• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 2 Diagram alir kerangka penelitian

NUSA KAMB ANGAN C ILACAP Tlk PENYU

4.2 Pengelolaaan Sumber Daya Udang Jerbung.

4.2.1 Zonasi daerah penangkapan udang jerbung.

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa udang jerbung (Penaeus merguiensis de Man) hidup di dua fase yaitu fase perairan laut lepas dan fase perairan muara sungai yang terdapat hutan bakau sebagai daerah nursery ground atau daerah asuhan. Udang jerbung bertelur atau memijah di laut dan kemudian larva udang jerbung tersebut berkembang menjadi post larva yang beruaya ke muara sungai sebagai daerah asuhan. Post larva kemudian berkembang menjadi udang muda atau yuana kembali beruaya ke laut untuk berkembang menjadi udang dewasa dan pada umumnya udang jerbung dewasa tersebut menyukai perairan dengan dasar perairan lumpur.

Pada umumnya secara geografis perairan Cilacap dan sekitarnya mempunyai dasar perairan berupa pasir campur lumpur sebagaimana diuraikan sebelumnya, terutama pada Gambar 5 dan Gambar 6. Disamping itu perairan Cilacap dan sekitarnya juga mempunyai hutan bakau yang cukup luas yaitu di perairan Segara Anakan, sehingga perairan Cilacap dan sekitarnya tersebut adalah perairan yang sesuai dan cocok untuk perkembangan dan pertumbuhan udang jerbung. Hal ini dikarenakan udang Jerbung memijah di perairan lepas pantai Cilacap dan kemudian beruaya ke perairan Segara Anakan sebagai daerah asuhan untuk pembesaran udang jerbung dari larva udang sampai udang muda atau yuwana.

Sehubungan dengan daur hidup atau life cycles udang jerbung dan geografis perairan Cilacap dan sekitarnya sebagaimana diuraikan diatas, maka daerah penyebaran dan daerah penangkapan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) daerah perairan yaitu :

(1) Perairan Segara Anakan sebagai daerah asuhan.

(2) Perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yaitu perairan dari ujung barat P. Nusakambangan ke arah barat sampai Semenanjung di perairan Teluk Maurits (3) Perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yaitu perairan dari ujung timur P.

Nusakambangan ke arah timur sampai perairan selatan Yogyakarta.

Udang muda (yuana) beruaya ke laut lepas di perairan Cilacap dan sekitarnya dibagi menjadi 2 (dua) perairan yaitu ke arah barat di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan ke arah timur di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur. Udang jerbung yang sudah berada di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat tidak mungkin bisa kemudian beruaya lagi pindah ke perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dan demikian sebaliknya dari perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur ke perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat. Hal ini dikarenakan apabila udang muda atau udang dewasa di lepas pantai akan beruaya dari perairan bagian barat ke perairan bagian timur dan sebaliknya harus melalui perairan sebelah selatan P. Nusakambangan yang dasar perairannya adalah pasir dan tidak sesuai dengan dasar perairan untuk hidup udang jerbung yaitu dasar perairan yang berlumpur sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Sehubungan dari uraian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa udang jerbung yang ada di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur tidak bisa dijadikan satu daerah penangkapan udang jerbung untuk pengaturan pemanfaatan dan pengelolaannnya. Hal ini juga sesuai dengan hasil tes homogenitas antara udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang diambil sampelnya udang jerbung yang didaratkan di Pangandaran serta udang jerbung di

perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang diambil sampelnya udang jerbung yang didaratkan di Cilacap dan Gombong sebagaimana pada lampiran 6 yang hasilnya sebagai berikut :

(1) Untuk homogenitas udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis serta udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dan didaratkan di Cilacap dan Gombong dengan hasil sebagai berikut :

Chi 2 hitung sebesar 26,3028 Chi 2 (0,01 ; 2) sebesar 9,21 Chi 2 (0,05 ; 2) sebesar 5,99

Chi 2 hitung sebesar 26,3028 lebih besar dari Chi 2 table sebesar 9,21 dan 5,99, maka berarti udang jerbung yang di tangkap di di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis serta udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di Cilacap dan Gombong yang hasilnya tidak homogen.

(2) Untuk homogenitas udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis serta udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di Cilacap dengan hasil sebagai berikut :

t hitung sebesar 4,6116 t (0,01 ; 107) sebesar 2,660 t (0,05 ; 107) sebesar 2,000

t hitung sebesar 4,6116 lebih besar dari t table sebesar 2,660 dan 2,000 maka berarti udang jerbung yang di tangkap di di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis serta udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di Cilacap dan Gombong yang hasil tidak homogen.

(3) Untuk homogenitas udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis serta udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di daerah Gombong dengan hasil sebagai berikut :

t hitung sebesar 4,3881 t (0,01 ; 107) sebesar 2,660 t (0,05 ; 107) sebesar 2,000

t hitung sebesar 4,3881 lebih besar dari t table sebesar 2,660 dan 2,000 maka berarti udang jerbung yang di tangkap di di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis serta udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di Gombong yang hasilnya tidak homogen.

(4) Untuk homogenitas udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di daerah Cilacap dan Gombong dengan hasil sebagai berikut:

t hitung sebesar 0,2337 t (0,01 ; 116) sebesar 2,660 t (0,05 ; 116) sebesar 2,000

t hitung sebesar 0,2337 lebih kecil dari t table sebesar 2,660 dan 2,000 udang jerbung yang di tangkap di di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di daerah Cilacap yang hasilnya homogen.

Berdasarkan hasil tes homogenitas tersebut diatas ternyata homogenitas udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat di Ciamis tidak sama dengan homogenitas udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur di Cilacap dan Gombong sehingga dengan kata lain pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat tidak bisa dijadikan satu dengan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur. Untuk itu dalam pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat harus dibedakan dengan pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur walaupun udang jerbung di kedua perairan tersebut asalnya sama yaitu dari perairan Segara Anakan.

Situasi tidak homogennya udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis dengan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di daerah Cilacap dan Gombong ini juga terlihat dari ukuran panjang udang jerbung yang didaratkan pada kedua daerah tersebut sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 20. Berdasarkan Tabel 20 tersebut terlihat bahwa ukuran panjang karapas (21 – 39 mm) dan panjang total (101 – 176 mm) udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat yang didaratkan di daerah Ciamis lebih kecil dari panjang karapas (24 – 47 mm) dan panjang total (115 – 201 mm) udang jerbung yang ditangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur yang didaratkan di Cilacap dan Gombong .

Tabel 20. Ukuran udang jerbung yang didaratkan di Ciamis, Cilacap dan Gombong Kebumen.

Ukuran

Udang Jerbung Ciamis Cilacap Gombong

Panjang Karapas (mm) 21 - 25 15 3 - 26 - 30 18 12 - 31 - 35 7 18 18 36 - 40 11 19 19 41 - 45 - 7 19 46 - 50 - 1 4 yang terkecil 21 mm 24 mm 31 mm yang terbesar 39 mm 46 mm 47 mm Panjang Total (mm) 101 - 110 1 - - 111 - 120 11 1 - 121 - 130 6 5 - 131 - 140 9 8 1 141 - 150 8 3 11 151 - 160 3 11 12 161 - 170 6 14 24 171 - 180 7 8 9 181 - 190 - 4 3 191 - 200 - 5 - 201 - 210 - 1 - yang terkecil 101 mm 115 mm 140 mm yang terbesar 176 mm 201 mm 183 mm