• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yenny Eta Widyanti. DO NOT COPYTabel 5.24

Dalam dokumen Yenny Eta Widyanti. DO NOT COPY (Halaman 95-99)

Lama Pelaku Usaha Melakukan Penyewaan VCD n = 17

No. Lama Pelaku Usaha

Melakukan Penyewaan VCD Jumlah (%) 1. 2. 3. < 1 Tahun 1-4 Tahun > 4 Tahun 4 8 5 23,53 47,06 29,41 Jumlah 17 100

Sumber : Data Primer, diolah Juli 2005

Tabel 5.24 menunjukkan lamanya responden melakukan usaha penyewaan VCD. Yaitu 4 responden (23,53%) melakukan usaha penyewaan VCD kurang dari satu tahun, 8 responden (47,06%) telah melakukan usaha penyewaan VCD dalam rentang 1-4 tahun, dan 5 responden (29,41%) telah melakukan usaha penyewaan VCD lebih dari empat tahun. Dari keseluruhan jumlah responden, lebih dari setengah responden, yaitu 13 responden (76,47%) telah melakukan usaha penyewaan VCD dalam jangka waktu dalam kategori cukup lama, yaitu lebih dari satu tahun.

Tabel 5.25

Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha Penyewaan VCD terhadap UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

n = 17

No. Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha Penyewaan VCD terhadap UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Jumlah (%) 1. 2. Mengetahui Tidak Mengetahui 17 0 100 0 Jumlah 17 100

Sumber : Data Primer, diolah Juli 2005

Tabel 5.25 menunjukkan bahwa seluruh responden penelitian, sejumlah 17 pelaku usaha (100%) mengetahui bahwa Indonesia memiliki Undang-undang Hak Cipta. Akan tetapi, pengetahuan pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD di Kota Malang hanya sebatas mengetahui bahwa peraturannya ada, tetapi lebih lanjut tidak tahu hal-hal yang lebih

Yenny Eta Widyanti. DO NOT COPY

spesifik mengenai aturan tersebut. Misal, mengenai nomor undang-undang ataupun substansi aturannya.

Tabel 5.26

Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha Penyewaan VCD terhadap Perlindungan Karya Cipta VCD

n = 17

No. Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha

Penyewaan VCD terhadap

Perlindungan Karya Cipta VCD

Jumlah (%) 1. 2. Mengetahui Tidak Mengetahui 16 1 94,12 5,88 Jumlah 17 100

Sumber : Data Primer, diolah Juli 2005

Dari tabel 5.26 diketahui bahwa secara umum pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD di Kota Malang mengetahui bahwa karya cipta VCD dilindungi oleh UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Hal ini terbukti bahwa 94,12% mengetahui adanya perlindungan terhadap karya cipta VCD. Sedangkan 5,88% tidak mengetahui bahwa karya cipta VCD dilindungi oleh UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Hanya saja, dari pengamatan peneliti selama melakukan survey ditemukan suatu realitas yang menarik. Yaitu walaupun sebagian besar dari para pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD mengetahui bahwa karya cipta VCD dilindungi oleh UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta namun masih banyak diantara mereka yang menyewakan VCD bajakan, hal ini dapat diketahui oleh peneliti dari cover VCD yang tidak memuat nomor lulus sensor, tidak adanya hologram original maupun tidak adanya tanda lunas pajak pertambahan nilai (PPN).

Hal tersebut menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam

Yenny Eta Widyanti. DO NOT COPY

bentuk VCD yang tinggi terhadap UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta bukanlah suatu jaminan bahwa mereka akan lebih mentaati UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Artinya, budaya hukum pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan mereka yang tinggi terhadap UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta secara kuantitas, tidak membuat mereka mendekati atau mentaati hukum, namun sebaliknya mereka justru menjauhi bahkan melanggar hukum.

Tabel 5.27

Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha Penyewaan VCD terhadap Hak Penyewaan dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

n = 17

No. Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha

Penyewaan VCD terhadap Hak

Penyewaan dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Jumlah (%) 1. 2. Mengetahui Tidak Mengetahui 3 14 17,65 82,35 Jumlah 17 100

Sumber : Data Primer, diolah Juli 2005

Tabel 5.27 menunjukkan, 3 pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD mengetahui adanya hak penyewaan dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, sedangkan 14 pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD tidak mengetahui adanya ketentuan hak penyewaan dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Artinya, sebagian besar pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD di Kota Malang tidak mengetahui adanya hak penyewaan. Faktor ketidaktahuan yang tinggi terhadap hak penyewaan ini diikuti oleh sikap yang tidak mendukung terhadap ketentuan hak penyewaan dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Hal ini terlihat dari tidak adanya niat dari mereka untuk menjalankan hak penyewaan setelah mendapatkan penjelasan

Yenny Eta Widyanti. DO NOT COPY

tentang adanya hak penyewaan dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Bagi mereka hak penyewaan adalah terlalu berlebihan dan hanya menyulitkan saja nantinya.

Tabel 5.28

Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha Penyewaan VCD bahwa Hak Cipta Merupakan Hak Milik Pencipta/ Pemegang Hak Cipta yang Bersifat

Penuh/ Mutlak n = 17

No. Tingkat Pengetahuan Pelaku Usaha Penyewaan VCD bahwa Hak Cipta Merupakan Hak Milik Pencipta/ Pemegang Hak Cipta yang Bersifat Penuh/ Mutlak Jumlah (%) 1. 2. Mengetahui Tidak Mengetahui 15 2 88,24 11,76 Jumlah 17 100

Sumber : Data Primer, diolah Juli 2005

Tabel 5.28 menggambarkan bahwa sebagian besar pelaku usaha penyewaan karya sinematografi dalam bentuk VCD di Kota Malang, yaitu sebesar 88,24% mengetahui bahwa hak cipta merupakan hak milik pencipta atau pemegang hak hak cipta yang bersifat penuh/ mutlak.

Hal tersebut diperkuat dengan komentar dari responden yang menyatakan bahwa hak milik yang bersifat penuh itu ditunjukkan dengan pembayaran royalti kepada pencipta atas penggunaan karya ciptanya. Bahkan ditemukan seorang responden yang mengetahui bahwa pembayaran royalti terhadap pencipta atau pemegang hak cipta berdasarkan perjanjian lisensi. Jadi berdasarkan penelitian ini, terdapat pelaku usaha yang memiliki pemahaman baik tentang UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, walaupun secara kuantitas masih sangat rendah. Menariknya, dari responden yang memahami UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dengan baik ini tidak disertai dengan sikap yang mendukung terhadap pelaksanaan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, karena bagi mereka hal tersebut hanya

Yenny Eta Widyanti. DO NOT COPY

Dalam dokumen Yenny Eta Widyanti. DO NOT COPY (Halaman 95-99)