BAB V ANALISA DATA
DENGAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 1980
IV.1. Wawancara Langsung dengan Bapak Seh Razali Selaku Lurah Sei Rengas Permata
3.10. Wawancara dengan Ibu Nelly, 29 tahun
(1) Pertanyaan mengenai pengetahuan dan persetujuan terhadap Program KB.
” Program KB itu tujuannya untuk kesehatan ibu supaya terjaga kesehatannya melalui penjarangan kelahiran tentunya, kesejahteraan keluarga juga terjamin karena pengeluaran keluarga kan tidak terlalu besar kalau punya anak sedikit.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa informan mengetahui bahwa Program KB merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pembatasan kelahiran.
(2) Pertanyaan mengenai penggunaan metode KB.
” Saya pake metode operasi, kebetulan yang dioperasi tuh suami Saya.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa informan menggunakan metode operasi pria (MOP), metode ini merupakan metode KB yang paling efektif dalam mencegah kehamilan.
(3) Pertanyaan mengenai sosialisasi Program KB.
” Kalau sosialisasi KB lebih ke masyarakat yang melakukannya melalui perkumpulan yayasan atau perkumpulan marga.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa sosialisasi Program KB Nasional di Kelurahan Sei Rengas Permata dilakukan oleh masyarakat. Peranan organisasi swadaya seperti yayasan sangat berarti dalam menggalakkan Program KB Nasional.
(4) Pertanyaan mengenai ide/gagasan yang disampaikan berkaitan dengan Program KB. ” Ada sih, kami sudah menyampaikannya ke pihak kelurahan untuk
membangun Puskesmas di sini.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa masyarakat memiliki gagasan/ide dan telah menyampaikannya untuk pembangunan sebuah Puskesmas di Kelurahan Sei Rengas Permata, namun tidak ada kelanjutannya hingga dibangun sebuah rumah sakit.
(5) Pertanyaan mengenai kuantitas mengikuti pertemuan organisasi PKK.
“PKK mengadakan pertemuan sekali dalam sebulan setahu Saya.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa perkumpulan PKK sekali dalam sebulan mengadakan pertemuan.
(6) Pertanyaan mengenai konsultasi ke rumah sakit atau klinik.
” Kalau untuk konsultasi KB sekarang sudah tidak pernah, palingan dulu pas waktu mau operasi.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa Informan tidak pernah datang ke klinik, hal ini tentu dipengaruhi oleh metode KB yang digunakan.
(7) Pertanyaan mengenai biaya menjadi akseptor KB.
” Saya dan suami ada dapat bantuan dari yayasan, karena biaya operasinya lumayan mahal.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa Informan dibantu oleh yayasan untuk menjadi akseptor KB, mengingat metode KB yang digunakan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
(8) Pertanyaan mengenai sikap masyarakat atas kedatangan Petugas PLKB. ” Saya terima kedatangan petugas yang datang ke rumah Saya.”
Dari penjelasan di atas nampak bahwa informan menerima kedatangan petugas PLKB dengan baik dan mendukung Program KB Nasional.
BAB V ANALISA DATA
Partisipasi masyarakat dalam Program Keluarga Berencana (KB) Mandiri merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan dalam rangka menyukseskan Program Keluarga Berencana (KB) Nasional. Selanjutnya, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaannya dapat dilakukan melalui beberapa dimensi, yaitu:
a. Sumbangan pikiran (ide atau gagasan).
Masyarakat di Kelurahan Sei Rengas Permata memiliki gagasan/ide dalam program pembangunan khususnya dalam Program KB Nasional yang menginginkan berdirinya sebuah rumah sakit atau Puskesmas di kelurahan tersebut. Tentunya hal ini harus didukung oleh pemerintah sebagai fasilitator agar keberhasilan Program KB Nasional yang dulu pernah dicapai dapat dicapai kembali.
Dalam pemberian ide/gagasan masyarakat memerlukan wadah berupa organisasi untuk menyalurkannya. Di Kelurahan Sei Rengas Permata terdapat organisasi PKK, yayasan swadaya masyarakat, serta perkumpulan marga masyarakat Tionghoa sebagai tempat bertukar pikiran dan mendapatkan informasi khususnya informasi mengenai KB. Keberadaan wadah ini tentunya sangat membantu dalam penyuksesan program pembangunan, hal ini dapat dilihat dengan berdirinya sebuah rumah sakit yang dibutuhkan warga masyarakat untuk memudahkan di dalam mendapatkan pelayanan KB.
b. Sumbangan Materi.
Program Keluarga Berencana (KB) Mandiri tentunya sangat berbeda dengan Program KB yang dijalankan oleh BKKBN untuk masyarakat pada umumnya. Kalau pada
umumnya masyarakat yang ingin menjadi akeptor KB dibiayai oleh pemerintah dan diberi insentif, maka hal ini berbeda dengan KB Mandiri, dalam KB Mandiri masyarakat yang menjadi akseptor KB mengeluarkan biaya sendiri. Untuk itu, pelayanan yang diberikan oleh pihak swasta tentunya harus berkualitas dan dapat memuaskan akseptor KB agar warga masyarakat mau untuk menjadi akseptor KB.
Salah satu cara untuk meningkatkan gairah masyarakat untuk menjadi akseptor KB adalah dengan mendekatkan tempat pelayanan KB dengan lingkungan masyarakat, sehingga masyarakat yang ingin menjadi akseptor KB tidak perlu jauh-jauh untuk meninggalkan tempat kediamannya hanya untuk mendapatkan pelayanan KB.
Pembangunan klinik, Puskesmas, ataupun rumah sakit di Kelurahan Sei Rengas Permata merupakan keinginan yang telah lama dinanti oleh anggota PKK dan masyarakat pada umumnya agar pelayanan KB lebih mudah untuk dijangkau.
c. Sumbangan tenaga/waktu.
Sosialisasi sebuah program pemerintah merupakan langkah yang harus ditempuh agar masyarakat mengetahui program pemerintah yang dimaksud. Dalam hal Program KB Nasional, sosialisasi dilakukan oleh petugas PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) yang datang langsung ke rumah warga ataupun mengedukasi anggota PKK. Sosialisasi Program KB Nasional di Kelurahan Sei Rengas Permata juga dilakukan oleh yayasan yang mengadakan seminar-seminar, keberadaan organisasi swadaya semacam ini tentunya mempunyai peranan yang penting dalam hal sosialisasi Program KB Nasional.
Masyarakat yang didatangi oleh petugas PLKB bersedia meluangkan waktunya untuk mendengarkan penjelasan dari petugas tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Program KB Nasional, masyarakat yang menjadi anggota PKK juga selalu berusaha untuk
menghadiri pertemuan PKK yang diadakan sekali dalam sebulan agar mendapatkan informasi mengenai KB.
d. Pemanfaatan pelayanan pembangunan.
Keberadaan rumah sakit di Kelurahan Sei Rengas Permata yang merupakan hasil dari gagasan masyarakat diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, terutama dalam hal KB. Dari hasil observasi di lapangan, terlihat masyarakat memanfaatkan keberadaan rumah sakit di kelurahan ini untuk berbagai keperluan, misalnya dalam hal mendapatkan pelayanan KB.
BAB VI