• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wawancara dengan Bapak & Ibu Karyono (1)

Dalam dokumen Module 5 – An Interview for a Job (Halaman 59-63)

Tidak pernah. Salatiga dan Ambarawa terlalu jauh untuk saya.

Apakah Ibu juga ikut rapat desa dengan Bapak?

Kadang-kadang, tetapi saya selalu ikut rapat ibu-ibu di kampung kami.

O, ada rapat ibu-ibu?

Ada.

Apa yang Ibu lakukan dalam rapat-rapat itu?

Kami berbicara tentang masalah-masalah di kampung kami. Kami membantu

perempuan di desa kami dan kami juga bercakap-cakap tentang program pembangunan pemerintah di desa kami.

Hmmm, bagus. Jadi, tidak ada masalah besar di desa Bapak dan Ibu?

Aduh! Ada! Banyak juga masalah di desa kami.

Misalnya?

Misalnya, di desa kami perlu sekali ada...

Exercise 65-01

Below you will find five ways thatIbu (orBapak) Karyono might have completed the last sen- tence in the interview above. Choose one of them and write several new sentences of dialogue between the guest and Ibu or Bapak Karyono. A model answer is given immediately below for you to refer to if necessary, but use your own ideas and creativity while ensuring that what you write is grammatically correct and culturally appropriate. Usingsaya kira ormenurut pendapat saya plus

lebih baik, orsebaiknya give Ibu or Bapak Karyono some polite suggestions about what they should do.

Model answer:

Ibu/Bapak Karyono: Misalnya di desa kami belum ada terminal bis. Bis-bis tidak singgah di desa kami. Kami ingin sekali membangun terminal bis di desa kami.

Tamu: Apakah ada uang untuk membangun terminal bis?

Ibu/Bapak Karyono: Belum ada. Kami masih mencari uang. Katanya pemerintah akan membantu kami.

Tamu: Menurut pendapat saya, sebaiknya Ibu/Bapak jangan membangun terminal bis dulu. Terlalu mahal. Lebih baik Ibu/Bapak membangun sekolah...

Starters (choose one of these to complete Ibu or Bapak Karyono’s last sentence and add fur- ther comments):

(a) Misalnya, di desa kami belum ada pasar. Orang di desa Muncul harus pergi ke Banyubiru untuk berbelanja dan menjual barang-barang. Kalau ada pasar di desa Muncul kami bisa.... Kami ingin sekali ....

(b) Misalnya, di desa kami belum ada sekolah. Anak-anak dari desa Muncul harus naik bemo ke Ambarawa untuk bersekolah. Kalau ada sekolah di desa Muncul anak kami bisa .... Kami ingin sekali ....

(c) Misalnya, di desa kami belum ada kantor desa. Bapak Kepala Desa harus bekerja di rumahnya. Tetapi rumahnya kecil sekali. Kalau ada kantor di desa Muncul Bapak Kepala Desa bisa .... Kami ingin sekali ....

(d) Misalnya, di desa kami belum ada pabrik. Di desa Muncul banyak orang yang miskin. Mereka tidak punya pekerjaan. Kalau ada pabrik di desa Muncul orang-orang miskin bisa .... Kami ingin sekali ....

(e) Misalnya, di desa kami belum ada lapangan olahraga atau gedung olahraga. Anak-anak kami suka sekali bermain badminton, tenis dan sepak bola, tetapi tidak ada lapangan atau gedung untuk mereka. Mereka harus bermain di jalan! Kalau ada lapangan olahraga atau gedung olahraga masyarakat di desa kami bisa… Kami ingin sekali…

Role Play: Berwawancara Dengan Seorang Petani

Carefully read (i) the information in Pekerjaan Seorang Petani as well as (ii) the interview between the visitor from Universitas Widya Buana and Bapak and Ibu Karyono and (iii) the aspira- tions of the people of Muncul as sketched in Exercise 64-02. Learn by heart as much of these

three sources as you can. Taking the interview as your beginning point, but fleshing it out with

words and phrases taken from the reading passage and Exercise 64-02, recreate the interview in a role play involving three actors. If necessary make big (or small) cue cards that you can glance

at while you are rehearsing. Repeat the role play several times until you are confident that you

have mastered the basic questions, answers, events and issues without using cue cards. Then go back over the material you have studied in Modules One to Four, ransacking them for ideas and words that you can use to bulk up the role play, making it longer, more diverse and more interest- ing. For example, go back to Lesson 55 in which there is a debate about the merits of living in the country and the city. Add your own personal touches to the role play (but make sure your Indone- sian is grammatically correct).

When you have mastered the role play smoothly and creatively, try using some of its themes, phrases and words as a kick-off point for the development of a new role play in which people from other occupations are interviewed. Try role playing an interview with, for example, a waiter or waitress (pelayan), a shop assistant (karyawan toko), a university student (mahasiswa), a house- wife (ibu rumah tangga), a public servant (pegawai negeri) or a businessman/businesswoman (pengusaha).

An Interview With Two Villagers

Below is the possible continuation of the interview that you listened to at the beginning of this lesson. Listen to Sound File 065-02 before reading the transcription.

Latihan 1—Kosa Kata Lalu

Jodohkan kata-kata di sebelah kiri dengan terjemahannya di sebelah kanan.

bangun to follow, go along mencari to sell something barang to worship, to pray menjual for example

bersembahyang cake misalnya to look for, to seek bertanya to do (something) pembangunan female

ikut to get up perempuan development

kue food rapat a meeting

lakukan to ask a question sampai too

makanan a thing, goods singgah until (a certain time) masyarakat to take, bring, carry terlalu before

membawa ago, last

Dalam dokumen Module 5 – An Interview for a Job (Halaman 59-63)

Dokumen terkait