• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus Pemenuhan Janji Allah

Bab III Pribadi Yesus Kristus

A. Yesus Pemenuhan Janji Allah

Dalam hidup bersama dengan orang lain, manusia mengenal istilah janji. Ada berbagai alasan yang mendorong orang membuat janji. Misalnya, karena: rasa cinta, rasa tanggung jawab, ingin membahagiakan orang lain, ingin mewujudkan suatu cita-cita. Janji yang telah diungkapkan membawa konsekuensi baik bagi diri orang yang berjanji dan maupun orang yang mengetahuinya. Oleh karena itu, janji harus ditepati dan dijalankan dengan setia. Pengingkaran terhadap janji akan menimbulkan kekecewaan, tetapi janji yang ditepati akan mendatangkan kebahagiaan dan rasa syukur, memperbesar kepercayaan dan menumbuhkan ikatan persaudaraan yang lebih erat lagi. Untuk mewujudkan sebuah janji memang dibutuhkan perjuangan bahkan pengorbanan. Janji Allah untuk menyelamatkan manusia dipenuhi-Nya dengan kehadiran Yesus Kristus. Dalam pelajaran ini akan dibahas bahwa Yesus adalah Pemenuhan Janji Allah.

Doa

Bapa yang Mahakasih,

puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu,

karena Engkau berkenan mengumpulkan kami kembali. Terangilah akal budi dan hati kami,

sehingga kami dapat lebih mengenal Putera-Mu, Yesus Kristus, sebagai pemenuhan janji-Mu untuk menyelamatkan kami. Demi keluhuran nama-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

1. Memahami Arti dan Makna Janji

1. Amati dan bacalah cerita berikut ini.

Hilangnya Sebuah Kepercayaan

Aku benar-benar pusing. Dari mana aku harus mendapatkan uang Rp. 750.000, untuk melunasi sisa uang kuliahku. Minta orang tua, malu sekali rasanya. Semestinya hal itu tak perlu terjadi seandainya waktu itu uang pemberian orang tuaku langsung kubayarkan untuk melunasi uang kuliah. Tetapi melihat temanku Alex yang memohon dengan cara seperti itu, tak sampai hati aku menolaknya.

“Dimas…tolonglah aku, pinjami aku dulu Rp 750.000 untuk bayar kost. Aku sudah telat bayar 2 minggu, dan kalau besuk aku belum dapat membayar, aku diminta untuk pindah”. Kata Alex.

“Lex…bukannya aku tak boleh. Aku sendiri juga sedang membutuhkan, kamu sendiri juga tahu kalau sampai akhir bulan ini belum melunasi uang kuliah, bisa-bisa tak boleh ikut ujian”. Aku mencoba menjelaskan.

“Ayolah…tolonglah aku, paling lama 3 hari pasti sudah aku kembalikan. Aku janji… selama ini aku kan tidak pernah membohongimu”. Alex meyakinkanku.

“Tapi benar ya Lex…”

“Aku janji Dimas…3 hari pasti kembali. Kamu boleh pegang kata-kataku”. Segera saat itu juga uang yang seharusnya untuk membayar uang kuliahku segera berpindah tangan. Dua minggu telah berlalu, belum juga ada tanda-tanda Alex akan mengembalikan uangku. Setiap kali kutanyakan kapan akan membayar, ada saja alasannya. bahkan ketika terakhir kali aku menagih janjinya, tanpa kuduga malah marah-marah. Aku benar-benar kecewa atas sikapnya. Janji yang telah dia buat, diingkarinya sendiri. Hilang sudah kepercayaanku kepadanya.

(Oleh:Sulis)

2. Berdasarkan pengamatan dan perasaan kalian setelah membaca cerita tersebut tersebut, buatlah datar pertanyaan untuk lebih memahami arti dan makna se- buah janji!

3. Cobalah untuk membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama dengan guru dan teman-temanmu!

4. Agar dapat saling melengkapi dan saling meneguhkan, ceritakan pengalaman- mu ketika kamu membuat janji atau menerima janji!

2. Menggali Pengalaman Iman Kristiani tentang Janji Allah

Allah juga pernah mengungkapkan janji-Nya kepada manusia. Janji Allah itu muncul karena keprihatinan Allah terhadap situasi situasi dosa yang melanda manusia. Nah, marilah kita sekarang mendalami janji Allah tentang keselamatan dengan membaca beberapa kutipan teks Kitab Suci!

1. Bacalah dan renungkanlah perikop Kitab Suci Kej 3:8-15, Yes 7:10-14 dan Ibr 1:1-4.

Manusia Jatuh dalam Dosa Kej 3:8-15

8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan

dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan

berirman kepadanya: “Di manakah engkau?”

10 Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau

ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

11 Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan

kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

12 Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang

memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

13 Kemudian berirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang

telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

14 Lalu berirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat

demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara

keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Pemberitaan mengenai Imannuel Yes 7:10-11

10 TUHAN melanjutkan irman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:

11 “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia

orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.”

12 Tetapi Ahas menjawab: “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TU-

HAN.”

13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: “Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum

cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:

Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seo- rang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Allah Berirman dengan Perantaraan Anak-Nya Ibr 1: 1-4

1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbic-

ara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-

Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala

yang ada dengan irman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai menga- dakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang

dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

2. Kemudian masuklah dalam kelompok diskusi untuk mendalami isi/pesan teks Kitab Suci tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Apa isi dari masing-masing perikop tersebut ?

b. Perikop mana yang paling mengesan bagimu? Mengapa ? c. Bagaimana sikapmu terhadap janji Allah itu?

3. Setelah selesai diskusi setiap kelompok mempresentasikan jawabannya. Kelom- pok lain boleh menanggapi dengan pertanyaan atau memberikan komentar.

3. Releksi

Duduklah dengan tengan dan hening,

Sekarang kalian releksikan situasi hidupmu. Buat renungan yang bertema:

“Berdasarkan siuasi hidupku yang seperti sekarang ini, janji saya kepada Tuhan untuk dijalankan adalah…”

Doa

Bapa yang Mahakasih…

Kami bersyukur karena kasih-Mu yang tak terhingga, Engkau tak ingin hidup kami menderita,

Berdasarkan situasi hidup kami masing-masing, kami juga hendak berjanji pada-Mu.. (Ucapkan dalam hati janji yang kalian buat dalam releksi tadi, …hening beberapa saat…)

Ya Bapa, ajarlah kami untuk setia dengan janji yang kami ucapkan, seperti halnya Engkau selalu setia dengan janji-Mu.

Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.