pengambilan kredit tersebut, secara otomatis

(21)

adanya kredit lunak diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengatasi

kesulitan modal kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas. Dalam

permasalahan ini, kehadiran berbagai lembaga perkreditan rakyat yang

dikelola oleh pemerintah diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengatasi

kesulitan modal bagi industri kecil.

Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA, karena kredit bank mempunyai peran penting bagi pengusaha. Peran penting tersebut

antara lain : membantu pelaksanaan pembangunan ekonomi, menjaga

kelangsungan hidup perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.

B. Batasan Masalah

Masalah dibatasi pada produktivitas bahan baku dan produktivitas

tenaga kerja serta jenis kredit yang diambil. Mengenai produktivitas yang akan

dibahas adalah produktivitas berkait laba.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengajukan

rumusan masalah, apakah ada perbedaan produktivitas berkait laba sebelum

(22)

D. Tujuan Penelitiaan

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengambilan kredit bank

terhadap produktivitas perusahaan berkait laba. Untuk mengetahui apakah ada

perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit

dan sesudah perusahaan mengambil kredit.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Dapat memberi informasi dan pertimbangan kepada perusahaan dalam

meningkatkan produktivitas usahanya guna mencapai laba yang maksimal.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

mahasiswa sebagai bahan perimbangan dalam memberikan mata kuliah

sehubungan dengan kredit dalam meningkatkan produkivitas.

3. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan manfaat sebagai penerapan teori yang diperoleh

(23)

5 BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian dan Fungsi Bank 1. Arti Bank

Menurut UU Nomor 10 th 1998 tentang perbankan, bank didefinisikan

sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Berbagai definisi tentang perbankan juga dituliskan oleh beberapa penulis

antara lain G.M Verryn Stuart (Simorangkir,1987:18) dalam bukunya yang

berjudul “Bank Politik”, mengatakan sebagai berikut.

Bank adalah suatu badan yang bertujuan unt uk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.

2. Fungsi Bank

Perbankan di Indonesia mempunyai fungsi utama sebagai

penghimpun dana mayarakat baik melalui simpanan giro, deposito

berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Fungsi sebagai penyalur dana diwujudkan dalam kegiatan pemberiaan kredit

kepada masyarakat yang membutuhkan. (Sinungan, 1993: 79).

Pengertian dari setiap jenis simpanan menurut Sinungan (1993:88-92) dapat

(24)

a. Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank dan penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah

pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan.

b. Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut

perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.

c. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu antara bank dan nasabah.

B. Perkreditan

1. Pengertian Kredit

Menurut UU Nomor 10 th 1998, kredit diartikan sebagai penyedia

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil

keuntungan.

2. Unsur-unsur Kredit

Unsur-unsur yang terkandung dalam kredit menurut Suyatno (1998:

12-13) adalah sebagai berikut.

a. Kepercayaan

Yaitu keyakinan dari pihak pemberi kredit bahwa prestasi yang

(25)

benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang

akan datang.

b. Waktu

Yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan

datang.

c. Degree of risk

Yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari

adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari.

d. Prestasi

Prestasi atau objek kredit tidak hanya diberikan dalam bentuk uang,

tetapi juga dapat berbentuk barang dan jasa.

3. Tujuan kredit

Tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank khususnya bank

pemerintah yang akan mengemban tugas sebagai agent of development

seperti yang dikemukakan oleh Suyatno (1998: 13-14) adalah sebagai

berikut.

a. Turut mensukseskan program pemerintah dibidang ekonomi

pembangunan.

b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dalam menjalankan

(26)

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan

dapat memperluas usahanya.

4. Fungsi Kredit

Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan

yang sangat penting. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank

adalah memberikan kredit, dan kredit yang diberikan oleh bank

mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan,

khususnya di bidang ekonomi.

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomi dan perdagangan

menurut Suyatno (1998: 14-16) antara lain sebagai berikut.

a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.

Para pemilik uang / modal dapat secara langsung meminjamkan

uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk

meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.

b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan

peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan

berkembang.

c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang.

Denga n mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan

baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut

(27)

d. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi

Untuk menekan laju inflasi, pemerintah melaksanakan kebijakan

uang ketat melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah, untuk

melindungi usaha- usaha yang bersifat nonspekulatif.

e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha

Banyak pengusaha ingin meningkatkan usahanya tetapi terbentur

pada masalah permodalan, dengan bantuan kredit bank maka

masalah tersebut dapat diatasi.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas

usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha

dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk

melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan demikian mereka

akan memperoleh pendapatan.

g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan Internasional.

Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha,

dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara

langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusaha an di

dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat

mempererat hubungan ekonomi antara Negara yang bersangkutan

(28)

5. Jenis-jenis kredit

Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat

menurut Suyatno (1998: 19-24) dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu

sebagai berikut.

1) Kredit Dilihat dari Sudut Tujuannya.

a) Kredit konsumtif

Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperoleh/

membeli barang-barang dan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat

konsumtif.

b) Kredit produktif

Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar

jalannya proses produksi.

c) Kredit perdagangan

Yaitu kredit yang diperdagangkan dengan tujuan untuk membeli

barang-barang guna dijual kembali.

2) Kredit Dilihat dari Sudut Jangka waktunya.

a) Kredit jangka pendek (Short Term Loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. Dalam

kredit jangka pendek juga termasuk kredit untuk tanaman musiman

yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Dilihat dari segi

(29)

1) Kredit Rekening Koran

Kredit rekening koran yaitu kredit yang diberikan oleh bank

kepada nasabahnya dengan batas plafon tertentu, perusahaan

mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian

sesuai dengan kebutuhannya.

2) Kredit Penjualan

Kredit penjualan yaitu kredit yang diberikan oleh penjual kepada

pembeli, penjual menyerahkan barang-barangnya lebih dahulu,

baru kemudian menerima pembayaran dari pembeli.

3) Kredit Pembeli

Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan pembeli kepada

penjual, pembeli menyerahkan uang terlebih dahulu sebagai

pembayaran terhadap barang-barang yang dibelinya, baru

kemudian menerima barang-barang yang dibelinya.

4) Kredit Wesel

Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan

surat pengakuan hutang yang berisikan kesanggupan untuk

membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu, dan

setelah ditandatanga ni, surat wesel dapat dijual atau diuangkan

kepada bank.

5) Kredit Eksploitasi

Kredit eksploitasi yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk

(30)

b) Kredit jangka menengah (Medium Term Loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu satu sampai tiga tahun.

c) Kredit jangka panjang (Loan Term Loan)

Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

3) Kredit dilihat dari sudut jaminannya.

a) Kredit Tanpa Jaminan (Unsecured Loan)

Disebut juga blangko. Di Indonesia, menurut UU Nomor 14 th 1967

kredit jenis ini dilarang diberikan oleh bank-bank.

b) Kredit dengan Jaminan (Secured Loan)

Jaminan yang diberikan untuk sesuatu kredit dapat terdiri dari :

1) Jaminan barang, baik barang tetap maupun barang tidak tetap

(bergerak).

2) Jaminan pribadi (borgtocht) yaitu perjanjian di mana suatu pihak

(borg) menyanggupi pihak lainnya (kreditur) bahwa ia menjamin

pembayarannya suatu hutang apabila si penghutang tidak menepati

kewajibannya.

3) Jaminan efek, saham, obligasi, dan sertifikat yang terdaftar (listed)

di bursa efek.

6) Prinsip-prinsip perkreditaan

Prinsip-prinsip perkreditan menurut Sinungan (1993: 242-245)

adalah sebagai berikut.

a. Character : bagaimana sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaan, cara

(31)

b. Capital : berapakah kekayaan atau modal yang dimilikinya, apakah

modal itu akan mencukupi untuk melunasi hutang.

c. Capacity : bagaimana kekuatan perusahaan sekarang dalam sektor

usaha yang dijalankannya sehingga mendatangkan hasil.

d. Collateral : berapa besarnya jaminan kredit.

e. Condition of economy : peraturan perkreditan yang berlaku dan

kemungkinan perkembangan ekonomi.

C. Pengertian Perusahaan Kecil 1. Ketentuan Umum

Dalam UU Nomor 9 th 1995, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah

sebagai berikut.

a. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta

kepemilikannya sebagaimana diatur dalam undang- undang ini.

b. Usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang

kekayaan bersih atau hasil penjualan mempunyai kriteria tahunan lebih

besar daripada kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.

c. Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan pemerintah,

dunia usaha, dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan

perkuat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil

(32)

d. Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh pemerintah, dunia usaha, dan

masyarakat melalui lembaga lain dalam rangka memperkuat permodalan

usaha kecil.

2. Kriteria Usaha Kecil di Indonesia

Berikut ini beberapa kriteria usaha kecil yang dikemukakan oleh Sutojo

(1994: 4) yang dikemukakan oleh beberapa instansi, adalah sebagai berikut.

a. Departemen Perindustrian (1990)

Menurut departemen ini, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah

pengusaha yang mempunyai asset kurang dari 600 juta (tidak termasuk

tanah dan bangunan).

b. Bank Indonesia (1990)

Menurut Bank Indonesia, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah

pengusaha yang nilai assetnya (tidak termasuk nilai dan bangunan)

kurang dari 600 juta.

c. Departemen perdagangan

Menurut departemen perdagangan yang dimaksud usaha kecil adalah

usaha dagang yang modal aktif kurang dari 25 juta.

3. Masalah yang Dihadapi Usaha Kecil

Masalah- masalah yang dihadapi oleh pengusaha atau sektor usaha

kecil di bidang modal atau keuangan atau akuntansi menurut Sutojo (1994:

(33)

a. Umumnya perusahaan atau sektor usaha kecil memulai usahanya dengan

bermodalkan sedikit dana dan keterampilan yang dimiliki oleh pendiri

perusahaan.

b. Terbatasnya sumber-sumber dana yang dapat mereka manfaatkan untuk

membantu kelancaran usahanya, di antaranya dari kredit pemasok dan

pinjaman bank. Itupun dari bank yang melayani usaha kecil.

c. Kemampuan mereka untuk memperoleh pinjaman atau kredit dari bank

relatif rendah. Diantara penyebab-penyebabnya adalah

kekurang-mampuan mereka dalam menyediakan jaminan proposal kredit yang

lemah.

d. Tidak adanya atau kurang akuratnya perencanaan anggaran tahunan

terutama anggaran kas.

e. Tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki catatan harga pokok

produksi yang baik. Perhitungan dilakukan secara kasar dalam

menentukan harga jual.

f. Banyak diantara mereka yang tidak atau belum mengerti dari pencatatan

keuangan atau akuntansi.

g. Mereka yang sudah mulai menggunakan pencatatan akuntansi masih

menghadapi masalah dalam menyusun ikhtisar- ikhtisar akuntansi, ini

akan mengakibatkan menurunnya keuangan mereka dalam mengajukan

(34)

h. Kurangnya pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip penyajian

laporan keuangan, begitu pula kemampuan mereka dalam

menginterpretasikan dan menganalisa ikhtisar akuntansi tersebut.

i. Kekurang mampuan mereka dalam memperoleh dan menggunakan

jenis-jenis dan sumber-sumber informasi yang berguna bagi mereka dalam

mengambil keputusan.

j. Kurangnya kemampuan sistem akuntansi yang dimiliki dalam

menghasilkan informasi yang relevan dan berguna dalam proses

pengambilan keputusan.

D. Produktivitas

1. Definisi Produktivitas

Menurut beberapa ahli, produktivitas diartikan sebagai berikut

a. Produktivitas adalah hubungan antara beberapa output yang dihasilkan

dan beberapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut.

(Blocher, Chen, Lin, 2003: 847).

b. Produktivitas berkaitan dengan pembuatan output secara efisien dan

secara spesifik menunjuk pada hubungan antara output (hasil produksi)

dan input (bahan baku) yang digunakan untuk memproduksi output.

(35)

2. Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan

a. Penggunaan lebih sedikit input untuk menghasilkan output untuk

menghasilkan output yang sama atau memproduksi output yang lebih

banyak dengan jumlah input yang sama atau memproduksi output lebih

banyak dengan input relatif kecil.

b. Mempertukarkan (trade-off) input mahal dengan ya ng lebih murah.

(Hansen & Mowen, 1997: 23).

3. Pengukuran produktivitas

Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas

perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai

apakah efisiensi produktivitas meningkat atau menurun. Pengukur an

produktivitas dapat berupa aktual atau prospektif. Pengukuran

produktivitas dapat berupa aktual memungkinkan manajer menilai,

memantau dan mengendalikan perubahan. Pengukuran produktivitas

prospektif melihat ke masa depan dan berguna sebagai input bagi

pengambilan keputusan strategis. Utamanya pengukuran prospektif

memungkinkan para manajer membandingkan manfaat relatif dari

berbagai kombinasi input, pemilihan input, dan bauran input yang

memberikan manfaat terbesar.

Pengukuran produktivitas dapat dikembangkan untuk

masing-masing input secara terpisah atau seluruh input. Pengukuran produktivitas

(36)

parsial. Sedangkan pengukuran semua input untuk jangka waktu tertentu

dinamakan produktivitas total. (Hansen & Mowen, 1997: 24-31)

a. Produktivitas Parsial

1. Definisi produktivitas parsial

Produktivitas untuk satu input dihitung dengan menghitung rasio

output terhadap input.

Input Output s

oduktivita

Rasio Pr =

2. Keunggulan ukuran parsial

a) Memungkinkan para manajer untuk memusatkan pada penggunaan

input tertentu.

b) Pengoperasian ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu mudah

diinterprestasikan oleh seluruh karyawan perusahaan sehingga

ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja

produktivitas personil operasi. (Hansen & Mowen, 1997: 26)

3. Kelemahan ukuran parsial

Kelemahan dari ukuran parsial adalah sebagai berikut :

a) Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah atau tidak

dihubungkan dengan ukuran- ukuran lainnya dapat menyesatkan.

b) Penurunan produktivitas salah satu jenis input yang mungkin

diperlukan untuk meningkatkan produkivitas input lainnya.

Perubahan tingkat produktivitas ini mungkin memang diharapkan

(37)

akibat yang menyeluruh ini tidak dapat tercermin dalam

pengukuran produktivitas. (Hansen & Mowen, 1997: 26-27)

b. Produktivitas total

Pengukuran produktivitas seluruh input disebut dengan pengukuran

produktivitas total. Dalam praktik, mengukur sebuah input mungkin tidak

diperlukan. Banyak perusahaan hanya mengukur produktivitas

faktor-faktor yang dianggap sebagai indik ator relevan bagi keberhasilan dan

kinerja perusahaan. Jadi dalam istilah praktis pengukuran total

produktivitas bisa didefinisakan sebagai pemusatan perhatian pada

beberapa input yang secara total mencerminkan keberhasilan perusahaan.

Salah satu cara yang dipakai untuk dapat mengukur produktivitas total

adalah dengan melakukan pengukuran produktivitas yang berkait laba.

Adapun tahapnya adalah sebagai berikut: (Hansen & Mowen,

1997: 27-31)

1) Menghitung Rasio produktivitas

a) Rasio Produktivitas Bahan Baku =

digunakan baku

bahan Jumlah

dihasilkan yang

produk Jumlah

baku bahan s

oduktivita =

Pr

b) Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung

digunakan yang

jam Jumlah

dihasilkan yang

produk Jumlah

ja tenaga

s

oduktivita ker =

(38)

2) Menghitung Perubahan Produktivitas Berkait Laba

a) Menghitung input yang akan digunakan selama periode berjalan

tanpa dalam keadaan tanpa perubahan produktivitas harus

dikalkulasi.

dasar periode

tas produktivi Rasio

berjalan output

PQ =

Keterangan : PQ (Prospective Quantity) = Jumlah input tanpa

perubahan produktivitas.

b) Menghitung total biaya input dengan asumsi bahwa tidak ada

perubahan produktivitas yaitu dengan mengalikan jumlah

masing-masing input atau Prospective Quantity (PQ) dengan harga

berjalan atau Price (P) dan menjumlahkannya:

(

)

= PQxP PQ

Biaya Total

c) Menghitung total biaya input aktual, yaitu dengan mengalikan

jumlah input aktual atau Actual Quantity (AQ) dengan harga

berjalan masing- masing input atau Price (P) dan menjumlahkannya

(

)

= AQxP Aktual

Input Biaya

Total

d) Menghitung perubahan produktivitas berkait laba (DPBL), dihitung

dengan cara mengurangkan total biaya berjalan dari total biaya :

Berjalan Biaya

Total PQ

Biaya Total

(39)

Menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba berjalan

merupakan salah satu cara untuk menilai perubahan produktivitas. Laba

berubah dari periode dasar ke periode berjalan. Beberapa dari perubahan

laba tersebut disebabkan oleh perubahan produktivitas. Dengan menilai

pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba periode berjalan, maka

manajer akan mudah mengetahui manfaat ekonomis dari perubahan

produktivitas. (Hansen & Mowen, 1997: 28)

E. Pengaruh Kredit Terhadap Produktivitas

Inti dari produktivitas adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi

berhubungan dengan masukan yaitu seberapa baik kita mengolah sumber daya

yang kita miliki antara lain sumber daya manusia, bahan baku, modal, lahan,

teknologi, manajemen, yang digunakan dengan tujuan meningkatkan laba

perusahaan. Efektivitas merupakan suatu kenyataan apakah suatu barang yang

dihasilkan dapat dicapai atau tidak. Efektivitas berhubungan dengan keluaran

yaitu seberapa tepat kita memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan, baik

dalam ketetapan kuantitas, kualitas, maupun waktu.

Dari berbagai masukan untuk meningkatkan produktivitas, modal

merupakan masalah utama bagi seorang pengusaha dalam memulai suatu

usaha baru. Pada umumnya suatu usaha baru belum mampu untuk

mendapatkan laba dari operasinya pada tahap awal. Dana yang diperlukan

(40)

Modal merupakan sumber dana yang langka terutama di Negara yang

belum maju. Hal ini diakibatkan oleh pendapatan dan tabungan masyarakat

yang rendah. Akibat langkanya sumber modal ini, maka didalam memperoleh

modal terutama bagi pengusaha baru didapatkan dari beberapa sumber salah

satunya dari kredit bank.

Kredit dapat meningkatkan usaha yang berarti meningkatkan

penjualan. Bila hasil peningkatan penjualan memberikan nilai tambah atau

keuntungan bersih yang lebih besar dari sebelum perusahaan mendapat kredit,

maka disini dapat dikatakan produktivitas meningkat dibandingkan yang lalu.

Dimana laba yang tinggi dan produktivitas tinggi, maka akan terjadi keuangan

perusahaan sehat dan stabil, tetapi jika laba tinggi dan produk tivitas rendah

maka dalam jangka panjang produktivitas perusahaan rendah dan akan

memakan laba.

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian kajian teori diatas maka dapat dirumuskan

hipotesis: bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan antara

produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah

perusahaan mengambil kredit.

Ha: Terdapat perbedaan yang sifnifikan secara statistik produktivitas berkait

laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan

(41)

23 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus, yaitu

melaksanakan penelitian terhadap obyek penelitian tertentu yang

populasinya terbatas. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya

berlaku bagi obyek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

B. Waktu dan Tempat 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik”,

Jarum Bayat Klaten

2. Waktu penelitian : Bulan September - November Tahun 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subyek penelitian

Subjek penelitian ini adalah bagian pemasaran, bagian akuntansi,

bagian personalia, dan bagian produksi.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah catatan-catatan tentang jam tenaga kerja

(42)

unit, upah per jam tenaga kerja langsung, jumlah produk yang dijual,

harga jual produk per unit, besarnya kredit bank yang diambil.

D. Data yang Dicari

a. Besarnya kredit yang diambil tahun 2005-2006

b. Jumlah produksi yang dihasilkan setiap bulan.

c. Jumlah bahan baku yang digunakan tiap bulan.

d. Jumlah penjualan tiap bulan.

e. Jumlah biaya bahan baku setiap bulan.

f. Jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan setiap bulan.

g. Harga bahan baku per unit.

h. Harga jual produk per unit.

i. Gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan,

personalia, produksi, pemasaran, akuntansi, permodalan.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pimpinan,

dan karyawan. Dalam teknik ini akan diperoleh data mengenai sejarah

dan gambaran perusahaan, struktur organisasi, proses produksi,

(43)

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang

masalah- masalah yang akan diteliti secara langsung melalui kegiatan

atau operasi perusahaan yaitu untuk melihat apakah operasi atau

kegiatan perusahaan terjadi ketidakefisienan atau tidak.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, ada tiga langkah

yang digunakan oleh penulis adapun langkah tersebut adalah sebagai

berikut. (Hansn & Mowen, 1997: 27-31)

1. Menghitung rasio produktivitas baha n baku dan produktivitas tenaga kerja

sebelum mengambil kredit dan sesudah mengambil kredit, dengan 5

langkah perhitungan, sebagai berikut.

a. Menghitung rasio produktivitas bahan baku dan produktivitas tenaga

kerja sebelum mengambil kredit dan sesudah mengambil kredit.

digunakan yang

baku bahan Jumlah

dihasilkan yang

produk Jumlah

baku bahan s

oduktivita =

Pr

digunakan yang

jam Jumlah

dihasilkan yang

produk Jumlah

ja tenaga

s

oduktivita ker =

(44)

b. Menghitung input yang akan digunakan untuk periode berjalan dalam

keadaan netral sebelum dan sesudah mengambil kredit kredit.

dasar periode

tas produktivi Rasio

berjalan Output

PQ=

Keterangan : PQ (Prospective Quantity) = Jumlah input tanpa perubahan

produktivitas.

c. Menghitung total biaya input sebelum dan sesudah mengambil kredit.

Dihitung dengan cara mengalikan jumlah masing- masing input atau

Prospective Quantity (PQ) dengan harga berjalan atau Price (P).

(

)

= PQxP PQ

Biaya Total

d. Menghitung total biaya input aktual sebelum dan sesudah mengambil

kredit. Dihitung dengan mengalikan jumlah input aktual atau Actual

Quantity (AQ) dengan harga berjalan atau Price (P).

(

)

= AQxP Aktual

Input Biaya

Total

e. Menghitung perubahan produktivitas berkait laba (DPBL) sebelum dan

sesudah mengambil kredit.

berjalan biaya

Total PQ

biaya Total

DPBL = −

2. Mengetahui apakah ada perbedaan produktivitas berkait laba sebelum

perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan menga mbil kredit,

dengan menggunakan t-test dua mean untuk observasi berpasangan.

(45)

a. Menentukan data variable produktivitas berkait laba sebelum

mengambil kredit (X1) dan produktivitas berkait laba sesudah

mengambil kredit (X2)

Th 2003 Kuartalan

( n ) . . .

Dampak Produktivitas Berkait Laba

Sebelum Mengambil Kredit ( X1 )

Th 2004 Kuartalan

( n ) . . . Th 2005 Kuartalan

( n ) . . .

Dampak Produktivitas Berkait Laba

Sesudah Mengambil Kredit ( X2 )

Th 2006 Kuartalan

( n ) . . .

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini dilakukan terlebih dahulu untuk membuktikan

apakah data yang akan dianalisis itu mempunyai varian yang sama

(homogen) atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini dilakukan dengan

pengolahan data dengan SPSS yang didasarkan pada ketentuan, jika

probabilitas > 0,05 maka Ho gagal ditolak yang berarti kedua varian

(46)

Setelah diketahui bahwa data bervarian homogen, maka langkah

selanjutnya adalah dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t atau

sering disebut T-Test. (Sugiyono, 2003: 93)

n S

o X

t= −µ

Keterangan:

t = nilai t yang dihitung

=

o

µ nilai yang dihipotesiskan

= −

X rata-rata X

s = simpangan baku

n = jumlah anggota sampel

c. Menentukan hipotesis nol (Ho) atau hipotesis alternatif (Ha)

1. Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik

produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit

dan sesudah perusahaan mengambil kredit.

2. Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik

produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit

(47)

d. Membuat keputusan dan kesimpulan

Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho berhasil ditolak, yang berarti terdapat

perbedaan yang signifikan secara statistik produktivitas berkait laba

sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan

(48)

30 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejaran Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan

Berawal dari situasi perekonomian masyarakat di Kecamatan Bayat,

yang pada waktu itu sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian

sebagai petani. Sebagi salah satu alternatif lapangan pekerjaan yang me mberi

peranan besar bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang hanya

berpendidikan rendah. Melihat situasi pada saat itu, maka Bapak Budi Susanto

berinisiatif mendirikan sebuah perusahaan kecil yang bergerak dibidang batik

tulis yang tepatnya pada bulan November tahun 1990. Ide mendirikan

perusahaan batik tulis di daerah Kecamatan Bayat ini mendapat respon cukup

besar, karena banyak masyarakat sekitar yang mempunyai keahlian membatik.

Pada awalnya perusahaan ini hanyalah home industri yang memproduksi batik

tulis.

Sejak perusahaan resmi didirikan, perusahaan batik tulis ‘Nardho

Batik’ mengalami perkembangan yang pesat karena bahan baku mudah

didapat dan tenaga kerja yang banyak tersedia. Hal lain yang menjadikan

perusahaan ini berkembang pesat adalah perusahaan batik tulis ini masih

melestarikan seni batik tradisional yang dibuat secara manual tanpa bantuan

mesin. Para pekerjanya juga berasal dari daerah sekitar Kecamatan Bayat yang

pada dasarnya memiliki kepandaian dalam membatik. Pada mulanya

(49)

perusahaan yang cepat maka pendiri perusahaan memberanikan diri untuk

menciptakan motif- motif yang lebih modern. Penciptaan motif- motif modern

ini tidak menyimpang dari motif tradisional yang sudah ada. Pada umumnya

dengan menggabungkan motif- motif tradisional dan modern.

Keterlibatan designer sangatlah berperan, karena para designer yang

dimiliki perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ selalu menciptakan motif- motif

baru yang sedang dan banyak diminati konsumen. Perusahaan batik tulis

‘Nardho Batik’ pada dasarnya memproduksi produk batik dengan berbagai

macam corak dan ciri khas tersendiri. Hasil produksi dari perusahaan batik

tulis ‘Nardho Batik’ berupa bed cover, sprei, sarung bantal dan t-shirt, kemeja,

taplak meja.

Bertambahnya permintaan akan batik tulis produksi perusahaan batik

tulis ‘Nardho Batik’, maka prospek perusahaan semakin cerah. Apalagi

permintaan untuk mengirimkan hasil produksi ke berbagai daerah di Indonesia

semakin meningkat. Untuk permintaan eksport batik tulis belum dapat

dipenuhi oleh perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’, karena perusahaan batik

tulis ‘Nardho Batik’ masih dalam proses untuk menjadi perusahaan yang

berbadan hukum.

Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk batik tulis yang

semakin meningkat, perusahaan tidak terlepas dari masalah permodalan. Awal

mula berdirinya perusahaan ini Bp Budi Susanto hanya mengandalkan modal

sendiri dan belum berani mengandalkan modal dari luar, karena dirasakan

(50)

baik bagi perkembangan perusahaan tersebut, dan semakin tingginya

permintaan pasar maka Beliau berani meminjam modal dari luar.

B. Lokasi Perusahaan

Perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ berlokasi di Desa Jarum Rt.01/

05, Kecamatan Bayat, Kabupaten Dati II Klaten. Alasan pemilihan letak

perusahaan tersebut karena memperhitungkan beberapa faktor sebagai berikut.

Perusahaan mempertimbangkan bahwa berlokasi di sini tersedia tenaga kerja

yang cukup banyak dan cukup murah. Transportasi dari daerah tersebut ke

pasar yang dituju sudah lancar, baik dalam kondisi jalan maupun sifat produk

yang mudah diangkut dan biaya yang relatif rendah karena tidak mudah rusak.

Berdirinya perusahaan tersebut ternyata memberikan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dari berdirinya perusahaan tersebut maka

masyarakat sekitar dapat memperoleh beberapa manfaat antara lain: sumber

mata pencaharian, sumber sandang yang cukup murah, membuat daerah itu

ramai dan menambah kelancaran perekonomian.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan tentu menginginkan usahanya berjalan dengan

baik, teratur dan tertib. Salah satu faktor yang menunjang majunya perusahaan

adalah apabila perusahaan tersebut memiliki struktur organisasi yang baik.

(51)

suatu perusahaan, sehingga tercipta kerja sama antara tiap-tiap orang dalam

organisasi perusahaan guna mencapai suatu tujuan yang diharapkan.

Struktur organisasi pada perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’

menggunakan sistem lini (garis). Pemilihan sistem garis ini karena

mempunyai bentuk yang sederhana, dimana arus aliran kekuasaan dan

tanggung jawab mulai yang tertinggi sampai ketingkat yang terendah. Setiap

bawahan hanya memiliki seorang atasan. Dengan adanya struktur organisasi

hasilnya dapat dirasakan dengan adanya garis perintah dan koordinasi yang

jelas, sehingga para karyawan dapat bekerja sama dengan baik untuk

mencapai tujuan bersama.

Struktur Organisasi Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’

Gambar IV.1 struktur organisasi Pimpinan

Bag. Pembelian dan Penjualan

Bag. Produksi Bag. Personalia

Bag. Administrasi dan Keuangan

Salesman Pekerja Pembatik

awal

Pekerja Penyelesai

akhir

(52)

Dari struktur organisasi tersebut diperoleh gambaran aliran tugas dan

tanggung jawab serta wewenang dari masing- masing tingkatan sebagai

berikut.

1. Pimpinan

Pimpinan sekaligus adalah pemilik perusahaan yang bertugas sebaga i

koordinator dan membawai empat kepala bagian. Pimpinan dalam

menjalankan tugasnya berwenang untuk memberikan perintah-perintah

pada keempat kepala bagian tersebut dan mengkoordinasi agar mampu

mencapai keselarasan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

2. Bagian Pembelian dan Penjualan

Bagian pembelian dan penjualan bertanggung jawab untuk membuat

perencanaan pembelian, pemasaran, mencari dan menerima order. Dalam

menjalankan tugasnya bekerja sama denga n bagian produksi baik mutu,

harga, kuantitas maupun desain batik yang dihasilkan, karena kedua

bagian ini harus ada kesesuaian dan kerja sama yang baik.

3. Bagian Produksi

Bagian produksi ini bertanggung jawab terhadap jalannya proses produksi

di perusahaan dan menjaga kualitas produksi dari awal hingga akhir.

Tugas bagian produksi ini membuat perencanaan proses produksi dan

menjaga efisiensi dari proses produksi.

4. Bagian Personalia

Bagian personalia bertanggung jawab untuk mencatat rencana kebutuhan

(53)

karyawan sesuai dengan kewajiban dan pembagian unit kerja

masing-masing devisi, menyeleksi penerimaan karyawan baru sesuai dengan

kebutuhan perusahaan, mengatur sistm penggajian, jaminan karyawan dan

fasilitas-fasilitas lainnya yang berhubungan dengan ketenagakerjaan serta

sebagai mediator antara karyawan dan kebijakan produksi perusahaan.

5. Bagian Administrasi dan Keuangan

Bagian administrasi perusahaan bertanggung jawab untuk membantu

pimpinan di bidang administrasi perusahaan serta mengurusi

pendokumentasian/ pembukuan semua kegiatan perusahaan. Bagian

keuangan bertanggung jawab untuk mengawasi peredaran keuangan

perusahaan sesuai pedoman aliran keuangan perusahaan yang telah

ditetapkan oleh manajemen sesuai dengan dana yang telah disusun.

6. Bagian Gudang

Bagian gudang bertanggung jawab untuk menerima bahan baku serta

mengendalikan bersama bagian produksi, mengeluarkan bahan baku atau

barang jadi dari gudang, dan membuat laporan administrasi dari

pergudangan.

7. Salesman

Salesman bertanggung jawab mencari order atau pesanan, melakukan

penjualan produk, dan melaporkan hasil penjualan.

8. karyawan

Karyawan di perusahaan ini hanyalah melaksanakan proses produksi

(54)

D. Personalia

Personalia perusahaan merupakan unsur yang sangat penting yang

harus ada dalam setiap perusahaan. Masalah personalia adalah masalah yang

sangat komplek karena menyangkut hubungan antara pekerja dengan

pengusaha. Disamping itu, masalah personalia menyangkut manusia tentunya

mempunyai karakter atau sifat yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Jumlah pekerja yang dimiliki perusahaan sampai saat ini 59 orang

dengan pembagian tugas sebagai berikut.

1. Pembatik tulis tetap 30 orang

2. Pembatik tulis borongan 10 orang

3. Pekerja gambar (nyorek) 2 orang

4. Pekerja celup 3 orang

5. Pekerja jahit 4 orang

6. Pekerja kemas/ lempet 3 orang

7. Pekerja cuci 2 orang

8. Tukang kebun 1 orang

9. Sopir 1 orang

10. Karyawan administrasi 1 orang

11. Kepala bagian produksi 1 orang

12. Kepala bagian personalia 1 orang

13. Bagian pemasaran dan keuangan dipegang pimpinan sekaligus pemilik

(55)

E. Produksi 1. Jenis Produksi

Jenis produk yang dihasilkan perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ selama ini

adalah sebagai berikut.

a. Sprei dengan ukuran:

§ 300cm X 250cm (Double)

§ 250cm X 200cm (Single)

b. Bed Cover dengan ukuran:

§ 250cm X 200cm (Double)

§ 200cm X 160cm ( Single)

c. Sarung Bantal dengan ukuran:

§ 110cm X 110cm (XL)

§ 90cm X 90cm (L)

§ 60cm X 60cm (M)

§ 45cm X 45cm (S)

d. T-shirt dengan ukuran:

§ Extra Large (XL)

§ Large (L)

§ Medium (M)

(56)

2. Bahan Baku

Ada beberapa bahan baku yang digunakan untuk membuat batik tulis.

a. Kain mori

Kain mori ini bermacam- macam jenisnya, dari yang berkualitas rendah

sampai kain mori yang berkualitas tinggi. Biasanya untuk proses

produksi batik tulis ini, Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’

menggunakan kain mori yang berkualitas tinggi.

b. Malam atau Lilin batik

Bahan ini digunakan sebagai bahan tulis dari motif batik tulis.

Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ dalam proses produksinya

menggunakan dua macam malam tergantung motif yang akan dibuat.

Ada malam pecah dan ada malam bagus (malam yang berkualitas

tinggi). Malam pecah digunakan untuk motif yang pecah, sedangkan

malam yang berkualitas baik digunakan untuk menutup bagian yang

memang tidak diinginkan untuk terkena warna.

c. Obat batik

Obat batik yaitu bahan yang digunakan untuk memberi warna pada

kain yang sudah dilukis atau dibatik, baik untuk warna dasar maupun

warna tambahan. Ada berbagai jenis dari obat batik ini dari warnanya

juga kualitasnya. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ menggunakan

jenis obat Naptol dan Indigozol. Selain obat pewarna juga digunakan

larutan HCL yang berfungsi untuk mematikan atau memancing warna

(57)

Jenis obat dan warna yang digunakan dalam proses produksi adalah

sebagai berikut.

o Naptol

§ Biru B

§ Hitam B

§ Orange GC

§ Merah B

§ Kuning GC

§ Merah R

§ Biru BB

o Indigozol

§ O4B : Biru

§ IB : Hijau

§ IBC : Abu-abu

§ PR : Roose

§ OHR : Orange

§ IGR : Kuning

(58)

3. Peralatan yang Digunakan

Ada beberapa alat yang digunakan untuk membuat produk batik tulis.

a. Pensil dan penggaris

Pensil dan penggaris digunakan untuk membuat atau menggambar

pola.

b. Canting

Terdiri dari canting klowongan, canting cecek, canting tembok, dan

canting biron. Alat ini digunakan untuk membuat gambar (membatik)

setelah diisi lilin atau malam yang telah dipanaskan dan dicairkan.

c. Wajan kecil

Wajan kecil (dibuat dari tanah atau tembaga) digunakan sebagai

tempat mencairkan malam atau lilin batik.

d. Kompor / tungku kecil

Kompor atau tungku kecil adalah untuk memanaskan atau mencairkan

lilin batik atau malam.

e. Gawangan

Gawangan yaitu tempat kain mori yang akan dibatik. Alat ini biasanya

terbuat dari bambu.

f. Ember

g. Pengaduk

h. Sarung tangan

(59)

4. Proses Produksi Batik Tulis.

a. Pemotongan ukuran

Memotong kain mori sesuai dengan ukuran yang akan dibuat.

b. Penggambaran pola (motif)

Menggambar kain mori putih dengan menggunakan pensil 2B sesuai

dengan gambar yang diinginkan biasanya motif tradisional

digabungkan dengan motif modern.

c. Pembatikan motif

Membatik kain yang sudah bermotif dibatik atau ditutup dengan

malam atau lilin batik sesuai dengan motifnya dengan menggunakan

canting.

d. Nembok

Menutup dasarnya dengan malam yang mudah pecah.

e. Nyolet

Nyolet dilakukan dengan tangan, dengan menggunakan rotan yang

dipukul-pukulkan sehingga ujungnya pipih dan melebar sebagai kuas

kemudian dicolet ke pewarna untuk mewarnai motif.

f. Memancing warna

Mengunci warna pada kain supaya tidak luntur dan juga sekaligus bisa

denganmemunculkan warna baru dengan menggunakan larutan HCL.

g. Direbus

Merebus kain untuk menghilangkan malam pada kain tersebut secara

(60)

h. Dijemur

Berfungsi untuk mengeringkan kain sehingga dapat diproses

selanjutnya, tetapi tidak boleh langsung terkena sinar matahari karena

jika langsung terkena sinar matahari tidak akan mendapat hasil yang

memuaskan.

i. Dirining

Membatik kain lagi yang telah dikeringkan.

j. Dijogag

Menutup motif dengan malam atau lilin batik, tetapi agak

direnggangkan untuk memberi batas garis pada motif tersebut.

k. Diwarnai

Dicelupkan pada obat pewarna untuk mewarnai kain yang tidak

tertutup malam, kemudian dimasukan kedalam larutan HCL, dan

setelah itu dicuci dan dikeringkan kembali. Proses ini dapat diulang

sampai empat kali.

l. Dijahit

Menjahit sesuai dengan bentuk dan motif produk. Seperti bentuk

sarung bantal, t-shirt, bed cover, tetapi untuk sprei hanya dijahit di

(61)

Proses Produksi Batik Tulis

Gambar IV.2 skema proses produksi Nyorek

Nglowongi

Nembok

Nyolet

Di HCL

Direbus

Dijemur

Dirining

Dijogag

Diwarnai

(62)

F. Keuangan

Perusahaan ini pada awal mulanya membiayai usahanya dengan modal

sendiri (self equity), tetapi dengan seiring berkembangnya perusahaan pesaing

dan meningkatnya penjualan yang dialami setiap tahunnya maka perusahaan

ini berusaha untuk lebih mengembangkan perusahaannya. Perusahaan juga

berusaha menaikan omset penjualannya. Akibatnya perusahaan harus

menyediakan dana tambahan untuk membiayai proyek-proyek tersebut maka

perusahaan memutuskan untuk meminjam dana dari luar. Tiga tahun terakhir

ini perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ meminjam dana dari Bank Danamon.

Pemimpin perusahaan mengambil kebijakan seperti itu karena demi

meningkatnya perusahaan walaupun harus menanggung beban bunga.

G. Pemasaran 1. Daerah Pemasaran

Melihat bahwa batik merupakan salah satu diantara produk tradisional

yang banyak diminati konsumen, maka Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho

Batik’ tidak mengalami kesukaran dalam memasarkan produksinya.

Bagian pemasaran lebih memfokuskan diri pada usaha untuk mendapatkan

pelanggan baru dengan cara tetap mempertahankan dan menjaga hubungan

baik dengan pelanggan utama. Pelanggan utama Perusahaan Batik Tulis

‘Nardho Batik’ selama ini adalah Bali dan Jakarta. Adapun daerah

(63)

§ Klaten

§ Solo

§ Yogyakarta

§ Semarang

§ Surabaya

§ Bali

2. Promosi

Tidak ketinggalan pula dalam meraih dan penguasaan pangsa pasar

dilakukan pula kegiatan promosi. Untuk meningkatkan volume penjualan,

Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ menempuh kebijakan promosi

dengan menggunakan beberapa media.

a. Iklan

Melalui kalender yang diberikan pada pelanggan maupun perantara

pejualan.

b. Mendirikan stand dalam pameran-pameran kerajinan maupun

perindustrian

c. Personal Promotion

yaitu dengan cara mengajak tamu-tamu perusahaan biasanya

calon-calon pembeli untuk melihat perusahaan lebih dekat. Strategi ini dinilai

sangat sukses karena selain biaya promosi dapat ditekan, kepercayaan

calon pelanggan juga akan tumbuh dengan sendirinya, dikarenakan

calon pembeli dapat melihat proses produksi dan perusahaan secara

(64)

3. Kebijakan Harga

Penentuan harga jual ditentukan oleh perusahaan berdasarkan pada

biaya. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan dijumlahkan kemudian

digunakan untuk menetapkan harga setelah ditambah dengan jumlah

keuntungan yang diinginkan. Dengan demikian metode yang digunakan

untuk menentukan harga jual adalah metode Cost Plus Pricing yaitu

penentuan harga jual dengan menambahkan suatu jumlah tertentu untuk

(65)

47 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Modal kerja telah menjadi pokok perhatian utama semenjak didirikan

Perusahaan BatikTulis ‘Nardho Batik’, karena adanya modal kerja yang cukup

perusahaan dapat menjalankan kegiatan perusahaannya dengan lancar. Dalam

usaha peningkatan produktivitas perusahaan melakukan penambahan modal

kerja. Perusahaan mengharapkan dengan adanya penambahan modal kerja ini

diharapkan laba yang akan dicapai juga meningkat. Perusahaan Batik Tulis

‘Nardho Batik’ melakukan penambahan modal kerja dengan mengambil kredit

di Bank, yaitu di Bank Danamon Pedan. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho

Batik’ mengambil kredit dengan membuka rekening koran yang dipergunakan

untuk menambah modal kerja atau disebut kredit produktif, yaitu kredit yang

diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.

Dengan tingkat suku bunga 2% per bulan, dan jenis jaminan yang diberikan

Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ yaitu jaminan berupa sertifikat tanah

seluas 6000 m2.

Sehubungan dengan topik penelitian yang berjudul Pengaruh

Pengambilan Kredit Bank Terhadap Produktivitas Perusahaan Kecil Berkait

Laba, maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa data yang

relevan. Data yang penulis sajikan adalah data yang diperoleh langsung dari

(66)

Data yang digunakan meliputi data tahun 2003 dan tahun 2004 sebelum

mengambil kredit dan data tahun 2005 dan tahun 2006 sesudah mengambil

kredit. Data disajikan dalam tiga bulanan (kuartalan).

Data yang disajikan dalam skripsi ini adalah data mengenai produk

batik tulis yang berupa.

b. Sprei dengan ukuran:

§ 300cm X 250cm (Double)

§ 250cm X 200cm (Single)

c. Bed Cover dengan ukuran:

§ 250cm X 200cm (Double)

§ 200cm X 160cm ( Single)

d. Sarung Bantal dengan ukuran:

§ 110cm X 110cm (XL)

§ 90cm X 90cm (L)

§ 60cm X 60cm (M)

§ 45cm X 45cm (S)

e. T-shirt dengan ukuran:

§ Extra Large (XL)

§ Large (L)

§ Medium (M)

§ Small (S)

Sedangkan untuk produk batik tulis yang berupa Kemeja dan Daster baru

(67)

Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ mengalami kenaikan dari tahun ketahun

walaupun kenaikan tiap tahunnya tidak begitu besar. Produksi batik tulis di

perusahaan batik tulis “Nardho Batik” ini mengalami penurunan produksi dan

penjualan pada saat setelah terjadinya gempa bumi pada bulan Mei 2006,

tetapi pada kuartal berikutnya Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’

mengalami penjualan yang cukup stabil lagi dikarenakan sentra batik di

daerah Bantul banyak yang mengalami kerusakan dan tutup, sehingga

konsumen lari ke daerah industri batik tulis yang berada di daerah Bayat.

Banyak perusahaan batik tulis di daerah Bayat ini yang mengalami kerusakan

akibat gempa bumi, tetapi kerusakan tidak begitu parah dan

perusahaan-perusahaan batik tulis di daerah Bayat ini masih bisa beroperasi dan

berproduksi. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ ini merupakan salah satu

perusahaan batik tulis yang cukup terkenal yang berada di daerah sentra batik

Kecamatan Bayat. Berikut data-data yang diperoleh untuk mencari pengaruh

pengambilan kredit bank terhadap produktivitas perusahaan kecil berkait laba

(68)

Tabel 5.1

Data Hasil Produksi Berdasarkan Penjualan Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’

Periode 2003-2006

Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal

Sebelum Mengambil Kredit

Tahun 2003 Jumlah Produk (potong) Jumlah Pendapatan (Rp) I II III IV 2.622 2.620 2.901 3.130 176.150.000 196.270.000 218.180.000 323.050.000 Tahun 2004 I II III IV 3.453 3.825 4.040 2.955 308.425.000 366.912.500 357.450.000 291.925.000

Sesudah Mengambil Kredit

(69)

Tabel 5.2

Data Pemakaian Bahan Baku dan Harga Bahan Baku Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’

Periode 2003-2006

Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal

Sebelum Mengambil Kredit Kain Mori Tahun 2003 Jumlah (m) (1) Harga per-m (Rp) (2) Biaya (Rp)

Gambar

GAMBAR 5.2 Skema Proses Produksi ..........................................................
Gambar IV.1 struktur organisasi
gambar yang
Gambar IV.2 skema proses produksi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mewujudkan integralistik bimbingan konseling di SD harus memperhatikan: Subjek yang dibimbing (peserta didik); Orang yang membimbing (pendidik); Interaksi antara peserta

Pada saat awal didiagnosa, stress yang muncul juga disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat antara suami dan istri dan juga orangtua pasangan (Konferensi Nasional Autisme 1,

Sungguh merupakan suatu kebahagiaan yang besar bagi penulis dengan tersusunnya skripsi dengan judul MEMENEJ PEMBELAJARAN AL-QUR’AN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BACA

Lembar ini berisi persetujuan dari pimpinan lembaga perguruan tinggi dan lembaga negara yang bekerjasama yang menyatakan bahwa telah menyetujui topik/objek penelitian yang diusulkan

 Program Desa Industri Mandiri (DIM) yang diprogramkan oleh Kementerian Perindustrian merupakan pengembangan alih teknologi berupa inovasi bioteknologi Pupuk Organik

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penur{ukan Penyedia/Jasa (SPPBJ) ini Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Pedanjian paling

Tujuan dari penelitian Untuk mengetahui kandungan klorin pada beberapa merek pembalut wanita yang beredar di beberapa pusat perbelanjaan Di Kota Medan.. Penelitian ini

Efektifitas Metode Pembelajaran Hypnoteaching Dalam Meningkatkan Kemampuan Bekerjasama dan Menjadi Pendengar yang Baik Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kelarutan