• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pengembangan

2) Wawancara dengan Peserta Didik

Hasil wawancara menunjukkan bahwa, guru masih menggunakan media berupa LKPD dalam proses pembelajaran, dalam kondisi Covid-19 guru pun masih menggunakan LKPD yang di

51

upload guru melalui Google Clasroom atau Grup WA Al-Qur‟an Hadist. Namun, peserta didik tidak sepenuhnya memahami materi yang dikirimkan guru karena kurang termotivasinya peserta didik belajar terutama pada materi mad ‘Iwad, mad Layyin, dan mad ‘Aridh Lissukun, karena peserta didik sulit membedakan masing-masing dari mad tersebut. Hal ini didukung dengan wawancara dengan peserta didik pada 22 Juni 2020. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa:

“Guru ada menggunakan LKPD dalam pembelajaran, meski jarang. Saya berharap ada media yang berbeda, yang menarik agar belajar menjadi menyenangkan”.

Dari hasil wawancara tersebut sangat dibutuhkan pengembangan media pembelajaran menggunakan teknologi Adobe Animate CC 21 yaitu salah satunya media pembelajaran Magic Disc menggunakan Adobate Animate CC 21, karena peserta didik mengingin kan pemakaian media yang menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran sehingga keefektifitasan belajar bisa terlaksana,dengan maksimal. Pedoman wawancara dan analisis wawancara dengan peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

b. Analisis.Tugas

Menganalisis tugas diperlukan untuk mengetahui materi yang akan dikembangkan, dengan hasil sebagai berikut di bawah ini. Untuk lebih rincinya analisis tugas dapat dilihat pada Lampiran 5.

1) Analisis.Kompetensi.Inti (KI)

Kompetensi.Inti.pada.mata.pelajaran.Al-Quran Hadist kelas VIII semester ganjil MTs adalah sebagai berikut:

KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

52

berdasarkan rasa ingintahuanya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2) Analisis Kompetensi Dasar (KD)

Adapun kompetensi dasar (KD) dari Kompetensi Inti di atas adalah sebagai berikut:

3.1. Memahami ketentuan hukum bacaan mad ‘Iwad, mad Layyin, dan mad ‘Aridh lissukun dalam Al Qur‟an surat pendek pilihan.

4.1. Mempraktekan hukum bacaan mad ‘Iwad, Mad Layyin, mad ‘Aridh lissukun dalam Al Qur‟an surat pendek pilihan.

3) Analisis Indikator

Indikator dalam penelitian ini tidak menargetkan semua KI dan KD yang diharapkan, indikatornya sebagai berikut ini:

a. Menjelaskan Pengertian mad ‘Iwad, mad Layyin, dan mad ‘Aridh lissukun dalam Al-Qur‟an dengan benar.

b. Melafalkan contoh hukum bacaan mad ‘Iwad, mad Layyin, dan mad ‘Aridh lissukun dalam Al-Qur‟an dengan tepat dan benar.

c. Menelaah hukum bacaan mad ‘Iwad, mad Layyin dan mad ‘Aridh lissukkun dalam Al-Qur‟an dengan benar.

Dari analisis Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator yang penulis teliti, peserta didik dituntut untuk memahami lebih mendalam tentang materi yang diajarkan. Peneliti mengembangkan penggunaan media Magic Disc yang sangat mendukung dan dibutuhkan dalam pembelajaran materi hukum bacaan mad ‘Iwad, mad Layyin dan mad ‘Aridh lissukkun ini terutama dalam melafalkan

53

contoh hukum bacaan mad „Iwad, mad Layyin dan mad Aridh lissukun.

4) Analisis.Karakterisitik.Peserta didik

Analisis.ini.dilakukan.untuk.mengetahui.gaya.belajar peserta didik. Dari hasil analisis ini dapat dilihat bahwa gaya peserta didik belajar masih cendrung bermain, mungkin ini sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang masih labil yang belum bisa dituntut untuk melakukan analisa maupun hipotesis. Cara belajar bermain masih dibutuhkan oleh peserta didik agar tidak cepat menjadi bosan, deng dan gaya bermain itu harus lah memiliki aturan-aturan. Oleh karena itu media pembelajaran Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 ini sesuai dengan karakteristik peserta didik agar bisa belajar dengan efektif dan dengan media yang menyenangkan. Selain itu peneliti juga menganalisa tingkat pemahaman peserta didik. Hal ini digunakan dalam merancang produk nantinya, agar produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

c. Analisis Buku Teks Al-Qur‟an Hadist kelas VIII

Dilakukan analisis terhadap buku rujukan yang sesuai dengan materi pembelajaran. Buku-buku rujukan tersebut dapat membantu merumuskan materi-materi.pembelajaran.dan dapat menambah referensi penulis dalam pengembangan media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21.

Dari hasil analisis buku teks yang ada, masih kurang nya buku panduan untuk mengajar,guru hanya mengandalkan buku paket yang ada.

Oleh karena itu diperlukan media yang sesuai dengan materi pemebelajaran. Media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 sesuai dengan materi ajar yaitu Menjelaskan hukum bacaan mad

‘Iwad,mad Layyin dan mad ‘Aridh lissukun.

54

2. Design (Perancangan)

Pada tahap perancangan media dapat dprodukpuh pembuatan garis besar program media, dan pengumpulan bahan-bahan, dan pembuatan media.

a. Membuat GBPM (Garis Besar Program Media)

GBPM berisi tentang gambaran program Magic Disc yang akan dikembangkan. Garis besar program media tergambar seperti tabel dan uraian berikut ini.

Tabel 4.1. Garis Besar Program Media.

No. Aspek Uraian

1. Satuan Pendidikan MTsS Rambatan

2. Kelas VIII

3. Mata Pelajaran Al-Quran Hadist

4. Media Magic Disc

5. Materi Mad ‘Iwad, Mad Layyin, dan Mad ‘Aridh Lissukun

Kemudian produk media Magic Disc yang dirancang, terdiri atas enam halaman utama yaitu.

1) Halaman pembuka. Berisi tampilan logo Ikhlas beramal Kementerian Agama. Selain itu ditampilkan pula judul materi, dan mata pelajaran.

2) Halaman menu utama. Berisi tentang daftar menu yang akan diakses oleh peserta didik di dalam multimedia. Halaman menu utama terdiri atas kata motivasi, kegiatan pembelajaran, materi, kegiatan, evaluasi serta referensi

3) Halaman petunjuk. Berisi tentang petunjuk penggunaan dan pengoperasian multimedia interaktif. Sebelum Magic Disc digunakan, maka peserta didik harus membaca terlebih dahulu petunjuk dalam pengoperasinnya. Untuk masuk kehalaman petunjuk peserta didik mengklik tombol “!” pada bagian kanan atas media.

4) Halaman Motivasi, berisi tentang kata-kata motivasi untuk membangun kemauan dan motivasi peserta didik untuk belajar.

55

5) Halaman kegiatan pembelajaran. Berisi tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru maupun peserta didik serta kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui penggunaan media ini.

6) Menu materi. Berisi tentang materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Materi yang disajikan dilengkapi dengan gambar, video dan audio yang diharapkan dapat membangun pengetahuan peserta didik sehingga mampu memahami materi hukum bacaan mad ‘Iwad, mad Layyin dan mad ‘Aridh lissukun.

7) Kegiatan. Berisi tentang cara pelafalan hukum bacaan mad ‘Iwad, mad layyin dan mad ‘Aridh lissukun sebagai penguatan dari materi yang telah dipelajari sebelumnya.

8) Evaluasi. Berisi tentang kegiatan yang akan dikerjakan oleh peserta didik setelah menggunakan media Magic Disc ini.

9) Referensi. Berisi tentang sumber/rujukan yang digunakan pada materi Mad „Iwad, mad Layyin dan mad „Aridh lissukun.

b. Pengumpulan Data

Bahan yang dikumpulkan untuk pengembangan media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 adalah gambar, background, musik, animasi, video dan buku. Untuk memperoleh gambar diambil dari internet, sedangkan background didesain oleh peneliti melalui penggunaan software Adobe Animate CC 21 sedangkan musik diambil dari koleksi pribadi peneliti. Kemudian buku-buku yang berkaitan dengan materi pembelajaran diambil dari buku teks pelajaran Al-Quran Hadist serta contoh-contoh bacaan hukum bacaan didapatkan dari Al-Quran.

Dari semua bahan yang telah terkumpul maka semua bahan seperti musik, video, background, tombol dan bahan lainnya dimasukkan kedalam software Adobe Animate CC 21 untuk di dibuat dan dikembangkan menjadi Media Magic Disc Menggunakan Adobe Animate CC 21.

56

c. Pembuatan Media

Media Magic Disc dibuat dengan menggunakan software Adobe Animate CC 21 secara garis besar terdiri atas halaman pembuka, halaman menu utama, halaman petunjuk, kegiatan pembelajaran, menu materi, latihan evaluasi dan referensi yang telah disusun pada tahap perancangan (design). Berikut tampilan hasil pembuatan media Magic Disc dengan menggunakan sofware Adobe Animate CC 21

Tabel 4.2. Tampilan media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21.

No Aspek Tampilan

1. Halaman Judul/Cover

57

2. Halaman Menu Utama

3. Halaman Petunjuk

58

4. Kata Motivasi

5. Halaman Kegiatan Pembelaja Ran

59

6. Kompetensi Inti

7. Kompetensi Dasar

60

8. Indikator

9. Menu Materi

61

10. Materi Mad

„Iwad

11. Materi Mad Layyin

62

12. Materi Mad

„Aridh Lissukun

13. Tampilan Latihan

63

14. Evaluasi

15. Contoh Soal Evaluasi

64

16. Contoh Perolehan Skor Evaluasi

17. Referensi

65

3. Develop (Tahap Pengembangan)

Setelah proses pembuatan dan pengemasan ini selesai maka media Magic Disc di tersebut divalidasi oleh tiga orang dosen untuk menilai kevalidan media tersebut. Masing-masing validator mengisi angket validasi yang telah disusun berdasarkan aspek yang telah ditentukan. Dalam angket tersebut disediakan pula bagian isian untuk memberikan komentar dan saran perbaikan. Oleh karena itu angket akan dijadikan acuan untuk melakukan revisi atau perbaikan media Magic Disc.

Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 yang sudah divalidasi dan direvisi berdasarkan masukan dari para ahli pendidikan. Validasi dilakukan untuk mengevaluasi media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 yang telah dikembangkan. Validasi dilakukan oleh 3 orang Dosen Institut Agama Islam Negeri Batusangkar dengan menggunakan angket validitas. Secara ringkas hasil angket dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Hasil Validasi Magic Disc.

No. Komponen

Validator 2 : Dr. Lita Sari Muchlis, M.Kom.

Validator 3 : Dr. David, S.Ag, M.Pd.

66

Hasil validatas media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 pada table di atas menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3.59 dengan kriteria sangat valid. Berikut tabel perbaikan media Magic Disc.

Tabel 4.4 Hasil Perbaikan Media Magic Disc berdasarkan Saran Validator.

No. Valida

tor Saran Revisi

1. 1 Gunakan

bahasa yang jelas dan mudah mengerti

Sebelum Perbaikan

Setelah diperbaiki

67

2. 1 Tambahka

n evaluasi pada media

Sebelumnya tidak ada evaluasi Setelah direvisi

3. 2 Ubah jenis tulisan di slide Motivasi

Sebelum direvisi

68

Setelah Direvisi

4. 3 Tambahka

n Sumber atau Referensi

69

4. Implementation (Pelaksanaan)

Media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 yang telah dikembangkan serta telah dinyatakan valid dan layak uji, di ujicobakan kepada peserta didik kelas VIII MTs Rambatan sebanyak 20 orang serta kepada Uji coba dilakukan untuk melihat kepraktisan dari produk media tersebut. Berikut diuraikan data praktikalitas penggunaan media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21.

a. Hasil Analisis Angket Respon Guru terhadap Media Magic Disc Peneliti memberikan angket terhadap media Magic Disc kepada 4 orang guru Al-Quran Hadist untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan guru terhadap media Magic Disc yang peneliti kembangkan.

Berikut hasil angket respon guru terhadap praktikalitas media Magic Disc. Hasil uji praktikalitas guru dapat dilihat pada Tabel 4. 5 berikut.

Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Hasil Uji Praktikalitas Media Magic Disc media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 oleh guru adalah 3.58 dengan kriteria sangat praktis.

70

b. Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik terhadap Media Magic Disc

Peneliti juga memberikan kepada 20 orang peserta didik kelas VIII di MTsS Rambatan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang kepraktisan media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21.

penggunaan 3.45 Sangat Praktis

2. Efesiensi waktu

pembelajaran 3.43 Sangat Praktis

3. Manfaat 3.30 Sangat Praktis

Jumlah 10.18

Sangat Praktis

Rata-rata 3.39

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa nilai praktikalitas media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 adalah 3.39 dengan kriteria sangat praktis oleh peserta didik.

5. Evaluation (Evaluasi)

Tahap terakhir dari model pengembangan ADDIE adalah tahap evaluasi. Evaluasi dilakukan berdasarkan tahapan implementasi, dimana media Magic Disc perlu dievaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan revisi akhir terhadap produk yang dikembangkan berdasarkan saran dan masukan peserta didik yang diberikan selama tahap implementasi. Ditinjau dari seluruh aspek yang dinilai dalam pengembangan media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 telah memenuhi kriteria kelayakan karena media Magic Disc berbasis Adobe Animate CC 21 memiliki petunjuk

71

bagi peserta didik dalam mengaksesnya, kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar, memiliki audio, gambar, animasi yang mendukung pemahaman peserta didik terhadap materi dan aspek lainnya yang telah dinilai layak oleh validator.

Berdasarkan hasil tanggapan guru media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 sesuai dengan pembelajaran di Abad 21 yang serba teknologi, sehingga media ini sangat dibutuhkan guru dalam pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik. Sedangkan pada peserta didik, didapatkan tanggapan terhadap media media Magic Disc yaitu mudah diaplikasikan dengan menggunakan android, smartphone. dan media Magic Disc juga menarik bagi peserta didik. Kemudian peneliti dapat mengetahui bahwa media Magic Disc dari hasi validasi produk dan dari segi tanggapan peserta didik menunjukkan bahwa, media yang dikembangkan sangat layak digunakan di dalam proses pembelajaran. Selain itu peneliti melakukan evaluasi terhadap peserta didik sebelum menggunakan media Magic Disc dan setelah menggunakan media. Hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4.7. Penilaian Pretes Peserta Didik Sebelum Menggunakan Media Magic Disc

72

11 Novalina Lias Safitri 70 75 TT

12 Rafi 78 75 T

13 Revina Nasla 76 75 T

14 Roza Khaima 74 75 TT

15 Saskia Juva Yanti 68 75 TT

16 Shifa meylani putri 77 75 T

17 Wildan Haqqi Mubaraq 75 75 T

18 Zahara 76 75 T

19 Zahara Afifah 75 75 T

20 Zaki Muzakka Alzama 76 75 T

Tabel 4.8 Hasil Postes Peserta Didik Setelah Menggunakan Media Magic Disc.

No Nama Nilai KKM Ketuntasan

1. Abdurrahman 82 75 T

2 Alya Putri 88 75 T

3 Fauzi Hanif 85 75 T

4 Fitri Rahayu Ulfa 90 75 T

5 Hafiza 88 75 T

6 Januar 88 75 T

7 Mhd.Andika Pratama 84 75 T

8 Mhd.hibatul Zhaka 90 75 T

9 Mhd.Nuh Mustafa 92 75 T

10 Mhd.Zikri 85 75 T

11 Novalina Lias Safitri 80 75 T

12 Rafi 90 75 T

13 Revina Nasla 90 75 T

14 Roza Khaima 90 75 T

15 Saskia Juva Yanti 88 75 T

16 Shifa meylani putri 88 75 T

73

17 Wildan Haqqi Mubaraq 86 75 T

18 Zahara 90 75 T

19 Zahara Afifah 88 75 T

20 Zaki Muzakka Alzama 80 75 T

Tabel 4.6 dan 4.7 di atas menunjukskan perbandingan nilai peserta didik sebelum mengunakan media pembelajaran Magic Disc dan setelah menggunakan media Magic Disc. Penilaian dilakukan pada saat peneliti melakukan pembelajaran pada materi mad ‘Iwad, mad layyin dan mad

‘Aridh lissukun, dimana sebelum kegiatan pembelajaran dimulai peneliti memberikan pretest pada peserta didik. Hasil prestes tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6. kemudian guru melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Magic Disc, dan setelah itu melakukan postes. Hasil postes peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.7. Kedua Tabel di atas menunjukan bahwa media pembelajaran Magic Disc memberikan pengaruh positif dalam proses pembelajaran, dimana media tersebut mampu meningkatkan motivasi peserta didik serta meningkatkan hasil belajar peserta didik.

B. Pembahasan 1. Validitas

Validitas media pembelajaran Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 diperoleh melalaui, penilaian berupa angket validitas media Magic Disc. Lembar validasi dikembangkan berdasarkan lima aspek, yaitu relevansi, keakuratan, kelengkapan sajian, konsep dasar materi dan kesesuaian sajian dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Hasil analisis data validasi menunjukkan bahwa media Magic Disc yang dikembangkan memperoleh rata-rata nilai validitas sebesar 3.59 dengan kriteria sangat valid. Data tersebut sesuai dengan kriteria yang dimodifikasi dari Supranto (2000, h: 86), bahwa 3,25-4,00 dikategorikan sangat valid.

74

Berdasarkan aspek relevansi, media dinyatakan sangat valid oleh validator dengan nilai rata-rata 3.61. Hal ini berarti media pembelajaran Magic Disc ini memuat materi yang relevan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah dijabarkan menjadi indikator pembelajaran. Kriteria sangat valid juga meliputi kelengkapan dan kedalaman materi yang dilihat dari masing-masing contoh hukum bacaan mad serta materi yang dimuat sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Dengan demikian media pembelajaran Magic Disc yang telah dikembangkan dalam fungsinya sebagai salah satu bahan ajar, layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pendapat Depdiknas (2008, h: 8) bahwa bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Southern Regional Education Board (2006) mengungkapkan media pembelajaran yang baik meliputi konsep dan kosakata yang relevan dengan kemampuan pengguna, informasi yang relevan dengan kurikulum dan interaksi yang sesuai dengan tingkat kemampuan pengguna. Selain itu Menurut Rusman dkk.(2011, h: 175) mengungkapkan bahwa, media yang baik adalah adanya kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik materi pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang tersedia

Berdasarkan aspek keakuratan yang disajikan dalam media pembelajaran Magic Disc menunjukkan rata-rata sebesar 3.4 dengan kriteria sangat valid. Komponen keakuratan berhubungan dengan materi yang disajikan sesuai dengan kebenaran keilmuan serta sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik serta sesuai dengan pendekatan keilmuan berdasarkan pendekatan saintifik serta tidak terlalu bersifat verbalitas. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadiman (2011, h: 17) yang mengemukakan bahwa media pembelajaran memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan); mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, mengatasi sikap pasif anak didik, dan dapat mempersamakan rangsangan, pengalaman dan persepsi.

75

Media pembelajaran yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta didik. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Sedangkan dalam aspek kelengkapan sajian memperoleh nilai sebesar 4.00 dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 menyajikan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Menurut Rusman dkk (2011, h: 175) pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran atau pembentukan kompetensi yang harus dicapai peserta didik.

Berdasarkan aspek konsep dasar materi menunjukkan nilai sebesar 3.33 dengan kriteria sangat valid. Hal ini tentu menunjukkan bahwa media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 sesuai dengan konsep hukum bacaan mad ‘Iwad, mad Layyin dan mad ‘Aridh lissukun. Magic Disc memiliki materi yang jelas, dan tidak menimbulkan keraguan dan kerancuan sehingga materi pembelajaran mudah dimengerti oleh peserta didik. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008, h:13) bahwa media Magic Disc harus disajikan dengan menggunakan bahasa dan materi yang jelas.

Hal ini juga sesuai dengan pendapat Prastowo (2014, h: 123-124) bahwa kalimat yang digunakan dalam media Magic Disc harus sederhana, jelas dan efektif agar peserta didik mudah memahaminya. Selain itu media pembelajaran yang layak adalah media pembelajaran yang keluasan materi mencakup topik-topik yang diperlukan, penyusunan topik-topik yang logis, dan variasi kegiatan untuk meningkatkan kompleksitas.

Berdasarkan aspek kesesuaian sajian dengan pembelajaran yang terpusat pada peserta didik, Magic Disc yang dikembangkan termasuk kategori sangat valid dengan nilai 3.58. hal ini menunjukkan bahwa media Magic Disc mendorong rasa ingin tahu peserta didik, sehingga mendorong peserta didik belajar aktif dan peserta didik dapat membangun pengetahuannya sendiri dan hal ini mengakibatkan terjadinya interaksi peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2008, h: 207)

76

bahwa, salah satu keuntungan dalam pembelajaran disajikan dengan jelas dan sistematik adalah pembelajaran lebih terarah dan peserta didik bisa membangun konsep sendiri selama kegiatan pembelajaran. Kemudian Sudjana dan Rivai (2011, h: 2) yang menyatakan bahwa salah satu manfaat media/bahan ajar adalah menarik perhatian peserta didik sehingga menimbulkan motivasi belajar, memudahkan peserta didik memahami materi dan menguasai indikator pembelajaran.

Secara keseluruhan rata-rata hasil uji validitas media Magic Disc menggunakan Adobe Animate CC 21 adalah 3.59 dengan kriteria sangat valid. Hal ini menjadi bukti bahwa media Magic Disc yang dikembangkan telah memenuhi kelima aspek uji dalam validitas berdasarkan penilaian dari validator sehingga media Magic Disc ini dapat digunakan baik sebagai media pembelajaran atau sebagai sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum di abad 21.

2. Praktikalitas

Uji praktikalitas media Magic Disc dilkukan kepada 4 orang guru PAI khususnya guru Al-Quran Hadist dan 20 orang peserta didik. Magic Disc yang dikembangkan dinilai berdasarkan tiga aspek, yaitu kemudahan penggunaan, efesiensi waktu pembelajaran, dan manfaat media Magic Disc.

Aspek kemudahan penggunaan diberi nilai 3.54 oleh guru dan 3.45 oleh peserta didik dengan kriteria sangat praktis. Hal ini berarti media Magic Disc yang dibuat memiliki materi yang jelas, bahasa yang mudah dipahami, jenis dan ukuran huruf yang nyaman dibaca, serta memiliki petunjuk penggunaan yang jelas sehingga media mudah digunakan oleh guru maupun peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2010, h:

89) bahwa, ukuran dan jenis huruf yang digunakan untuk media harus mudah dibaca dan memiliki tata letak yang tepat.

Berdasarkan aspek efesiensi waktu pembelajaran media Magic Disc efesien digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil uji praktikalitas oleh guru yang menyatakan sangat praktis dengan nilai 3.58 dan hasil diperoleh dari peserta didik menyatakan sangat praktis dengan

77

nilai 3.43. hal ini berarti efesiensi waktu penggunaan media Magic Disc dapat membantu guru mengefisiensikan waktu agar peserta didik dapat belajar secara mandiri. Menurut Kustiono (2010) media pembelajaran memiliki manfaat dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yaitu, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara pengguna dan materi pembelajaran, proses pembelajaran dapat berlangsung secara individu sesuai dengan kemampuan siswa, dapat meningkatkan minat dan

nilai 3.43. hal ini berarti efesiensi waktu penggunaan media Magic Disc dapat membantu guru mengefisiensikan waktu agar peserta didik dapat belajar secara mandiri. Menurut Kustiono (2010) media pembelajaran memiliki manfaat dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yaitu, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara pengguna dan materi pembelajaran, proses pembelajaran dapat berlangsung secara individu sesuai dengan kemampuan siswa, dapat meningkatkan minat dan

Dokumen terkait