• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat Fisis Mineral

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Batuan 1 (Halaman 156-167)

Diskusikan bersama kelompok anda dan jawablah pertanyaan di bawah ini ! Jelaskan perbedaan antara kristal, mineral dan batuan !

8. Sifat Fisis Mineral

Macam-macam sifat fisis mineral yang terpenting dalam pengamatan mineral secara megaskopis adalah :

Warna (Colour)

Kilap (Luster)

149 Belahan (cleavage)

Pecahan (fracture)

Kekerasan mineral (hardness)

Sifat dalam (tetanitas)

Berat jenis (specific gravity)

Kemagnitan (magnitisme)

Kelistrikan (electric)

8.1. Warna

Apakah yang dimaksud dengan warna mineral ?

Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bilamana mineral tersebut terkena sinar. Warna mineral ditimbulkan karena penyerapan beberapa jenis panjang gelombang yang membentuk cahaya putih, jadi warna itu timbul sebagai hasil dari pada cahaya putih yang dikurangi oleh beberapa panjang gelombang yang terserap.

Apakah yang menyebabkan timbulnya warna dari sebuah mineral ? Sebab-sebab timbulnya warna mineral :

1. Komposisi kimia mineral 2. Struktur kristal dan ikatan ion

3. Pengotoran (impurities) pada mineral

4. Perbedaan panjang gelombang yang diserap.

Warna ini penting untuk membedakan antara warna yang disebabkan oleh campuran atau pengotoran dan warna asli elemen-elemen utama pada mineral tersebut. Banyak pula mineral yang dinamakan berdasarkan warna mineralnya misalnya :

150 Chlorit (bahasa Yunani chloro = hijau)

Melanit (bahasa Yunani melas = hitam)

Rhodonit (bahasa yunani rodon = merah jambu)

Eritorit (bahasa Yunani erythos =merah)

Warna asli dari elemen-elemen utama pada mineral (idiochromatis), yaitu merupakan warna yang tetap dan karakteristik, misalnya :

Pirit = kuning loyang Magnetit = hitam

Malachit = hijau Belerang = kuning Azurit = biru

Azurit biru Malachite hijau

151 l

Limonit merah berkarat Rodhochrosit pink/merah muda

Rhodhochrosit pink/merah muda Annabergit hijau

Zippeite kuning Vanadini merah-orange

gypsum tidak berwarna

Warna karena adanya pengotoran (allochromatis) ini merupakan warna yang tidak tetap atau tidak berubah-ubah, misalnya :

152 Kuarsa – tidak berwarna tetapi karena pengotoran warna dapat berubah-ubah menjadi :

violet (amesthyst)

merah jambu

coklat kehitam-hitaman dan lain sebagainya.

Halit – warnanya bermacam-macam : abu-abu

kuning coklat gelap merah jambu dan bervariasi biru.

Disamping itu ada beberapa elemen terutama pada mineral-mineral berat yang memberikan efek warna tertentu, misalnya :

Mineral sekunder mengandung :

Tembaga – hijau kebiruan Vanadium – merah

Uranium – kuning

Mangan dalam silikat karbonat merah jambu Silikat berbesi – hijau gelap sampai hitam.

Bagi orang yang berpengalaman dan mempunyai keahlian untuk membedakan, maka warna sangat berguna untuk menentukan nama mineral. Warna berhubungan langsung dengan komposisi seprti pada mineral-mineral yang mengandung unsur : Ti, V, Mn, Fe, Ni, Co, dan unsur-unsur Cu. Ada kalanya warna mineral telah diperkuat oleh adanya sebuah unsur yang terdapat dalam dua jenis valensi, misalnya pada mineral yang mengandung besi, apabila besi itu seluruhnya terdapat dalam satu valensi (fero atau feri saja) biasanya berwarna pucat, tetapi jika terdapat dalam dua valensi (fero dan feri) akan berwarna hijau tua hingga hitam.

153 8.2. Kilap (luster)

Apakah yang dimaksud dengan Kilap (luster) ?

Kilap (luster) merupakan sifat optis dari mineral yang rapat hubungannya dengan refleksi dan refraksi. Kilap sebagai hasil pantulan cahaya dari permukaan mineral . Intensitas dari kilap sebenarnya tergantung kwantitas cahaya pantul dan pada umumnya tergantung pada besarnya indeks refraksi mineral.

Kilap dapat dibagi menjadi : a) Kilap logam (metalic luster)

Mineral – mineral opak dalam fragmen-fragmen yang tipis dan mempunyai indeks refraksi ( n = 3 ) atau lebih pada umumnya mempunyai kilap logam, misal : pirit, galena, sulfida, logam alam.

Emas (http://www.minsocam.org) b) Kilap sub metalik

Kilap sub metalik terdapat pada mineral –mineral semi opak sampai opak dan mempunyai indeks refraksi (n = 2,6 dan 3). Contoh : mineral cuprit, cinabar, hematit, alabandit.

154 Euxenite (http://www.minsocam.org)

c) Kilap bukan logam (non metalic luster)

Kilap bukan logam biasanya terlihat pada mineral-mineral yang mempunyai warna-warna muda dan dapat melukiskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis. Kilap bukan logam dapat dibadakan menjadi :

Kilap kaca (vitreous luster)

Kilap seperti pada pecahan kaca, contoh : kwarsa, flourit, halit, karbonat, sulfat, silikat, spinel, corundum, garnet, leucit.

Pollucit (http://www.minsocam.org) Kilap intan (adamantine luster)

Adalah kilap yang sangat cemerlang seperti berlian. Contoh : intan, zircon, kasiterit, belerang, rutil.

155 Intan (http://www.minsocam.org)

- Kilap damar (resinous luster)

kilap seperti pada damar, kombinasi dari warna kuning dan coklat. Contoh : sfalerit.

Sfalerit (http://www.minsocam.org) Kilap lemak (greasy luster)

Kilap seperti lemak, seakan-akan berlapis dengan lemak. Contoh : nefelin, halit yang sudah berhubungan dengan udara bebas.

156 - Kilap sutera ( silky luster)

Kilap seperti sutera, biasanya terdapat pada mineral-mineral yang menyerat. Misalnya : asbes, serpenten, gips.

Gypsum (http://www.minsocam.org) Kilap mutiara ( pearly luster)

Kilap seperti mutiara, biasanya terlihat pada bidang-bidang belah dasar. Contoh : talk, mika, gips yang kristalnya kasar.

Stellerite (http://www.minsocam.org) - Kilap tanah (earthy luster)

Kilap yang biasanya terlihat pada mineral-mineral yang kompak. Contoh : kapur, diatomea, kaolin, pirolusit.

Kaolin (http://www.minsocam.org) Kilap lilin (waxy luster)

157 Kilap seperti lilin, contoh : serpenten, cerargirit.

Kalsedon (www.geology.about.com)

Pada umumnya orang dapat dengan mudah sekali membedakan antara kilap logam, dan bukan logam. Akan tetapi biasanya tidak dapat atau sukar melihat dengan teliti perbedaan jenis kilap lainnya. Padahal justru perbedaan itulah yang sangat penting untuk penentuan (determinasi) dari suatu mineral.

8.3. Cerat/gores (streak)

Cerat ini membedakan dari dua mineral yang warnanya sama akan tetapi warna ceratnya berbeda. Gores/cerat lebih dapat dipercaya dari pada warna, karena lebih stabil.

Bagaimana cara mengidentifikasi mineral dengan Cerat/gores (streak) ?

Mineral yang kekerasannya kurang dari 6, cerat dapat diperoleh dengan menumbuk mineral tersebut sampai halus dengan menggunakan palu. Mineral-mineral silikat biasanya mempunyai gores putih kadang-kadang abu-abu coklat. Mineral-mineral oksida, sulfida, karbonat, dan phosphat, arsenat, sulfat juga mempuyai goresan yang karakteristik. Untuk mineral-mineral yang transparan dan translusent mempunyai kilap bukan logam mempunyai gores lebih terang dari warnanya, sedangkan mineral-mineral dengan kilap logam kerap kali mempunyai gores yang lebih gelap dari warnanya. Pada beberapa mineral warna dan gores sering menunjukkan warna yang sama.

158 Cinabar – warna dan goresnya merah.

Magnetit – warna dan goresnya hitam Lazurit – warna dan goresnya biru

Tetapi juga ada mineral warna dan goresnya berlainan. Contohnya :

Hematit - warna abu-abu hitam – gores hitam Pirit – warna kuning loyang – gores hitam

Biasanya mineral-mineral yang transparant dan translusent mempunyai gores yang putih atau tidak berwarna, atau warna-warna yang muda. Oleh karena itu gores ini sangat penting untuk penentuan mineral-mineral opaque yang sangat translusent. Contoh : Emas – kuning

Molibdenit – kehijau-hijauan Grafit – hitam

GAMBAR 75 CERAT MINERAL

(Sumber : www.geology.csupomona.edu)

159 Apakah yang dimaksud dengan belahan ?

Belahan adalah suatu sifat fisika mineral yang mampu belah yang disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan dengan palu. Yang dimaksud dengan belah di sini adalah bila mineral kita pukul tidak hancur tetapi terbelah-belah melalui bidang-bidang belah.

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Batuan 1 (Halaman 156-167)

Dokumen terkait