• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wujud Tanda Kebahasaan yang berupa Ikon, Indeks, dan Simbol serta maknanya dalam Roman Une Fille Dans La Ville Karya Flore Vasseur

UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN WUJUD SEMIOTIK ROMAN UNE FILLE DANS LA VILLE KARYA FLORE VASSEUR

C. Wujud Semiotik dalam Roman Une Fille Dans La Ville Karya Flore Vasseur Vasseur

1. Wujud Tanda Kebahasaan yang berupa Ikon, Indeks, dan Simbol serta maknanya dalam Roman Une Fille Dans La Ville Karya Flore Vasseur

Peirce membedakan hubungan antartanda dengan yang ditandakan menjadi tiga, yaitu ikon (l’icône), indeks (l’indice), dan simbol (le symbole). Ikon adalah hubungan antara tanda dengan acuannya yang memiliki kemiripan sifat.

Wujud hubungan tanda dan acuannya yang berupa ikon pertama kali terlihat pada gambar sampul depan roman Une Fille Dans La Ville karya Flore Vasseur. Sampul depan roman Une Fille Dans La Ville bergambar seorang gadis berambut pendek seleher dan berponi, ia memakai baju berlapis tiga, yaitu kemeja biru berlapis kemeja putih kecoklatan dan baju paling dalam berwarna oranye/jingga. Gadis tersebut berada di jalan sedang meminum soft-drink. Di belakang gadis tersebut terlihat beberapa mobil dan gedung tinggi berwarna coklat.

Gambar 3. Sampul depan roman Une Fille Dans La Ville karya Flore Vasseur Gambar sampul depan roman termasuk dalam ikon topologis. Ikon topologis adalah tanda yang menunjukkan suatu objek karena kemiripan objek

tersebut. Ikon topologis didasarkan pada kemiripan spasial (berkenaan dengan ruang dan tempat) dari objek acuannya, misalnya gambar grafis, denah dan foto. Sampul depan menggambarkan cerita dalam roman.

Pada sampul terlihat seorang perempuan yang sedang berjalan sambil meminum soft-drink. Soft-drink mewakili kemodernan yang umum dijumpai digemari oleh kalangan muda. Soft-drink menyimbolkan hal keren, praktis, instan, dan kesibukan konsumennya. Hal ini menggambarkan tokoh utama dalam roman

Une Fille Dans La Ville yang masih berusia muda, memiliki kesibukan dalam upayanya mengejar dan menggapai mimpi sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk membuat minuman semisal teh. Ia memilih untuk meminum soft-drink yang praktis dan instan.

Gadis dalam sampul mewakili tokoh utama dalam roman yaitu tokoh aku yang berada di New York. Tokoh aku adalah gadis Prancis yang kuliah di HEC dan bekerja di gedung pusat perekonomian dunia, WTC. Ia seorang gadis yang supel, pekerja keras, dan pantang menyerah. Ia tipe perempuan mandiri terbukti Ia pergi ke New York seorang diri tanpa visa dan tidak mempunyai kenalan di sana. Hal tersebut menggambarkan perjuangan dari tokoh utama dalam menggapai mimpi dan cita-citanya.

Ikon berikutnya adalah gambar gedung tinggi dan beberapa mobil di jalan raya. Pada saat tokoh aku berada di New York, gedung-gedung tinggi menjadi ciri khas negara tersebut. Jalanan perkotaan dipenuhi dengan mobil-mobil pribadi. Seperti yang terlihat di sampul, jalan raya kota New York terbagi menjadi beberapa jalur. Salah satu jalur terlihat dipadati mobil. Hal itu merupakan simbol

bahwa kota New York merupakan kota yang sibuk. Kota New York merupakan pusat kehidupan bahkan di malam hari kota New York tidak pernah sepi.

Keterkaitan kedua ikon tersebut terjadi pada saat tokoh aku memutuskan pergi dari tanah kelahirannya Prancis ke negara adidaya Amerika Serikat. Ia memiliki impian besar di negara tersebut. Tokoh aku datang ke New York dengan berbekal pendidikan bisnis di HEC dan tekad untuk menggapai mimpi dan cita-citanya. Situasi kota New York yang individualis tidak membuat Ia patah semangat, ia semakin mandiri.

Sans échec, pas de légitimité. Ici, faire, c’est avant tout rêver. «Strong guts and big dreams», c’est l’appel de l’Amérique. La porte d’entrée est à New

York, les places s’y disputent à la loyale. En chacun sommeille un futur associé: le vendeur de hot-dogs a déjà racheté dix concessions; le chauffeur de taxi prépare un doctorat à NYU en cours du soir. Chinois, Italiens, Pakistanais, Français, Kurdes, Indiens viennent ici chercher leur ligne de départ. (p.27)

Tanpa kegagalan, tidaklah sah. Di sini, melakukan sesuatu semuanya berdasarkan mimpi. « Nyali yang Kuat dan Mimpi yang Besar », itulah sebutan Amerika. Pintu masuknya adalah New York, tempat bagi mereka bersaing dengan jujur. Di setiap tidur mereka: penjual hot-dog telah membeli kembali 10 konsesi; sopir taksi mengambil kuliah malam untuk mendapatkan gelar PhD di Universitas New York. Orang Cina, Italia, Pakistan, Prancis, Kurdi, India datang ke sini mencoba mencari garis start

mereka. (h.27)

Dari kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa banyak orang dari berbagai negara datang ke New York dengan harapan besar. Harapan dan mimpi besar mereka sebanding dengan perjuangan yang mereka lakukan. New York adalah gerbang untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan oleh para pemimpi besar dan pemilik nyali yang kuat. Setiap orang yang datang ke sana dengan mimpi dan usaha maksimal memiliki kesempatan yang sama, bahkan dikatakan sopir taksi

pun mampu memperoleh gelar PhD dengan mengambil kuliah malam hari di Universitas New York.

Dalam kutipan tersebut juga terdapat kata ‘hot-dog’ yang mana merupakan makanan siap saji. New York identik dengan makanan siap saji, seperti hot-dog salah satunya. Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat New York yang sibuk dengan karir, sehingga pilihan makanan mereka cenderung pada makanan siap saji.

L’icône diagramme (ikon diagramatik) yang terdapat dalam roman ini adalah rasa cinta dan kesetiaan tokoh aku pada Nicolas yang akhirnya kandas. Perpisahan di antara keduanya selama beberapa tahun tidak menghilangkan perasaan tokoh aku terhadap Nicolas.

L’icône métaphore muncul beberapa kali, di antaranya dalam

perbincangan tokoh aku dengan menteri pembangunan Afganistan “On pourrait

recruter des petits jeunes avec les dents longues” (p.154) (Kita seharusnya merekrut anak muda bergigi panjang). Kutipan tersebut termasuk ke dalam majas metafora, yaitu pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Dalam Le Petit Larousse 2000 (1999: 316), ‘avoir les dents

longues’ berarti être ambitieux. Secara keseluruhan kutipan tersebut bermakna: negara Afganistan yang sedang bangkit dari keterpurukan pasca-perang membutuhkan kontribusi para pemuda negeri yang memiliki tekad dan berambisi untuk membangun negeri.

Ikon metaforis berikutnya berupa majas perbandingan dalam kutipan “Aux

États-Unis, on crée une entreprise comme on joue à la dinette” p.19 (Di Amerika Serikat, membangun sebuah perusahaan seperti bermain menyajikan makan). Perbandingan tersebut berarti bahwa membangun perusahaan di Amerika Serikat itu mudah. Seperti mudahnya bermain menyajikan makan pada waktu kecil. Bagi pebisnis, Amerika Serikat adalah lahan subur untuk mengembangkan usaha.

Dalam kutipan lain, “Je traverse des villes comme des high ways et des high ways comme des villes” (p.22) (Aku melintasi beberapa kota seperti melintasi jalanan raya dan jalanan raya seperti kota-kota). Kutipan tersebut masih dalam kategori majas perbandingan yang berarti kota New York merupakan kota yang sibuk dan memiliki tingkat mobilitas yang tinggi. Bahkan jalan raya tidak pernah sepi dari lalu lalang kendaraan.

Ikon metaforis selanjutnya berupa personifikasi. Majas personifikasi ialah penggambaran benda mati yang seolah-olah hidup (Kridalaksana, 2008: 191). Penggambaran tersebut terlihat pada kutipan berikut: “les ambulances hurlent”

(p.84) (ambulans-ambulans meraung). Maksud dari ‘meraung’ di sini adalah sirene ambulans yang berbunyi terus menerus. Pada kutipan tersebut ambulans digambarkan meraung, sedangkan ‘meraung’ adalah sesuatu yang mampu dilakukan oleh manusia. Hal ini menggambarkan banyaknya korban yang perlu dievakuasi dan padatnya jalur evakuasi tersebut.

Penggambaran lain juga tampak pada kutipan berikut: “… les cocotiers jouent avec le vent” p.173 (pohon-pohon kelapa bermain-main dengan angin). Pohon-pohon kelapa digambarkan seolah-olah seperti manusia, memiliki

kemampuan bermain dengan angin. Maksud dari ungkapan tersebut adalah pohon-pohon kelapa bergerak-gerak. Pohon kelapa yang ada di tepi pantai tidak memiliki kemampuan untuk melawan kuatnya angin, sehingga pohon kelapa akan bergerak mengikuti arah angin.

Ikon metaforis selanjutnya tampak dalam kebimbangan tokoh aku dalam menyikapi kedatangan Nicolas ke Paris untuk membawanya kembali ke Kabul,

“L’indécision me torpille de l’intériur” p.170 (kebimbangan menyerang batinku). Dalam kutipan tersebut, tokoh aku benar-benar sedang bimbang sampai-sampai ia mengungkapkan kebimbangan itu menyerangnya. Ungkapan tersebut dikategorikan sebagai majas hiperbola, karena dalam pengungkapannya berlebihan.

Selain ikon metaforis di atas, ikon metaforis nampak dalam majas asosiasi, yaitu majas perumpamaan yang membandingkan dua hal. Ungkapan ini muncul pada saat rekan bisnis tokoh aku berkata: “tu vas être mon little secret weapon!”

p.51 (kamu akan menjadi senjata rahasia kecilku!). Secret weapon diartikan sebagai something or someone that no one knows about and that will give you an advantage over your competitors or enemies (Walter, 2008). Berdasarkan pengertian tersebut tokoh aku dimanfaatkan oleh rekan bisnisnya. Tokoh aku dimanfaatkan untuk keperluan lawan bisnisnya.

Majas asosiasi lain terdapat pada saat tokoh aku menganggap Marco sebagai seseorang yang selalu menjaganya, seperti dalam kutipan berikut: “il est

une ancre qui empêche de partir, pas vraiment de chavirer” p.91 (dia seperti sebuah jangkar yang menghalangiku pergi, tidak benar-benar oleng). Ia seperti

jangkar yang memastikan perahu tidak terbawa riak ombak. Maksud dari perumpamaan tersebut adalah Marco selalu menjaga tokoh aku dan tidak akan membiarkan tokoh aku merasa sendiri dalam kekecewaan.

Perumpamaan lainnya nampak pada saat pegawai Nicolas menceritakan kondisi tuan-nya ketika pertama kali datang ke Kabul, seperti dalam kutipan berikut: “il arrivait en soirée comme un gros poulpe tout mou” p.149 (dulu, ia datang pada malam hari seperti gurita besar yang lembek). Maksud kutipan tersebut menggambarkan Nicolas, seseorang yang memiliki kemampuan tapi tidak memiliki semangat hidup.

Selanjutnya dalam kutipan “Ici la vie est sèche et glauque” p.176 (Di sini hidup itu keras dan biru laut). Warna glauque merupakan nuansa dari warna biru. Warna biru mempunyai arti sebagai berikut.

Comme le ciel bleu ou la mer qui ouvre les horizons, le bleu et ses nuances

(turquoise, cyan…) est une couleur étroitement liée au rêve, à la sagesse et à la sérénité. Signification positive: rêve, sagesse, sérénité, vérité, loyauté, fraîcheur. Signification négative: mélancolie

(www.code-couleur/signification/bleu.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015).

Warna biru dan nuansanya (glauque) merupakan warna yang memiliki keterkaitan yang erat dengan mimpi, kebijaksanaan, ketenangan dan kedamaian. Warna ini memiliki arti positif : impian, bijaksana, kedamaian, kebenaran, kesetiaan, dan kesegaran, sedangkan arti negatif yang dimiliki warna biru adalah melankolis. Terkait kutipan yang disampaikan tokoh aku tersebut, ia menggambarkan kondisi kota Kabul pascaperang. Warna glauque mewakili makna negatif, yaitu melankolis. Kehidupan kota Kabul begitu keras dan penuh dengan kesedihan. Hal tersebut tergambar saat tokoh aku mendarat di Kabul,

pemandangan yang terhampar adalah tanah tandus dengan bendera-bendera tanda bom yang masih aktif. Bangkai pesawat pun terserak di beberapa tempat.

Tanda Indeks yang ditemukan dalam roman Une Fille Dans La Ville karya Flore Vasseur ada 2. Tanda indeks berupa l’indice trace: judul roman Une Fille Dans La Ville. Berdasarkan kamus Perancis-Indonesia (Arifin, 2007), Une Fille Dans La Ville berarti seorang anak gadis di sebuah kota. Anak gadis mengacu pada tokoh utama, yaitu pengarang roman tersebut dan sebuah kota yang dimaksud adalah kota New York.

L’indice empreinte berupa kekecewaan tokoh aku terhadap New York (Amerika) pascapenyerangan gedung WTC oleh teroris. Bagi tokoh aku New York adalah kota terbaik untuk mewujudkan cita-citanya memiliki kualitas hidup dan masa depan yang lebih baik. Ia pergi dari Paris tanpa visa dan relasi menuju New York. Banyak usaha yang telah ia lakukan dengan membangun perusahaan dari kecil sampai ia menempati salah satu ruangan di pusat perekonomian dunia, WTC. Runtuhnya gedung WTC berakibat pada kondisi perekonomian dan perusahaan-perusahaan. Hal tersebut mendorong tokoh aku untuk kembali ke Paris. Harapan dan mimpi yang digantungkan pada kota New York hilang.

Wujud tanda yang terakhir adalah simbol. Le symbole emblême yang nampak pada sampul roman Une Fille Dans La Ville karya Flore Vasseur. Warna baju yang dikenakan oleh gadis pada sampul adalah biru berlapis putih kecoklatan/krem, dan oranye. Warna biru mempunyai arti «le bleu est symbole de la vérité, comme l’eau limpide qui ne peut rien cacher » (www.code-couleur/signification/bleu.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015). Warna

biru adalah simbol kejujuran/kebenaran seperti air jernih yang tidak bisa menyembunyikan apapun. Warna putih kecoklatan/krem mempunyai arti «le beige: vision archaïque et instinctive, mode de survie, satisfaction des besoins

essentiels» (http://www.bonjourdefrance.com/exercices/contenu/symbolisme-des-couleurs-du-monde.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015). Warna putih kecoklatan bermakna kuno dan instingtif, cara bertahan hidup, puas dengan kebutuhan primer. Warna oranye memiliki arti sebagai berikut.

« L’orange est une couleur tonifiante et piquante qui insuffle partout où elle passe de bon humeur. On l’associe souvent à la créativité et à la

communication, car il est vrai qu’elle est porteuse d’optimisme et d’ouverture d’esprit »

(www.code-couleur/signification/orange.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015).

Warna oranye adalah warna segar yang menarik dan membawa suasana yang menyenangkan bagi siapapun dan dimanapun. Seringkali warna oranye dihubungkan dengan kreativitas dan komunikasi, karena benar warna tersebut pembawa sikap optimis dan pembuka pikiran (terhadap hal-hal baru).

Warna biru, krem, dan oranye pada pakaian dalam sampul roman Une Fille Dans La Ville karya Flore Vasseur menggambarkan kepribadian tokoh utama yaitu tokoh aku. Seperti warna biru yang menggambarkan kejujuran dan kebenaran serta tidak bisa menyembunyikan apapun, tokoh aku tidak bisa menyembunyikan perasaan cintanya pada Nicolas. Meskipun tokoh aku dan Nicolas telah sepakat mengakhiri hubungan cinta, tokoh aku tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat Nicolas berencana untuk bertunangan. Bahkan tokoh aku mengancam bunuh diri.

Tokoh aku merupakan seseorang yang optimis dalam menjalani hidup serta terbuka dengan hal-hal baru. Hal itu terlihat pada saat ia memutuskan untuk menggapai mimpinya dengan pindah ke New York tanpa mengenal seorang pun pascakelulusan. Ia optimis bahwa New York adalah tempat terbaik untuk membangun dan mengembangkan karir dalam bidang perekonomian. Berkat kepribadiannya yang menyenangkan ia bertemu dengan orang-orang baik seperti Marco dan Susan yang kemudian menjadi rekan kerja dan sahabat baiknya. Ia mampu bertahan hidup meski berbagai masalah menghimpit seperti saat situasi New York kacau pascapenyerangan teroris ke gedung WTC. Ia beruntung terhindar dari kematian, karena sebulan sebelum peristiwa penyerangan terjadi ia pindah dari kantor yang menempati salah satu ruangan WTC.

Warna lain yang ada pada sampul adalah warna hitam pada rambut gadis. Warna hitam memiliki arti « il fait également échos à l’autorité, à l’austérité, et à la rigueur » (Warna hitam memancarkan aura penuh wibawa, keras, dan ketepatan penalaran) (www.code-couleur/signification/noir.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015). Ketepatan nalar yang terkandung dalam warna hitam sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki tokoh aku. Terbukti ia merupakan salah satu mahasiswa HEC. Ia membuktikan kemampuannya dalam dunia kerja. Kewibawaan dan kepribadian yang keras jelas tergambar pada tokoh aku. Ia menerapkan hidup disiplin untuk mendapatkan apa yang ia impikan, berjuang dari titik terendah dengan bekerja serabutan (menjaga warnet, karyawan magang) sampai memiliki perusahaan sendiri di gedung WTC.

Warna lain yang ada dalam sampul adalah warna coklat tua pada gedung di belakang gadis. Warna ini berarti «elle est également synonyme de douceur, entre autres grâce à son représentant le chocolat, qui a un goût rassurant et

protecteur» (Warna coklat tua identik dengan kelembutan, kehadirannya meyakinkan di antara yang lainnya dan warna coklat identik pula dengan perlindungan) (www.code-couleur/signification/marron.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015). Ini sesuai dengan fungsi bangunan, rumah atau gedung sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan. Kelembutan dan perlindungan yang dihadirkan oleh warna coklat adalah hal yang tokoh aku impikan. Gedung berwarna coklat nampak berada di belakang gadis, seperti tokoh aku yang sengaja meninggalkan kenyamanan tanah kelahirannya dan beranjak pergi mengejar mimpi. Warna coklat dalam sampul roman Une Fille Dans La Ville disimpulkan sebagai kehangatan rumah, keluarga, kenyamanan dan perlindungan yang diimpikan oleh tokoh aku.

Jalan raya yang dilalui gadis dalam sampul berwarna abu. Warna abu-abu memiliki arti «le gris est une teinte plutôt fade, associée à la tristesse et à la solitude» (Warna abu-abu adalah warna samar cenderung buram, dikaitkan dengan kesedihan dan kesendirian) (www.code-couleur/signification/gris.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015). Maksud dari warna abu-abu adalah kesedihan dan kesendirian adalah jalan yang dilalui tokoh aku dalam hidupnya. Semasa kecil telah menjalani hidup mandiri karena pertengkaran orang tua. Beranjak dewasa ia bertemu dengan orang yang membuatnya jatuh cinta namun akhirnya kandas. Tokoh aku melanjutkan hidupnya sendirian.

Warna selanjutnya adalah warna biru dan putih pada kaleng minuman. Warna biru berarti bahwa «elle fait penser au liquide, au doux, au discret, au raisonnable, à la science. Elle sécurise» (Warna biru mengingatkan kita pada sesuatu yang bersifat cair, pada kelembutan, kehalusan, kebijaksanaan, dan ilmiah. Warna yang menenangkan) (Pastoureau & Simonnet, 2005). Warna putih berarti «Le blanc est lié au mariage, à la pureté, à la virginité» (warna putih dikaitkan dengan pernikahan, kemurnian, keperawanan) (www.code-couleur/signification/blanc.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015). Warna yang identik dengan sesuatu yang berwujud air tentu membawa kesegaran bagi siapa saja yang menikmatinya. Dapat disimpulkan bahwa tokoh aku adalah sosok yang membawa kesegaran dengan ide dan semangat yang dimiliki.

Warna terakhir yang ada pada sampul adalah warna kuning pada judul dan warna putih pada penulisan nama pengarang. Warna kuning berarti sebagai berikut.

Le jaune est une couleur chaleureuse et stimulante. Pourtant, derrière cet aspect joyeux, le jaune peut parfois se révéler négatif. Associé aux traîtres, à l'adultère et au mensonge, le jaune est une couleur qui mêle les contrastes

(http://www.bonjourdefrance.com/exercices/contenu/symbolisme-des-couleurs-du-monde.html, diakses pada tanggal 15 Februari 2015).

Warna kuning adalah suatu warna yang hangat dan penuh semangat. Meskipun begitu, dibalik aspek yang menyenangkan, warna kuning kadang-kadang menampakkan hal negatif. Dihubungkan dengan penghianatan, perzinaan, kebohongan.

Warna kuning yang digunakan pada judul menyiratkan bahwa keseluruhan isi dari roman Une Fille Dans La Ville karya Flore Vasseur adalah kisah tentang seorang gadis yang pergi ke sebuah kota besar, New York seorang diri. Gadis

tersebut merupakan gadis yang penuh semangat dalam mewujudkan mimpi. Ketidakberuntungan yang ia rasakan dalam kisah cintanya, ia tidak mendapatkan kepastian dari hubungan cinta dengan Nicolas. Nicolas mengkhianati janji pernikahan yang pernah dijanjikan pada gadis tersebut.

Warna putih seperti dalam penjelasan sebelumnya memiliki makna kepolosan. Kepolosan yang dibawakan penulis memiliki makna: kisah yang ditulis oleh Flore Vasseur berdasarkan kisah pengalaman dari perjalanan yang pernah ia alami sendiri. Tokoh-tokoh yang dimunculkan serta alur cerita juga latar terinspirasi dari pengalaman kehidupannya.

Wujud tanda yang muncul berikutnya adalah le symbole-allégorie. Dalam roman Une Fille Dans La Ville karya Flore Vasseur ini, gedung World Trade Center disebut dengan twin peaks. Menurut Cambridge Advanced Learner’s

Dictionary (Walter, 2008), twin diartikan sebagai berikut “used to describe two similar things that are a pair” (digunakan untuk mendeskripsikan dua hal yang memiliki kesamaan dan berpasangan). Kata peaks diartikan sebagai “the highest, strongest or best point, value or level of skill” (arti nilai atau tingkatan tertinggi, terkuat atau terbaik dalam keterampilan). Penyebutan twin peaks dimaksudkan bahwa kekuatan WTC dalam perdagangan saham dan dunia perekonomian sangat kuat. Secara fisik gedung tersebut sejajar satu dan lainnya serta memiliki kesamaan.

Le symbole-allégorie yang lain adalah penyebutan white trash yang ditujukan pada kulit putih yang miskin. Hal ini tampak pada perlakuan sopir taksi kepada tokoh aku pada saat membayar tarif taksi seperti berikut: «il me jette la

monnaie au visage en me traitant de white trash» (p.79) (dia melemparkan recehan ke mukaku seperti memperlakukan jembel kulit putih). Penyebutan Les Burkhas untuk pakaian perempuan muslim di Afganistan yang menyerupai jubah panjang sampai mata kaki dilengkapi kain penutup kepala lebar sampai di bawah dada.

Wujud tanda yang terakhir adalah le symbole-ecthèse. Le symbole-ecthèse

berupa aturan untuk memakai pakaian tertutup, hanya menampilkan wajah dan tangan dengan pakaian yang menyerupai jubah panjang sampai mata kaki dilengkapi kain penutup lebar sampai di bawah dada. Aturan ini diberlakukan bagi perempuan muslim di Afganistan. Pada mulanya aturan memakai burkha

Dokumen terkait