BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan menyebarkan angket. Angket terdiri dari 20 butir pernyataan yang penulis berikan kepada responden yaitu siswa kelas XI IPA SMA AN-Najah. Adapun pertanyaan yang termuat dalam angket tersebut menjadi data yang dapat diolah sehingga dapat diketahui jumlah responden yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan penulis di setiap masing-masing butir pertanyaan.
Penulis juga melakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMA An-Najah. Temuan penelitian melalui wawancara dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dapat diketahui informasi yang berkaitan dengan sikap bahasa siswa. Adapun temuan penelitian tersebut yang telah penulis uraikan sebagai berikut:
1. Angket
Pada BAB III telah penulis kemukakan bahwa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam laporan penelitian ini adalah dengan angket dan wawancara. Angket disusun berdasarkan pokok penelitian yang diteliti. Angket dibuat terdiri atas dari 20 pernyataan yang keseluruhannya merupakan pernyataan positif.
Dalam pengolahan data, penulis mengambil pola perhitungan statistik dalam bentuk persentase, artinya setiap data dipersentasekan setelah ditabulasikan dalam bentuk frekuensi untuk setiap jawaban. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyeleksi data. Data yang disebarkan kepada siswa berjumlah 40 angket.
Langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menggunakan tabulasi frekuensi. Frekuensi tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase, sehingga kecenderungan setiap jawaban dapat diketahui dengan kemungkinan yang telah disediakan. Dengan begitu berarti setiap pernyataan menggunakan satu tabel yang langsung dibuat frekuensi dan persentasenya.
Data yang terkumpul diolah menjadi tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus:
P = x 100 % Keterangan :
P : Persentase untuk setiap kategori jawaban F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah seluruh sampel atau objek penelitian
Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel masing-masing pertanyaan berikut ini:
Data Persentase Item tentang Sikap bahasa Siswa kelas XI IPA di SMA An-Najah
Tabel 4.1
Saat membuat status di sosial media lebih suka menulis dengan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa asing.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 36 90%
b. Tidak 4 10%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.1, sebanyak 90% siswa lebih suka membuat status di sosial media dengan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa asing, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 90%. Siswa yang lebih suka menulis
dengan bahasa asing sebanyak 10% yang berarti hanya empat siswa. Empat siswa lebih suka menggunakan bahasa asing ketika membuat status di sosial media menurut mereka, mereka bisa mempraktikkan apa yang sudah mereka dapat ketika belajar bahasa asing contohnya seperti bahasa Inggris. Alasan mereka lebih suka menggunakan bahasa asing adalah hanya untuk memanfaatkan sarana yang ada, seperti adanya google translate, dan juga mereka memanfaatkan apa yang sudah mereka pelajari di sekolah, contohnya mereka belajar bahasa asing seperti bahasa Arab dan Inggris.
Siswa di SMA An-Najah menggunakan bahasa asing ketika update di sosial media bukan berarti mereka bangga menggunakan bahasa asing, tetapi hanya senang, dan juga memanfaatkan apa yang sudah dipelajari di sekolah, juga agar orang asing tau bahwa orang Indonesia bisa dan mahir berbahasa asing.
Tabel 4.2
Siswa selalu menggunakan bahasa Indonesia di dalam kelas dengan teman sebaya daripada bahasa daerah/asing.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 39 97,5%
b. Tidak 1 2,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.2, sebanyak 97,5% siswa selalu menggunakan bahasa Indonesia di dalam kelas denga teman sebaya daripada bahasa daerah/asing, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 97,5%. Siswa hanya 1
yang tidak selalu menggunakan bahasa indoenesia di dalam kelas dengan teman sebaya daripada bahasa daerah/asing.
1 siswa memilih tidak karena dia lebih sering menggunakan bahasa daerah di dalam kelas. Tiga puluh Sembilan anak lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia, karena guru bahasa Indonesia menganjurkan anak-anaknya untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia. 1 siswa yang menggunakan bahasa daerah karena dia ada lawan bicaranya, atau juga ketika meminjam alat tulis dia lebih memilih menggunakan bahasa daerah karena dianggapnya komunikasi dengan bahasa daerah tersebut lebih cepat dan lebih mudah. Tetapi untuk keseluruhan siswa kelas XI IPA SMA An-Najah lebih dominan menggunakan bahasa Indonesia.
Tabel 4.3
Di masyarakat umum siswa lebih suka berbicara bahasa Indonesia daripada bahasa asing.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 39 97,5%
b. Tidak 1 2,5%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.3, sebanyak 97,5% siswa lebih suka berbicara bahasa Indonesia daripada bahasa asing ketika di masyarakat umum, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 97,5%. Siswa yang lebih suka
berbahasa asing di masyarakat umum sebanyak 2,5% atau sebanyak 1 orang.
Rata-rata siswa yang memilih menggunakan bahasa daerah karena faktor lingkungan. Anak yang lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia di rumahnya menunjukkan bahwa mereka lebih terbiasa menggunakan bahasa Indonesia ketika berada dalam rumah maupun di luar rumah, menandakan juga lawan bicara yang lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. Tetapi anak yang menggunakan bahasa daerah, dia selalu menggunakan bahasa daerah ketika komunikasi dengan temannya di rumah, meskipun di dalam rumah juga menggunakan bahasa Indonesia. bahasa daerah digunakan menandakan komunikasi yang akrab dengan sesama di luar rumah.
Tabel 4.4
Siswa selalu menggunakan bahasa Indonesia ketika berdiskusi di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 40 100%
b. Tidak - -
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.4, sebanyak 100% siswa selalu menggunakan bahasa Indonesia ketika berdiskusi di dalam kelas, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 100%. Siswa yang menggunakan bahasa
daerah/asing saat berdiskusi 0% atau tidak ada.
Menurut seorang siswa, menggunakan bahasa Indonesia ketika pelajaran bahasa Indonesia berlangsung itu wajib, apalagi ketika
berdiskusi. Jadi, seluruh siswa setuju dan semuanya menjawab “Ya”.
Kalaupun ada yang menggunakan bahasa daerah itu bukan ketika berdiskusi di dalam kelas.
Tabel 4.5
Siswa lebih suka membaca buku bacaan yang berbahasa Indonesia.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 40 100%
b. Tidak - -
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.5, sebanyak 100% siswa lebih suka membaca buku bacaan yang berbahasa indonesia, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% =
100%. Siswa yang menyukai bacaan bahasa asing 0% atau tidak ada. Semua siswa lebih suka membaca buku bacaan yang berbahasa Indonesia karena membaca buku bacaan bahasa Indonesia lebih cepat paham dibandingkan menggunakan buku bacaan bahasa asing. Ketika membaca buku bacaan asing mereka merasa sulit karena harus mengerti kosakata bahasa Inggris dibandingkan membaca buku bahasa Indonesia.
Tabel 4.6 Siswa tidak tertarik belajar bahasa Belanda
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 28 70%
b. Tidak 12 30%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.6, sebanyak 70% siswa tidak tertarik belajar bahasa Belanda, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 70%. Siswa yang tertarik
Mereka beralasan bahwa belajar bahasa Inggris saja yang lumayan mudah masih sulit untuk dimengerti, apalagi jika harus ditambah dengan bahasa Belanda yang mereka saja masih asing mendengar bahasa Belanda. Dan beberapa anak tidak tertarik dengan bahasa Belanda karena memang mereka tidak pernah mendengar bahasa Belanda itu sendiri juga rasa tidak tertarik yang amat besar sehingga mereka menjawab tidak. Tetapi jika ada kartun atau film yang berbahasa Belanda kemungkinan besar mereka bisa tertarik karena adanya translate bahasa Indonesia.
Tabel 4.7
Siswa tidak setuju bahasa Jepang menjadi salah satu mata pelajaran bahasa yang wajib dipelajari.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 24 60%
b. Tidak 16 40%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.7, sebanyak 60% siswa tidak setuju bahasa jepang menjadi salah satu mata pelajaran bahasa yang wajib dipelajari, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 60%. Siswa yang setuju sebanyak
40% atau sebanyak enam belas siswa.
Ada yang beralasan bahwa anak itu memang benar-benar tidak suka dengan bahasa Jepang. Ada juga anak yang beralasan bahwa untuk mata pelajaran dia tidak terlalu suka dan tidak setuju, tetapi kalau untuk ekstrakurikuler dia setuju. Ada juga siswa yang beranggapan bahwa dia tidak setuju, dan juga bahasa Jepang itu sulit, lebih baik belajar bahasa Arab daripada bahasa asing.
Tabel 4.8
Siswa lebih suka belajar bahasa Rusia daripada bahasa Jepang karena Jepang pernah menjajah Indonesia.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 4 10%
b. Tidak 36 90%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.8, sebanyak 90% siswa lebih suka belajar bahasa Jepang daripada bahasa Rusia, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 90%.
Siswa yang lebih suka belajar bahasa Rusia sebanyak 10% atau sebanyak empat siswa.
Dari tiga belas siswa yang diwawancarai, semuanya menjawab tidak, mereka ikut merasakan bagaimana masyarakat Indonesia ketika dijajah oleh Jepang, bagaimana kejamnya Jepang terhadap Indonesia, mereka lebih memilih belajar bahasa Rusia, meskipun ada juga yang bingung karena bahasa Rusia dan Jepang masih sama-sama asing. Meskipun Jepang menjajah atau tidak, jika memang mereka tidak tertarik dengan bahasa Jepang mereka tidak mau belajar bahasa Jepang. Sebagai rakyat Indonesia ikut merasakan penderitaan rakyat Indonesia zaman dulu. Bukan berarti mereka benci terhadap Jepang, tetapi karena ikut merasakan saja ketika zaman dulu bagaimana Jepang menjajah Indonesia.
Tabel 4.9
Siswa percaya lama-kelamaan bahasa Indonesia dapat menggantikan bahasa asing.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 25 62,5%
b. Tidak 15 37,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada
tabel 4.9, sebanyak 62,5% siswa percaya lama kelamaan bahasa Indonesia dapat menggantikan bahasa asing, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 62,5%. Siswa yang tidak percaya bahasa
Indonesia dapat menggantikan bahasa asing sebanyak 37,5% atau sebanyak lima belas siswa.
Ada anak yang tidak percaya bahwa bahasa Indonesia bisa menggantikan bahasa asing, mereka melihat keadaan warga Indonesia masih banyak yang suka malas-malasan, ada anak yang di dalam kelas tidak selalu menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara, karena asal-usul anak tersebut berasal dari sunda yang rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah, tetapi jika dengan guru ia selalu menggunakan bahasa Indonesia. Dikarenakan anak itu ada teman sebaya nya yang rumahnya tidak terlalu jauh juga, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berbicara dengan bahasa daerah.
Tabel 4.10
Siswa tidak suka bahasa Belanda menjadi salah satu ekstrakurikuler di sekolah.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 26 65%
b. Tidak 14 35%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.10, sebanyak 65% siswa tidak suka bahasa Belanda menjadi salah satu ekstrakulikuler di sekolah, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 65%. Siswa yang suka bahasa Belanda menjadi
ekstrakurikuler di sekolah sebanyak 35% atau sebanyak empat belas siswa.
Bahasa Belanda dan Jepang masih terlalu asing untuk siswa, maka dari itu mereka sangat tidak tertarik untuk belajar bahasa Jepang maupun Belanda, ada anak yang benar-benar tidak tertarik dengan Jepang, dari segi film, anime nya pun mereka tidak tertarik. Mereka bilang adalah
belajar bahasa Inggris saja susah apalagi ditambah dengan belajar bahasa Belanda dan Jepang.
Tabel 4.11
Siswa lebih suka film berbahasa Indonesia daripada bahasa Korea.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 38 95%
b. Tidak 2 5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.11, sebanyak 95% siswa lebih suka film berbahasa Indonesia daripada bahasa korea, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100%
= 95%. Siswa yang lebih menyukai film berbahasa korea dibandingkan dengan bahasa Indonesia sebanyak 5% atau sebanyak dua siswa.
Siswa yang lebih menyukai Film berbahasa Korea karena dia memang sudah menyukai bahasa Korea dan juga budayanya, untuk film berbahasa Korea dikarenakan ada translate di dalamnya maka dua siswa ini tertarik dengan film berbahasa Korea.
Tabel 4.12
Siswa lebih suka film berbahasa Indonesia daripada bahasa India.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 36 90%
b. Tidak 4 10%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.12, sebanyak 90% siswa lebih suka film berbahasa Indonesia daripada bahasa india, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100%
= 90%. Siswa yang lebih menyukai film berbahasa india dibandingkan dengan bahasa Indonesia sebanyak 10% atau sebanyak empat siswa.
4 anak menjawab tidak, karena mereka menyukai film berbahasa India, dengan alasan ada translate di dalam filmnya. Jadi ia suka dengan film berbahasa India.
Tabel 4.13
Siswa lebih suka belajar bahasa Indonesia daripada bahasa Korea, meskipun budaya Korea sudah berkembang di Indonesia.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 37 92,5%
b. Tidak 3 7,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.13, sebanyak 92,5% siswa lebih suka belajar bahasa Indonesia daripada bahasa korea, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100%
= 92,5%. Siswa yang lebih menyukai film bahasa korea dibandingkan dengan bahasa Indonesia sebanyak 7,5% atau sebanyak 3 siswa.
Anak yang menjawab tidak dengan alasan, bahwa kita harus tetap mencintai dan melestarikan budaya Indonesia agar lebih banyak dikenal di luar negeri, jangan sampai harus ada negara yang mengaku karya seni Indonesia. Intinya adalah, boleh menikmati budaya-budaya negara luar tetapi selaku warga Indonesia harus tetap mencintai dan menjaga Budaya Bangsa Indonesia.
Tabel 4.14
Siswa marah jika bahasa Indonesia diakui oleh bangsa asing
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 39 97,5%
b. Tidak 1 2,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.14, sebanyak 97,5% siswa marah jika bahasa Indonesia diakui
oleh Bangsa asing, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% =
97,5%. Siswa yang tidak marah jika bahasa Indonesia diakui oleh bangsa asing sebanyak 2,5% atau sebanyak 1 siswa.
Satu siswa yang menjawab tidak karena dia merasa bangsa Indonesia masih banyak yang malas-malasan dan tidak serius ketika belajar bahasa Indonesia. Sehingga anak tersebut pesimis jika harus marah ketika bahasa Indonesia diakui oleh bahasa asing.
Tabel 4.15
Siswa senang bahasa Indonesia dijadikan bahasa yang wajib dipelajari di sekolah Australia
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 40 100%
b. Tidak - -
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.15, sebanyak 100% siswa senang bahasa Indonesia dijadikan bahasa yang wajib dipelajari di sekolah Australia, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 100%. Siswa yang tidak senang
bahasa yang wajib dipelajari di sekolah Australia sebanyak 0% atau tidak ada.
Empat puluh siswa mengakui senang jika bahasa Indonesia dijadikan bahasa yang wajib dipelajari di sekolah Australia, sehingga mereka bangga, merasa bahwa bahasa Indonesia menjadi universal dikenal oleh bangsa asing. Mereka merasa adil karena bahasa Inggris di Indonesia dipelajari dan di luar negeri bahasa Indonesia diperkenalkan juga.
Tabel 4.16
Siswa senang belajar bahasa Indonesia karena mudah dipelajari
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 39 97,5%
b. Tidak 1 2,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.16, sebanyak 97,5% siswa senang belajar bahasa Indonesia karena mudah dipahami, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% =
97,5%. Siswa yang tidak suka belajar bahasa Indonesia sebanyak 2,5% atau sebanyak 1 siswa.
Satu anak beranggapan bahwa bahasa Indonesia itu susah untuk dipelajari, tetapi karena bahasa Indonesia adalah bahasa negaranya, maka ia bertekad untuk selalu membanggakan bahasa Indonesia. Karena terlalu banyak struktur-struktur kalimat sehingga ia beranggapan bahwa bahasa Indonesia itu susah.
Tabel 4.17
Mempelajari bahasa Indonesia lebih mudah daripada bahasa asing
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 38 95%
b. Tidak 2 5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.17, sebanyak 95% siswa beranggapan bahwa mempelajari bahasa Indonesia lebih mudah daripada bahasa asing, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 95%. Siswa yang beranggapan bahasa asing
lebih mudah dibandingkan bahasa Indonesia sebanyak 5% atau sebanyak dua siswa.
Anak yang sama menjawab bahwa lebih mudah belajar bahasa asing (Inggris) daripada bahasa Indonesia. Beberapa anak masih beranggapan bahwa bahasa Indonesia itu sulit tidak seperti bahasa asing. Sulitnya adalah didalam pola kalimat dan terlalu banyak struktur yang membuat merka sedikit bingung. Untuk bahasa asing mereka hanya tertarik pada bahasa Arab dan bahasa Inggris saja.
Tabel 4.18
Pola kalimat bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari daripada bahasa asing.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 38 95%
b. Tidak 2 5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.18, sebanyak 95% siswa beranggapan pola kalimat bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari daripada bahasa asing, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 95%. Siswa yang beranggapan pola
kalimat bahasa asing lebih mudah dibandingkan bahasa Indonesia sebanyak 5% atau sebanyak dua siswa.
Rata-rata anak yang menjawab ya, adalah anak-anak yang menyukai pelajaran bahasa Indonesia, sedangkan yang menjawab tidak dikarenakan mereka lebih suka belajar bahasa Inggris karena dianggap lebih mudah.
Tabel 4.19
Penulisan kosakata dalam bahasa Indonesia lebih mudah daripada bahasa asing lainnya
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 38 95%
b. Tidak 2 5%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.19, sebanyak 95% siswa beranggapan penulisan kosakata dalam bahasa Indonesia lebih mudah daripada bahasa asing. Hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 95%. Siswa yang beranggapan
penulisan kosakata dalam bahasa asing lebih mudah daripada bahasa Indonesia sebanyak 5% atau sebanyak dua siswa.
Siswa yang menjawab ya adalah orang-orang yang biasa berbicara menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan teman-temannya, menurut salah satu siswa dengan sering berbicara bahasa Indonesia, maka mudah juga penulisan kosakata bahasa Indonesia. Siswa yang menjawab tidak adalah anak-anak yang lebih sering berkomunikasi dengan bahasa asing atau bahasa daerah.
Tabel 4.20
Kosakata bahasa Indonesia lebih mudah dihafal dibandingkan kosakata bahasa asing.
No Alternatif Jawaban F P %
1 a. Ya 38 95%
b. Tidak 2 5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sikap bahasa siswa positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 4.20, sebanyak 95% siswa beranggapan kosakata bahasa Indonesia lebih mudah dihafal dibandingkan kosakata bahasa asing, hasil persentase tersebut diperoleh dari
x 100% = 95%. Siswa yang
beranggapan kosakata bahasa asing lebih mudah dihafal sebanyak 5% atau sebanyak 2 siswa.
Sama seperti soal sebelumnya, ketika wawancara dengan salah satu siswa, jawabannya adalah karena lebih sering berkomunikasi dengan bahasa Indonesia sehingga merek berpendapat lebih mudah menghafal kosakata bahasa Indonesia. Siswa anak-anak yang menyukai bahasa
asing meskipun nilai bahasa asingnya tidak terlalu bagus tetapi mereka beranggapan kosakata bahasa asing lebih mudah dihafal.